4 Februari 2008

Awas Serigala!

Topik : Pertobatan

Nats : Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan (Efesus 4:31)
Bacaan : Efesus 4:17-32

Seorang pemuda Indian bertanya kepada kakeknya, mengapa dirinya begitu gampang tersinggung dan cepat marah. Ia ingin tahu cara mengubah perangainya. Sang kakek bercerita bahwa dalam diri manusia ada "dua serigala". Serigala yang satu selalu berpikiran negatif, mudah marah, dan suka berprasangka buruk. Adapun serigala yang lain selalu berpikiran positif, baik hati, dan suka hidup damai. Setiap hari kedua serigala ini berkelahi. "Lalu serigala mana yang menang?" tanya si pemuda. "Serigala yang setiap hari kamu beri makan."

Dalam diri kita ada sisi baik dan sisi buruk. Sisi mana yang kemudian menjadi dominan sangat ditentukan oleh makanan rohani yang kita makan. Baik makanan rohani itu berasal dari pola asuh dan lingkungan kita, maupun makanan rohani yang kita sendiri upayakan.

Sebagai manusia baru di dalam Tuhan, kita perlu terus-menerus membuang segala sifat buruk; dengki, iri hati, prasangka, dan lain-lain. Sebaliknya kita harus terus memupuk segala sifat baik; sabar, suka berdamai dengan kenyataan, menyebar kasih dan kebaikan. Dengan semakin banyak memupuk sisi baik, lama-lama sisi buruk kita akan tenggelam.

Bagaimana kita dapat mengendalikan dua sisi itu? Bagaimana kita dapat memberi makan "serigala" yang baik? Dengan evaluasi dan introspeksi diri. Dengan kemauan untuk belajar. Dan terutama, dengan menekuni firman Tuhan. Hanya dengan cara itulah, kita dapat mengikis sisi-sisi buruk kita. Membuatnya tidak dominan, apalagi menguasai kita. Sekaligus menyuburkan sisi-sisi baik kita --AYA



TIP #04: Coba gunakan range (OT dan NT) pada Pencarian Khusus agar pencarian Anda lebih terfokus. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA