Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 2981 - 3000 dari 4158 ayat untuk greek:11 (0.004 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.17981092272727) (Kej 5:22) (full: HENOKH HIDUP BERGAUL DENGAN ALLAH. )

Nas : Kej 5:22

Tidak dapat disangkal lagi, Henokh unggul dalam kesalehan. Perhatikan apa yang dikatakan Alkitab tentang dia.

  1. 1) Henokh "bergaul dengan Allah" (ayat Kej 5:22,24) -- yaitu, ia hidup dengan iman kepada Allah, mempercayai firman dan janji-janji-Nya (Ibr 11:5-6), sungguh-sungguh berusaha hidup saleh (bd 1Yoh 1:5-7) dan mengikuti cara-cara Allah (bd. Ams 3:3), dan dengan teguh menentang ketidaksalehan angkatannya (Yud 1:14-15).
  2. 2) Henokh merupakan pengkhotbah kebenaran yang mengecam dosa dan gaya hidup tidak benar dari angkatannya. Yud 1:14-15 mengatakan bahwa Henokh mengecam ketidaksalehan dan perilaku amoral dengan mengingatkan orang akan datangnya hukuman Allah atas perbuatan-perbuatan yang tidak benar.
  3. 3) Henokh berkenan kepada Allah (Ibr 11:5). Hidup, amanat, kesalehannya demikian berkenan kepada Allah sehingga Allah menghormati dia dengan mengangkatnya dari bumi ke hadirat-Nya tanpa mengalami kematian. Orang percaya masa kini harus merenungkan hidup Henokh sebagai teladan, karena kita juga hidup di tengah-tengah angkatan yang jahat dan tidak saleh. Sudahkah kita bergaul dengan Allah, hidup sungguh-sungguh kudus, mengecam dosa dan mengingatkan orang untuk melarikan diri dari murka yang akan datang (Kis 3:19-20; 1Tes 1:10)? Apakah kita menantikan kedatangan kembali Kristus untuk membawa kita bersama dengan-Nya untuk selama-lamanya (1Tes 4:16-17)?
(0.17981092272727) (Kej 7:11) (full: TERBELAH SEGALA MATA AIR SAMUDERA RAYA YANG DAHSYAT. )

Nas : Kej 7:11-12

Dua peristiwa yang membawa perubahan besar mempercepat terjadinya air bah: ledakan tempat-tempat penyimpanan air yang besar di bawah tanah, mungkin disebabkan oleh gempa bumi dengan gelombang-gelombang pasang yang besar dari samudera, dan hujan yang amat lebat selama 40 hari (ayat Kej 7:12).

  1. 1) Demikianlah, semua makhluk hidup di luar bahtera yang biasanya hidup di tanah kering mati, baik manusia maupun hewan (ayat Kej 7:21-22; Mat 24:37-39; 1Pet 3:20; 2Pet 2:5).
  2. 2) Air naik begitu tinggi sehingga "ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit" (ayat Kej 7:19-20); yaitu, seluruh bumi terendam air. Kenyataan ini menunjuk suatu banjir menyeluruh dan bukan sekedar banjir lokal di tempat tertentu saja (bd. 2Pet 3:6). Air mulai surut setelah 150 hari (ayat Kej 7:24). Bahtera Nuh akhirnya terdampar di salah satu puncak gunung Ararat (Armenia), 800 kilometer dari tempat semula (Kej 8:4).
  3. 3) Bumi mulai mengering, dan Nuh meninggalkan bahtera 377 hari setelah air bah dimulai (Kej 8:13-14).
  4. 4) Rasul Petrus menyatakan bahwa dunia sebelum air bah "binasa" (2Pet 3:6). Ini menunjukkan bahwa oleh karena suatu pergolakan topografikal yang sangat besar, bumi pra-air bah berubah secara radikal, baik secara fisik maupun secara geologis, menjadi bumi sebagaimana adanya saat ini.
(0.17981092272727) (Kej 17:1) (full: SEMBILAN PULUH SEMBILAN TAHUN. )

Nas : Kej 17:1

Abram kini berusia sembilan puluh sembilan tahun dan Sarai jauh melampaui usia yang mampu melahirkan anak. Tetapi tiga belas tahun setelah kelahiran Ismael dan dua puluh empat tahun setelah janji Allah yang pertama, Tuhan menampakkan diri kepada Abram dengan suatu berita dan sebuah tuntutan.

