Teks -- Mazmur 109:10 (TB)

109:10 Biarlah anak-anaknya mengembara tidak keruan dan mengemis, dan dihalau dari reruntuhan rumahnya.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Mzm 109:1-31 - JANGANLAH BERDIAM DIRI.

Nas : Mazm 109:1-31

Mazmur ini memohon Allah menghakimi dan menghukum orang yang fasik dan penuh tipu muslihat. Doa ini mencerminkan suatu keinginan agar keadilan terwujud di bumi melalui hukuman adil atas penjahat-penjahat besar yang merugikan orang lain demi keuntungan pribadi. Melaksanakan hukuman secara adil adalah satu-satunya cara untuk melindungi pihak yang tidak bersalah dan memastikan bahwa pelanggaran hukum dapat dikendalikan di masyarakat

(lihat cat. --> Rom 13:1;

lihat cat. --> Rom 13:4).

[atau ref. Rom 13:1,4]

Doa pemazmur akan digenapi sepenuhnya hanya ketika Allah mengutus Anak-Nya Yesus untuk membinasakan semua kejahatan dan memerintah di bumi ini (pasal Wahy 19:1-22:21; juga

lihat cat. --> Mazm 35:1-28).

[atau ref. Mazm 35:1-28]

BIS: Mzm 109:10 - diusir

Menurut sebuah terjemahan kuno diusir; menurut naskah Ibrani "meminta-minta".

Jerusalem: Mzm 109:1-31 - Doa seorang yang kena fitnah

Ini "mazmur pengutuk" yang paling hebat, kejam dan panjang dalam seluruh kitab mazmur, bdk Maz 5:11+; Maz 52+ Pendoa dianiaya, difitnah dan dituduh oleh musuh-musuhnya, bdk Maz 6:8+, yang cedera, Maz 109:2-5. Sambil mengutuk mereka pemazmur meminta supaya Tuhan mengutuk mereka tanpa kenal ampun, Maz 109:6-20,29. Hukuman itu dilukiskan dengan bahasa penghebat dan kiasan sesuai dengan hukum pembalasan Perjanjian Lama, bdk Kel 21:25+ Pemazmur yang tidak berdaya, Maz 109:22-25, sadar bahwa hanya Tuhan dapat menegakkan keadilan, Maz 109:21,26-27. Kalau doanya dikabulkan, maka pemazmur akan bersyukur dan memuji Tuhan, Maz 109:30-31. bahasa yang dipakai dalam lagu ini adalah bahasa yang lazim dalam sajak semacam itu. Sebab "mazmur-mazmur pengutuk" yang serupa juga biasa pada bangsa-bangsa tetangga Israel.

Ende: Mzm 109:1-31

Dengan sangat hebat seorang (mungkin sakit Maz 109:22-24), jang dianiaja musuh² jang tjedera (Maz 109:2-5), mengutuk mereka, meminta Jahwe, agar Ia menghukumnja (Maz 109:6-20). Hukuman ini dilukiskan dengan bahasa penghebat dan berdasarkan hukum pembalasan Perdjandjian Lama. Si pemohon tahu,bahwasanja se-mata² Allah sanggup melaksanakannja (Maz 109:21,26-29) dan bila demikian djadinja, maka ia akan bersjukur dan memudji Jahwe (Maz 109:30-31). Lagu ini merupakan "mazmur pengutuk" jang paling hebat, paling kedjam dan jang paling pandjang dalam seluruh Kitab Mazmur (lih. Maz 95; 38:7-11; 69:23-29). Memang sikap sedemikian tiadalah sesuai dengan hukum tjinta Perdjandjian Baru. Tetapi pada masa sebelum Kristus mengadjar, kutuk² sematjam ini dapat dimengerti. Dan lagu inipun menjatakan kepertjajaan orang kepada Allah dan keadilanNja, hingga toh penuh dengan rasa keigamaan jang sedjati. patut diperhatikan lagi, bahwa kutuk² ini merupakan suatu kesusasteraan tertentu, jang pakai bahasa penghebat dan rumus² jang kurang biasa.

Ende: Mzm 109:9-10

Dosa orang tua diperhitungkan pada keturunannja, kesalahan kolektip (lih. Maz 110:2-5).

Ref. Silang FULL: Mzm 109:10 - dan mengemis

· dan mengemis: Kej 4:12; [Lihat FULL. Kej 4:12]

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Mzm 109:10 - Biarkan anak-anaknya menjadi pengembara terus-menerus, dan mengemis // Biarkan mereka juga mencari makanan mereka dari tempat-tempat tandus mereka // karena tempat-tempat tandus mereka

Biarkan anak-anaknya menjadi pengembara terus-menerus, dan mengemis,.... Mengembara dari tempat ke tempat, mengemis untuk makanan mereka: ini ditolak untuk anak-anak orang-orang baik di zaman Daud, Psa 37:25 namun itu diancamkan kepada anak-anak Eli, 1Sa 2:36 dan sangat mungkin benar secara harfiah bagi anak-anak Yudas; dan tentu saja terjadi pada multitudes anak-anak Yahudi, keturunan mereka yang menyalibkan Kristus, pada waktu kehancuran mereka oleh orang Romawi; ketika banyak orang terpisah, dan mengembara di berbagai negara, sebagai pengembara, mengemis untuk makanan dari pintu ke pintu; yang dianggap ^a oleh mereka sebagai sebuah jiwa yang besar, dan sangat menyedihkan.

Biarkan mereka juga mencari makanan mereka dari tempat-tempat tandus mereka; baik menggambarkan, seperti yang dipikirkan Kimchi, gubuk-gubuk menyedihkan, rumah-rumah yang ditinggalkan dan tandus, tempat mereka tinggal, dan dari mana mereka pergi kepada setiap orang yang lewat, untuk meminta bantuan dari mereka; atau bisa juga diartikan,

karena tempat-tempat tandus mereka ^b; atau, "setelah mereka"; maka Targum, "setelah desolasi mereka terjadi"; ketika rumah agung mereka ditinggalkan tandus, yaitu kuil mereka, seperti yang dikatakan Tuhan kita seharusnya, dan memang, Mat 23:38, dan semua rumah mereka yang lainnya di Yerusalem dan di Yudea; maka mereka terpaksa mencari makanan dari orang lain di tempat lain, dan dengan mengemis. Versi Suriah tidak mencantumkan ayat ini.