
Teks -- Mazmur 88:3 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Mzm 88:1-18
Full Life: Mzm 88:1-18 - SIANG HARI AKU BERSERU-SERU, PADA WAKTU MALAM AKU MENGHADAP ENGKAU
Nas : Mazm 88:2-19
(versi Inggris NIV -- Siang dan malam aku berseru-seru). Beberapa
kalangan beranggapan bahwa ini merupakan mazmur yang tersedih....
Nas : Mazm 88:2-19
(versi Inggris NIV -- Siang dan malam aku berseru-seru). Beberapa kalangan beranggapan bahwa ini merupakan mazmur yang tersedih. Penggubahnya telah banyak menderita (ayat Mazm 88:4), mungkin dia seorang penderita kusta (bd. ayat Mazm 88:9). Ia merasa ajalnya sudah dekat dan bahwa Allah telah menolaknya (ayat Mazm 88:8,15,17-19). Ia telah berseru siang dan malam kepada Allah, tetapi tampaknya tidak dijawab (ayat Mazm 88:2-3,14). Ia patah hati dan hampir tidak ada harapan lagi. Namun dengan iman ia tidak mau melepaskan Allah; ia mengaku bahwa Tuhan tetaplah Allah yang menyelamatkan dirinya (ayat Mazm 88:2).
- 1) Pengalaman pemazmur sangat mirip dengan pengalaman Ayub, walaupun di dalam kasus ini tidak diberi tahu alasan di balik penderitaannya dan diamnya Allah.
- 2) Mazmur ini menyatakan bahwa Allah kadang-kadang mengizinkan saat-saat kesusahan dan putus asa di dalam kehidupan orang percaya. Sungguh merupakan pengalaman yang suram bila tidak ada alasan yang jelas untuk persoalan-persoalan kita dan bila Allah terasa jauh sekali. Sepanjang penderitaan semacam itu ada unsur misteri yang baru tersingkap waktu kita bersama Allah di sorga. Sementara itu, baik iman kepada Allah sebagai Dia yang menyelamatkan kita maupun hubungan yang benar dengan Dia adalah penting untuk mengatasi penderitaan itu. Kita tidak boleh lupa bahwa pada akhirnya "baik maut maupun hidup ... baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang ... tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita" (Rom 8:38-39).
Jerusalem -> Mzm 88:1-18
Jerusalem: Mzm 88:1-18 - Doa pada waktu sakit payah Ini ratapan yang suram sekali nadanya. Dengan bahasa kiasan yang lazim (dunia orang mati, liang kubur, kegelapan, ombak dsb) terungkap rasa seseorang ...
Ini ratapan yang suram sekali nadanya. Dengan bahasa kiasan yang lazim (dunia orang mati, liang kubur, kegelapan, ombak dsb) terungkap rasa seseorang yang sangat terdesak, hampir mati, karena sakitnya (kusta?). Pemazmur membentangkan kemalangannya yang menyebabkan ia tertinggalkan semua orang dan bahkan rupanya oleh Tuhan sendiri, Maz 88:4-10. Dalam keadaan itu ia memanjatkan doanya kepada Allah, Maz 88:2-3,10-15. Akhirnya, Maz 88:15-18, ia kembali menggambarkan kemalangannya, sehingga mazmur ini berakhir dengan nada pesimis. Lagu ini mengingatkan ratapan Ayub.
Ende -> Mzm 88:1-18; Mzm 88:3-7
Ende: Mzm 88:1-18 - -- Keluhan lagu ini mengharukan hati. Pengarangnja amat sakitnja dan besar
deritanja. Kena sakit (kusta?) ia hampir mati (Maz 88:4-8) dan
ditinggalkan ol...
Keluhan lagu ini mengharukan hati. Pengarangnja amat sakitnja dan besar deritanja. Kena sakit (kusta?) ia hampir mati (Maz 88:4-8) dan ditinggalkan oleh kaum kerabat (Maz 88:8,18), malahan ditinggalkan oleh Allah djuga, jang rupanja menumpahkan bentjana dan amarahNja atas si sakit (Maz 88:15-18). Namun ia berseru dengan hebatnja kepada Allah, agar ditolongNja (Maz 88:2-3,10). Apa gunanja bagi Jahwe bila ia mati (Maz 88:11-13)? Doa seseorang jang putus asa sama sekali dan tersingung oleh malapetaka.

Bahasa penghebat dan kiasan jang berarti: darurat jang terhebat.
Ref. Silang FULL -> Mzm 88:3
Ref. Silang FULL: Mzm 88:3 - dengan malapetaka // orang mati · dengan malapetaka: Mazm 6:4; 25:17
· orang mati: Ayub 33:22; Ayub 33:22
· dengan malapetaka: Mazm 6:4; 25:17
· orang mati: Ayub 33:22; [Lihat FULL. Ayub 33:22]

kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Gill (ID) -> Mzm 88:3
Gill (ID): Mzm 88:3 - Sebab jiwaku penuh dengan masalah // kejahatan yang tak terhitung mengelilinginya // dan hidupku mendekati kubur Sebab jiwaku penuh dengan masalah,.... Atau "kenyang atau dipenuhi" e dengan mereka, seperti perut yang penuh daging yang tidak bisa menerima lagi, ya...
Sebab jiwaku penuh dengan masalah,.... Atau "kenyang atau dipenuhi" e dengan mereka, seperti perut yang penuh daging yang tidak bisa menerima lagi, yang menjadi alusi; telah diberi makan dengan roti kesulitan dan air penderitaan, sehingga ia merasakan cukupnya masalah: setiap orang penuh dengan masalah, dengan satu jenis atau yang lain, Ayub 14:1 terutama orang-orang suci, yang selain masalah luar juga memiliki masalah dalam, yang berasal dari dosa yang ada, godaan Setan, dan pengabaian ilahi, yang merupakan keadaan pujangga sekarang: ini dapat diterapkan dengan tepat kepada Kristus, yang sendiri berkata, saat di taman, "jiwaku sangat sedih, bahkan sampai mati", Mat 26:38, ia adalah manusia penuh duka sepanjang hidupnya, tetapi terutama pada saat itu, dan ketika di salib, ditinggalkan oleh Bapa-Nya, dan menerima murka-Nya: "jiwa-Nya" saat itu "penuh dengan hal-hal jahat" f, seperti yang dapat diterjemahkan:
kejahatan yang tak terhitung mengelilinginya, Mzm 40:12, dosa-dosa umat-Nya, hal-hal jahat itu, dipertanggungjawabkan kepada-Nya; ketidakadilan mereka semua diletakkan di atas-Nya, begitu juga dengan kejahatan hukuman untuk mereka; dan saat itu ia menemukan cukup masalah dan kesedihan:
dan hidupku mendekati kubur: frasa yang menggambarkan seseorang yang hampir mati, Ayub 33:22 seperti yang dipikirkan pujangga saat ini, Mzm 88:5, dalam bentuk jamak "hidupku" g; dan dengan demikian dapat menunjukkan tidak hanya bahaya yang ia hadapi dalam hidup naturalnya, tetapi juga hidup spiritual dan kekal, yang mungkin ia takuti, berada dalam kegelapan dan pengabaian, akan hilang, meskipun tidak bisa; ya, bahwa ia hampir dekat dengan "neraka" itu sendiri, karena kata tersebut h dapat diterjemahkan; karena ketika hadirnya Tuhan diambil, dan murka masuk ke dalam hati nurani, seseorang dalam pengertiannya sendiri tampak seperti berada di neraka seakan-akan, atau mendekatinya; lihat Yun 2:2. Ini benar bagi Kristus, ketika Dia sedih sampai mati, dan dibawa ke debu itu, dan berada di bawah pengabaian ilahi, dan merasakan murka Allah, sebagai penjamin bagi umat-Nya.

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Mzm 88:1-9
Matthew Henry: Mzm 88:1-9 - Keluhan-keluhan yang Penuh Dukacita; Mengeluh kepada Allah
Mazmur ini adalah sebuah ratapan, salah satu yang paling memilukan dari semua mazmur. Dan ia tidak berakhir, seperti yang biasa terjadi pada mazmur-...
SH: Mzm 88:1-18 - Dari dalam "dunia orang mati". (Rabu, 26 Agustus 1998) Dari dalam "dunia orang mati".
Dari dalam "dunia orang mati". Ratapan yang dicurahkan pemazmur ini men...

SH: Mzm 88:1-18 - Menanti dalam kegelapan (Rabu, 7 November 2001) Menanti dalam kegelapan
Menanti dalam kegelapan.
Mazmur kita hari ini merupakan model untuk memahami ken...

SH: Mzm 88:1-18 - "Malam" yang pekat (Sabtu, 1 Oktober 2005) "Malam" yang pekat
"Malam" yang pekat
Bila ...

SH: Mzm 88:1-18 - Iman di tengah penderitaan berat (Jumat, 13 November 2009) Iman di tengah penderitaan berat
Judul: Iman di tengah penderitaan berat
Sebagian orang akan berpikir bahw...

SH: Mzm 88:1-18 - Fokus pada Tuhan (Minggu, 9 Desember 2012) Fokus pada Tuhan
Judul: Fokus pada Tuhan
Mazmur keluhan biasanya memperlihatkan dinamika iman pemazmur...

SH: Mzm 88:1-18 - Masih Ada Pengharapan dalam Tuhan (Minggu, 27 November 2016) Masih Ada Pengharapan dalam Tuhan
Percaya kepada Tuhan tidak secara otomatis membuat orang beriman terhindar
...

SH: Mzm 88:1-18 - Asa Dalam Keputusasaan (Selasa, 3 Desember 2019) Asa Dalam Keputusasaan
Apakah Anda pernah berada dalam titik terendah dan tidak bisa bangkit lagi? Kondisi inilah...
Utley -> Mzm 88:1-9
Topik Teologia -> Mzm 88:3
Topik Teologia: Mzm 88:3 - -- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
Berkomunikasi dengan Allah
Berdoa kepada Allah
Unsur-unsur Doa
...
Constable (ID): Mzm 73:1--89:52 - --I. Kitab 3: pasal 73--89 Seorang pria atau beberapa pria bernama Asaf m...