  1. 1) Allah menyatakan diri sebagai "Allah Yang Mahakuasa" (Ibr. _El Shaddai_), yang artinya bahwa Ia dapat melakukan segala sesuatu dan tidak ada yang mustahil bagi Dia. Sebagai Allah Yang Mahakuasa, Ia dapat menggenapi semua janji-Nya ketika secara alami tidak mungkin digenapi lagi. Dengan demikian anak Abram yang dijanjikan itu akan lahir ke dalam dunia oleh suatu mukjizat (bd. ayat Kej 17:15-19; 35:11; Yes 13:6; Rom 4:19; Ibr 11:12).
  2. 2) Allah menuntut bahwa Abram berjalan di hadapan-Nya dengan tidak bercela (yaitu, mengabdi sepenuhnya untuk melaksanakan kehendak Allah). Sama seperti iman Abram diperlukan untuk menerima perjanjian Allah, demikian pula suatu usaha sungguh-sungguh untuk menyenangkan Allah dituntut bagi kesinambungan berkat-berkat perjanjian dengan Allah (bd. Kej 22:16-18). Iman Abram harus disertai ketaatan

    (lihat cat. --> Rom 1:5),

    [atau ref. Rom 1:5]

    jikalau tidak dia akan dinyatakan tak mampu berperan serta dalam maksud-maksud abadi Allah

    (lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ...).

    Dengan kata lain, semua janji dan mukjizat Allah hanya akan terjadi ketika umat-Nya berusaha untuk hidup tidak bercacat dan hati mereka tetap terarah kepada-Nya (bd. Kej 5:24; 6:9; Ul 13:4;

    lihat cat. --> Mat 17:20).

    [atau ref. Mat 17:20]

(0.17981092272727) (Kel 25:9) (full: KEMAH SUCI. )

Nas : Kel 25:9

Di dalam pasal Kel 25:1-40 Allah memberikan pengarahan tentang Kemah Suci. Makna historis, rohani, dan lambang dari Kemah Suci ini harus dilandaskan pada apa yang dikatakan oleh Alkitab.

  1. 1) Kemah Suci itu merupakan "tempat kudus" (ayat Kel 25:8), suatu tempat yang dikhususkan bagi Tuhan untuk tinggal di antara dan bertemu dengan umat-Nya (ayat Kel 25:22; 29:45-46; Bil 5:3; Yeh 43:7,9). Kemuliaan Allah ada di atas Kemah Suci siang malam. Ketika kemuliaan Allah naik, Israel harus pindah. Allah menuntun mereka dengan cara ini selama mereka ada di padang gurun (Kel 40:36-38; Bil 9:15-16).
  2. 2) Kemah Suci merupakan "tempat hukum Allah" (Kel 38:21), yaitu berisi Kesepuluh Hukum

    (lihat cat. --> Kel 25:10 berikutnya).

    [atau ref. Kel 25:10]

    Kesepuluh Hukum selalu mengingatkan mereka akan kekudusan Allah dan tuntutan-tuntutan-Nya. Hubungan kita dengan Allah tidak pernah dapat dipisahkan dari ketaatan kepada hukum-Nya.
  3. 3) Di Kemah Suci inilah Allah menyediakan pengampunan dosa melalui korban darah (Kel 29:10-14). Dengan demikian korban darah ini menunjuk kepada korban nyawa Kristus di kayu salib karena dosa umat manusia (lih. Ibr 8:1-2; 9:11-14).
  4. 4) Kemah Suci menunjuk ke sorga, yaitu ke tempat kudus sorgawi di mana Kristus, imam besar abadi kita, hidup selama-lamanya untuk berdoa bagi kita (Ibr 9:11-12,24-28).
  5. 5) Kemah Suci menunjuk kepada penebusan Allah yang terakhir ketika langit baru dan bumi baru akan datang, yaitu ketika "kemah Allah (har: Kemah Suci) ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka" (Wahy 21:3).
(0.17981092272727) (Im 4:3) (full: KORBAN PENGHAPUS DOSA. )

Nas : Im 4:3

Allah menuntut korban penghapus dosa agar mereka yang berdosa karena ketidaktahuan, karena lemah, atau tidak disengaja (ayat Im 4:2) dapat menerima pengampunan dosa. Dosa-dosa yang dilakukan dengan sengaja, pada pihak lain, harus dihukum mati (Bil 15:30-31; Ibr 10:28). Korban penebus salah (serupa dengan korban penghapus dosa) dipakai untuk mereka yang bersalah melakukan dosa atau cedera yang untuknya dapat dibuat restitusi penuh (Im 6:2-6;

lihat cat. --> Im 5:15);

[atau ref. Im 5:15]

korban penghapus dosa juga diperlukan untuk upacara pentahiran (Im 12:6-8; 14:13-17; Bil 6:11).

  1. 1) Korban penghapus dosa melambangkan kematian Kristus yang mendamaikan dan yang menanggung hukuman karena dosa kita. Akan tetapi, kematian-Nya jauh lebih sempurna daripada korban penghapus dosa PL karena menyediakan pendamaian satu kali untuk semua dosa (Yes 53:1-12; 2Kor 5:21; Ef 1:7; Ibr 9:11-12;

    lihat art. HARI PENDAMAIAN).

  2. 2) Sebagai orang percaya PB kita senantiasa membutuhkan darah pendamaian Kristus untuk menutupi kesalahan, kelemahan, dan kejatuhan kita yang tidak disengaja karena kerapuhan tabiat manusia (Mazm 19:13). Tetapi dosa yang disebabkan oleh sikap memberontak terhadap Allah dan Firman-Nya, akan membuat kita dijatuhi hukuman dan kematian rohani kecuali kita mengakuinya dan bertobat melalui iman yang dibaharui kepada pendamaian Kristus (Ibr 2:3; 10:26,31; 2Pet 2:20-21).
(0.17981092272727) (Hak 2:17) (full: MENYIMPANG DARI JALAN YANG DITEMPUH OLEH NENEK MOYANGNYA. )

Nas : Hak 2:17

Kunci untuk memahami sifat mendasar dari kemerosotan rohani Israel terdapat dalam ayat Hak 2:10-17.

  1. 1) Sepanjang masa hakim-hakim, angkatan Israel yang baru menyimpang dari jalan dan ajaran nenek moyang mereka. Mereka meninggalkan hubungan perjanjian mereka dengan Allah (ayat Hak 2:10) dan berbalik kepada yang jahat (ayat Hak 2:11-13). Mereka mulai meragukan standar-standar dan hukum-hukum angkatan pendiri mereka (ayat Hak 2:17).
  2. 2) Mereka menyimpang dari ketaatan kepada firman Allah (ayat Hak 2:2,17) dan sebaliknya hidup menurut keinginan sendiri (bd. Hak 17:6; 21:25).
  3. 3) Bangsa Israel gagal untuk memisahkan diri sepenuhnya dari kebudayaan Kanaan yang jahat (ayat Hak 2:11-13; 1:28); sebaliknya, mereka memilih berbagai keuntungan materiel dan kesenangan asusila orang-orang Kanaan (ayat Hak 2:12-13; 1:27-28,30,33;

    lihat art. SIFAT PENYEMBAHAN BERHALA).

    Mereka menikah dengan orang Kanaan (Hak 3:5-6) dan mulai menyembah Baal dan Asytoret (ayat Hak 2:13). Demikian, perpaduan yang tak terelakkan terjadi antara dua kebudayaan dan gaya hidup.
  4. 4) Sejarah ini menunjukkan bahwa arah alami tabiat manusia sejak kejatuhan adalah menurun; kekuatan rohani baik dari perseorangan maupun kelompok orang percaya akan berkurang kecuali kalau pembaharuan rohani terjadi secara berkala oleh kasih karunia Allah melalui pertobatan, doa, dan penyerahan kembali (bd. 2Taw 7:14; Yes 57:15; Mat 5:6; Yud 1:20).
(0.17981092272727) (2Raj 6:16) (full: LEBIH BANYAK ... KITA DARI PADA YANG MENYERTAI MEREKA. )

Nas : 2Raj 6:16-17

Dunia rohani yang tidak kelihatan ada, terdiri atas sejumlah besar malaikat yang melayani secara aktif di dalam kehidupan umat Allah (Kej 32:2; Yes 63:9). Beberapa prinsip dapat ditarik dari peristiwa ini.

  1. 1) Bukan hanya Allah berpihak kepada umat-Nya (Rom 8:31), tetapi juga pasukan-pasukan malaikat siap sedia untuk mempertahankan orang percaya dan kerajaan Allah (ayat 2Raj 6:17; Mazm 34:8;

    lihat art. PARA MALAIKAT DAN MALAIKAT TUHAN).

  2. 2) Semua orang Kristen yang percaya Alkitab harus senantiasa berdoa agar Allah membebaskan mereka dari kebutaan rohani dan membuka mata hati mereka untuk melihat realitas rohani kerajaan Allah dengan lebih jelas (bd. Luk 24:31; Ef 1:18-21) maupun bala tentara sorgawinya (Ibr 1:14).
  3. 3) Roh-roh yang melayani atas nama Allah tidak jauh bahkan sangat dekat (Kej 32:1-2), sambil mengamati tindakan dan iman anak-anak Allah serta bertindak demi kepentingan mereka (Kis 7:55-60; 1Kor 4:9; Ef 3:10; 1Tim 5:21).
  4. 4) Pertempuran sesungguhnya di dalam Kerajaan Allah bukanlah melawan darah dan daging; melainan suatu peperangan rohani "melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara" (Ef 6:12; bd. Wahy 12:7-9;

    lihat cat. --> Ef 6:11).

    [atau ref. Ef 6:11]

  5. 5) Ada hubungan sebab-akibat di dalam peperangan rohani; hasilnya ditentukan sebagian oleh iman dan doa orang-orang kudus (ayat 2Raj 6:16-20; Ef 6:18-19;

    lihat cat. --> Mat 9:38).

    [atau ref. Mat 9:38]

(0.17981092272727) (2Taw 29:5) (full: KUDUSKANLAH DIRIMU ... KELUARKANLAH KECEMARAN. )

Nas : 2Taw 29:5

Supaya umat Allah mengalami kebangunan dan pembaharuan rohani, empat hal sangat diperlukan.

  1. 1) Pengakuan dosa-dosa khusus. Kita harus mengetahui bidang-bidang kehidupan di mana kita telah menyimpang dari kehendak dan firman Allah, dan harus mengakui dosa-dosa khusus tersebut (ayat 2Taw 29:6-7; lih. Mazm 51:5; bd. Mat 5:24).
  2. 2) Pengudusan rumah Tuhan (ayat 2Taw 29:5,18). Gereja menjadi rumah Allah di bawah perjanjian yang baru (2Kor 6:16; Ef 2:21-22; 1Tim 3:15). Apa pun di dalam doktrin, penyembahan atau gaya hidup gereja yang melawan kehendak Allah sebagaimana dinyatakan Alkitab harus disingkirkan. Demikian pula, orang percaya secara perseorangan, sebagai bait Roh Kudus (1Kor 6:19), harus dikuduskan dari semua ketidakbenaran

    (lihat cat. --> 1Yoh 1:9;

    [atau ref. 1Yoh 1:9]

    lihat art. BAIT SUCI, dan

    lihat art. PENGUDUSAN).

  3. 3) Pembaharuan perjanjian (ayat 2Taw 29:10-11). Kita harus memperbaharui penyerahan kita kepada Allah, kerajaan dan maksud-Nya yang benar di bumi, dan kita harus menyatakan suatu keinginan tulus untuk berpaling dari kejahatan dunia dan menolak dosa.
  4. 4) Mencanangkan korban persembahan darah bagi pendamaian (ayat 2Taw 29:20-24). Dengan iman kita harus mengambil darah pendamaian Yesus Kristus, yang menderita di salib untuk menyelamatkan dan menguduskan umat-Nya (lih. Ibr 9:11-14;

    lihat cat. --> 1Kor 10:16).

    [atau ref. 1Kor 10:16]

(0.17981092272727) (Ezr 4:2) (full: BIARLAH KAMI TURUT MEMBANGUN. )

Nas : Ezr 4:2

Musuh-musuh Allah (mungkin orang Samaria, lih. 2Raj 17:24-34) berusaha untuk menyusup di antara orang Yahudi dan mengacaukan pembangunan Bait Suci dengan berpura-pura kesatuan dan tawaran untuk bersama-sama memajukan pekerjaan Tuhan.

  1. 1) Lawan orang Yehuda (ayat Ezr 4:1) menyatakan bahwa mereka menyembah dan mempersembahkan korban kepada Tuhan Allah seperti orang Yahudi. Akan tetapi, mereka juga mempertahankan dewa-dewa mereka sendiri dan tidak menerima Firman Allah yang tertulis sebagai kekuasaan mendasar bagi umat-Nya

    (lihat cat. --> 2Raj 17:24).

    [atau ref. 2Raj 17:24]

    Tawaran bantuan yang memperdayakan itu adalah suatu komplotan jahat untuk melemahkan iman dan komitmen kaum sisa yang dipulihkan itu.
  2. 2) Alkitab mengingatkan bahwa Iblis akan berusaha untuk memutarbalikkan berita Allah dan mendatangkan kehancuran rohani kepada kaum sisa kudus Allah melalui tawaran kerja sama dari orang percaya palsu yang tidak setia kepada penyataan Firman Allah yang diilhamkan (lih. Mat 24:24; Kis 20:27-31; 2Kor 11:13-15; Wahy 2:1-3:22).
  3. 3) Kesatuan di antara orang-orang yang menyembah Tuhan adalah suatu ajaran alkitabiah yang penting, tetapi kesatuan itu harus dilandaskan pada iman yang sungguh-sungguh, kebenaran yang taat, serta kesetiasn kepada kebenaran Allah yang telah dinyatakan

    (lihat cat. --> Ef 4:3;

    lihat cat. --> Ef 4:5;

    lihat cat. --> Ef 4:11;

    lihat cat. --> Ef 4:13).

    [atau ref. Ef 4:3-13]

(0.17981092272727) (Ayb 1:1) (full: )

Penulis : Tidak Dikenal

Tema : Mengapa Orang Benar Menderita ?

Tanggal Penulisan: Tidak Pasti

Latar Belakang

Kitab Ayub tergolong sebagai salah satu kitab hikmat dan syair dalam PL: "hikmat" karena membahas secara mendalam soal-soal universal yang penting dari umat manusia; "syair" karena hampir seluruh kitab ini berbentuk syair. Akan tetapi, semua syair ini berdasarkan seorang tokoh sejarah yang nyata (lih. Yeh 14:14,20) dan suatu peristiwa sejarah yang nyata (lih. Yak 5:11). Tempat terjadinya peristiwa dalam kitab ini ialah "tanah Us" (Ayub 1:1) yang kemudian menjadi wilayah Edom, terletak di bagian tenggara Laut Mati atau di sebelah utara Arabia (bd. Rat 4:21); jadi latar belakang sejarah Ayub bersifat Arab dan bukan Ibrani.

Dua tanggal penting hendaknya dipertimbangkan berhubungan dengan kitab Ayub:

  1. (1) tanggal kehidupan Ayub sendiri dan peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam kitab ini, dan
  2. (2) tanggal penulis kitab ini yang diilhamkan.

Beberapa fakta menunjukkan bahwa Ayub sendiri hidup sekitar zaman Abraham (2000 SM) atau sebelumnya. Fakta-fakta yang paling penting ialah:

  1. (1) Ayub masih hidup selama 140 tahun setelah peristiwa-peristiwa dalam kitab ini (Ayub 42:16), yang menyarankan jangka hidup yang hampir 200 tahun (Abraham hidup 175 tahun);
  2. (2) kekayaannya dihitung dari jumlah ternak (Ayub 1:3; Ayub 42:12);
  3. (3) pelayanannya sebagai imam dalam keluarganya, seperti Abraham, Ishak, dan Yakub (Ayub 1:5);
  4. (4) sistem keluarga pimpinan ayah menjadi kesatuan sosial mendasar seperti pada zaman Abraham (Ayub 1:4-5,13);
  5. (5) serbuan orang-orang Syeba (Ayub 1:15) dan orang Kasdim (Ayub 1:17) yang cocok dengan zaman Abraham;
  6. (6) sering kali (31 kali) penulis memakai nama yang dipakai para patriarkh bagi Allah, yaitu Shaddai (Yang Mahakuasa); dan
  7. (7) tidak ada petunjuk sama sekali kepada sejarah Israel atau hukum Musa sehingga memberi kesan tentang zaman pra-Musa (sebelum 1500 SM).

Ada tiga pandangan utama mengenai tanggal kitab ini ditulis. Kitab ini mungkin disusun

  1. (1) selama zaman para leluhur (sekitar 2000 SM) tidak lama sesudah semua peristiwa ini terjadi dan mungkin ditulis oleh Ayub sendiri;
  2. (2) selama zaman Salomo atau tidak lama sesudah itu (sekitar 950-900 SM), karena bentuk sastra dan gaya penulisannya mirip dengan kitab-kitab sastra hikmat masa itu; atau
  3. (3) selama masa pembuangan (sekitar 586-538 SM), ketika umat Allah sedang bergumul mencari arti teologis dari bencana mereka.

Penulis yang tidak dikenal, jikalau bukan Ayub sendiri, pastilah memiliki sumber-sumber lisan atau tertulis yang terinci dari zaman Ayub, yang dipakainya di bawah dorongan dan ilham ilahi untuk menulis kitab ini sebagaimana adanya sekarang. Beberapa bagian dari kitab ini pasti telah diberikan melalui penyataan langsung dari Allah (mis. Ayub 1:6--2:10).

Tujuan

Kitab Ayub menggumuli pertanyaan abadi, "Jikalau Allah itu adil dan penuh kasih, mengapa diizinkan-Nya orang yang sungguh-sungguh benar seperti Ayub (Ayub 1:1,18) menderita demikian hebat?" Ketika menggumuli soal ini, penulis mengemukakan kebenaran-kebenaran berikut.

  1. (1) Selaku musuh Allah, Iblis menerima izin untuk menguji kesejatian iman seorang benar dengan menyiksa dia; tetapi kasih karunia Allah menang atas penderitaan karena oleh iman Ayub tetap kokoh dan tidak goyah, bahkan ketika kelihatannya tidak ada keuntungan jasmaniah atau duniawi untuk terus mengabdi kepada Allah.
  2. (2) Allah digerakkan oleh pertimbangan-pertimbangan yang terlalu luas sehingga tak dapat dipahami oleh pikiran manusia (Ayub 37:5); karena kita tidak melihat dengan kelapangan hati dan visi Yang Mahakuasa, maka kita memerlukan Allah menyatakan diri-Nya kepada kita.
  3. (3) Landasan iman yang sesungguhnya tidak terletak dalam berkat-berkat Allah, dalam situasi-situasi pribadi atau jawaban-jawaban yang cerdik pandai, tetapi dalam penyataan Allah sendiri.
  4. (4) Allah kadang-kadang mengizinkan Iblis menguji orang benar dengan kesengsaraan agar memurnikan iman dan kehidupan mereka, sebagaimana emas dimurnikan oleh api (Ayub 23:10; bd. 1Pet 1:6-7); ujian semacam itu mengakibatkan peningkatan integritas rohani dan kerendahan hati umat-Nya (Ayub 42:1-10).
  5. (5) Sekalipun cara-cara Allah menghadapi kita kadang-kadang tampak suram dan kejam (sebagaimana dikira oleh Ayub sendiri), akhirnya Allah tampak dalam belas kasihan dan kemurahan yang penuh. (Ayub 42:7-17; bd. Yak 5:11).

Survai

Terdapat lima bagian tertentu di dalam struktur kitab Ayub:

  1. (1) Prolog (pasal 1-2; Ayub 1:1--2:13) yang melukiskan musibah Ayub dan penyebabnya;
  2. (2) tiga rangkaian dialog di antara Ayub dan ketiga orang temannya, ketika mereka mencari jawaban-jawaban yang masuk akal untuk penderitaan Ayub (pasal 3-31; Ayub 3:1--31:40);
  3. (3) empat monolog oleh Elihu, seorang yang lebih muda daripada Ayub dan ketiga temannya, yang berisi sekilas pengertian mengenai makna (sekalipun belum mengenai penyebab) penderitaan Ayub (pasal 32-37; Ayub 32:1--37:24);
  4. (4) Allah sendiri, yang menegur ketidaktahuan dan keluhan Ayub serta mendengarkan tanggapan Ayub atas penyataan-Nya (pasal 38, 1-42, 6; Ayub 38:1-38; Ayub 1:1--42:17; Ayub 6:1-30);
  5. (5) epilog (Ayub 42:7-17) yang mencatat pemulihan Ayub. Kitab Ayub seluruhnya ditulis dalam bentuk syair, kecuali tiga bagian:
    1. (a) prolog,
    2. (b) Ayub 32:1-6, dan
    3. (c) epilog.

Dalam pasal 1 (Ayub 1:1-22) Ayub diperkenalkan sebagai seorang benar yang takut akan Allah (Ayub 1:1,8) dan terkaya dari semua orang di sebelah Timur (Ayub 1:3). Keadaan hidupnya mendadak berubah oleh serangkaian musibah besar yang memusnahkan harta milik, anak-anak, dan kesehatannya (Ayub 1:13-22; Ayub 2:7-10). Ayub bingung sama sekali, karena tidak menyadari bahwa dirinya terlibat dalam pertentangan di antara Allah dan Iblis (Ayub 1:6-12; Ayub 2:1-6). Ketiga teman Ayub -- Elifas, Bildad, dan Zofar -- datang untuk menghibur Ayub, tetapi akhirnya berdebat dengannya mengenai penyebab terjadinya penderitaan itu. Mereka bersikeras bahwa karena Allah itu adil, penderitaan Ayub pasti merupakan hukuman atas dosa-dosa tersembunyi dan satu-satunya jalan keluar baginya adalah bertobat. Ayub menolak jawaban mereka, menegaskan ketidakbersalahannya dan mengaku ketidakmampuannya untuk memahami (pasal 3-31; Ayub 3:1--31:40). Elihu mengemukakan sudut pandang yang lain, yaitu penderitaan Ayub menyangkut maksud penebusan Allah untuk lebih memurnikan Ayub (pasal 32-37; Ayub 32:1--37:24).

Pada akhirnya semua terdiam, termasuk Ayub, ketika Allah sendiri berbicara kepada Ayub mengenai hikmat dan kuasa-Nya selaku Pencipta. Ayub mengakui ketidaktahuan dan ketidakberartian dirinya dengan penuh penyesalan dan rendah hati (pasal 38-41; Ayub 38:1--41:25). Ketika Ayub bertobat dari berbantah dengan Yang Mahakuasa (Ayub 40:1-4,8; Ayub 42:5-6) dan berdoa bagi teman-temannya yang telah sangat melukai hatinya (Ayub 42:8,10), ia dibebaskan dari pencobaan berat itu dan dipulihkan dua kali lipat (Ayub 42:10); Ayub juga dibenarkan ketika Allah berkata bahwa Ayub telah "berkata benar tentang Aku" (Ayub 42:7). Kehidupan Ayub kemudian hari lebih diberkati daripada sebelum penderitaan itu (Ayub 42:12-17). Sekalipun Allah tidak pernah memberikan pemahaman filosofis kepada Ayub mengenai penyebab penderitaannya, pembaca memperoleh perspektif yang penting ini dari prolog.

Ciri-ciri Khas

Tujuh ciri utama menandai kitab ini.

  1. (1) Ayub, penduduk Arab utara, seorang bukan Israel yang benar dan takut akan Allah, mungkin telah hidup sebelum keluarga perjanjian Israel ada (Ayub 1:1).
  2. (2) Kitab ini menyajikan pembahasan terdalam yang pernah ditulis mengenai rahasia penderitaan. Sebagai puisi dramatik, drama dalam kitab ini berisi rasa kesedihan yang mengharukan dan dialog intelektual yang menggugah perasaan.
  3. (3) Kitab ini menyingkapkan suatu dinamika penting yang beroperasi dalam setiap ujian berat yang dialami orang saleh: sementara Iblis berusaha untuk menghancurkan iman orang saleh, Allah bekerja untuk membuktikan iman itu dan memperdalamnya. Keteguhan Ayub dalam iman yang sejati memungkinkan maksud Allah menang atas niat Iblis (bd. Yak 5:11).
  4. (4) Kitab ini memberikan sumbangan tak ternilai kepada seluruh penyataan alkitabiah tentang pokok-pokok penting seperti Allah, umat manusia, penciptaan, Iblis, dosa, kebenaran, penderitaan, keadilan, pertobatan, dan iman.
  5. (5) Sebagian besar kitab ini mencatat penilaian teologis yang salah tentang penderitaan Ayub oleh teman-temannya. Mungkin cara berpikir mereka yang salah diulang begitu sering dalam kitab ini karena mencerminkan kesalahan yang umum terdapat antara umat Allah dan yang harus diperbaiki.
  6. (6) Peranan Iblis sebagai "penuduh" orang benar ditunjukkan dengan lebih jelas dalam Ayub daripada di kitab PL lainnya. Dari 19 acuan kepada Iblis dalam PL, 14 kali di antaranya ada dalam kitab ini.
  7. (7) Secara dramatis kitab Ayub mempertunjukkan prinsip alkitabiah bahwa orang percaya diubah oleh penyataan dan bukan informasi (Ayub 42:5-6).

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Penebus yang diakui Ayub (Ayub 19:25-27), perantara yang didambakannya (Ayub 9:32-33), dan jawaban kepada semua pertanyaan dan keperluan yang mendalam, semuanya menemui penggenapannya di dalam Yesus Kristus. Yesus sepenuhnya manunggal dengan penderitaan manusia (bd. