Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 541 - 560 dari 868 ayat untuk jalan [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.088910890243902) (Yer 39:5) (full: MENYUSUL ZEDEKIA. )

Nas : Yer 39:5-7

Zedekia banyak menderita karena dia menolak untuk mendengarkan Allah dan menaati firman-Nya (bd. Yer 38:20-23). Kesedihan dan penderitaan akan dialami semua orang yang bersikeras mengikuti jalan mereka yang penuh dosa sambil mengabaikan suara Allah, yang berusaha menyelamatkan semua orang (Yoh 3:16; Luk 19:10). Jikalau orang hanya dapat mengerti bahwa dosa mendatangkan ketidakbahagiaan dan kematian, mereka pasti akan berbalik kepada Allah untuk memohon pengampunan dan kasih karunia (Rom 6:16,23); akan tetapi, Iblis telah demikian membutakan mata orang tidak percaya sehingga mereka tidak dapat melihat keadaan mereka sekarang atau nasib mengerikan yang menanti mereka (2Kor 4:4). Hanya melalui doa, pemberitaan firman Allah, dan pekerjaan Roh Kudus yang menginsafkan

(lihat cat. --> Yoh 16:8)

[atau ref. Yoh 16:8]

orang yang belum selamat menyadari keadaan rohani mereka yang sesungguhnya serta bahaya yang menanti mereka.

(0.088910890243902) (Mat 7:1) (full: JANGAN KAMU MENGHAKIMI. )

Nas : Mat 7:1

Yesus mengecam kebiasaan mencela kesalahan orang lain sementara mengabaikan kesalahan diri sendiri. Orang percaya harus pertama-tama tunduk kepada standar kebenaran Allah sebelum berusaha untuk meneliti dan mempengaruhi perilaku orang Kristen lain (ayat Mat 7:3-5). Menghakimi dengan cara yang tidak adil juga mencakup hal mengecam seorang yang berbuat salah tanpa ingin melihat orang itu kembali kepada Allah dan jalan-Nya (Luk 6:36-37).

  1. 1) Kristus tidak menyangkal perlunya menggunakan persepsi atau pertimbangan nilai apabila ada dosa dalam diri orang lain. Di ayat lain kita diperintahkan untuk mengenali dan menemukan pekerja palsu di dalam gereja (ayat Mat 7:15) serta menilai watak masing-masing saudara seiman (ayat Mat 7:6; bd. Yoh 7:24; 1Kor 5:12; 1Yoh 4:1;

    lihat cat. --> Gal 1:9; dan

    lihat cat. --> 1Tim 4:1).

    [atau ref. Gal 1:9; 1Tim 4:1]

  2. 2) Ayat ini sama sekali tidak boleh dipakai sebagai alasan untuk bersikap lalai dalam menjalankan disiplin di gereja

    (lihat cat. --> Mat 18:15).

    [atau ref. Mat 18:15]

(0.088910890243902) (Mat 18:6) (full: BATU KILANGAN ... PADA LEHERNYA. )

Nas : Mat 18:6

Ayat ini berarti bahwa siapa saja yang merusak kerohanian seorang anak atau orang percaya yang masih polos akan membangkitkan murka Kristus yang paling besar.

  1. 1) Para pendeta, pengajar, dan khususnya orang-tua harus secara khusus memperhatikan perkataan Kristus ini. Tanggung jawab orang-tua ialah mengajar anak-anak mereka dalam jalan Allah (lih. Ul 6:1-9; Ef 6:4; 1Tim 4:16;

    lihat cat. --> Luk 1:17;

    [atau ref. Luk 1:17]

    lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK)

    dan melindungi mereka dari pengaruh Iblis dan dunia (Tit 1:10-11; Tit 2:11-12; 1Yoh 2:15-17).
  2. 2) Orang-tua Kristen sebaiknya tidak memperbolehkan anak mereka dipengaruhi oleh teman-teman yang tidak beriman. Mereka harus sangat berhati-hati mengenai pengaruh dunia yang dapat mempengaruhi pikiran dan hati anak mereka melalui pendidikan umum dan media hiburan (bd. Mazm 101:3; Ef 6:4; Kol 3:21).
(0.088910890243902) (Mrk 3:15) (full: KUASA UNTUK MENGUSIR SETAN. )

Nas : Mr 3:15

Ketika datang ke dunia ini Yesus bermaksud untuk membinasakan perbuatan Iblis (Mr 1:27; 1Yoh 3:8) dan membebaskan mereka yang ditindas oleh Iblis dan dosa (Luk 4:18;

lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).

Yesus memberikan kuasa dan wewenang kepada para pengikut-Nya untuk melanjutkan peperangan-Nya melawan kuasa kegelapan. Kenyataan ini terbukti melalui pengamatan berikut.

  1. 1) Ada tercatat bahwa setelah Yesus mengangkat kedua belas murid Ia memberikan mereka "kuasa untuk mengusir setan" (ayat Mr 3:14-15; bd. Mat 10:1). Setelah mengutus 72 orang murid, Ia memberikan kepada mereka "kuasa untuk menahan kekuatan musuh" (Luk 10:1,17-19; bd. Mat 10:1-8; Mr 6:7,13).
  2. 2) Para murid itu bukan saja diutus untuk memberitakan Injil (ayat Mr 3:14; Mat 10:7), tetapi juga untuk menyatakan pemerintahan, kuasa dan wibawa Kerajaan Allah dengan jalan berperang melawan Iblis, mengusir roh-roh jahat dan menyembuhkan segala macam penyakit

    (lihat cat. --> Mat 10:1;

    lihat cat. --> Mat 10:7).

    [atau ref. Mat 10:1,7-8]

  3. 3) Markus mengajarkan bahwa setelah kebangkitan-Nya, Yesus menekankan kembali kepada para pengikut-Nya tugas mereka untuk memberitakan Injil serta kekuasaan mereka atas Iblis dan roh-roh jahatnya

    (lihat art. TANDA-TANDA ORANG PERCAYA).

(0.088910890243902) (Luk 4:2) (full: DICOBAI IBLIS. )

Nas : Luk 4:2

Satu unsur yang penting dari pencobaan yang dialami Yesus berkisar pada Mesias macam apakah Dia itu dan bagaimana Ia akan memakai urapan yang diterima-Nya dari Allah.

  1. 1) Yesus dicobai untuk memakai urapan dan kedudukan-Nya untuk kepentingan diri sendiri (ayat Luk 4:3-4), untuk memperoleh kemuliaan dan kuasa atas bangsa-bangsa daripada menerima salib dan jalan kesengsaraan (ayat Luk 4:5-8), dan untuk menyesuaikan diri-Nya dengan harapan umat Israel yang populer untuk menjadi seorang Mesias yang "sensasional" (ayat Luk 4:9-11).
  2. 2) Iblis masih terus mencobai para pemimpin Kristen untuk memakai urapan, kedudukan, dan kemampuan mereka bagi kepentingan diri sendiri, untuk menegakkan kemuliaan dan kerajaannya sendiri, dan untuk lebih menyenangkan manusia daripada menyenangkan Allah. Mereka yang berkompromi dengan Iblis demi kepentingan dirinya sendiri, dalam kenyataannya telah takluk dan bertuan kepada Iblis.
(0.088910890243902) (Luk 6:27) (full: KASIHILAH MUSUHMU. )

Nas : Luk 6:27

Dalam ayat Luk 6:27-42, Yesus memberitahukan bagaimana kita harus hidup bersama orang lain. Sebagai anggota perjanjian baru, kita wajib mengikuti tuntutan yang telah digariskan.

  1. 1) Mengasihi musuh kita bukan berarti mengasihi dengan kasih secara emosi, seperti menyukai musuh kita, melainkan menunjukkan perhatian dan keprihatinan yang tulus terhadap kebaikan dan keselamatan kekal mereka. Karena kita tahu betapa dahsyatnya nasib yang menantikan mereka yang melawan Allah dan umat-Nya, kita harus mendoakan mereka dan berupaya, dengan jalan membalas kejahatan dengan kebaikan, untuk membawa mereka kepada Kristus dan iman kepada Injil (bd. Ams 20:22; 24:29; Mat 5:39-45; Rom 12:17; 1Tes 5:15; 1Pet 3:9).
  2. 2) Mengasihi musuh kita bukan berarti berpangku tangan sementara para pelaku kejahatan terus-menerus melakukan perbuatan jahat mereka. Jika dipandang perlu demi kehormatan Allah, kebaikan atau keamanan orang lain, atau demi kebaikan akhir orang fasik itu, maka tindakan yang keras harus diambil untuk menghentikan kejahatan (lih. Mr 11:15; Yoh 2:13-17).
(0.088910890243902) (Luk 12:42) (full: HAMBA YANG SETIA DAN YANG TIDAK SETIA. )

Nas : Luk 12:42-48

Yesus memakai perumpamaan ini untuk menggambarkan dua cara hidup yang mungkin bagi para murid-Nya mengingat ketidakhadiran-Nya dan janji kedatangan-Nya.

