Teks -- Yeremia 18:3 (TB)

18:3 Lalu pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan pelarikan.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: Yer 18:1-12

Menurut Yer 18:12 perumpamaan berupa perbuatan ini diadakan Yeremia sebelum malapetaka itu terjadi, jadi sebelum th 598.Nabi-nabi dahulu, misalnya Samuel, 1Sa 15:27-28, Ahia dari Silo, 1Ra 11:29-33 (dan nabi gadungan Zedekia), 1Ra 22:11-12) sudah menguatkan nubuat-nubuat mereka dengan perbuatan berupa lambang. Pikiran yang melatarbelakangi tindakan-tindakan semacam itu bukanlah bahwa dengan jalan itu perkataan lebih mengesan di hati para pendengar, tetapi keyakinan bahwa tindakan-tindakan itu benar-benar kuat dan berdaya untuk melaksanakan apa yang dilambangkan. Setelah lambang diadakan pasti akan terjadi apa yang diibaratkan. nabi-nabi besarpun kadang-kadang mengadakan lambang berupa perbuatan. Seluruh pekabaran nabi Hosea terkait pada suatu pengalaman pribadi, yaitu perkawinannya, Hos 1-3. Yesaya jarang memakai sarana itu, namun iapun mengenalnya, Yes 20 dan nama anak-anaknya merupakan nubuat dan lambang, Yes 7:3 (bdk Yes 10:21); Yes 8:1-4; 8:18; bdk Yes 1:26+. Nabi Yeremia sering melakukan hal yang merupakan lambang dan iapun menjelaskan artinya: dahan pohon badam dan periuk, Yer 1:11-14 ikat pinggang yang disembunyikan di tepi sungai Efrat, Yer 13:1-11 (walaupun barangkali hanya terjadi dalam sebuah penglihatan); pekerjaan tukang periuk, Yer 18:1-12; buli-buli yang pecah, Yer 18:19; keranjang-keranjang buah ara, Yer 24:1-10 memikul kuk, Yer 27:1-28:17; pembelian sebidang tanah, Yer 32:1-44. Boleh ditambah lagi bahwa kehidupan nabi Yeremia sendiri sebuah lambang pula, Yer 16:1-8, dan bahwa penderitaannya (meskipun nabi Yeremia sendiri tidak menjelaskannya) melambangkan kemalangan umat yang dihukum, sehingga Yeremia juga menjadi pra-lambang Hamba Tuhan, bdk Yes 42:1+. Nabi Yehezkiel kemudian melakukan juga berbagai perbuatan yang menjadi lambang dan nubuat: batu bata yang melambangkan pengepungan kota Yerusalem, Yer 4:1-3; makanan yang terbatas, Yer 4:9-17; rambut-rambut yang dipotong-potong dan diserak-serakkan, Yer 18:5; kuali yang berkarat, Yer 24:3-10; kedua batang kayu, Yeh 37:15-28. Sama seperti yang dilakukan nabi Hosea demikianpun nabi Yehezkiel mengartikan pengalamannya sebagai lambang: penyakitnya, Yer 4:4-8; kematian isterinya, Yeh 24:15-24' kebisuannya serta penyembuhannya, Yeh 24:27; 33:22. Dalam Perjanjian Baru juga masih terdapat tindakan yang merupakan lambang dan nubuat: Pohon ara yang dikutuk Yesus, Mat 21:18-19 dsj; nabi Agabus yang mengikat tangan dan kakinya dengan ikat pinggang Paulus, Kis 21:10-14.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Yer 18:3 - Kemudian aku pergi ke rumah tukang gerabah // dan, lihatlah, ia sedang mengerjakan sesuatu di atas roda.

Then I went down to the potter's house,.... Ia melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya; ia taat kepada kehendak ilahi; ia pergi untuk mendengar apa yang Tuhan ingin katakan kepadanya di sana, dan untuk mengamati hal-hal tersebut, dari mana ia bisa belajar instruksi untuk dirinya sendiri dan orang lain:

and, behold, he wrought a work on the wheels; Targum menerjemahkannya "di atas kursi"; atau "kursi-kursinya", seperti yang dikemukakan oleh Junius dan Tremellius; tetapi itu bukanlah alat di mana tukang gerabah duduk saat ia bekerja, melainkan tempat yang digunakan untuk melakukan pekerjaannya. Penafsiran Septuaginta menerjemahkannya, "di atas batu" ⁿ; dan R. Jonah ^o mengatakan, bahwa di beberapa negara alat tukang gerabah mirip dengan dua batu giling, yang terendah adalah yang terbesar, dan yang tertinggi adalah yang terkecil. Atau lebih tepatnya kata itu mungkin berarti "kerangka", atau "cetakan" ^p, yang terbuat dari batu, di mana tukang gerabah meletakkan tanah liatnya, dan membentuknya: tetapi saya tidak melihat alasan untuk menyimpang dari arti "roda", yang digunakan dalam pekerjaan tukang gerabah, bahkan dua di antaranya; dan dengan demikian kata di sini memiliki bilangan ganda; meskipun satu lebih tepat disebut "roda", dan yang lainnya "alat putar", dan dijelaskan sebagai berikut:

"Roda tukang gerabah" terdiri terutama dari mur, yang merupakan balok atau sumbu, yang kakinya atau porosnya berputar secara vertikal di atas alas batu yang bebas; dari empat sudut di atas balok ini, yang tidak melebihi dua kaki tingginya, muncul empat batang besi, yang disebut jari-jari roda; yang membentuk garis diagonal dengan balok, turun, dan diikat di bagian bawah pada tepi lingkaran kayu yang kuat, empat kaki diameter, yang cukup mirip dengan bagian luar roda kereta; kecuali bahwa ia tidak memiliki sumbu maupun jari-jari; dan hanya terhubung ke balok, yang berfungsi sebagai sumbu, oleh batang besi. Bagian atas mur datar, berbentuk melingkar, dan memiliki diameter satu kaki. Di atasnya diletakkan sepotong tanah liat, atau tanah, yang akan diputar dan dibentuk. Roda yang diposisikan seperti itu dikelilingi oleh empat sisi dari empat potongan kayu yang berbeda, ditopang dalam kerangka kayu: potongan belakang, yang merupakan tempat pekerja duduk, sedikit miring ke arah roda: pada potongan depan diletakkan potongan-potongan tanah yang sudah disiapkan: terakhir, potongan samping berfungsi bagi pekerja untuk meletakkan kakinya; dan dibuat miring, untuk memberi ruang lebih atau kurang, sesuai dengan ukuran wadah yang akan diputar; di sisinya terdapat sebuah cerat air, di mana dari waktu ke waktu ia mengoleskan tangannya, untuk mencegah tanah liat menempel padanya.----Tukang gerabah setelah menyiapkan tanah liatnya, dan meletakkan sepotong yang sesuai dengan pekerjaan yang dimaksud di atas balok, duduk; pahanya dan kakinya sangat melebar, dan kakinya diletakkan pada potongan samping, seperti yang paling nyaman. Dalam posisi ini ia memutar roda hingga mendapat kecepatan yang tepat; ketika, membasahi tangannya di air, ia membuat rongga pada wadah tersebut, terus memperlebar dari tengah; dan dengan demikian membentuknya, memutar roda kembali, dan membasahi tangannya dari waktu ke waktu.----"Alat putar" tukang gerabah juga merupakan jenis "roda", tetapi lebih sederhana dan lebih ringan daripada yang sebelumnya; tiga bagian utamanya adalah balok besi atau sumbu, tiga setengah kaki tinggi, dan dua inci diameter; sebuah roda kayu kecil, seluruhnya terbuat dari satu potong, tebal satu inci, dan diameter tujuh atau delapan inci, diletakkan secara horizontal di atas balok, yang berfungsi untuk membentuk wadah; dan sebuah roda kayu yang lebih besar, seluruhnya terbuat dari satu potong, tebal tiga inci, dan lebar dua atau tiga kaki, diikat pada balok yang sama di bagian bawah, sejajar dengan garis horizontal. Balok, atau sumbu, berputar di atas poros di bagian bawah, dalam sebuah dudukan besi. Pekerja memberikan gerakan pada alat putar dengan kakinya, menggerakkan roda besar secara bergantian dengan setiap kakinya; masih memberikan gerakan yang lebih atau kurang, sesuai dengan kebutuhan pekerja ^q.''

Dengan demikian Yeremia melihat tukang gerabah bekerja, atau sesuatu yang mirip ini; karena, tidak diragukan lagi, kerajinan gerabah, seperti hal-hal lainnya, telah berkembang sejak masa itu.