Teks -- Mazmur 127:2 (TB)

127:2 Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah -- sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Mzm 120:1--135:2 - NYANYIAN ZIARAH.

Nas : Mazm 120:1-134:3

Lima belas mazmur ini dalam bahasa Inggris disebut "Songs of Ascents" (yaitu "Nyanyian Pendakian" atau anak-anak tangga). Beberapa orang beranggapan bahwa frasa ini mengacu kepada penunjuk waktu dengan bayangan matahari buatan Raja Ahas. Bayangan mundur ke belakang sepuluh derajat pada alat ini sebagai jaminan bahwa Allah menambahkan 15 tahun lagi kepada Raja Hizkia untuk memerintah dengan tenang; mazmur-mazmur ini kemudian dikumpulkan untuk memperingati janji itu (2Raj 20:6-10; Yes 38:5-8). Banyak orang percaya bahwa frasa "Nyanyian Pendakian" mengacu kepada mazmur-mazmur yang dinyanyikan orang Yahudi bersama-sama manakala mereka "naik" ke Yerusalem sebagai peziarah untuk merayakan hari raya kudus mereka.

Full Life: Mzm 127:1-5 - JIKALAU BUKAN TUHAN YANG MEMBANGUN.

Nas : Mazm 127:1-5

Hanya yang berasal dari Allah dan diberkati oleh-Nya benar-benar berarti dalam hidup ini; sebaliknya, jikalau Allah tidak ada dalam hidup kita, kegiatan kita, sasaran dan keluarga kita, maka segala sesuatu itu sia-sia dan akan berakhir dengan kekecewaan dan kegagalan. Karena itu, kita harus mencari berkat dan bimbingan Allah di dalam segala sesuatu sejak permulaan kehidupan kita

(lihat cat. --> Luk 24:50).

[atau ref. Luk 24:50]

Full Life: Mzm 127:2 - MEMBERIKANNYA KEPADA YANG DICINTAI-NYA PADA WAKTU TIDUR.

Nas : Mazm 127:2

Adalah kehendak Allah bahwa kita menikmati tidur yang tenang dan hidup tanpa kekhawatiran (lih. Mat 6:25-34; Fili 4:6). Dalam nas ini juga tersirat bahwa Allah tetap memberi sekalipun ketika kita tidur.

Jerusalem: Mzm 127:1-5 - Berkat TUHAN pangkal selamat

Sajak ini merupakan renungan seorang berhikmat. Ia yakin bahwa segala daya upaya dan jerih payah manusia sia-sia belaka, jika tidak didukung Tuhan, Maz 127:1-2. Sebaliknya, segala anugerah dan berkat orang benar datang dari Tuhan melulu, khususnya sebuah keluarga besar, Maz 127:3-5.

Jerusalem: Mzm 127:2 - duduk-duduk sampai jauh malam

Artinya: menunda-nunda tidur untuk bekerja lebih lama.

Ende: Mzm 127:1-5

Lagu kebidjaksanaan ini dahulu menetapkan, bahwasanja segala usaha dan djerih-pajah insani sia² belaka (Maz 127:1-2). Semua anugerah dan kebahagiaan datangnja daripada Allah, seperti anugerah jang terbesar ialah keluarga jang banjak (Maz 127:3-5).

Ref. Silang FULL: Mzm 127:2 - makan roti // yang dicintai-Nya // waktu tidur

· makan roti: Kej 3:17; [Lihat FULL. Kej 3:17]

· yang dicintai-Nya: Ul 33:12; [Lihat FULL. Ul 33:12]; Pengkh 2:25

· waktu tidur: Bil 6:26; [Lihat FULL. Bil 6:26]; Ayub 11:18; [Lihat FULL. Ayub 11:18]

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Mzm 127:2 - Adalah sia-sia bagimu untuk bangun lebih awal, untuk begadang // untuk memakan roti kesedihan // karena demikianlah dia memberikan tidur kepada yang dicintainya

Adalah sia-sia bagi kamu untuk bangun lebih awal, untuk begadang,.... Sebuah deskripsi tentang orang yang rajin dan pekerja keras, yang sangat berusaha untuk mendapatkan nafkah, atau meningkatkan kekayaannya; lihat Mazmur 104:23; yang, tetap, seperti pada contoh sebelumnya, bergantung pada berkat dari Providence ilahi, Amsal 10:4. Karena, setelah semua itu, bisa saja berakhir tidak lebih dari

memakan roti kesedihan; yaitu, memakan roti yang diperoleh dengan banyak kesedihan dan usaha; mereka hanya mendapatkan roti, dan itu saja, dan tidak ada itu tanpa penyelenggaraan Tuhan;

karena demikianlah dia memberikan tidur kepada yang dicintainya; yaitu, Tuhan: mereka yang menjadi bagian dari rahmat-Nya, yang takut dan mengasihi-Nya; kepada mereka, yang demikian rajin dan pekerja keras, dia tidak hanya memberikan roti untuk dimakan, tetapi juga tidur, yang bagi seorang pekerja adalah manis; dan dengan makanan dan pakaian, dia memberikan kepuasan, ketentraman, dan kepuasan hati, yang merupakan berkat terbesar dari semuanya. Tidur, bahkan tidur jasmani, dianggap oleh orang-orang kafir sebagai hadiah ilahi ^x. Beberapa orang berpikir bahwa rujukan diperuntukkan bagi Salomo, yang namanya adalah Jedidiah, dan berarti yang dicintai Tuhan, 2Sam 12:24; kepada siapa Tuhan memberikan perdamaian, istirahat, dan keselamatan di sekelilingnya; atau, seperti yang lainnya, kerajaan tanpa usaha, ketika Absalom dan Adonijah berjuang untuk itu: Kristus, yang adalah Yang Tercinta dari Tuhan, Anak dari kasih-Nya, Anak-Nya yang terkasih, mungkin dipikirkan, yang istirahat-Nya adalah mulia; tidur-Nya di dalam kubur, di mana daging-Nya beristirahat dari pekerjaan dan penderitaan-Nya, dengan harapan akan kebangkitan-Nya: dan ini dapat diterapkan kepada semua yang dicintai Tuhan; kepada mereka yang diberikan istirahat rohani di dunia ini, tidur di pelukan Yesus saat kematian, dan istirahat yang abadi di dunia yang akan datang; semua ini tidak bergantung pada usaha mereka, tetapi pada rahmat dan kebaikan-Nya.