1 Yohanes 1:5
Konteks1 Yohanes 2:14
Konteks2:14 Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, c karena kamu mengenal Bapa. Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu mengenal Dia, yang ada dari mulanya. d Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat e dan firman Allah f diam di dalam kamu g dan kamu telah mengalahkan yang jahat. h
1 Yohanes 3:1-2
Konteks3:1 Lihatlah, betapa besarnya kasih m yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah 1 , dan memang kita adalah anak-anak Allah. n Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. o 3:2 Saudara-saudaraku p yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, q tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan r diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, s sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. t
1 Yohanes 3:8
Konteks3:8 barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, f sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah g menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu. h
1 Yohanes 3:17
Konteks3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan 2 tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya d itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? e
1 Yohanes 4:3
Konteks4:3 dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus x dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia. y
1 Yohanes 4:10
Konteks4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita n dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. o
1 Yohanes 5:1
Konteks1 Yohanes 5:4
Konteks5:4 sebab semua yang lahir dari Allah, v mengalahkan w dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita 4 .
[3:1] 1 Full Life : ANAK-ANAK ALLAH.
Nas : 1Yoh 3:1
Kebenaran bahwa Allah adalah Bapa sorgawi kita dan kita menjadi anak-anakNya adalah salah satu penyataan terbesar dalam PB.
- 1) Menjadi anak Allah adalah hak istimewa terbesar dari keselamatan kita (Yoh 1:12; Gal 4:7).
- 2) Menjadi anak Allah adalah landasan dari iman dan kepercayaan kita kepada Allah (Mat 6:25-34) dan pengharapan kita akan kemuliaan di masa depan. Sebagai anak-anak Allah, kita adalah ahli waris Allah dan menjadi waris bersama Kristus (Rom 8:16-17; Gal 4:7).
- 3) Allah menginginkan agar melalui Roh Kudus, yaitu "Roh yang
menjadikan kamu anak Allah", kita makin menyadari (Rom 8:15) bahwa
kita adalah anak-anak-Nya. Roh membuat kita berseru, "Ya Abba, ya Bapa"
di dalam hati kita
(lihat cat. --> Gal 4:6)
[atau ref. Gal 4:6]
dan memberikan kepada kita keinginan untuk "dipimpin oleh Roh Kudus" (Rom 8:14). - 4) Menjadi anak Allah adalah dasar dari disiplin kita oleh Bapa (Ibr 12:6-7,11) dan alasan kita untuk hidup menyenangkan Allah (ayat 1Yoh 3:9; 4:17-19). Tujuan akhir Allah dalam menjadikan kita anak-anak-Nya ialah untuk menyelamatkan kita selama-lamanya (Yoh 3:16) dan menjadikan kita serupa dengan Anak-Nya (Rom 8:29).
[3:17] 2 Full Life : SAUDARANYA MENDERITA KEKURANGAN.
Nas : 1Yoh 3:17
Kasih terungkap dengan sungguh-sungguh menolong orang yang memerlukan bantuan, yaitu dengan membagi harta milik kita dengan mereka (bd. Yak 2:14-17). Menolak membagi makanan, pakaian atau uang untuk menolong orang lain yang benar-benar memerlukan bantuan adalah menutup hati kita terhadap mereka (bd. Ul 15:7-11). Hal ini juga termasuk memberikan uang untuk menolong dalam pemberitaan Injil kepada mereka yang belum mendengar (1Yoh 4:9-10).
[5:1] 3 Full Life : PERCAYA ... MENGASIHI.
Nas : 1Yoh 5:1
Iman yang sejati akan terungkap dalam rasa bersyukur dan kasih kepada Bapa dan Yesus Kristus, Putera-Nya. Iman dan kasih tidak bisa dipisahkan, karena pada saat kita lahir dari Allah, Roh Kudus mencurahkan kasih Allah ke dalam hati kita (Rom 5:5).
[5:4] 4 Full Life : MENGALAHKAN DUNIA: IMAN KITA.
Nas : 1Yoh 5:4
Iman yang mengalahkan dunia adalah iman yang melihat realitas abadi, mengalami kuasa Allah dan kasih Kristus sedemikian sehingga kesenangan dunia yang berdosa, nilai-nilai sekular, cara-cara yang fasik dan materialisme yang mementingkan diri sendiri bukan saja tidak lagi menarik bagi kita tetapi bahkan dilihat dengan rasa jijik, enggan dan susah
(lihat cat. --> Wahy 2:7).
[atau ref. Wahy 2:7]