Teks -- Ratapan 2:7 (TB)

2:7 Tuhan membuang mezbah-Nya, meninggalkan tempat kudus-Nya, menyerahkan ke dalam tangan seteru tembok puri-purinya. Teriakan ramai mereka dalam Bait Allah seperti keramaian pada hari perayaan jemaah.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Yer 46:1--Rat 2:7 - TENTANG BANGSA-BANGSA.

Nas : Yer 46:1-51:64

Pasal-pasal ini berisi aneka nubuat tentang hukuman ilahi atas bangsa-bangsa asing. Yeremia ditahbiskan bukan untuk menjadi nabi kepada bangsa Yehuda saja, tetapi juga "nabi bagi bangsa-bangsa" (Yer 1:5).

Full Life: Rat 2:7 - MENYERAHKAN KE DALAM TANGAN SETERU.

Nas : Rat 2:7

Tuhan menyerahkan umat-Nya yang murtad kepada musuh-musuh mereka untuk dibinasakan. Demikian pula, di bawah perjanjian yang baru, baik gereja maupun perseorangan yang berbalik kepada dosa dan berkanjang dalam keduniawian akan diserahkan kepada Iblis (1Kor 5:7). Cara hidup jalan dan nilai penuh dosa dari masyarakat fasik akan mendatangkan kebinasaan dan pembalasan atas semua orang yang meninggalkan Tuhan

(lihat cat. --> Mat 5:13).

[atau ref. Mat 5:13]

Jerusalem: Rat 2:1-22

Ratapan kedua ini terlebih dahulu berkata tentang nasib malang yang menimpa raja-raja para imam, para nabi, para tua-tua dan anak-anak Rat 1:1-12; lalu pesajak berbicara dengan Sion, Rat 1:13-17 dan mengingatkan kepadanya nubuat-nubuat dusta yang disampaikan nabi-nabi gadungan, lalu mengajak dia meratap, Rat 1:18-22.

Jerusalem: Rat 2:7 - meninggalkan tempat kudusNya

Bdk Yeh 10:18-19

Jerusalem: Rat 2:7 - Teriakan ramai

Ialah pekik pertempuran dan teriakan kemenangan dari pihak musuh.

Ende: Rat 2:1-22

Lagu ratap jang kedua menggambarkan perendahan Jerusjalem dan terdiri atas tiga bagian. Jang pertama (Rat 2:1-10) meratapi kebinasaan negeri Juda (Rat 2:1-5) dan chususnja Jerusjalem serta golongan masjarakatnja masing² (Rat 2:6-10). Lalu dalam bagian kedua (Rat 2:11-12) si penjair meratapi nasib anak² di Jerusjalem. Dalam bagian ketiga (Rat 2:13-22) si pengarang berbitjara kepada Jerusjalem tentang nabi² palsu. Kebalikan daripada jang didjandjikan mereka terdjadi, menurut apa jang disabdakan Jahwe dengan perantaraan nabi² jang sedjati (Rat 2:12-17). Makanja perlulah Jerusjalem berbalik kepada Jahwe dengan ratapan (Rat 2:18-19). Lalu Jerusjalem mulai berdoa (Rat 2:20-22).

Ende: Rat 2:7 - sorak

ialah sorak kemenangan musuh, jang dibandingkan dengan sorak-gembira dalam ibadah Israil.

Ref. Silang FULL: Rat 2:7 - tempat kudus-Nya // tembok puri-purinya // perayaan jemaah

· tempat kudus-Nya: Im 26:31; [Lihat FULL. Im 26:31]; Yeh 7:24; [Lihat FULL. Yeh 7:24]

· tembok puri-purinya: Mazm 74:7-8; Yes 64:11; [Lihat FULL. Yes 64:11]; Yer 33:4-5; Yeh 7:21-22

· perayaan jemaah: Yer 21:4; 52:13

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Rat 2:7 - Tuhan telah membuang altar-Nya // Dia telah membenci tempat kudus-Nya // Dia telah menyerahkan ke tangan musuh dinding-dinding istananya // Mereka telah membuat kegaduhan di rumah Tuhan, seperti pada hari perayaan yang solem.

Tuhan telah membuang altar-Nya,.... Baik altar dupa maupun untuk korban bakaran; korban-korban yang biasa diterima-Nya; tetapi sekarang altar itu dibongkar dan diruntuhkan, tidak ada lagi persembahan; juga Dia tidak menunjukkan keinginan untuk itu, malah sebaliknya:

Dia telah membenci tempat kudus-Nya; yaitu bait suci; dengan membiarkannya dinajiskan, diruntuhkan, dan dibakar, seakan-akan Dia membenci tempat itu, dan pelayanan di dalamnya; seperti yang Dia lakukan, yaitu ketika dilaksanakan tanpa iman kepada Kristus, kasih kepada-Nya, atau pandangan kepada kemuliaan-Nya; lihat Yesaya 1:13;

Dia telah menyerahkan ke tangan musuh dinding-dinding istananya; baik dinding tempat kudus, maupun dinding rumah raja dan para pangeran; terutama yang pertama dimaksud, baik menurut apa yang dikatakan sebelumnya maupun yang mengikuti:

Mereka telah membuat kegaduhan di rumah Tuhan, seperti pada hari perayaan yang solem; yaitu musuh, orang Khaldea, membuat kegaduhan di dalam bait suci, menghujat Tuhan yang telah tinggal di situ; menghina umat Tuhan yang telah beribadah di sana; bersukacita atas kemenangan mereka atas mereka; menyanyikan "pium" mereka kepada dewa-dewa mereka, dan lagu-lagu profan lainnya; memanjakan diri dalam pesta pora dan kerusuhan; membuat kebisingan sebesar teriakan dan lagu mereka seperti yang dilakukan oleh para imam, orang Lewi, dan umat Israel, ketika mereka menyanyikan lagu-lagu Sion pada hari perayaan. Targum menyatakan,

"seperti suara umat rumah Israel, yang berdoa di tengahnya pada hari Paskah."