Teks -- Mazmur 63:8 (TB)

63:8 (#63-#9) Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Mzm 63:1-11 - AKU MENCARI ENGKAU.

Nas : Mazm 63:2-12

Setiap orang percaya harus berdoa seperti Daud dalam mazmur ini.

1. 1) Mazmur ini melukiskan kerinduan mendalam hati manusia kepada Allah, suatu kerinduan yang hanya dapat dipuaskan oleh hubungan yang intim dengan Dia

   (lihat cat. --> Mazm 42:3;

   lihat cat. --> Mazm 42:7).

   [atau ref. Mazm 42:3; Mazm 42:7]

2. 2) Orang yang mengaku mengenal Allah perlu meneliti dirinya dengan bertanya sebagai berikut: Apakah saya sungguh-sungguh sangat merindukan Allah dan kehadiran-Nya di dalam hidup saya? Atau apakah saya mengarungi hidup ini sebagian besar dengan usaha-usaha sekuler dan hiburan duniawi, sedangkan doa, membaca Alkitab, dan dahaga yang sangat bagi Allah dan kebenaran-Nya hampir tidak ada tempat atau tidak giat dalam hidup saya?

   (lihat cat. --> Mat 5:6;

   lihat cat. --> Mat 6:33)

   [atau ref. Mat 5:6; 6:33]

Jerusalem: Mzm 63:1-11 - Kerinduan kepada Allah

Nada mazmur ini berdekatan dengan nada Maz 36:7-12. Sebab Maz 63 pun merupakan doa seseorang yang barangkali di luar negeri, yang mengungkapkan kerinduannya yang hangat kepada bait Allah, tempat rahmat dan kebaikan hati Tuhan melimpah, Maz 63:2-9. Kemudian pemazmur mengutuki para musuh, Maz 63:2-9. Kemudian pemazmur mengutuki para musuh, Maz 63:10-11, seperti sering terjadi dalam kitab Mazmur, bdk Maz 5:11+.

Jerusalem: Mzm 63:8 - melekat kepadaMu

Ini ungkapan banyak di pakai kitab Ula 10:20; 11:22; 13:4; 30:20

Ende: Mzm 63:1-11

Dalam lagu ini seseorang, barang kali diluar negeri, mengeluarkan kerinduannja akan Bait-Allah, tempat kerelaan dan kebaikan Jahwe ber-limpah². Rasa keigamaan dalam bagian pertama (Maz 63:2-9) memuntjak, tetapi belum mentjapai ketinggian Perdjandjian Baru, karena bagian kedua, tempat musuh² dikutuki (Maz 63:9-11), sebagaimana lazim dalam mazmur².

Ref. Silang FULL: Mzm 63:8 - melekat kepada-Mu // kanan-Mu menopang

· melekat kepada-Mu: Bil 32:12; [Lihat FULL. Bil 32:12]; Hos 6:3

· kanan-Mu menopang: Mazm 41:13; [Lihat FULL. Mazm 41:13]

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Mzm 63:8 - Jiwaku mengikuti Engkau dengan tekun // tangan kanan-Mu menopang aku

Jiwaku mengikuti engkau dengan tekun,.... Dalam cara kewajiban, dan dalam penggunaan sarana; seperti doa, meditasi, dan lain-lain, meskipun jauh dari rumah Tuhan, dan ibadahnya; agar dia tidak kehilangan pandangan terhadap-Nya; agar dia dapat mengetahui lebih banyak tentang-Nya, dan memiliki lebih banyak persekutuan dengan-Nya; ditarik ke arah-Nya dengan tali cinta, dan sangat terpengaruh kepada-Nya. Atau, "jiwaku melekat pada-Mu", atau "kepada-Mu" ^t; tidak kepada dunia, dan hal-hal di dalamnya; tidak kepada yang jahat, tetapi kepada yang baik, bahkan "summum bonum"; tidak kepada makhluk, tetapi kepada Tuhan; yang mengekspresikan persatuan dengan-Nya, bahkan yang seperti antara suami dan istri, yang saling melekat satu sama lain, dan menjadi satu daging, Kej 2:24; dan seperti antara kepala dan anggota, pohon anggur dan ranting; lihat 1Kor 6:17; dan persekutuan dalam menjalankan anugerah, dan pelaksanaan kewajiban. Melekat kepada Tuhan untuk berpegang kepada-Nya, kepala; untuk menjalankan anugerah iman, harapan, dan cinta kepada-Nya; dan mengikuti-Nya dalam jalan dan ibadah-Nya; untuk tetap pada kebenaran-Nya; untuk memperhatikan peraturan-Nya; untuk mendekat kepada umat-Nya, dan untuk berpegang teguh pada penyebab dan kepentingan-Nya; lihat Kis 11:23. Targumnya adalah,

"jiwaku melekat pada hukum-Mu;''

tangan kanan-Mu menopang aku; sehingga dia tidak terjatuh melalui jeratan yang diperuntukkan baginya, dan batu sandungan yang dilemparkan di jalannya; sehingga dia berdiri dan mampu menahan semua penderitaan, cobaan, dan kesulitan; sehingga dia diberdayakan untuk mengikuti dengan tekun setelah Tuhan, dan melekat kepada-Nya; ini menopang, memberi, dan melindunginya, bahkan kekuatan dan anugerah Tuhan yang maha kuasa. Dalam kondisi yang bahagia, nyaman, dan aman, betapa bahagianya penulis mazmur ini! jiwanya mengikuti dengan tekun setelah Tuhan; dan Tuhan memegang dan menopangnya dengan tangan kanan-Nya! dan betapa sia-sianya usaha musuh-musuhnya melawannya! yang kehancurannya selanjutnya diprediksi.