SABDAweb Rm 7:19

Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. ^v 

Sebab, aku tidak melakukan hal baik yang aku inginkan, melainkan hal jahat yang tak kuinginkan yang justru selalu kulakukan!

SABDAweb Rm 7:19

Karena yang baik yang aku gemar itu, tiada aku perbuat, melainkan yang jahat yang aku tiada gemar, itulah aku amalkan.

SABDAweb Rm 7:19

Saya tidak melakukan yang baik yang saya ingin lakukan; sebaliknya saya melakukan hal-hal yang jahat, yang saya tidak mau lakukan.

Dengan kata lain, saya tidak melakukan hal baik seperti kemauan saya, tetapi tetap melakukan hal jahat, yang tidak saya sukai.

Sebab yang baik yang aku kehendaki, tidak aku lakukan, tetapi yang jahat yang tidak aku kehendaki, aku lakukan.

Sebab aku tidak melakukan apa yang kukehendaki, yaitu yang baik, melainkan apa yang tidak kukehendaki, yaitu yang jahat, itulah yang aku lakukan.

Kerana yang kulakukan bukanlah kebaikan yang hendak kulakukan; tidak, kejahatan yang tidak hendak kulakukan – itulah yang kulakukan terus-menerus.

SABDAweb Rm 7:19

SABDAweb Rm 7:19

SABDAweb Rm 7:19

Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. ^v 

SABDAweb Rm 7:19

Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.

Rm 7:7-25 ¹

Nas : Rom 7:7-25

Bagian ini melukiskan pengalaman Paulus sebelum bertobat atau siapa saja yang berusaha menyenangkan Allah tanpa bergantung pada kasih karunia, kemurahan, dan kekuatan-Nya

(lihat cat. --> Rom 8:5).

[atau ref. Rom 8:5]

lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

1. 1) Dalam ayat Rom 7:7-12, Paulus menerangkan tahap ketidaksalahan hingga mencapai "usia tanggung jawab". Mereka itu "hidup" (ayat Rom 7:9) yaitu, tanpa kesalahan dan tanggung jawab rohani, sehingga mereka atas kehendaknya sendiri melanggar perintah Allah yang tertulis di luar atau di dalam hati mereka (bd. Rom 2:14-15; 7:7,9,11).
2. 2) Dalam ayat Rom 7:13-20, Paulus menggambarkan keadaan perbudakan kepada dosa karena ketika hukum Taurat dikenal, ia menyadarkan manusia akan dosa yang tadi tidak disadarinya, sehingga sekarang manusia betul-betul menjadi pelanggar. Dosa menjadi tuan sekalipun mereka berusaha melawannya.
3. 3) Dalam ayat Rom 7:21-25, Paulus menyingkapkan puncak keputusasaan yang menguasai orang bila pengetahuan dan kuasa dosa makin menyedihkan mereka.