Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 12 No. 1 Tahun 1997 > 
KEABSAHAN VIRGIN BIRTH 
Penulis: Hali Daniel Lie

Secara singkat, virgin birth berarti kelahiran dari anak dara. Maksudnya, bayi Yesus dilahirkan melalui perawan Maria. Ketika mengandung dan melahirkan Yesus, Maria adalah seorang perempuan perawan. Bayi yang dikandung Maria bukanlah hasil persetubuhannya dengan Yusuf atau pria lain.

Pemahaman virgin birth bagi Protestan berbeda dengan pemahaman Katolik. Untuk membedakannya dengan pengertian Katolik, Dale Moody mengusulkan untuk mengganti istilah virgin birth dengan virginal conception atau miraculous conception.' Penggunaan kedua frase ini semakin memperjelas pengertian Protestan tentang virgin birth. Kedua frase tersebut menekankan pengandungan bayi Yesus oleh seorang perempuan yang adalah seorang perawan dan pengandungan itu terjadi secara ajaib.

Doktrin tentang virgin birth ternyata tidak mudah diterima begitu saja. Banyak pihak yang keberatan dengan keabsahan virgin birth. Keberatan terpenting datang dari golongan liberal. Bagi golongan liberal, doktrin tentang virgin birth jelas tidak mungkin dan tidak pernah ada. Kelahiran bayi hanya mungkin melalui reproduksi seksual. Reproduksi seksual menuntut kehadiran individu jantan dan betina dalam proses persetubuhan. Melalui persetubuhan. sperma menyatu dengan ovum (sel telur betina). Embrio manusia tidak mungkin jadi tanpa melalui pembuahan ovum oleh sperma. Oleh sebab itu, liberalisme menolak doktrin tentang virgin birth.

Untuk menjawab keberatan itu, berikut ini akan disarikan tiga tinjauan tentang virgin birth. Tinjauan atas dasar Alkitab diambil dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dan tinjauan dari dunia sains, yaitu tinjauan biologi tentang reproduksi.

 I. KESAKSIAN PERJANJIAN LAMA

Para teolog setuju bahwa Yes 7:14 merupakan nats PL yang secara eksplisit menunjuk kepada virgin birth. Pokok persoalan yang sulit ditafsirkan pada ayat ini adalah kata almah. Siapa yang dimaksud dengan almah?

Alma1128 dapat diartikan dewasa secara seks tetapi belum menikah. Kata alma muncul sembilan kali dalam PL. Dalam 1Taw 15:20 dan judul Mzm 46, alma agaknya merupakan petunjuk musik. Dalam Mzm 68:26 dan Ams 30:19 serta Kid 1:3 tidak memberikan arti yang tegas tentang kata alma. Dalam Kej 24:43 dan Kel 2:8, alma jelas menunjuk kepada seorang wanita yang belum menikah. Dalam Kid 6:8, kata almah dipertentangkan dengan para permaisuri atau para gundik. Jadi almah bukanlah istilah untuk wanita muda pada umumnya, tetapi istilah khusus yang berarti perawan.1129 LXX menerjemahkan almah menjadi parthenos.1130 Bapak-bapak gereja menyetujui bahwa almah menunjuk kepada perawan Maria, ibunya Yesus. Tafsiran ini masih dapat diperdebatkan. Kalau nubuat Yesaya itu menunjuk kepada perawan Maria, tentunya nubuat dalam Yes 7:14 tidak menjawab persoalan pada zaman itu. Lagipula, bukankah pada umumnya, nubuat PL mengandung penggenapan ganda (double fulfillment)?

Pendapat-pendapat lain mengatakan almah adalah mempelai wanita dalam pernikahan sakral ritual, ratu muda, istri nabi Yesaya, wanita muda yang tidak dikenal, atau wanita dalam arti kolektif. Perlu diperhatikan kata almah dihubungkan dengan definite article. Jelas ini menunjuk pada satu almah tertentu. Dari berbagai macam pandangan yang cukup rumit diikuti, ada satu penafsiran yang menarik dari J. D. W. Watts. Ia mengatakan, almah haruslah seorang wanita yang dikenal oleh raja Ahas. Bila dihubungkan dengan 2Raj 18:2 yang mengisahkan kehidupan pada zaman raja Ahas, almah bisa menunjuk kepada Abia, anak Zakharia, teman nabi Yesaya, yang akan menjadi ibu dari Hizkia. Pendapat yang menyatakan anak yang akan dilahirkan adalah ahli waris kerajaan dan ibunya adalah anggota rumah tangga raja sungguh mendukung tafsiran ini, cocok dengan konteks dan mendukung nubuat mesianik.1131 Tambahan lagi, sufiks "mu" dalam kata kepadamu merupakan terjemahan dari kata Ibrani lehem. Lehem berbentuk jamak.1132 Ini berarti tanda yang diberikan Allah tidak hanya menjadi tanda bagi raja Ahas seorang diri, melainkan tanda bagi seluruh rakyat yang bersama dengan Ahas, yang sedang ditimpa ketakutan. Supaya rakyat dapat melihat tanda (virgin birth) itu, maka haruslah virgin birth itu dikenal oleh seluruh rakyat dan itu tidak bisa tidak mestilah seorang virgin dari kalangan istana raja. Tafsiran inilah yang tampaknya paling dapat diterima. Karena, selain mengacu kepada Mesias, tafsiran ini juga menjadi tanda yang menguatkan raja Ahas yang tengah dicekam ketakutan. Jadi nubuat ini memenuhi kriteria penggenapan ganda.

 II. KESAKSIAN PERJANJIAN BARU

Dalam catatan PB, Mat 1:18-25 dan Luk 1:26-38 merupakan dua perikop terpenting yang mengisahkan virgin birth. Meskipun ada nats-nats lain dalam PB, misalnya Mrk 6:3, Yoh 1:13, Gal 4:4, yang juga menjelaskan virgin birth, kedua perikop tadi disetujui para teolog sebagai perikop yang secara eksplisit menunjuk kepada virgin birth.

Istilah Yunani untuk virgin birth adalah parthenos. Kata parthenos muncul sebanyak empat belas kali dalam PB (Mat 1:23; 25:1,7,11; Luk 1:27; Kis 21:9; 1Kor 7:25,28,34,36,37; 2Kor 11:2; Why 14:4).1133 Parthenos berarti seorang wanita muda yang masih perawan. Dalam konteks hidup Tuhan Yesus, seorang perempuan berusia dua belas tahun biasanya sudah bertunangan dan masa pertunangan berakhir sekitar satu tahun untuk memasuki pernikahan. Dalam masa pertunangan seorang wanita sudah sama statusnya sebagai seorang istri, hanya saja tidak boleh melakukan persetubuhan.1134

Dalam Mat 1:18-25, berita tentang kehamilan Maria diketahui oleh Yusuf. Bagi Yusuf, peristiwa kehamilan (berarti juga virgin birth) tentunya akan menjadi bahan cemooh masyarakat. Oleh sebab itu, Yusuf berniat menceraikan pertunangan yang telah berlangsung. Namun, setelah menerima penjelasan dari malaikat, Yusuf rela menerima fakta itu.

Dalam Luk 1:26-38, Maria menerima berita kehamilannya dari malaikat Gabriel. Berita ini mengejutkan Maria. Reaksi Maria dalam ay. 34: "Bagaimana hal itu (kehamilan, berarti juga virgin birth) mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" menunjukkan ketidakmengertiannya.

Catatan virgin birth yang tercantum dalam dua kitab Injil sekaligus menunjukkan keharmonisan kitab Injil yang saling melengkapi. Injil Matius memusatkan perhatian pada reaksi Yusuf terhadap virgin birth, dan Injil Lukas memusatkan perhatian pada reaksi Maria terhadap virgin birth.

Jelaslah dalam Perjanjian Baru, bahwa fakta virgin birth merupakan satu kenyataan yang tidak dapat dibantah. Penulis kisah virgin birth tidak meragukan fakta itu, malahan mereka hendak memberitahukan kepada para pembaca tentang fakta virgin birth itu.

 III. TINJAUAN BIOLOGI TENTANG REPRODUKSI

Semua jenis makhluk hidup berusaha meneruskan keturunannya, baik dalam kondisi lingkungan yang normal atau pun dalam kondisi lingkungan yang sulit. Secara khusus, reproduksi mempelajari perkembangbiakan makhluk hidup dengan segala seluk-beluk perkembangbiakannya.

Biologi menggolongkan reproduksi makhluk hidup atas dua cara, yakni reproduksi seksual dan reproduksi aseksual.

A. Reproduksi seksual

Ketika sperma membuahi ovum, terjadilah reproduksi seksual. Reproduksi seksual memerlukan baik individu jantan maupun betina. Intinya, reproduksi seksual melibatkan kehadiran sperma dan ovum.

Kita tidak akan menyelidiki lebih jauh tentang seluk-beluk reproduksi seksual. Penelaahan akan lebih difokuskan pada reproduksi aseksual.

B. Reproduksi Aseksual

Secara singkat, reproduksi aseksual terjadi tanpa melalui penyatuan sperma dan ovum. Biasanya reproduksi aseksual merupakan suatu alternatif dan bukan suatu pengganti dari reproduksi seksual.1135 Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan diuraikan berbagai model reproduksi aseksual yang telah diselidiki para ahli:

1 Reproduksi aseksual pada Tumbuhan

Hampir semua jenis tumbuhan dapat berkembang biak dengan aseksual dan juga seksual. Reproduksi aseksual merupakan cara alternatif dengan berbagai keuntungan dan kerugian khusus.1136

Kendati semua organ tumbuhan mampu bereproduksi secara aseksual, batang merupakan bagian yang paling umum dipakai. Rhizoma, stolon, spora merupakan istilah reproduksi aseksual yang umum dikenal.1137

Pada semua jenis reproduksi aseksual, keturunan bersifat identik dengan induknya dalam semua segi, dengan syarat anak dipelihara dalam kondisi yang sama dengan kondisi hidup induknya.1138

