Teks -- Kisah Para Rasul 9:1 (TB)

Saulus bertobat

9:1 Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: Kis 9:1-19

Peristiwa yang maha penting dalam sejarah Gereja ini oleh Lukas diceritakan sampai tiga kali. Perbedaan-perbedaan kecil yang nampak dalam ketiga cerita itu dapat dijelaskan oleh perbedaan jenis sastra yang dipakai: kedua cerita lain menjadi sebagian dari wejangan Paulus. Lihat juga Gal 1:12-17. Mungkin sekali peristiwa itu terjadi dalam tahun 36, kira-kira dua belas (menurut perhitungan dahulu: empat belas) tahun sebelum "konsili Yerusalem", Gal 2:1 dst; bdk Kis 15. Konsili itu diadakan dalam th. 49.

Ref. Silang FULL: Kis 9:1 - membunuh murid-murid

· membunuh murid-murid: Kis 8:3; [Lihat FULL. Kis 8:3]

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Ref. Silang TB: Kis 9:1-19

Kis 22:3-16, 26:9-18

Gill (ID): Kis 9:1 - Dan Saul masih mengancam dan membunuh // terhadap para murid Tuhan // ia pergi kepada imam besar.

Sementara Saul masih mengancam dan membunuh,.... Sejarawan telah memberikan laporan tentang penyebaran semua pengkhotbah Injil di Yerusalem, kecuali para rasul, dan tentang keberhasilan mereka di bagian lain, terutama dalam hal Filipus, kembali kepada sejarah Saul; yang, tidak puas dengan pembunuhan Stefanus, dan dengan kerusakan yang dilakukannya pada gereja di Yerusalem, menarik mereka dari rumah mereka ke penjara, terus menerus tidak hanya mengancam mereka dengan penyitaan harta dan penjara, tetapi juga dengan kematian itu sendiri. Frasa yang digunakan di sini adalah sebuah Hebraisme; demikian dalam Mazmur 27:12 יפח חמס, "seseorang yang menghembuskan kekerasan", atau kekejaman; dan ini menunjukkan disposisi batin hatinya, kemarahan, amarah, niat jahat, iri hati, dan haus darah yang dipenuhi; dan dicatat untuk menggambarkan kekayaan anugerah ilahi dalam pertobatannya. Dan sungguh menakjubkan, bahwa mulut yang sama yang menghembuskan kehancuran dan kematian kepada pengikut Kristus, kemudian mengumandangkan dan memberitakan Injil anugerah Tuhan; bahwa dia yang mulutnya penuh dengan kutukan dan kepahitan, harus di kemudian hari, dan dengan sangat cepat, muncul dalam kelimpahan berkat Injil Kristus. Dan kemarahan ini, yang sekarang merajalela seperti serigala, seperti yang telah diramalkan tentang Benyamin, dari suku tersebut, ditujukan kepada anak-anak domba Kristus, dan domba-dombanya:

terhadap para murid Tuhan; bukan terhadap orang-orang jahat, pembunuh, pencuri, dan pelaku kejahatan lainnya, tetapi terhadap para pengikut Yesus yang tidak berbahaya dan tidak bersalah, yang merupakan sebuah peningkatan dari kekejamannya: dan dalam keadaan demikian, dipenuhi kemarahan,

ia pergi kepada imam besar; Annas atau Kayafas, yang, meskipun orang Yahudi berada di bawah pemerintahan Romawi, memiliki otoritas besar untuk menghukum orang dengan cambukan dan bahkan kematian, yang bertindak bertentangan dengan hukum mereka.