(1.00) | (Ul 4:26) |
(full: LANGIT DAN BUMI MENJADI SAKSI.
) Nas : Ul 4:26 Musa memberikan enam nubuat tentang sejarah Israel apabila mereka menjadi tidak taat dan tidak setia (ayat Ul 4:25-31);
|
(1.00) | (Ul 4:29) |
(full: DENGAN SEGENAP HATIMU ... JIWAMU.
) Nas : Ul 4:29 Untuk menemukan Allah dan mengenal Dia dalam kesempurnaan-Nya, seseorang harus mencari Dia dengan pengabdian yang tulus (bd. Ul 6:5; Ul 10:12; 11:13; 13:3; 26:16; 30:6,10; lihat cat. --> Fili 3:8-11). [atau ref. Fili 3:8-11] Mengenal Allah dan mengalami kuasa, berkat, dan kebenaran dari kerajaan-Nya tidak diterima dengan mudah; hal ini hanya akan dialami oleh mereka yang sungguh-sungguh mencari Dia (Ibr 11:6) dan rindu hadirat-Nya, kepenuhan Roh-Nya, dan karunia hidup kekal dari-Nya. |
(0.98) | (Ul 10:12) |
(full: MENGASIHI DIA ... DENGAN SEGENAP HATIMU.
) Nas : Ul 10:12 Berkali-kali Allah menekankan pentingnya kasih yang berasal dari "hati" (lihat cat. --> Ul 4:29; lihat cat. --> Ul 6:5; lihat art. HATI).
|
(0.97) | (Ul 4:1) |
(full: UNTUK DILAKUKAN, SUPAYA KAMU HIDUP.
) Nas : Ul 4:1 Hidup, berkat, dan mewarisi tanah Kanaan tergantung pada hubungan Israel dengan Allah (ayat Ul 4:1,6,15-26,40). Janji-janji Allah terkait, bagi setiap angkatan, dengan berpegang teguh kepada Tuhan (ayat Ul 4:4), menghormati Dia (ayat Ul 4:10), mengajar anak-anak kita jalan-jalan Tuhan (ayat Ul 4:9-10), dan mencari Dia dengan segenap hati dan jiwa kita (ayat Ul 4:29) dalam iman dan kasih yang sejati (Ul 5:29; 6:5; lihat cat. --> Ul 5:29; lihat cat. --> Ul 6:5; lihat cat. --> Yoh 14:21; lihat cat. --> Rom 1:5; lihat cat. --> Gal 5:6; [atau ref. Yoh 14:21; Rom 1:5; Gal 5:6; Ul 5:29-6:6] |
(0.97) | (Ul 4:5) | (jerusalem: ketetapan dan peraturan) Lambat laun "ketetapan dan peraturan" (ialah sebagian besar adat istiadat kuno) diolah. Pengolahan itu akhirnya menghasilkan sebuah pandangan menyeluruh tentang "Hukum Taurat". Hukum Taurat itulah yang menjadi inti sari agama bangsa Israel. Adapun kata Ibrani torah (hukum Taurat) pertama-tama berarti: wejangan, petunjuk dan pengarahan yang diberikan orang lain, khususnya Allah. Ke dalam torah itu termasuk seluruh ibadat dan segenap kelakuan manusia, yang dijiwai dan disemangati oleh kesadaran tajam akan perjanjian dan akan Allah yang menawarkan serta meneguhkan perjanjian itu, Kej 15:1+. Penyataan Allah dan pengajaran yang disampaikan baik melalui tulisan-tulisan kuno maupun melalui para nabi semakin membimbing hidup umat, Ula 1; 8:3+; Ula 30:14; Maz 19:8-14; 78:1; 119:1+; Sir 1:26; 24:23, dll; bdk Kis 7:38+. Memang Allah yang dengan firmanNya dapat menciptakan segala sesuatunya, menghidupkan juga orang Israel dengan firman-perintahNya yang keluar dari mulutNya, bdk Ula 8:3; Ams 8:11; Neh 9:29; Ams 9:1-5; Wis 16:26; Sir 24:19-21; Yoh 6:30-36,68+; Mat 4:4 dsj. Yesus, Mat 5:17+, menandaskan bahwa tidak datang meniadakan hukum Taurat itu, melainkan menggenapkan, bdk Mat 22:34-40 dsj. Paulus akan menjelaskan bahwa hukum Taurat telah diganti dengan iman kepada Kristus, Rom 3:27+; Rom 10:4. |
(0.96) | (Ul 11:1) |
(sh: Sumber kekuatan (Minggu, 11 Mei 2003)) Sumber kekuatanMusa kembali memberikan nasihat agar bangsa Israel mencintai Tuhan dan menaati perintah-perintah-Nya. Mengapa Musa tidak bosan mengulang-ulang hal ini? Mengapa bangsa Israel seperti anak terbelakang mental yang harus diajarkan berulang-ulang kali? Karena perintah ini teramat penting, dan karena memang bangsa Israel sering melupakan hal yang esensial ini. Musa menyatakan bahwa bangsa Israel perlu menaati hukum-hukum tersebut bukan karena pengalaman generasi terdahulu saja, tetapi karena mereka sendiri telah mengalami pemeliharaan Allah, mengalami kekuasaan dan kebesaran Allah. Mereka juga diingatkan akan hukuman yang keras bagi mereka yang menantang otoritas Tuhan (ayat dengan+segenap+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">6, bdk. Bil. 16). Perintah-perintah itu akan menjadi kekuatan bagi mereka untuk memasuki tanah yang begitu berlimpah (ayat dengan+segenap+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">8). Tanah Kanaan adalah tanah yang bergantung dari hujan, tidak seperti Tanah Mesir yang bergantung dari Sungai Nil. Ketika bangsa Israel sungguh-sungguh taat maka kebergantungan mereka kepada Tuhan akan sungguh memberikan berkat kepada mereka. Perintah untuk mencintai Allah dengan demikian menjadi sumber kekuatan dan sumber kehidupan. Kehidupan nyata bangsa Israel langsung memancarkan atau tidak memancarkan fakta bahwa mereka umat dari Allah satu-satunya yang sejati. Renungkan: Dalam kesulitan hidup Anda, ingatlah bahwa itulah kesempatan menyatakan bahwa Anda mencintai Tuhan dengan segenap hati -- dan bahwa Dialah sumber kekuatan dan kehidupan sejati. Bacaan Untuk Minggu Paskah 4 Kisah Para Rasul 4:8-12; 1Yohanes 3:1-3; Yohanes 10:11-18; Mazmur 23 Lagu: NKB 128 |
(0.96) | (Ul 4:24) |
(ende) Api jang makan habis: gambaran itu telah kita ketemukan dalam tradisi tentang Abraham (Kej 15:17) dan Musa (Kel 3:2; 13:21). Akan tetapi disini ungkapan itu terutama sekali menjatakan apa jang dialami oleh bangsa Israel dalam hubungannja dengan Jahwe: jakni kebesaranNja serta kedudukanNja jang menjeluruh dan tunggal. Jahwe samasekali berada diatas manusia dan duniaNja. Dalam kehadiran Allah manusia menaruh segan sekali terhadapNja (Kel 20:18-20; Ula 5:24-26). Ia mengalami bahwa Allah menuntutnja seluruhnja untuk diriNja sendiri serta membakar dan memusnahkan segala jang tidak kudus. Itu berarti bahwa Allah tidak dapat membiarkan manusia jang telah diberi wahju mengenai DiriNja: masih memberi penghormatan kepada dewa-dewa lain. Dari sebab itu Ia djuga disebut sebagai Allah jang "iri-hati". Sikap itu menundjukkan kepada totalitas dari kekuasaan Allah dan tjurahan tjinta kasihNja kepada umatNja. Hubungan serupa itu tak dapat membiarkan sikap mendua hati dan kompromi: melainkan mentjakup manusia sebagai keseluruhan. Djustru dalam hal ini pula Jahwe itu berlainan dengan para dewa bangsa-bangsa lainnja. itu merupakan unsur pokok pengertian bangsa Israel mengenai Allah. Pengertian itu tetap hidup dalam segenap djaman dari sedjarah bangsa Israel. Adapun keistimewaan wahju bangsa Israel itu ialah bahwa Allah jang transenden dan jang maha-besar itu hendak menghampiri manusia sedekat-dekatnja. (bdk. Ula 4:7). |
(0.96) | (Ul 6:4) |
(full: DENGARLAH, HAI ORANG ISRAEL.
) Nas : Ul 6:4-9 Bagian ini sering kali disebut sebagai "_Shema_" (bah. Ibr. _shama_ -- mendengar). Bagian ini sangat dikenal orang Yahudi pada zaman Yesus karena diucapkan setiap hari oleh orang Yahudi yang saleh dan secara tetap dalam kebaktian di sinagoge. Shema ini merupakan pernyataan terbaik tentang kodrat monoteistis Allah (lih. catatan berikut); pernyataan ini diikuti dengan perintah ganda kepada bangsa Israel: |
(0.95) | (Ul 6:7) |
(full: MENGAJARKANNYA BERULANG-ULANG KEPADA ANAK-ANAKMU.
) Nas : Ul 6:7 Salah satu cara utama untuk mengungkapkan kasih kepada Allah (ayat Ul 6:5) ialah mempedulikan kesejahteraan rohani anak-anak kita dan berusaha menuntun mereka kepada hubungan yang setia dengan Allah.
|
(0.95) | (Ul 13:1) |
(sh: Tolak tegas kesesatan (Kamis, 15 Mei 2003)) Tolak tegas kesesatanFirman Tuhan hari ini keras mengingatkan Israel, juga umat Tuhan masa kini untuk menolak semua godaan yang datang dari berbagai pihak untuk menyembah ilah-ilah lain (ayat dengan+segenap+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">1,6,12). Pada masa itu agama Kanaan memang sering membuat orang terpesona oleh tanda-tanda ajaib yang dikaitkan dengan kegiatan dewa Baal. Pada masa kini, berbagai kepercayaan magis seperti mencari jimat atau ramalan dari dukun, atau bahkan mencampuri ajaran Kristen dengan unsur takhyul tadi, termasuk dosa yang ditentang keras oleh Allah. Mengapa? Sebab banyak atau sedikit kesesatan itu, tetap membuat kita tidak fokus kepada Allah dan akan berakhir pada berbagai akibat merusak dalam hidup ini. Firman ini memerintahkan umat menyingkirkan tiga kelompok orang. Pertama, para nabi palsu yang mengundang orang untuk sesat. Kedua, anggota keluarga yang memperkenalkan kesesatan. Ketiga, kelompok orang yang melakukan kesesatan. Ketiga pihak ini harus dihukum mati (ayat dengan+segenap+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">5,9,15). Dengan cara itu Israel memperlihatkan kesetiaan mereka kepada Allah (ayat dengan+segenap+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">18). Konteks kita masa kini tentu berbeda. Kita tidak diminta untuk menyingkirkan pihak-pihak seperti itu secara fisik. Pemerintahan Allah atas hati, pikiran, kehendak, perasaan kita membuat kita mengikuti pimpinan Allah untuk memperkecil wilayah kejahatan dan kesesatan dengan doa dan sikap hidup. Sikap hidup yang sepenuhnya menaati firman Allah itu sendiri akan berdampak menelanjangi dan memperkecil ruang gerak kesesatan. Hanya Yahwe yang telah memberi keluaran, maka Israel hanya boleh menyembah Dia saja. Hanya Yesus yang hidup-mati-bangkit-Nya memberi kita keluaran baru dan membuat kita mengenal Allah sebagai Bapa. Sebab itu, kita tidak boleh membiarkan suara siapa pun mengubah kesetiaan kita kepada-Nya. Renungkan: Bagi Dia yang telah memberi segalanya, layak kuberikan segenap hati dan hidupku. |