Teks -- Ibrani 13:14 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Ende: Ibr 13:14 - Kota Bdl. Ibr 11:10 dan Ibr 11:14. Jang langsung
dimaksudkan ialah Jerusalem dengan kenisah dan upatjara-upatjara ibadatnja,
ataupun "sinagoge" sebagai uma...
Ende: Ibr 13:14 - Jang datang kemudian jaitu Keradjaan Allah Perdjandjian Baru, Jang datang
kemudian dari Perdjandjian Lama.
jaitu Keradjaan Allah Perdjandjian Baru, Jang datang kemudian dari Perdjandjian Lama.
Ref. Silang FULL -> Ibr 13:14
Ref. Silang FULL: Ibr 13:14 - tempat tinggal // akan datang · tempat tinggal: Ibr 12:27
· akan datang: Fili 3:20; Ibr 11:10,27; 12:22
· tempat tinggal: Ibr 12:27
· akan datang: Fili 3:20; Ibr 11:10,27; 12:22
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg -> Ibr 13:7-17
Hagelberg: Ibr 13:7-17 - -- B. Perintah yang berkaitan dengan Kehidupan Beragama (13:7-17)
Dalam bagian ini para pembaca pertama disuruh setia pada iman yang dipegang oleh pemim...
B. Perintah yang berkaitan dengan Kehidupan Beragama (13:7-17)
Dalam bagian ini para pembaca pertama disuruh setia pada iman yang dipegang oleh pemimpin-pemimpin mereka.
Bagian ini dimulai dan ditutup dengan perintah yang berkaitan dengan "pemimpin-pemimpin" mereka. "Akhir hidup mereka" mungkin menunjukkan kepada upah yang mereka peroleh karena mereka setia. "Contohlah iman mereka" mirip sekali dengan apa yang dikatakan di dalam 6:12, "menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah."
Kalau para pembaca mau berpikir, "Ya, dulu kami bisa setia, dulu waktu kami masih punya pemimpin-pemimpin yang hebat, tetapi sekarang sudah tidak sama, situasi kami karena mereka sudah meninggal dan ini dan itu..." mereka harus ingat bahwa "Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin" (dulu waktu mereka setia, seperti diceritakan dalam pasal 6:10-11 dan pasal 10:32-34) "maupun hari ini" (di mana mereka perlu ketekunan) "dan sampai selama-lamanya" (di mana mereka boleh menikmati penggenapan janji-janjiNya).
Mengenai pasal 13:9, kalau Dia tidak berubah, maka "berbagai-bagai ajaran asing" tidak usah diperhatikan. Mungkin ajaran-ajaran asing itu mau menarik pengikut dengan peraturan makanan yang seolah-olah lebih suci. Atau ajaran itu seolah-olah membawa pengorbanan dan mezbah yang istimewa. Tetapi jelas "kita mempunyai suatu mezbah" (ini suatu kiasan untuk pengorbanan Kristus) dan iman-iman dari peraturan Lewi tidak boleh makan dari mezbah itu. Kita disucikan, dan kita memperoleh kasih karunia, dari mezbah itu, di mana Yesus telah dikorbankan, sehingga kita tidak usah repot dengan "pelbagai makanan." (Zaman itu sarjana-sarjana dari bangsa Yahudi menulis dan menyusun Mishna, yaitu kumpulan tradisi-tradisi mereka, yang banyak memperhatikan pelbagai makanan.)
Mungkin para pembaca pertama tertarik pada guru-guru ajaran sesat yang menganggap diri mereka sebagai imam-imam baru, dan kelompok mereka sebagai umat Israel yang sejati (seperti di Qumran, dekat Laut Mati). Kalau begitu, pasal 13:11-14 sangat tepat. Kita harus keluar dari "perkemahan," dan jangan ikut menikmati persekutuan orang yang sudah menolak Juruselamat kita, yang sudah "menderita di luar pintu gerbang," yaitu di luar lingkungan agama Yahudi. "Marilah kita pergi kepadaNya di luar perkemahan dan menanggung kehinaanNya." Kita sudah disuruh mendekati Dia, bersekutu dengan Dia, tetapi di sini sulitnya mendekati Dia lebih jelas. Tidak ada persekutuan dengan Yesus kecuali orang berani menanggung risiko, dan "pergi kepadaNya di luar perkemahan," yaitu di luar persekutuan mereka yang menolak Dia. Pengharapan kita untuk "kota yang akan datang," pahala kita, memungkinkan kita untuk pergi meninggalkan persekutuan rohani dari mereka yang menolak Tuhan Yesus.
Dalam pelayanan si penulis, dan dalam pelayanan kita, yang membawa kuasa yang dapat mengubahkan orang adalah kasih karunia, dan bukan "aturan-aturan makanan."
Pasal 13:15-17 menceritakan sedikit mengenai cara hidup orang yang mendekati Dia. "Senantiasa mempersembahkan korban syukur, berbuat baik," dan "mentaati pemimpin-pemimpin" jelas sesuai dengan cara hidup yang selalu mendekati Dia.