Teks -- Wahyu 20:5 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg: Why 20:5 - -- 20:5 Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama.
Ayat ini menimbulkan suatu ma...
20:5 Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama.
Ayat ini menimbulkan suatu masalah bagi para penafsir. Apakah Kerajaan Seribu Tahun hanya diperuntukkan bagi orang yang dilihat Yohanes dalam pasal 20:4? Bagaimana dengan umat Allah pada zaman Perjanjian Lama? Bagaimana dengan umat Allah pada zaman ini, sebelum Masa Aniaya Besar?
1 Tesalonika 4:16-17 berkata, "Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari surga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan." Rupanya ini berarti bahwa umat Allah yang sudah meninggal dunia pada saat permulaan Masa Kesusahan Besar, akan dibangkitkan, dan umat Allah yang masih hidup pada saat itu akan "diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa". Jikalau apa yang dinubuatkan dalam nas ini terjadi sebelum Masa Kesusahan Besar mulai, maka umat Allah pada zaman Perjanjian Lama dan umat Allah pada zaman ini tidak perlu dibangkitkan pada awal Kerajaan Seribu Tahun, karena sudah dibangkitkan atau diangkat sebelum Masa Aniaya Besar mulai.
Kalau pengertian tersebut diterima, maka ungkapan orang-orang mati yang lain menunjuk pada orang yang tidak percaya, yang tidak dibenarkan oleh iman, yang harus dihukum.642 Kitab Wahyu pasal 20:11-15 menceritakan kebangkitan dan hukuman yang dijalankan bagi mereka.
Istilah kebangkitan pertama dianggap agak aneh, karena hanya dipakai satu kali di dalam Kitab Wahyu, dan selain itu istilah tersebut tidak dipakai dalam seluruh Firman Tuhan. Sesuai dengan pernyataan ayat ini, yaitu orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa seribu tahun itu, "kebangkitan yang kedua" terjadi di dalam pasal 20:13, yang berkata, "Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya."
Dalam nas ini adanya masa seribu tahun di antara dua kebangkitan itu diuraikan. Memang, dalam Yohanes 5:28-29 ("...saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum") dan Daniel 12:2 ("Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal") kita dapat mengerti bahwa ada perbedaan antara kebangkitan pada kehidupan yang kekal dan kebangkitan pada hukuman yang kekal, tetapi unsur masa seribu tahun di antara dua kebangkitan hanya tertulis dengan jelas dalam Wahyu pasal 20.643
Hagelberg: Why 20:4-6 - -- 1. Orang-orang yang Memerintah dengan Tuhan Yesus selama Seribu Tahun (20:4-6)
1. Orang-orang yang Memerintah dengan Tuhan Yesus selama Seribu Tahun (20:4-6)
Hagelberg: Why 20:5 - -- 20:5 Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama.
Ayat ini menimbulkan suatu ma...
20:5 Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama.
Ayat ini menimbulkan suatu masalah bagi para penafsir. Apakah Kerajaan Seribu Tahun hanya diperuntukkan bagi orang yang dilihat Yohanes dalam pasal 20:4? Bagaimana dengan umat Allah pada zaman Perjanjian Lama? Bagaimana dengan umat Allah pada zaman ini, sebelum Masa Aniaya Besar?
1 Tesalonika 4:16-17 berkata, "Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari surga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan." Rupanya ini berarti bahwa umat Allah yang sudah meninggal dunia pada saat permulaan Masa Kesusahan Besar, akan dibangkitkan, dan umat Allah yang masih hidup pada saat itu akan "diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa". Jikalau apa yang dinubuatkan dalam nas ini terjadi sebelum Masa Kesusahan Besar mulai, maka umat Allah pada zaman Perjanjian Lama dan umat Allah pada zaman ini tidak perlu dibangkitkan pada awal Kerajaan Seribu Tahun, karena sudah dibangkitkan atau diangkat sebelum Masa Aniaya Besar mulai.
Kalau pengertian tersebut diterima, maka ungkapan orang-orang mati yang lain menunjuk pada orang yang tidak percaya, yang tidak dibenarkan oleh iman, yang harus dihukum.642 Kitab Wahyu pasal 20:11-15 menceritakan kebangkitan dan hukuman yang dijalankan bagi mereka.
Istilah kebangkitan pertama dianggap agak aneh, karena hanya dipakai satu kali di dalam Kitab Wahyu, dan selain itu istilah tersebut tidak dipakai dalam seluruh Firman Tuhan. Sesuai dengan pernyataan ayat ini, yaitu orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa seribu tahun itu, "kebangkitan yang kedua" terjadi di dalam pasal 20:13, yang berkata, "Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya."
Dalam nas ini adanya masa seribu tahun di antara dua kebangkitan itu diuraikan. Memang, dalam Yohanes 5:28-29 ("...saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum") dan Daniel 12:2 ("Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal") kita dapat mengerti bahwa ada perbedaan antara kebangkitan pada kehidupan yang kekal dan kebangkitan pada hukuman yang kekal, tetapi unsur masa seribu tahun di antara dua kebangkitan hanya tertulis dengan jelas dalam Wahyu pasal 20.643
Hagelberg: Why 20:4-15 - -- C. Kerajaan Seribu Tahun (20:4-15)
Kerajaan Seribu Tahun diceritakan hanya dalam dua belas ayat. Tiga ayat menceritakan apa yang terjadi di dalam Kera...
C. Kerajaan Seribu Tahun (20:4-15)
Kerajaan Seribu Tahun diceritakan hanya dalam dua belas ayat. Tiga ayat menceritakan apa yang terjadi di dalam Kerajaan itu, empat ayat menceritakan pemberontakan terakhir, dan lima ayat menceritakan Penghukuman Terakhir. Hanya sedikit sekali yang dikatakan mengenai Kerajaan Seribu Tahun itu sendiri. Pasal 20:4-6 menceritakan mengenai mereka yang bertakhta dalam Kerajaan Seribu Tahun.
Mengapa cerita mengenai Kerajaan Seribu Tahun begitu singkat? Mungkin karena sudah amat banyak yang diceritakan mengenai mereka yang akan memerintah selama masa Kerajaan Seribu Tahun. Mereka sudah disebutkan dalam pasal 1:3 ("Berbahagialah ia yang... menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya"), dalam pasal 2-3 ("Barangsiapa yang menang"), dalam pasal 4:4 ("dua puluh empat tua-tua"), dalam pasal 6:9 ("jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena Firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki"), pasal 7:14 ("orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba"), pasal 11:18 ("saat... untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut pada nama-Mu, kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar"), pasal 12:11 ["Dan mereka mengalahkan (Iblis) oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut"], pasal 14:4-5 ("Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi... di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela"), pasal 15:2 ("di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah"), dan pasal 17:6 ("Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus"). Sungguh nyata bahwa tema ini bukan hanya sekadar tema sampingan. Seluruh Kitab Wahyu menguraikan persyaratan-persyaratan untuk ikut memerintah dengan Tuhan Yesus selama Kerajaan Seribu Tahun, dan juga hukuman atas mereka yang melawan Dia. Maka apa lagi yang harus Dia uraikan mengenai aktivitas umat-Nya di dalam Kerajaan Seribu Tahun?
Sebenarnya sungguh tepat yang dikatakan, dan juga yang tidak dikatakan, mengenai Kerajaan Seribu Tahun. Seandainya rincian-rincian yang lain dicantumkan, maka perhatian kita dialihkan dari apa yang sebenarnya menjadi hal pokok. Bukankah Dia sendiri yang berkata, "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya" (pasal 22:12)? Tekanan yang sama jelas terdapat dalam pasal 11:18, yang berkata "...telah datang... saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut akan nama-Mu... dan untuk membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi."
Hagelberg: Why 4:1--22:21 - -- III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi s...
III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi sesudah ini") dan 4:1 ("Naiklah kemari dan Aku akan menunjuk kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini") kita mengetahui bahwa pasal 4 merupakan permulaan dari bagian ketiga. Bagian ketiga ini akan menceritakan "apa yang akan/harus terjadi sesudah" hal-hal mengenai ketujuh jemaat. Apa yang dibahas dalam pasal 1-3 sudah terjadi. Ketujuh jemaat itu sudah tidak ada lagi, sedangkan apa yang digambarkan dalam pasal 4-22 belum terjadi.
Fungsi bagian ini:
Memang Tuhan Yesus sudah menjanjikan pahala yang indah dan hebat kepada yang setia, kepada "barangsiapa yang menang", kepada "yang menuruti apa yang tertulis di dalam" Kitab Wahyu. Dalam bagian ketiga ini dibuktikan bahwa janji-janji itu bukan omong kosong, tetapi Dia mampu menggenapi janji-Nya, karena Dia akan mengalahkan musuh-Nya dan mendirikan Kerajaan-Nya. Juga, mereka yang menganiaya anggota jemaat Kristus akan dikalahkan oleh Raja atas segala raja, sehingga mereka yang dianiaya akan dihibur dan didorong untuk setia di dalam penganiayaan.
Struktur bagian ini:
Struktur bagian ini dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, sebagai berikut:
Visi Takhta sebagai Pendahuluan, 4:1-5:14
Masa Kesengsaraan, 6:1-20:3
Kerajaan Seribu Tahun, 20:4-15
Yerusalem yang Baru, 21:1-22:5
Penjelasan Akhir dari Penglihatan, 22:6-17
Bagian Penutup dari Kitab, 22:18-21