Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari perasaan dukacita dan penderitaan yang dirasakan oleh rasul Paulus dalam hatinya?
2. Mengapa Paulus merasa begitu berat hati dan berharap dirinya terkutuk demi keselamatan saudara-saudaranya yang merupakan orang Israel?
3. Apa yang dapat kita pelajari tentang hubungan antara keturunan Israel dan janji-janji Allah kepada mereka?
4. Mengapa Paulus mengutip pernyataan Allah kepada Musa dan Firaun untuk menjelaskan bahwa Allah memiliki kuasa dan belas kasih yang tidak tergantung pada kehendak manusia?
5. Bagaimana pengajaran Paulus tentang pilihan Allah dan belas kasih-Nya dapat mempengaruhi persepsi kita tentang keadilan Allah?
Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana pandanganmu tentang peran iman dan perbuatan dalam mencari kebenaran? Apakah ada bahaya dalam mencari kebenaran hanya berdasarkan perbuatan?
2. Bagaimana pengajaran Paulus tentang pilihan Allah dan belas kasih-Nya dapat mempengaruhi cara kita melihat orang-orang yang belum mengenal Kristus?
3. Bagaimana pengajaran Paulus tentang pilihan Allah dan belas kasih-Nya dapat memberikan penghiburan dan harapan bagi orang-orang yang merasa terabaikan atau tidak layak?
4. Bagaimana pengajaran Paulus tentang pilihan Allah dan belas kasih-Nya dapat mempengaruhi cara kita berdoa dan berinteraksi dengan orang-orang yang belum mengenal Kristus?
5. Bagaimana pengajaran Paulus tentang pilihan Allah dan belas kasih-Nya dapat mempengaruhi cara kita melihat dan merespons penderitaan dan kesulitan dalam hidup kita?
Hal menarik terkait Kitab Roma pasal 9:
1. Pasal
9 ini membahas tentang pilihan Allah terhadap bangsa Israel dan bagaimana hal ini berkaitan dengan rencana keselamatan-Nya.
2. Paulus menekankan bahwa bukan semua orang dari keturunan Israel adalah milik Israel, tetapi hanya mereka yang menjadi anak-anak perjanjian yang terhitung sebagai keturunan.
3. Paulus menggunakan contoh Ishak dan Esau untuk menunjukkan bahwa pilihan Allah tidak tergantung pada perbuatan manusia, tetapi pada panggilan-Nya.
4. Pengajaran Paulus tentang pilihan Allah dan belas kasih-Nya menunjukkan bahwa keselamatan bukanlah hasil dari usaha manusia, tetapi anugerah Allah yang diberikan melalui iman.
5. Pasal ini juga menunjukkan bahwa Allah memiliki kuasa penuh untuk menentukan siapa yang Dia kehendaki dan untuk menyatakan belas kasih-Nya kepada siapa yang Dia mau.