Statistik	29 pasal, 942 ayat, 20.369 kata
Penulis	Ezra (?)
Tema	Sejarah "Penebusan" Israel; Yehovah adalah Tuhan yang berdaulat.
Waktu	450-420 SM
Tempat	Canaan, (including Hebron, Jerusalem)
Kata Kunci	Teokrasi.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Raja kita yang Bertahta

Sejarah yang tercatat dalam 1 dan 2 Tawarikh bersifat pra-pembuangan; akan tetapi, asal-usul dan sudut pandangan kitab-kitab ini bersifat pasca-pembuangan -- ditulis pada parohan kedua abad ke-5 SM, suatu waktu sesudah Ezra dan sejumlah besar orang Yahudi buangan dari Babel dan Persia kembali ke Palestina (457 SM). Penyerbuan dan pembinasaan Yerusalem oleh Raja Nebukadnezar (605-586 SM) bersama dengan pembuangan di Babel selama 70 tahun telah menghancurkan sebagian besar pengharapan dan cita-cita orang Yahudi sebagai umat perjanjian; oleh karena itu, para buangan yang kembali ke Yerusalem untuk membangun kembali kota itu dan Bait Suci memerlukan landasan rohani, yaitu: sebuah jati-diri dengan sejarah penebusan yang lampau dan suatu pemahaman tentang sifat iman mereka kini dan harapan mereka akan masa depan sebagai umat perjanjian. 1 dan 2 Tawarikh ditulis untuk memenuhi kebutuhan ini.

Kedua kitab Tawarikh, Ezra, dan Nehemia, semua ditulis untuk orang Yahudi yang kembali ke Palestina dari pembuangan. Kitab-kitab ini sangat mirip satu dengan lainnya dalam gaya, bahasa, sudut pandang, dan maksud. Para sarjana pada umumnya beranggapan bahwa semua kitab ini adalah hasil karya satu orang penulis atau penyusun, yang menurut Talmud dan ahli kitab Yahudi dan Kristen yang paling kuno, adalah Ezra, imam dan ahli Taurat. Karena 1 dan 2 Tawarikh ditulis dari perspektif seorang imam dan mungkin juga pada masa hidup Ezra, dan karena ayat-ayat penutup 2 Tawarikh (1Taw 36:22-23) diulang kembali dalam Ezr 1:1-3, tradisi Talmud bahwa Ezra adalah "penulisnya" dikuatkan.

Penulis mencari keterangan dari banyak sumber tertulis ketika menulis kitab Tawarikh ini, termasuk beberapa kitab PL dan catatan non-kanonik mengenai para raja dan nabi (lih. 1Taw 29:29; 2Taw 9:29; 2Taw 12:15; 2Taw 20:34; 2Taw 32:32). Menurut kitab Apokrifa, 2 Makabe (2:13-15), Nehemia, selama menjadi gubernur, mendirikan sebuah perpustakaan di Yerusalem yang berisi banyak dokumen dari para raja dan nabi. Selaku pemimpin rohani, Ezra diberi hak untuk memakai semua dokumen yang tersedia dalam menyusun Tawarikh. Pandangan ini merupakan tradisi kuno dan mungkin menggambarkan dengan tepat cara Roh Kudus menuntun dan mengilhamkan penyusunan kedua kitab ini.

1. I. Silsilah-Silsilah: Adam Sampai Pemulihan
   (1Taw 1:1-9:44)
   
1. A. Adam Sampai Abraham
   (1Taw 1:1-27)
   
2. B. Abraham Sampai Yakub
   (1Taw 1:28-54)
   
3. C. Yakub Sampai Daud
   (1Taw 2:1-55)
   
4. D. Daud Sampai Pembuangan di Babel
   (1Taw 3:1-24)
   
5. E. Silsilah Dua Belas Suku
   (1Taw 4:1-8:40)
   
6. F. Silsilah Kaum Sisa
   (1Taw 9:1-34)
   
1. 1. Suku-Suku yang Kembali
   (1Taw 9:1-9)
   
2. 2. Imam-Imam yang Kembali
   (1Taw 9:10-13)
   
3. 3. Suku Lewi yang Kembali
   (1Taw 9:14-34)
   
7. G. Silsilah Saul
   (1Taw 9:35-44)
   
2. II. Daud: Makna Abadi Masa Pemerintahannya
   (1Taw 10:1-29:30)
   
1. A. Kematian Saul dan Putra-Putranya
   (1Taw 10:1-14)
   
2. B. Yerusalem Direbut, Pahlawan-Pahlawan Daud
   (1Taw 11:1-12:40)
   
3. C. Mengembalikan Tabut, Memulihkan Penyembahan, dan Mendirikan Kerajaan
   (1Taw 13:1-16:43)
   
4. D. Perjanjian Allah dengan Daud
   (1Taw 17:1-27)
   
5. E. Kemenangan-Kemenangan Daud Dalam Peperangan
   (1Taw 18:1-20:8)
   
6. F. Sensus Daud yang Berdosa
   (1Taw 21:1-30)
   
7. G. Daud Mempersiapkan Pembangunan Bait Suci dengan Sangat Teliti
   (1Taw 22:1-19)
   
8. H. Daud Mengatur Suku Lewi untuk Pelayanan di Bait Suci
   (1Taw 23:1-26:32)
   
9. I. Penataan Pemerintahan oleh Daud
   (1Taw 27:1-34)
   
10. J. Persiapan Daud yang Terakhir untuk Penggantian dan Bait Suci
    (1Taw 28:1-29:20)
    
11. K. Salomo Dinobatkan Menjadi Raja dan Kematian Daud
    (1Taw 29:21-30)
    

Tawarikh ditulis untuk menghubungkan orang-orang Yahudi buangan yang kembali dengan nenek moyang dan sejarah penebusan mereka. Dengan demikian, Tawarikh menggarisbawahi tiga pokok;

1. (1) pentingnya pelestarian warisan kebangsaan dan rohani bagi orang Yahudi;
2. (2) pentingnya hukum Taurat, bait suci, dan keimaman dalam hubungan mereka yang terus-menerus dengan Allah, jauh lebih penting dari kesetiaan kepada raja duniawi; dan
3. (3) pengharapan ultima Israel dalam janji Allah akan seorang Mesias dari keturunan Daud untuk duduk di atas takhta selama-lamanya (1Taw 17:14).

1. Apa yang dapat kita pelajari tentang doa
Pelajarilah doa-doa Daud (1Ta 16:8-36; 17:16-27; 29:10-19). Dengan cara bagaimana doa-doa Daud itu memberikan kepada kita suatu pola bagi doa-doa kita sendiri?

2. Apa yang dapat kita pelajari tentang pelayanan
Mudah saja untuk menghilangkan daftar nama-nama yang ada, tetapi dengan berbuat demikian berarti kita akan kehilangan beberapa fakta penting. Lihatlah beberapa daftar nama itu (misalnya 1Ta 12:23-37; 25:1-8) dan catatlah apa yang dapat kita pelajari tentang pelayanan Kristen melalui cara orang-orang ini melayani Daud.

3. Apa yang dapat kita pelajari tentang kegagalan
Dosa Daud dengan mengadakan sensus menunjukkan kepada kita bahwa kita harus selalu waspada godaan. Pelajarilah insiden itu (1Ta 21:1-22) dan lihatlah bagaimana Daud telah melakukan suatu kesalahan; bagaimana Daud menanggung segala akibatnya; pelajaran apa yang didapat oleh Daud, dan apa reaksinya, serta bagaimana pada akhirnya segala sesuatu berjalan dengan baik.

4. Apa yang dapat kita pelajari mengenai pembangunan
Orang Kristen dewasa ini sangat menekankan masalah pembangunan. Pelajarilah penolakan Allah untuk mengizinkan Daud membangun Rumah Tuhan (1Ta 17:3-15) dan persiapan yang dilakukan oleh Daud untuk Rumah Tuhan (1Ta 22:2-19). Sebutkan bahaya yang menyangkut pembangunan dan prinsip-prinsip apa yang dapat diungkapkan dari masalah itu?

5. Apa yang dapat kita pelajari mengenai pemilihan
Tema utama dari 1 Tawarikh ialah bahwa Allah memilih Daud dan keluarganya untuk memerintah Israel di Yerusalem (1Ta 16:13; 28:4-6,10; 29:1). Mengapa fakta ini ditekankan di sini, dan apa tujuan praktis dari doktrin mengenai pemilihan?

6. Apa yang dapat kita pelajari mengenai memberi
Prinsip apa yang diajarkan berkenaan dengan memberi bagi pekerjaan Allah (1Ta 29:3-5)? Telusurilah pengajaran dalam Perjanjian Baru (1Ko 16:1,2; 2Korintus 8 dan 2Ko 9) dan tulislah prinsip-prinsip lain yang Anda temukan disitu.

Sekalipun asal-usul dan sudut pandangan 1 dan 2 Tawarikh itu bersifat pasca-pembuangan, kitab ini berisi pandangan sekilas sejarah PL dari Adam hingga ketetapan Koresy (sekitar 538 SM), ketika orang Yahudi diizinkan kembali ke negara mereka dari tempat pembuangan di Babel dan Persia. 1 Tawarikh disusun sekitar dua pokok pembahasan: sejarah keturunan Israel (pasal 1-9; 1Taw 1:1--9:44) dan masa pemerintahan Raja Daud (pasal 10-29; 1Taw 10:1--29:30).

1. (1) Pasal 1-9 (1Taw 1:1--9:44) menelusuri sejarah penebusan Israel yang unik dari Adam hingga Abraham sampai Daud dan pembuangan di Babel. Suku Yehuda ditempatkan pertama di antara kedua belas anak Yakub karena rumah Daud, bait suci, dan Mesias semuanya berasal dari Yehuda. Daftar-daftar keturunan mengungkapkan bagaimana Allah memilih dan memelihara suatu kaum sisa untuk diri-Nya sejak awal sejarah manusia hingga awal zaman pasca-pembuangan. Perspektif keimaman kitab ini jelas karena keluarga imam dan suku Lewi memperoleh perhatian khusus.
2. (2) Pasal 10-29 (1Taw 10:1--29:30) menceritakan masa pemerintahan Daud. Para pahlawan Daud (pasal 11-12; 1Taw 11:1--12:40) dan kemenangan- kemenangannya yang luar biasa (pasal 14, 18-20; 1Taw 14:1-17; 1Taw 18:1--20:8) dipuji. Juga, suku Lewi, para imam, dan pemusik pada masa pemerintahannya disoroti (pasal 23-26; 1Taw 23:1--26:32). Penulis menekankan bagaimana Daud membawa kembali tabut perjanjian dan penetapan Yerusalem sebagai pusat ibadah Israel (pasal 13-16, 22, 28-29; 1Taw 13:1--16:43; 1Taw 22:1-19; 1Taw 28:1--29:30).

1 Tawarikh berbeda dengan 2 Samuel karena tidak menyebut dosa-dosa Daud yaitu perzinaan dan pembunuhan serta akibat-akibat tragis yang mengikutinya. Sebagai gantinya, 1 Tawarikh menyisipkan apa yang tidak disajikan 2 Samuel: persiapan Daud yang rajin dan teliti untuk pembangunan bait suci dan penetapan penyembahan Tuhan Allah. Di bawah pimpinan Roh Kudus, hal-hal yang tak dicantumkan dan yang ditambahkan dalam kitab ini direncanakan untuk memenuhi kebutuhan umat Allah dalam masyarakat pasca-pembuangan.

Lima ciri utama menandai 1 Tawarikh.

1. (1) Kitab ini kurang lebih mencakup kurun sejarah yang sama dengan 1 dan 2 Samuel.
2. (2) Silsilah-silsilahnya (pasal 1-9; 1Taw 1:1--9:44) menjadi daftar terpanjang dan paling lengkap dalam Alkitab. Karena dalam susunan asli Ibrani kitab-kitab PL, 1 dan 2 Tawarikh terletak paling akhir. Letaknya daftar keturunan ini tepat untuk memberikan inspirasi dan isi kepada silsilah Mesias pada permulaan PB.
3. (3) Kitab ini dengan jelas menguraikan kebangunan rohani dan pembaharuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari semua bentuk penyembahan ketika Daud membawa tabut perjanjian ke Yerusalem (pasal 15-16; 1Taw 15:1--16:43).
4. (4) Kitab ini menekankan perjanjian Allah dengan Daud (pasal 17; 1Taw 17:1-27) sebagai pusat pengharapan Israel akan Mesias yang dijanjikan.
5. (5) Pilihan atas peristiwa sejarahnya mencerminkan perspektif keimaman dari sang penulis yang diilhamkan mengenai penetapan kembali bait suci, hukum Taurat, dan keimaman dalam masyarakat Yerusalem pasca-pembuangan.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Daftar keturunan dari Adam hingga pembuangan Babel, termasuk raja-raja keturunan Daud dan keturunan mereka (pasal 3-4; 1Taw 3:1--4:43), memberikan data yang diperlukan bagi silsilah PB dari Yesus Mesias dalam Matius (Mat 1:1-17) dan Yesus, Anak Allah dalam Lukas (Luk 3:23-28). Gambaran mengenai Daud dalam 1 Tawarikh, duduk di takhta Tuhan dan memerintah kerajaannya (1Taw 17:14), melambangkan kedatangan Mesias, "Anak Daud", Yesus Kristus.

Keandalan Sejarah Tawarikh

Para pengritik yang tidak bertanggung jawab memandang Tawarikh sebagai sejarah isapan jempol atau yang diputarbalikkan, yang pada umumnya kurang dapat diandalkan dibandingkan dengan Samuel dan Raja-Raja. Harus diakui bahwa Tawarikh merupakan sejarah yang sangat selektif; akan tetapi, tidak benar bahwa itu isapan jempol atau tidak dapat diandalkan. Memang benar Tawarikh menekankan sisi terang sejarah Yahudi; tidak benar bahwa kegagalan-kegagalannya disangkal (mis. 1Taw 21:30). Ketika tidak mencantumkan sejarah yang dicatat oleh Samuel dan Raja-Raja, penulis Tawarikh menganggap bahwa para pembacanya mempunyai pengetahuan tentang kedua kitab ini. Hukuman-hukuman kenabian dari Samuel dan Raja-Raja, serta pengharapan-pengharapan keimaman dari Tawarikh, keduanya benar dan sangat diperlukan. Banyak pernyataan sejarah yang hanya terdapat dalam 1 Tawarikh telah terbukti dapat diandalkan oleh penemuan-penemuan arkeologis; tidak ada yang tidak dapat dipertahankan. Juga, keahlian yang teliti telah memberikan penjelasan-penjelasan yang dapat diterima mengenai masalah angka-angka yang besar dalam Tawarikh. Tawarikh berdiri sebagai bagian penting yang dapat diandalkan dari keseluruhan catatan perjanjian yang lama yang diilhamkan oleh Allah.

Nyanyian puji-pujian Daud/ Mazmur ucapan syukur Daud

Perayaan dan nyanyian puji-pujian Daud. Tabut Allah di Yerusalem.

16:1 Perayaan persembahan Daud.
16:4 Dia menyuruh paduan suara untuk menyanyikan pujian syukur.
16:7 Mazmur ucapan syukur.
16:37 Dia menunjuk pelayan-pelayan, penjaga pintu gerbang, dan penyanyi-penyanyi untuk terus-menerus bertugas di tabut Allah.

Nyanyian puji-pujian Daud (16:7-36)
Orang-orang yang ditunjuk untuk beberapa tugas ibadah (16:37-43)

Allah, Daud, Zadok, Asaf, Obed-Edom, Heman, Yedutun.

Abraham, Allah, Asaf, Benaya, Daud, Eliab, Gibeon, Heman, Hosa, Ishak, Israel, Kanaan, Kemah Suci, Lewi, Matica, Obed-Edom, Semiramot, Taurat, TUHAN, Yahaziel, Yakub, Yedutun, Yehiel, Yeiel, Zadok, Zakharia

Meskipun Firman Allah mungkin tidak jelas dan memudar untuk sementara, nantinya akan menghapuskan ketidakjelasan, karena itu marilah kita menguatkan diri kita sendiri untuk menang dan percaya kepada Allah dan memuliakan Dia terus dengan puji-pujian kita.

ay. 10. Upacara Ibadah merupakan lembaga ilahi yang meliputi macam-macam perantaraan Kristus dan karena itu tidak bisa dihilangkan. Maka gereja harus mempertahankan/terus melanjutkan aturan yang ditetapkan yang di dalamnya Kristus dikenang, sampai Dia datang.

Dalam pasal 16 dari Kitab 1 Tawarikh, Daud membawa masuk tabut Allah ke dalam tenda yang telah dibentangkan dan mempersembahkan kurban bakaran dan pendamaian di hadapan Allah. Daud juga memberkati bangsa Israel dan membagikan makanan kepada mereka. Ia menugaskan beberapa orang Lewi untuk menyelenggarakan ibadah di hadapan tabut TUHAN. Daud dan orang-orang Lewi tersebut memuji dan menyembah TUHAN dengan nyanyian dan musik. Dalam nyanyian mereka, mereka mengingat perbuatan-perbuatan ajaib TUHAN dan meminta agar semua bangsa bersyukur kepada-Nya. Daud juga menugaskan Asaf dan saudara-saudaranya untuk menyampaikan ucapan syukur kepada TUHAN. Pasal ini juga mencatat bahwa Daud meninggalkan Asaf dan saudara-saudaranya di hadapan Tabut Perjanjian TUHAN untuk selalu melayani di sana, dan Daud juga menempatkan imam-imam di bukit pengurbanan di Gibeon untuk mempersembahkan kurban bakaran secara teratur.

Kitab 1 Tawarikh adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini ditulis oleh Ezra, seorang imam dan ahli sejarah pada abad ke-5 SM. Kitab ini berfungsi sebagai catatan sejarah keluarga dan sejarah Israel dari zaman Adam hingga pembuangan Babel.

Pasal 16 dari Kitab 1 Tawarikh berbicara tentang upacara pengangkatan tabut perjanjian ke dalam Kemah Suci yang dibangun oleh Raja Daud. Ayat-ayat sebelumnya, terutama dalam pasal 15, menceritakan bagaimana Daud mempersiapkan dan mengatur upacara tersebut dengan memanggil para imam dan orang Lewi untuk membawa tabut perjanjian dari rumah Obed-Edom ke Yerusalem.

Secara historis, upacara ini terjadi setelah Daud berhasil membawa tabut perjanjian dari Yerusalem ke rumah Obed-Edom, di mana tabut itu tinggal selama beberapa bulan. Daud menyadari bahwa ia harus menghormati Allah dengan memindahkan tabut perjanjian ke tempat yang layak, yaitu Kemah Suci.

Secara budaya, upacara ini mencerminkan pentingnya tabut perjanjian sebagai simbol kehadiran Allah di tengah-tengah umat Israel. Daud ingin memastikan bahwa tabut itu ditempatkan dengan hormat dan kekudusan yang pantas.

Secara literatur, pasal ini berfungsi sebagai narasi sejarah yang menggambarkan upacara pengangkatan tabut perjanjian. Ini juga mencatat doa syukur Daud dan nyanyian yang dinyanyikan oleh para imam dan orang Lewi selama upacara tersebut.

Secara teologis, pasal ini menekankan pentingnya menghormati dan memuliakan Allah dalam ibadah. Daud menunjukkan kerendahan hati dan rasa syukur kepada Allah atas kehadiran-Nya di tengah-tengah umat-Nya.

Dengan demikian, pasal 16 dari Kitab 1 Tawarikh memberikan latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologis tentang upacara pengangkatan tabut perjanjian oleh Raja Daud.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 16:

1. Penyembahan dan persembahan kepada Allah (1 Tawarikh 16:1-3)
- Daud membawa masuk tabut Allah dan mempersembahkan kurban bakaran dan kurban pendamaian di hadapan Allah.

2. Pemilihan orang Lewi untuk melayani di hadapan tabut TUHAN (1 Tawarikh 16:4-6)
- Daud mengangkat beberapa orang Lewi untuk menyelenggarakan ibadah di hadapan tabut TUHAN.

3. Ucapan syukur dan pujian kepada TUHAN (1 Tawarikh 16:7-36)
- Daud menugaskan Asaf dan saudara-saudaranya untuk menyampaikan ucapan syukur kepada TUHAN.
- Ucapan syukur meliputi seruan untuk bersyukur kepada TUHAN, menceritakan perbuatan-Nya yang ajaib, mencari TUHAN dan kekuatan-Nya, serta mengingat perjanjian-Nya dengan bangsa Israel.
- Daud juga mengajak seluruh bumi untuk bersyukur kepada TUHAN dan menceritakan kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa.

4. Kepemimpinan dan tugas para imam dan musisi (1 Tawarikh 16:37-42)
- Daud meninggalkan Asaf dan saudara-saudaranya untuk melayani di hadapan Tabut Perjanjian TUHAN.
- Daud juga menempatkan imam Zadok dan saudara-saudaranya di hadapan Tenda Suci TUHAN untuk mempersembahkan kurban bakaran secara teratur.
- Heman dan Yedutun bertugas membunyikan nafiri dan ceracap, serta memainkan alat-alat musik untuk mengiringi nyanyian bagi Allah.

5. Kesimpulan dan berkat Daud kepada keluarganya (1 Tawarikh 16:43)
- Daud pulang untuk memberkati keluarganya setelah selesai menyelenggarakan ibadah dan persembahan kepada TUHAN.

Orang-orang:
- Daud: Raja Israel pada masa itu, mempersembahkan kurban dan memberkati bangsa Israel.
- Asaf: Kepala para penyanyi, memainkan ceracap.
- Zakharia: Orang kedua setelah Asaf.
- Yeiel: Salah satu dari beberapa orang Lewi yang ditugaskan untuk menyelenggarakan ibadah di hadapan tabut TUHAN.
- Semiramot: Salah satu dari beberapa orang Lewi yang ditugaskan untuk menyelenggarakan ibadah di hadapan tabut TUHAN.
- Yehiel: Salah satu dari beberapa orang Lewi yang ditugaskan untuk menyelenggarakan ibadah di hadapan tabut TUHAN.
- Matica: Salah satu dari beberapa orang Lewi yang ditugaskan untuk menyelenggarakan ibadah di hadapan tabut TUHAN.
- Eliab: Salah satu dari beberapa orang Lewi yang ditugaskan untuk menyelenggarakan ibadah di hadapan tabut TUHAN.
- Benaya: Salah satu dari beberapa orang Lewi yang ditugaskan untuk menyelenggarakan ibadah di hadapan tabut TUHAN.
- Obed-Edom: Salah satu dari beberapa orang Lewi yang ditugaskan untuk menyelenggarakan ibadah di hadapan tabut TUHAN, juga sebagai penjaga pintu gerbang.
- Yeiel: Salah satu dari beberapa orang Lewi yang ditugaskan untuk menyelenggarakan ibadah di hadapan tabut TUHAN, juga sebagai penjaga pintu gerbang.
- Benaya: Imam yang selalu meniup nafiri di hadapan Tabut Perjanjian Allah.
- Yahziel: Imam yang selalu meniup nafiri di hadapan Tabut Perjanjian Allah.
- Heman: Salah satu dari orang-orang pilihan yang bertugas membunyikan nafiri dan ceracap, serta memainkan alat-alat musik untuk mengiringi nyanyian bagi Allah.
- Yedutun: Salah satu dari orang-orang pilihan yang bertugas membunyikan nafiri dan ceracap, serta memainkan alat-alat musik untuk mengiringi nyanyian bagi Allah.

Lokasi:- Tenda yang telah dibentangkan oleh Daud: Tempat di mana tabut Allah diletakkan.
- Tabut Perjanjian TUHAN: Tempat di mana tabut Allah diletakkan.
- Bukit pengurbanan di Gibeon: Tempat di mana Imam Zadok dan saudara-saudaranya, para imam, mempersembahkan kurban bakaran bagi TUHAN secara teratur.

Kata kunci dalam Kitab "1 Tawarikh" pasal 16 adalah sebagai berikut:

1. Tabut Allah: Tabut Allah dibawa masuk dan ditempatkan di tengah-tengah tenda yang dibentangkan oleh Daud.
2. Kurban bakaran dan kurban pendamaian: Daud mempersembahkan kurban bakaran dan kurban pendamaian di hadapan Allah.
3. Ucapan syukur: Daud menugaskan Asaf dan saudara-saudaranya untuk menyampaikan ucapan syukur kepada TUHAN.
4. Perbuatan-Nya yang ajaib: Daud mengajak umat untuk bermegah dalam nama-Nya yang kudus dan menceritakan segala perbuatan-Nya yang ajaib.
5. Perjanjian-Nya: Daud mengingat perjanjian-Nya yang Dia buat dengan Abraham, Ishak, dan Yakub, serta sumpah-Nya kepada mereka.
6. TUHAN Mahabesar: Daud memuji TUHAN sebagai Allah Mahabesar yang ditakuti di atas semua ilah.
7. Keselamatan dan kemuliaan-Nya: Daud mengajak umat untuk beritakan keselamatan dan kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa.
8. Penyembahan dan penghakiman-Nya: Daud mengajak umat untuk mempersembahkan kemuliaan dan kekuatan kepada TUHAN serta menghormati-Nya dengan berhiaskan kekudusan.
9. Kasih setia-Nya: Daud menyatakan bahwa kasih setia TUHAN adalah untuk selama-lamanya.
10. Pelayanan dan persembahan: Daud meninggalkan Asaf, saudara-saudaranya, dan imam-imam untuk melayani di hadapan Tabut Perjanjian TUHAN dan mempersembahkan kurban bakaran secara teratur.
11. Musik dan nyanyian: Heman, Yedutun, dan anak-anak mereka bertugas membunyikan nafiri, ceracap, dan memainkan alat-alat musik untuk mengiringi nyanyian bagi Allah.
12. Pulang dan memberkati keluarga: Setelah itu, seluruh umat pulang ke rumah masing-masing, dan Daud pulang untuk memberkati keluarganya.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab 1 Tawarikh pasal 16:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan Daud dalam mempersembahkan kurban bakaran dan kurban pendamaian di hadapan Allah?
2. Mengapa Daud membagikan roti, daging, dan kue kismis kepada setiap orang Israel? Apa arti dari tindakan ini?
3. Mengapa Daud memilih beberapa orang Lewi untuk menyelenggarakan ibadah di hadapan tabut TUHAN? Apa peran mereka dalam ibadah?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari ucapan syukur Daud kepada TUHAN? Mengapa penting bagi kita untuk bersyukur kepada-Nya?
5. Bagaimana Daud mengingatkan umat Israel tentang perjanjian Allah dengan mereka? Mengapa penting bagi kita untuk mengingat janji-janji Allah?
6. Apa yang dapat kita pelajari tentang karakter Allah dari ucapan syukur Daud?
7. Mengapa Daud meninggalkan Asaf dan saudara-saudaranya di hadapan Tabut Perjanjian TUHAN? Apa peran mereka dalam ibadah?
8. Mengapa Daud memilih Obed-Edom dan saudara-saudaranya sebagai penjaga pintu gerbang? Apa arti dari tugas ini?
9. Mengapa Daud menempatkan imam Zadok dan saudara-saudaranya di bukit pengurbanan di Gibeon? Apa peran mereka dalam ibadah?
10. Apa pesan yang dapat kita ambil dari akhir pasal ini, di mana seluruh umat pulang ke rumah masing-masing dan Daud memberkati keluarganya?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab 1 Tawarikh pasal 16.

Dari pasal 16 Kitab 1 Tawarikh, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Memberkati dan memuji Tuhan: Seperti yang dilakukan oleh Daud, kita juga dapat mempersembahkan pujian dan syukur kepada Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita dapat mengucapkan syukur kepada Tuhan atas kasih setia-Nya dan menceritakan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib.

2. Mencari Tuhan dan kekuatan-Nya: Dalam hidup kita, kita harus selalu mencari Tuhan dan mengandalkan kekuatan-Nya. Kita harus mencari wajah-Nya secara terus-menerus dan mengingat segala keajaiban dan mukjizat yang Dia lakukan.

3. Mengingat perjanjian Tuhan: Kita harus mengingat perjanjian Tuhan yang Dia buat dengan umat-Nya. Kita harus mengingat janji-janji-Nya dan tetap setia kepada-Nya.

4. Bersyukur dan memuji Tuhan: Kita harus senantiasa bersyukur dan memuji Tuhan atas kasih setia-Nya. Kita harus menyanyikan mazmur bagi-Nya dan menceritakan kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa.

5. Menghormati Tuhan dengan kekudusan: Kita harus menghormati Tuhan dengan berhiaskan kekudusan. Kita harus gemetar di hadapan-Nya dan mengakui keagungan-Nya.

Doa yang dapat kita panjatkan berdasarkan pasal ini antara lain:

1. Doa syukur: Tuhan, kami bersyukur atas kasih setia-Mu yang tak terbatas. Kami ingin mempersembahkan pujian dan syukur kepada-Mu setiap hari dalam hidup kami.

2. Doa pencarian: Tuhan, kami mencari wajah-Mu dan kekuatan-Mu. Bantu kami untuk selalu mengandalkan-Mu dalam segala hal dan mencari-Mu dengan segenap hati.

3. Doa pengingatan: Tuhan, bantu kami untuk selalu mengingat perjanjian-Mu dan janji-janji-Mu. Jadikan kami umat yang setia dan taat kepada-Mu.

4. Doa pemuliaan: Tuhan, kami ingin memuliakan dan memuji-Mu dalam hidup kami. Bantu kami untuk senantiasa menyanyikan mazmur bagi-Mu dan menceritakan kemuliaan-Mu di antara bangsa-bangsa.

5. Doa penghormatan: Tuhan, kami ingin menghormati-Mu dengan kekudusan. Bantu kami untuk hidup dengan takut akan-Mu dan mengakui keagungan-Mu dalam segala hal.

Semoga kita dapat belajar dan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam pasal ini dalam kehidupan kita sehari-hari.