  1. 1) Mereka bisa setia dan taat, selalu berjaga-jaga dan siap secara rohani untuk kedatangan Tuhan pada tiap saat, dan mereka akan menerima berkat Tuannya

    (lihat cat. --> Luk 12:35;

    lihat cat. --> Mr 13:35;

    lihat cat. --> Yoh 14:3).

    [atau ref. Luk 12:35; Mr 13:35; Yoh 14:3]

  2. 2) Mereka dapat bersikap acuh tak acuh dan berpikiran duniawi, percaya bahwa Tuhan akan menangguhkan kedatangan-Nya, tidak lagi melawan dosa dan meninggalkan jalan kesetiaan; kemudian mereka akan menerima hukuman Allah dan mewarisi kehinaan yang kekal dan kebinasaan pada saat kedatangan-Nya (ayat Luk 12:45-46; bd.

    lihat cat. --> Mat 24:44;

    lihat cat. --> Yoh 5:24;

    lihat cat. --> Yoh 15:6).

    [atau ref. Mat 24:44; Yoh 5:24; 15:6]

(0.088910890243902) (Luk 17:21) (full: KERAJAAN ALLAH ADA DI ANTARA KAMU. )

Nas : Luk 17:21

Menurut Yesus, sifat kerajaan itu sekarang adalah rohani, bukan fisik atau politis. "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah" (ayat Luk 17:20), yaitu kerajaan itu tidak datang seperti kuasa politik dunia. Sebaliknya, itu ada di dalam hati dan di tengah-tengah umat Allah, terdiri atas "kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus" (Rom 14:17). Kita memperlihatkannya dengan mengalahkan kekuatan kuasa dosa, sakit penyakit dan Iblis oleh kuasa Roh Kudus, bukan dengan jalan menaklukkan raja-raja dan bangsa-bangsa

(lihat art. KERAJAAN ALLAH).

Ketika Yesus datang ke bumi untuk kedua kalinya, maka waktu itulah kerajaan itu akan tampak dalam kuasa kemuliaan sepenuhnya (ayat Luk 17:24; bd. Mat 14:30) ketika Ia menang atas semua raja dan bangsa (Wahy 11:15-18; Wahy 19:11-21).

(0.088910890243902) (Kis 9:13) (full: ORANG-ORANG KUDUS-MU. )

Nas : Kis 9:13

Orang percaya dalam PB disebut "orang-orang kudus" (bd. Kis 26:10; Rom 1:7; 1Kor 1:2; Wahy 13:7; 19:8).

  1. 1) Pengertian dasar istilah "orang kudus" (Yun. _hagios_) adalah pemisahan dari dosa dan diperuntukkan bagi Allah. Dengan kata lain, orang kudus adalah "orang yang dipisahkan untuk Allah" atau "orang suci Allah". Hal ini berarti dipimpin dan dikuduskan oleh Roh Kudus (Rom 8:14; 1Kor 6:11; 2Tes 2:13; 1Pet 1:2), dan berpaling dari dunia untuk mengikut Yesus (Yoh 17:15-17;

    lihat art. PENGUDUSAN).

    Akan tetapi, istilah "orang kudus" tidak berarti bahwa orang percaya itu sudah sempurna atau tidak dapat berbuat dosa (bd. 1Yoh 2:1).
  2. 2) Menyebut orang percaya "orang-orang berdosa yang sudah diselamatkan" bukan kebiasaan dalam PB. Sebagai istilah alkitabiah yang umum bagi semua orang percaya, maka "orang kudus" menekankan:
    1. (a) harapan alkitabiah bahwa semua orang percaya menyesuaikan diri dengan jalan kebenaran Allah (Ef 5:3), dan
    2. (b) perlunya kesucian batiniah bagi seluruh umat Kristus (1Kor 1:30).
(0.088910890243902) (Kis 9:16) (full: PENDERITAAN ... KARENA NAMA-KU. )

Nas : Kis 9:16

Pertobatan dan keselamatan Paulus bukan saja berarti amanat untuk menyampaikan Injil, namun juga suatu panggilan untuk menderita bagi Kristus. Sejak awal Paulus diberitahukan bahwa dia harus mengalami banyak penderitaan demi Kristus. Dalam kerajaan Kristus, menderita karena nama-Nya menjadi pertanda perkenan tertinggi Allah (Kis 14:22; Mat 5:11-12; Rom 8:17; 2Tim 2:12) dan jalan menuju pelayanan yang berhasil (Yoh 12:24; 2Kor 1:3-6) dengan pahala yang berlimpah di sorga (Mat 5:12; 2Tim 2:12). Kematian harus bekerja di dalam diri orang percaya supaya hidup Allah dapat mengalir dari mereka kepada orang lain (Rom 8:17-18,36-37; 2Kor 4:10-12). Untuk bagian ayat lainnya mengenai penderitaan Paulus, lih. Kis 20:23; 2Kor 4:8-18; 6:3-10; 11:23-27; Gal 6:17; 2Tim 1:11-12; juga

lihat cat. --> 2Kor 1:4 dan

lihat cat. --> 2Kor 11:23.

[atau ref. 2Kor 1:4; 2Kor 11:23]

(0.088910890243902) (1Kor 9:24) (full: HADIAH. )

Nas : 1Kor 9:24

"Hadiah", "mahkota yang abadi" (ayat 1Kor 9:25) menunjuk kepada kemenangan keselamatan yang kekal, sasaran yang indah dari kehidupan orang Kristen (bd. 1Kor 1:8; 4:5; 6:2,9-10; 15:12-19). Sasaran ini hanya dapat diraih dengan jalan menyerahkan beberapa hak kita demi kepentingan orang lain (1Kor 8:7-13) dan dengan meninggalkan hal-hal yang dapat menyebabkan kita ke luar dari perlombaan itu sama sekali (1Kor 10:5-22).

(0.088910890243902) (1Kor 13:1) (full: TETAPI ... TIDAK MEMPUNYAI KASIH. )

Nas : 1Kor 13:1

Pasal 1Kor 13:1-13 adalah lanjutan dari pembahasan Paulus tentang pertanyaan mengenai karunia rohani. Di sini ia menekankan bahwa memiliki karunia Roh tanpa mempunyai kasih tidak berguna sama sekali (ayat 1Kor 13:1-3). "Jalan yang lebih utama lagi" (1Kor 12:31) ialah menjalankan karunia rohani dalam kasih (ayat 1Kor 13:4-8). Sebagai satu-satunya keadaan di mana karunia rohani dapat memenuhi kehendak Allah, kasih haruslah menjadi prinsip yang mengendalikan semua manifestasi rohani. Karena itu, Paulus menasihati jemaat Korintus untuk "mengejar kasih itu dan berusaha memperoleh karunia Roh" (1Kor 14:1). Mereka harus dengan sungguh-sungguh menginginkan hal-hal dari Roh karena mereka dengan tulus ingin menolong, menghibur, dan memberkati orang lain dalam hidup ini.

(0.088910890243902) (2Kor 5:18) (full: MENDAMAIKAN KITA DENGAN DIRI-NYA. )

Nas : 2Kor 5:18

Pendamaian (Yun. _katallage_) merupakan satu segi dari karya penebusan Kristus, pemulihan orang yang berdosa kepada persekutuan dengan Allah.

  1. 1) Dosa dan pemberontakan umat manusia telah mengakibatkan permusuhan terhadap dan pengasingan dari Allah (Ef 2:3; Kol 1:21). Pemberontakan ini mendatangkan murka dan hukuman Allah (Rom 1:18,24-32; 1Kor 15:25-26; Ef 5:6).
  2. 2) Melalui kematian Kristus yang menebus, Allah telah menyingkirkan penghalang dosa dan membuka suatu jalan bagi orang berdosa untuk kembali kepada Allah (ayat 2Kor 5:19; Rom 3:25; 5:10; Ef 2:15-16).
  3. 3) Pendamaian itu berlaku bagi setiap orang melalui pertobatan pribadinya dan imannya dalam Kristus (Mat 3:2; Rom 3:22).
  4. 4) Gereja telah dikaruniai pelayanan pendamaian, yang memanggil seluruh umat untuk diperdamaikan kepada Allah (ayat 2Kor 5:20;

    lihat cat. --> Rom 3:25).

    [atau ref. Rom 3:25]

(0.088910890243902) (Gal 1:6) (full: INJIL LAIN. )

Nas : Gal 1:6

Guru-guru palsu telah datang kepada jemaat Galatia sambil berusaha untuk mempengaruhi mereka untuk menolak ajaran Paulus dan menerima "suatu injil lain". Injil mereka mengajar bahwa keselamatan meliputi bukan hanya percaya kepada Kristus, tetapi juga bergabung dengan agama Yahudi dengan jalan disunat (Gal 5:2), menaati hukum Taurat (Gal 3:5), dan merayakan hari-hari raya Yahudi (Gal 4:10).

  1. 1) Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa hanya ada satu Injil yaitu, "Injil Kristus" (ayat Gal 1:7). Injil itu telah sampai kepada kita melalui "penyataan Yesus Kristus" (ayat Gal 1:12) dan pengilhaman Roh Kudus

    (lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).

    Injil ini diterangkan dan diungkapkan dalam Alkitab, Firman Allah.
  2. 2) Semua ajaran atau gagasan yang bersumber dari manusia, gereja, atau tradisi dan tidak dinyatakan atau tersirat dalam Firman Allah tidak boleh dimasukkan dalam Injil Kristus (ayat Gal 1:11). Mencampur isi asli Injil dengan hal-hal itu ialah "memutarbalikkan Injil Kristus" (ayat Gal 1:7).
(0.088910890243902) (2Tes 2:7) (full: SECARA RAHASIA KEDURHAKAAN TELAH MULAI BEKERJA. )

Nas : 2Tes 2:7

"Rahasia kedurhakaan" adalah kegiatan kuasa kejahatan di belakang layar sepanjang sejarah umat manusia, yang mempersiapkan jalan untuk pemberontakan itu dan manusia durhaka.

  1. 1) Rahasia ini adalah suatu proses penipuan yang menjebak orang tidak percaya dan mempersiapkan banyak orang dalam gereja untuk berbalik dari iman sejati serta menerima kebohongan yang terwujud dalam gereja murtad. Rahasia ini meliputi suatu roh atau gerakan yang menentang iman alkitabiah dan hukum ilahi yang sejati; rahasia ini mencari kebebasan dari kekangan moral dan suka akan dosa (ayat 2Tes 2:10-12;

    lihat cat. --> 2Tes 2:12).

    [atau ref. 2Tes 2:12]

  2. 2) Walaupun roh ini sudah ada pada zaman Paulus, namun secara khusus akan merata dalam dunia dan kekristenan menjelang akhir zaman

    (lihat cat. --> Mat 24:11;

    lihat cat. --> 2Tim 4:3-4;

    lihat cat. --> 2Tim 4:4;

    [atau ref. Mat 24:11; 2Tim 4:3-4]

    lihat art. ZAMAN ANTIKRISTUS).

(0.088910890243902) (Ibr 1:1) (full: )

Penulis : Tidak Disebutkan

Tema : Perjanjian yang Lebih Baik

Tanggal Penulisan: 67-69 M (tidak dapat dipastikan)

Latar Belakang

Tidak diketahui kepada siapa surat ini dialamatkan, sekalipun Roma merupakan kemungkinan. Judul kitab ini di dalam naskah-naskah Yunani yang tertua hanyalah, "Kepada Orang Ibrani." Sekalipun demikian isi surat ini menunjukkan bahwa surat ini ditujukan kepada orang-orang Kristen Yahudi. Penggunaan Septuaginta (Alkitab PL dalam bahasa Yunani) oleh penulis ketika mengutip PL menunjukkan bahwa para penerima surat ini mungkin adalah orang-orang Yahudi berbahasa Yunani yang tinggal di luar Palestina. Kalimat "terimalah salam dari saudara-saudara di Italia" (versi Inggris NIV -- "mereka dari Italia mengirim salam" Ibr 13:24) mungkin sekali berarti bahwa penulis sedang menulis kepada orang-orang yang tinggal di Roma dan mencantumkan salam dari orang-orang percaya dari Italia yang dalam perantauan. Para penerima surat ini mungkin terdiri atas kelompok-kelompok persekutuan rumah yang merupakan bagian dari jemaat gereja yang lebih luas di Roma. Beberapa di antaranya mulai menunjukkan tanda-tanda akan meninggalkan iman mereka kepada Yesus dan kembali kepada kepercayaan Yahudi mereka sebelumnya, karena mereka dianiaya dan putus asa.

Penulis Surat Ibrani ini tidak disebutkan baik dalam judul kitab yang semula maupun sepanjang surat ini, sekalipun ia merupakan tokoh yang cukup dikenal pembacanya (Ibr 13:18-24). Oleh karena satu dan lain alasan, identitas penulis hilang sekitar akhir abad pertama. Selanjutnya dalam tradisi gerejani mula-mula (abad ke-2 sampai ke-4) muncul berbagai pendapat mengenai orang yang mungkin merupakan penulis surat ini. Pendapat bahwa Paulus menulis surat ini baru tersebar luas pada abad ke-5.

Banyak ahli PB yang berpandangan konservatif dewasa ini beranggapan bahwa Paulus tidak mungkin menulis surat ini karena gaya penulisan yang halus dan bercorak Aleksandria, ketergantungan pada Septuaginta, cara memperkenalkan kutipan-kutipan PL, cara berargumentasi dan gaya mengajar, susunan argumentasi dan hal tidak menyebutkan dirinya itu bukan merupakan gaya Paulus. Lagi pula, Paulus senantiasa menunjuk kepada penyataan yang langsung diperolehnya dari Kristus (bd. Gal 1:11-12), sedangkan penulis surat ini menempatkan dirinya di antara orang-orang Kristen angkatan kedua yang memperoleh keyakinan Injil karena kesaksian para saksi mata pelayanan Yesus (Ibr 2:3). Di antara tokoh-tokoh PB yang namanya disebut, gambaran Lukas mengenai Apolos dalam Kis 18:24-28 paling cocok dengan keadaan penulis surat ini.

Terlepas dari siapa penulis surat ini, hal ini dapat dipastikan: penulis menulis dengan kepenuhan Roh dan wawasan, penyataan dan wibawa yang rasuli. Karena dalam Surat Ibrani penghancuran Bait Suci di Yerusalem dan ibadah di bawah pimpinan para imam Lewi tidak disebut maka ada anggapan yang kuat bahwa surat ini ditulis sebelum tahun 70 M.

Tujuan

Surat Ibrani terutama ditulis kepada orang-orang Kristen Yahudi yang sedang mengalami penganiayaan dan keputusasaan. Penulis berusaha untuk memperkuat iman mereka kepada Kristus dengan menjelaskan secara teliti keunggulan dan ketegasan penyataan Allah dan penebusan di dalam Yesus Kristus. Ia menunjukkan bahwa penyediaan penebusan di bawah perjanjian yang lama sudah digenapi dan tidak terpakai lagi karena Yesus telah datang dan menetapkan suatu perjanjian yang baru oleh kematian-Nya yang mengerjakan perdamaian. Penulis menantang para pembacanya

  1. (1) untuk tetap mempertahankan pengakuan mereka terhadap Kristus hingga pada kesudahannya,
  2. (2) untuk maju terus menuju kedewasaan rohani dan
  3. (3) untuk tidak kembali kepada kehidupan di bawah hukuman dengan cara meninggalkan kepercayaan kepada Yesus Kristus.

Survai

Surat Ibrani ini lebih mirip dengan suatu khotbah daripada sebuah surat. Penulis menggambarkan karyanya ini sebagai "kata-kata nasihat" (Ibr 13:22). Surat ini terdiri atas tiga bagian utama.

  1. (1) Pertama, Yesus sebagai Putra Allah yang penuh kuasa (Ibr 1:1-3) dinyatakan sebagai penyataan Allah yang sempurna kepada umat manusia -- lebih tinggi daripada para nabi (Ibr 1:1-3), malaikat (Ibr 1:4--2:18), Musa (Ibr 3:1-6) dan Yosua (Ibr 4:1-11). Di dalam bagian ini terdapat suatu peringatan yang sungguh-sungguh mengenai berbagai akibat apabila kita secara rohani makin menjauh dari iman atau mengeraskan hati dalam ketidakpercayaan (Ibr 2:1-3; Ibr 3:7--4:2).
  2. (2) Bagian yang kedua menampilkan Yesus sebagai Imam Besar dengan kualifikasi (Ibr 4:14--5:10; Ibr 6:19--7:25), watak (Ibr 7:26-28), dan pelayanan (Ibr 8:1--10:18) yang sempurna dan abadi. Di bagian ini diberikan suatu peringatan yang sungguh-sungguh mengenai ketidakdewasaan rohani atau bahkan "kemurtadan" setelah mengambil bagian di dalam Kristus (Ibr 5:11--6:12).
  3. (3) Bagian yang terakhir (Ibr 10:19--13:17) dengan tegas mendorong orang-orang percaya agar tetap tabah dalam keselamatan, iman, penderitaan, dan kekudusan.

Ciri-ciri Khas

Delapan ciri utama menandai surat ini.

  1. (1) Surat ini unik di antara surat-surat PB karena bentuknya, "surat ini berawal seperti sebuah risalah, dilanjutkan bagaikan khotbah, dan diakhiri seperti surat" (Origenes).
  2. (2) Di antara semua kitab PB surat ini menggunakan bahasa yang paling halus, paling mendekati gaya penulisan Yunani klasik daripada penulis PB lainnya (mungkin kecuali Lukas dalam Luk 1:1-4).
  3. (3) Inilah satu-satunya kitab PB yang mengembangkan konsep pelayanan Yesus sebagai Imam Besar.
  4. (4) Ajarannya tentang Kristus ini sangat kaya variasi, dan memakai lebih daripada dua puluh nama dan gelar untuk Kristus.
  5. (5) Kata kuncinya adalah "lebih baik" (dipakai tiga belas kali). Yesus lebih baik daripada para malaikat dan semua tokoh perantara PL. Ia memberikan perhentian, perjanjian, pengharapan, keimaman, korban pendamaian, dan janji-janji yang lebih baik.
  6. (6) Surat ini berisi pasal yang paling menonjol dalam Alkitab mengenai iman (pasal 11; Ibr 11:1-40).
  7. (7) Kitab ini sarat dengan kutipan dan petunjuk kepada PL sehingga memberikan pengertian yang berharga mengenai penafsiran umat Kristen mula-mula terhadap sejarah dan ibadah PL, khususnya dalam bidang lambang-lambang.
  8. (8) Surat ini memberikan lebih banyak peringatan mengenai bahaya-bahaya kemurtadan rohani daripada kitab lainnya dalam PB.
(0.088910890243902) (2Ptr 1:3) (full: SEGALA SESUATU YANG BERGUNA UNTUK HIDUP YANG SALEH. )

Nas : 2Pet 1:3

Kasih Bapa sorgawi kita, keselamatan melalui Yesus Kristus, syafaat Kristus bagi kita di sorga, baptisan Roh Kudus dan perihal Ia mendiami kita, persekutuan dengan orang kudus, dan Firman Allah yang diilhami sudah memadai untuk memenuhi semua kebutuhan hidup dan kesalehan orang percaya (Mat 11:28-30; Ibr 4:16; 7:25; 9:14)

  1. 1) Tidak diperlukan tambahan hikmat manusia, teknik atau teori untuk melengkapi kecukupan Firman Allah yang menyatakan keselamatan sempurna kita dalam Kristus. Kata-kata Yesus, kepercayaan rasuli PB dan kasih karunia Allah sudah memadai pada hari-hari awal gereja untuk memenuhi kebutuhan orang yang terhilang, bahkan masih sama memadai sekarang ini. Tidak ada sesuatu pun yang dapat menambahkan ketinggian, kedalaman, kekuatan, dan pertolongan daripada apa yang dinyatakan dan disediakan oleh Yesus sendiri dan disaksikan oleh para rasul dalam penyataan alkitabiah. Yesus Kristus sajalah "jalan dan kebenaran dan hidup" (Yoh 14:6).
  2. 2) Jikalau Injil yang kita percayai tampaknya kurang memadai dewasa ini, hal itu terjadi sebab Injil kita adalah kurang dari Injil Kristus dan para rasul.
(0.088910890243902) (Why 12:6) (full: PEREMPUAN ITU LARI. )

Nas : Wahy 12:6

Di sini, perempuan ini menunjuk kepada orang Israel yang setia yang dianiaya selama bagian terakhir masa kesengsaraan itu (bd. 1.260 hari, tepat separuh dari jangka waktu kesengsaraan itu).

  1. 1) Selama masa kesengsaraan, orang Israel yang setia adalah orang Yahudi yang takut akan Allah serta menentang agama antikristus. Dengan jalan meneliti Kitab Suci secara tulus, mereka menerima kebenaran mengenai Yesus Kristus sebagai Mesias (Ul 4:30-31; Za 13:8-9). Mereka menerima pertolongan ilahi selama masa tiga setengah tahun terakhir dari masa kesengsaraan itu, dan Iblis tidak akan diizinkan untuk mengalahkan mereka sama sekali (lih. ayat Wahy 12:13-16).
  2. 2) Orang Israel yang menerima agama antikristus dan menolak kebenaran alkitabiah tentang Mesias akan dihukum dan dibinasakan pada hari-hari masa kesengsaraan besar. (lih. Yeh 11:17-21; 20:34-38; Za 13:8-9).
(0.088910890243902) (Kel 11:1) (jerusalem: mengusir kamu) Ayat-ayat penghabisan bab 10 menutup kisah mengenai kesembilan tulah yang termasuk ke dalam tradisi yang memikirkan keluaran sebagai pelarian, bdk Kel 7:14+. Di sini mulailah ceritera tentang tulah yang kesepuluh. Dalam ceritera ini keluaran dipikirkan berupa pengusiran, bdk Kel 12:31-33 dan juga Kel 4:21; 5:23. Kedua pandangan itu tidak dapat di perdamaikan satu sama lain. Tetapi dua-duanya dapat diterima, kalau masing-masing mengenai kelompok-kelompok orang Israel yang berbeda. Tradisi mengenai keluaran berupa pelarian menyangkut kelompok orang Israel yang dipimpin Musa. Merekalah yang dikejar orang Mesir dan secara ajaib diselamatkan. Tradisi mengenai keluaran berupa pengusiran menyangkut sekelompok orang Israel lain, yang berkerabat dengan kelompok Musa. Mereka terlebih dahulu sudah diusir dari Mesir. Kedua tradisi itu masih dapat ditemukan juga dalam kenyataan bahwa menurut Kitab Suci ada dua jalan yang ditempuh orang Israel yang keluar dari negeri Mesir, bdk Kel 13:17+. Tradisi mengenai kelompok Musa adalah tradisi yang paling penting dan ke dalamnya menyusuplah berbagai unsur yang berasal dari tradisi tentang keluaran berupa pengusiran.
(0.088910890243902) (Kel 16:1) (jerusalem) Dalam ceritera mengenai manna dan burung puyuh ini terpelihara beberapa unsur dari tradisi Yahwista, walaupun ceritera ini secara menyeluruh berasal dari tradisi Para Imam ini terasa dalam peraturan ketat mengenai pemungutan manna yang harus sesuai dengan hukum hari Sabat). Kenyataan bahwa manna dan burung puyuh dalam ceritera ini dibicarakan bersama-sama menimbulkan persoalan. Sebab manna dihasilkan oleh sejenis serangga yang hidup atas sejenis semak tamaris dan yang hanya terdapat di daerah tengah Semenanjung Sinai. Manna itu dikumpulkan selama bulan-bulan Mei-Juni. Sebaliknya di sekitar bulan September burung puyuh yang terbawa oleh angin dari sebelah barat dan kecapaian karena perjalanannya kembali dari Eropa melalui Laut Tengah dalam jumlah besar mendarat di daerah pantai, jadi di sebelah utara Semenanjung Sinai, bdk Bil 11:31. Kisah bab 16 ini barangkali menggabungkan tradisi-tradisi yang masing-masing berasal dari dua kelompok orang Israel yang meninggalkan negeri Mesir pada waktu yang berbeda dan yang menempuh jalan yang berbeda pula, bdk Kel 7:14+; Kel 11:1+. Kedua peristiwa alamiah (manna, burung puyuh) yang menarik perhatian itu oleh tradisi dimanfaatkan untuk memperhatikannya perlindungan istimewa dari pihak Tuhan bagi umatNya. Makanan manna yang ajaib itu diluhurkan oleh Kitab Suci, Maz 78:18-19; 105:40; 106:13-15 dan kitab Kebijaksanaan Salomo, Wis 16:20-29, dan dalam tradisi Kristen, bdk Yoh 6:26-38, manna itu menjadi lambang Ekaristi, santapan rohani bagi Gereja, ialah Israel sejati yang sedang menempuh keluarannya di bumi ini.


TIP #32: Gunakan Pencarian Khusus untuk melakukan pencarian Teks Alkitab, Tafsiran/Catatan, Studi Kamus, Ilustrasi, Artikel, Ref. Silang, Leksikon, Pertanyaan-Pertanyaan, Gambar, Himne, Topikal. Anda juga dapat mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan ayat-ayat yang anda inginkan melalui pencarian Referensi Ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA