Teks -- Mazmur 131:1 (TB)

Menyerah kepada TUHAN

131:1 Nyanyian ziarah Daud. TUHAN, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Mzm 120:1--135:2 - NYANYIAN ZIARAH.

Nas : Mazm 120:1-134:3

Lima belas mazmur ini dalam bahasa Inggris disebut "Songs of Ascents" (yaitu "Nyanyian Pendakian" atau anak-anak tangga). Beberapa orang beranggapan bahwa frasa ini mengacu kepada penunjuk waktu dengan bayangan matahari buatan Raja Ahas. Bayangan mundur ke belakang sepuluh derajat pada alat ini sebagai jaminan bahwa Allah menambahkan 15 tahun lagi kepada Raja Hizkia untuk memerintah dengan tenang; mazmur-mazmur ini kemudian dikumpulkan untuk memperingati janji itu (2Raj 20:6-10; Yes 38:5-8). Banyak orang percaya bahwa frasa "Nyanyian Pendakian" mengacu kepada mazmur-mazmur yang dinyanyikan orang Yahudi bersama-sama manakala mereka "naik" ke Yerusalem sebagai peziarah untuk merayakan hari raya kudus mereka.

Jerusalem: Mzm 131:1-3 - Menyerah kepada TUHAN

Doa ini dijiwai rasa keagamaan yang halus dan amat mendalam. Dengan hari tenteram pemazmur menyatakan baik kerelaan hatinya, Maz 131:1, maupun kepercayaan dan pasrah sebulat-bulatnya kepada Tuhan, Maz 131:2

Ende: Mzm 131:1-3

Rasa keigamaan jang mendalam mengilhamkan doa ini; dengan ini pengarang menjatakan baik kerendahan hati (Maz 131:1) maupun kepertjajaan dan penjerahan kepada Allah Bapanja (Maz 131:2-3).

Mungkin ajat 3(Maz 131:3) adalah suatu tambahan untuk ibadat umat.

Ref. Silang FULL: Mzm 131:1 - tinggi hati // dengan sombong // mengejar hal-hal // ajaib bagiku

· tinggi hati: Mazm 101:5; Yes 2:12; Rom 12:16

· dengan sombong: 2Sam 22:28; [Lihat FULL. 2Sam 22:28]; Ayub 41:25; [Lihat FULL. Ayub 41:25]

· mengejar hal-hal: Yer 45:5

· ajaib bagiku: Ayub 5:9; [Lihat FULL. Ayub 5:9]; Mazm 139:6

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Mzm 131:1 - Tuhan, hatiku tidak angkuh // dan mataku tidak tinggi // aku juga tidak mengandalkan hal-hal besar // atau dalam perkara yang terlalu tinggi bagiku

Tuhan, hatiku tidak angkuh,.... Hati setiap manusia secara alami demikian, dan segala sesuatu dalam kehidupan sipil cenderung membuatnya semakin demikian; seperti kekayaan dan kehormatan, kelahiran dan darah, kebijaksanaan, pengetahuan, dan pembelajaran, kekuatan dan keindahan, terutama di mana terdapat superioritas dari yang satu ke yang lain; dan dalam hal keagamaan jika seseorang tidak memiliki anugerah Tuhan yang sebenarnya, hati mereka akan angkuh; jika mereka memiliki persepsi tentang kesucian sifat manusia, dan kebaikan hati mereka, dan merasa suci di mata sendiri, serta memiliki kuasa kehendak bebas untuk melakukan ini dan itu, dan merasa sempurna dalam perbuatan baik, dan penuh dengan kebenaran diri, serta memiliki beberapa karunia eksternal, dan beberapa derajat pengetahuan konseptual; tetapi jika hati dibuat benar-benar hancur di bawah kesadaran akan dosa, dan meleleh dengan penemuan kasih yang memaafkan, maka hati itu akan rendah hati dan tidak angkuh: dan mereka yang memiliki hati seperti itu adalah mereka yang telah melihat keangkuhan hati mereka, dan dosa yang sangat berdosa; ketidakmampuan mereka untuk melakukan hal-hal yang baik secara spiritual; ketidaksempurnaan dalam semua yang mereka lakukan; keunggulan dan kesesuaian dari kebenaran Kristus, serta bahwa keselamatan mereka sepenuhnya adalah anugerah, dan bahwa anugerah itu benar-benar gratis; semakin banyak pengetahuan dan pengalaman spiritual yang mereka miliki, semakin rendah hati mereka: dan ini adalah kondisi Daud, dan apa yang dia katakan di sini tidak diragukan benar, karena dia membenci kebohongan; dan selain itu dia mengucapkannya di hadapan dan kepada Tuhan yang menyelidiki hati; meskipun dia telah diurapi oleh Samuel, dan tahu bahwa dia akan menjadi penerus dalam kerajaan, hatinya tidak terangkat karenanya;

atau mataku tidak tinggi; atau "diangkat" ^l, mataku terangkat kepada Tuhan dalam doa seringkali, tetapi tidak lebih tinggi dari makhluk ciptaan-Nya; dia berperilaku rendah hati serta bijak di istana Saul, di mana dia diangkat ke kehormatan yang besar, yang membuatnya disukai di kalangan istana, dan oleh seluruh Israel; tetapi ada terlalu banyak orang yang matanya tinggi, dan kelopak matanya terangkat, yang meremehkan untuk memandang mereka yang lebih rendah dari mereka, seperti orang kaya terhadap orang miskin, dan orang Farisi terhadap pemungut cukai; lihat Amsal 30:13. Ini adalah karakter antikristus, bahwa pandangannya lebih angkuh dari yang lain, dan itu sangat menjijikkan di hadapan Tuhan, bahkan pandangan yang sombong serta hati yang sombong, Amsal 6:17. Tetapi ini bukan keadaan Daud; sebagaimana dia tidak bisa menahan hal ini pada orang lain, dia juga tidak akan mengizinkannya pada dirinya sendiri, Mazmur 101:5;

atau aku tidak mengandalkan hal-hal besar; atau, "berjalan" ^m di dalamnya; ini bukanlah objek dari pekerjaan dan percakapannya; dia melakukan banyak hal besar, dalam membunuh singa dan beruang yang masuk ke dalam kawanan ayahnya; dalam membunuh Goliat dengan umpan dan batu saja; dalam memimpin tentara Israel, dan membunuh sepuluh ribunya; dan dia terlibat dalam hal-hal besar dari hukum, yang dia perhatikan dengan cermat untuk dipatuhi, dan mempelajari hal-hal besar dari Injil, yang dia sangat hargai, dan ingin memahami; tetapi dia tidak mengejar kebesaran manusia, atau hal-hal besar dari dunia ini, untuk dirinya sendiri; dia tidak memiliki pandangan ambisius, atau menginginkan kerajaan yang diurapi padanya, sebelum waktu yang tepat; lihat 1Samuel 18:18;

atau dalam perkara yang terlalu tinggi bagiku: atau "terlalu mengagumkan" ⁿ; lihat Ayub 42:3. Dia merenungkan penciptaan dan struktur tubuhnya yang mengagumkan, tekstur, simetri, dan fungsi masing-masing bagiannya; dia mengamati penyelenggaraan Tuhan yang mengagumkan terhadapnya sejak dia ada; dan khususnya dia memperhatikan kasih Tuhan yang luar biasa terhadapnya, serta mengingat dan membicarakan, dan menyatakan, pekerjaan kasih karunia dan penebusan yang mengagumkan; tetapi bukanlah hal-hal di atas kapasitasnya, di luar jangkauannya, dan yang rahasia, atau yang tidak diungkapkan dengan jelas: dan hal-hal seperti itu kita harus puas untuk tidak mengetahuinya, atau tidak memiliki ide yang memadai, atau tidak mampu menjelaskannya; seperti keberadaan dan kesempurnaan Tuhan, terutama keluasannya dan keabadiannya; cara eksistensi dari Pribadi-pribadi dalam Allah; kelahiran Anak dan proses Roh; inkarnasi Kristus, dan penyatuan dua sifat dalam diri-Nya; penyelenggaraan saat ini, yang tidak terjangkau dan tidak dapat ditemukan; dan hal-hal masa depan, terutama waktu dan musimnya; lihat Mazmur 139:6.