9 Juni 2004

Persahabatan dengan Allah

Topik : Persekutuan dengan

Nats : Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku (Yohanes 15:15)
Bacaan : Yohanes 15:13-15

Telusurilah halaman demi halaman buku pujian kuno dan perhatikan betapa sering penulis pujian merujuk pada berkat yang timbul dari persahabatan dengan Allah. Berhentilah sejenak dan renungkan makna sejati dari lagu-lagu itu.

Ya. Sungguh suatu berkat bila kita memiliki sahabat sesama manusia yang memperkaya hidup kita. Seorang sahabat, seperti yang dikatakan dalam Amsal 17:17, “menaruh kasih setiap waktu”, selalu berdiri teguh menemani kita menjalani cerahnya hidup dan dahsyatnya badai hidup.

Begitu juga sebagian dari kita bersyukur karena mengetahui bahwa berdasarkan pengalaman pribadi “ada juga sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara” (Amsal 18:24). Kita mengaitkannya dengan Daud dan Yonatan saat membaca tentang ikatan di antara mereka (1 Samuel 18:1).

Persahabatan antarmanusia memang menyenangkan, tetapi bagaimana tentang persahabatan dengan Allah? Sungguh berkat yang luar biasa memiliki sahabat Pencipta dan Pemelihara semesta alam. Meski telah disembah penghuni surgawi yang tak terhitung banyaknya, Dia sangat bersukacita berelasi dengan kita.

Apakah kita mengabaikan hak istimewa untuk berjalan bersama Allah, Sahabat terbesar dari semua sahabat? Dengan ucapan syukur dan kekaguman, mari kita luangkan waktu bersama-Nya hari ini juga dalam doa dan dalam pembacaan firman-Nya.

Ingatlah bahwa Yesus menyebut para pengikut-Nya sahabat (Yohanes 15:15). Sungguh suatu kehormatan bagi kita dapat menikmati persahabatan dengan Allah! —Vernon Grounds



TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA