Ayub 2:3
Konteks2:3 Firman TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. c Ia tetap tekun dalam kesalehannya, d meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan 1 . e "
Ayub 2:10
Konteks2:10 Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk 2 ? o " Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya. p
[2:3] 1 Full Life : MENCELAKAKANNYA TANPA ALASAN.
Nas : Ayub 2:3
Ayub, penderita yang tak bersalah, melambangkan Yesus Kristus dan semua orang percaya yang benar di bawah perjanjian baru.
- 1) Sebagai teladan orang benar yang menderita pada zaman PL, Ayub
menjadi lambang Kristus -- Orang Benar yang sempurna -- yang menderita
sekalipun Ia tidak bersalah
(lihat art. KRISTUS DALAM PERJANJIAN LAMA).
Kristus yang tidak berdosa menderita dalam tubuh-Nya semua dampak kejahatan dan "dipukul dan ditindas Allah" (Yes 53:4; bd. 1Pet 2:24; 4:1). - 2) Lagi pula, Ayub menjadi teladan ketabahan yang sabar di
tengah-tengah kesukaran, suatu hal yang dituntut dari anak Tuhan di
dalam Kristus (Yak 5:11; bd. juga pasal Ibr 11:1-40 yang
menyebut banyak pahlawan iman yang menderita dan mati tanpa menerima
kelepasan). Sebagaimana Ayub menderita tanpa salah karena kesetiaannya
kepada Allah dan kebenaran-Nya, demikian juga semua orang percaya yang
setia sedikit banyak akan menderita. PB menyatakan bahwa "setiap orang
yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya"
(2Tim 3:12) -- suatu penderitaan yang dianggap sebagai memasuki
"persekutuan dalam penderitaan Kristus" (Fili 3:10; bd.
Kol 1:24). Dengan demikian para penderita yang tidak bersalah
menjadi sahabat Allah (bd. 1Pet 4:1; 5:10;
lihat cat. --> 1Pet 2:21;
lihat cat. --> 1Pet 4:13;
[atau ref. 1Pet 2:21; 4:13]
lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR).
[2:10] 2 Full Life : TIDAK MAU MENERIMA YANG BURUK?
Nas : Ayub 2:10
Orang percaya sejati harus mempersiapkan diri untuk diuji oleh Allah melalui kesengsaraan dan juga menerima yang baik dari tangan-Nya. Mempercayai Allah tidaklah berarti bahwa Dia senantiasa akan membebaskan kita dari kesulitan, demikian pula kesetiaan kepada Allah tidak menjamin kemakmuran dan keberhasilan
(lihat cat. --> Ayub 2:3;
lihat cat. --> 3Yoh 1:2).
[atau ref. Ayub 2:3; 3Yoh 1:2]
Ketika kesukaran datang, orang percaya yang tidak merasa ada dosa atau pemberontakan melawan Allah dalam hatinya, harus menyerahkan jiwanya kepada Allah. Beriman kepada Allah sebagai Tuhan yang pengasih di tengah-tengah pencobaan dan penindasan mengungkapkan kemenangan sempurna dari iman (1Pet 1:3-9).