Amsal 13:24
KonteksTB (1974) © SABDAweb Ams 13:24 |
Siapa tidak menggunakan tongkat, w benci kepada anaknya 1 ; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar x dia y pada waktunya. |
AYT (2018) | Mereka yang menahan tongkat membenci anaknya, tetapi mereka yang mengasihi anaknya mengajarnya dengan rajin. |
TL (1954) © SABDAweb Ams 13:24 |
Barangsiapa yang menahankan rotan, ia itu benci akan anaknya, tetapi orang yang mengasihi akan anaknya itu mengajari dia pada masa mudanya. |
BIS (1985) © SABDAweb Ams 13:24 |
Tidak memukul anak, berarti tidak cinta kepadanya; kalau cinta, harus berani memukul dia. |
TSI (2014) | Orangtua yang tak pernah menghajar anaknya berarti tidak mengasihi dia. Orangtua yang mengasihi anaknya akan mendidiknya dengan cermat. |
MILT (2008) | Siapa yang menyisihkan tongkatnya dia membenci anaknya, tetapi siapa yang mengasihinya, dia mengusahakan didikan baginya. |
Shellabear 2011 (2011) | Orang yang segan menggunakan rotan membenci anaknya, tetapi orang yang mengasihi anaknya rajin menggemblengnya. |
AVB (2015) | Orang yang enggan menggunakan rotan membenci anaknya, tetapi orang yang mengasihi anaknya sanggup mengajarnya. |
[+] Bhs. Inggris
[+] Bhs. Indonesia
[+] Bhs. Suku
[+] Kuno
|
TB ITL © SABDAweb Ams 13:24 |
|
TL ITL © SABDAweb Ams 13:24 |
|
AYT ITL | |
AVB ITL | |
HEBREW | |
[+] Bhs. Inggris |
TB (1974) © SABDAweb Ams 13:24 |
Siapa tidak menggunakan tongkat, w benci kepada anaknya 1 ; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar x dia y pada waktunya. |
TB+TSK (1974) © SABDAweb Ams 13:24 |
1 Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya. |
Catatan Full Life |
Ams 13:24 1 Nas : Ams 13:24 Alkitab mengarahkan orang-tua untuk mendisiplinkan anak-anak mereka dengan "tongkat" sepanjang masa pertumbuhan mereka. Memukul anak hanya boleh dilakukan manakala si anak dengan sengaja tidak mau taat atau memberontak; tujuan pukulan hanyalah meniadakan kebebalan, pemberontakan, dan sikap tidak hormat kepada orang-tua (Ams 22:15). Disiplin orang-tua yang memadai, yang dilaksanakan dengan bijaksana, penuh kasih, dan tenggang rasa membantu anak-anak untuk belajar bahwa perilaku yang salah membawa dampak tidak enak dan mungkin meliputi penderitaan (Ams 29:15). Disiplin semacam itu diperlukan agar anak-anak tidak membentuk sikap yang nantinya akan membawa kehancuran dan kematian (Ams 19:18; 23:13-14). Disiplin saleh di dalam keluarga akan membawa kebahagiaan dan sejahtera di dalam rumah tangga (Ams 29:17); disiplin itu harus senantiasa dilaksanakan karena kasih sebagaimana dilakukan oleh Bapa sorgawi kita (Ibr 12:6-7; Wahy 3:19). |
[+] Bhs. Inggris |