2. Reproduksi aseksual pada Hewan

Dapat terjadi melalui cara pembelahan (fission), fragmentasi, pertunasan (budding), pembentukan tubuh-tubuh reproduktif (formation of reproductive bodies), partenogenesis dan paedogenesis.1139 Berikut ini akan diuraikan masing-masing proses itu secara singkat.

a. Pembelahan. Banyak organisme bersel satu dan Invertebrata melakukan reproduksi dengan membelah sel. Misalnya pada amuba dan paramecium.1140

b. Fragmentasi. Pada beberapa spesies cacing dan invertebrata, reproduksi terjadi melalui fragmentasi. Setelah mencapai usia dewasa, tubuh hewan itu terbagi menjadi fragmen-fragmen. Fragmen-fragmen itu kemudian tumbuh menjadi hewan-hewan dewasa baru.1141

c. Pertunasan. Pada sejumlah hewan perkembangbiakan terjadi dengan cara membentuk tunas-tunas. Ada tunas-tunas yang tetap terikat pada induknya, sehingga ini membentuk apa yang dinamakan koloni, dan ada pula tunas yang berkembang bebas dan hidup terlepas dari induknya. Pertunasan terjadi pada koral, ubur-ubur, hydra, batu karang dan lumut.1142

d. Pembentukan tubuh-tubuh produktif. Banyak karang laut dan karang air tawar membentuk tubuh-tubuh reduksi ketika hewan-hewan dewasa merosot karena beberapa alasan.1143

e. Partenogenesis. Secara harafiah partenogenesis berarti virgin birth (dari kosakata Yunani: parthenos). Dalam peristiwa partenogenesis, telur dari hewan betina bertumbuh menjadi bakal anak tanpa dibuahi oleh hewan jantan. Pada beberapa hewan, partenogenesis merupakan satu-satunya cara untuk berkembang biak. Pada umumnya, hewan-hewan hanya berpartenogenesis pada musim-musim tertentu. Partenogenesis dapat terjadi lebih cepat dibandingkan reproduksi secara seksual. Partenogenesis memungkinkan hewan-hewan untuk dengan cepat memanfaatkan sumber makanan yang tersedia. Partenogenesis terjadi pada ikan-ikan tertentu, sejumlah serangga, dan beberapa jenis kadal.1144

f. Paedegenesis. Paedogenesis berarti reproduction in childhood, di mana larva-larva menyelenggarakan reproduksi. Paedegenesis terjadi pada insekta tertentu dan parasit internal.1145

Jelaslah bahwa reproduksi pada tumbuhan dan hewan dapat terjadi melalui reproduksi seksual dan/atau reproduksi aseksual. Dalam klasifikasi makhluk hidup, manusia termasuk dalam kelompok hewan. Maka sebagai makhluk hidup dari golongan hewan, manusia juga memiliki ciri perkembangbiakan yang sama. Tidak ada orang yang mempertanyakan keabsahan reproduksi aseksual pada tumbuhan dan hewan, baik orang terpelajar atau yang tidak berpendidikan sekalipun, maka seharusnya tidak perlu kita mempertanyakan keabsahan reproduksi aseksual pada manusia.

Melihat ketiga bukti di atas, maka dapat dikatakan bahwa virgin birth sebenarnya tidak perlu dipertanyakan keabsahannya. Perjanjian Lama, khususnya melalui Yes 7:14, membuktikan peristiwa virgin birth itu sungguh-sungguh terjadi. Perjanjian Baru, khususnya dalam catatan Matius dan Lukas, membuktikan keabsahan peristiwa virgin birth. Tambahan lagi, banyak spesies tumbuhan dan hewan yang mampu bereproduksi secara aseksual dan tidak pernah manusia meragukan reproduksi aseksual pada tumbuhan dan hewan tersebut. Kalau demikian, sebenarnya kita juga tidak perlu meragukan keabsahan virgin birth dalam kelahiran Yesus Kristus yang merupakan reproduksi aseksual.

Kalaupun ada yang masih berkeberatan terhadap doktrin virgin birth, itu adalah keberatan terhadap mujizat. Bagi mereka, semua hal yang tidak sesuai dengan hukum alam tidak bisa diterima. Mereka menutup kemungkinan terhadap intervensi dari luar alam. Apa yang tidak rasional disebutnya sebagai irasional. Padahal apa yang tidak rasional belum tentu irasional. Bukankah terbuka kemungkinan disebut suprarasional? Maksudnya, di luar atau di atas kemampuan akali atau rasio manusia. Lagipula, virgin birth bukanlah suatu permasalahan teori tentang dapat atau tidak dapat terjadi, sebab ada sejumlah catatan kejadian historis yang cukup bahwa Yesus sungguh-sungguh anak dari seorang perawan yang dikandung tanpa melalui hubungan seksual manusia normal. Singkatnya, virgin birth adalah fakta dan realita, bukan sekedar persoalan teori.



TIP #29: Klik ikon untuk merubah popup menjadi mode sticky, untuk merubah mode sticky menjadi mode popup kembali. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA