Teks -- Imamat 1:1 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Kel 35:1--Im 3:4
Full Life: Kel 35:1--Im 3:4 - INILAH FIRMAN YANG DIPERINTAHKAN.
Nas : Kel 35:1-40:38
Pasal-pasal ini secara umum mengulang materi pasal
Kel 25:1-31:18, kecuali di sini petunjuk-petunjuk yang diberikan kepada
Mus...
Nas : Kel 35:1-40:38
Pasal-pasal ini secara umum mengulang materi pasal Kel 25:1-31:18, kecuali di sini petunjuk-petunjuk yang diberikan kepada Musa mengenai Kemah Suci dilaksanakan. Bagian ini dimaksudkan untuk menekankan bahwa sangat penting umat Allah menanggapi pengarahan-Nya dengan sungguh-sungguh dan menaatinya dengan tekun.
Jerusalem -> Im 1:1--7:38; Im 1:1-7
Jerusalem: Im 1:1--7:38 - -- Bagian ini boleh diberi judul: "Tata Upacara Korban". Oleh kitab Imamat seluruh tata upacara itu dihubungkan dengan masa tinggalnya Israel di padang g...
Bagian ini boleh diberi judul: "Tata Upacara Korban". Oleh kitab Imamat seluruh tata upacara itu dihubungkan dengan masa tinggalnya Israel di padang gurun dan ditempatkan di bawah kewibawaan Musa. Pada kenyataannya bagian ini memang memuat beberapa aturan kuno tetapi juga sejumlah penetapan yang berasal dari zaman jauh kemudian dari masa Musa. Sesudah pembuangan barulah tata upacara ini disusun. Maka Ima 1:1-7 sebenarnya menyajikan tata upacara korban yang menjadi pegangan bagi ibadah yang diselenggarakan dalam bait Allah yang didirikan sesudah masa pembuangan Israel ke Babel. Mengenai ibadah suku-suku Israel yang sebagai Badui mengembara di gurun tidak banyak yang dapat diketahui. Nas-nas yang tua usianya hanya memberi petunjuk mengenai perayaan Paskah, bdk catatan pada Kel 12:1,23,39. Tata upacara terperinci yang disajikan Taurat oleh tradisi Kristen diartikan sebagai persiapan dan pralambang korban tunggal penebus, bdk Ibr 8 dst, dan sakramen-sakramen Gereja.
Jerusalem: Im 1:1-7 - -- Korban bakaran yang diuraikan di sini ialah korban yang seluruhnya dibakar. Peletakan tangan ke atas binatang korban itu mengakibatkan bahwa itu benar...
Korban bakaran yang diuraikan di sini ialah korban yang seluruhnya dibakar. Peletakan tangan ke atas binatang korban itu mengakibatkan bahwa itu benar-benar korban orang yang bersangkutan, lalu korban itu dipersembahkan oleh imam. Dalam Pentateukh ada ceritera-ceritera dan hukum yang menegaskan bahwa korban macam itu sudah dipersembahkan waktu Israel di gurun, Kel 18:12; Bil 7:15, dan bahkan di zaman para bapa leluhur, Kel 8:20; 22:9-10. Tetapi berita tertua yang mempunyai nilai historis mengenai korban bakaran berasal dari zaman para Hakim, bdk Hak 6:26; 11:31; 13:15-20. Rupanya korban bakaran Israel terpengaruh oleh ibadat penduduk negeri Kanaan (bdk 1Ra 18; korban bakaran yang dipersembahkan para nabi Baal serupa dengan yang dipersembahkan oleh nabi Elia). Karena itu nampaknya korban bakaran baru mulai dipraktekkan Israel setelah menetap di tanah Kanaan. Dalam Imamat korban bakaran dianggap korban pendamaian, padahal di zaman dahulu dianggap korban syukur, bdk 1Sa 6:14; 10:8; 2Sa 6:17, atau korban perubahan karunia Tuhan, 1Sa 7:9; 13:9; 1Sa 3:4.
Ende -> Im 1:1--7:38
Ende: Im 1:1--7:38 - -- Dalam bagian pertama ini disadjikan peraturan mengenai pelbagai djenis kurban
dan mengenai ibadah umat Allah (lihat pendahuluan hal IX-XI) Kurban-kurb...
Dalam bagian pertama ini disadjikan peraturan mengenai pelbagai djenis kurban dan mengenai ibadah umat Allah (lihat pendahuluan hal IX-XI) Kurban-kurban ini didjaman persiapan itu adalah alat dan djalan jang ditentukan Jahwe sendiri, supaja manusia dapat menghadapiNja dan dengan djalan itu memperoleh berkah ilahi serta mengambil bagian dalam kekudusan tuhan. Manusia sendiri tidak tahu dan tidak mampu pula membuat djalan itu. Maka dari itu Allah berdjandji sendiri menetapkan djalan itu. Meskipun tidak sedikit dari upatjara itu sesungguhnja diambil alih oleh agama Israil dari bangsa-bangsa lain, namun kesemuanja disahkan oleh Allah dan dengan demikian dibuatNja mendjadi bertenaga djuga. Kitab Sutji menghubungkan semua dengan Musa, bukan oleh sebab Musa sendiri (sebagai pengantar Allah)memberikan undang-undang itu, melainkan oleh sebab Musalah pendiri agama Israil jang sedjati. Apa jang dimaksudkan kurban Perdjandjian Lama jang bermatjam ragam itu diketemukan kembali dalam satu Kurban Perdjandjian Baru, jakni kurban Kristus, sebagaimana ditegaskan dalam surat kepada orang-orang Hibrani (pasal 8-9(Ima 8-9), jang menafsirkan kurban-kurban itu sebagai perlambang kurban sedjati itu).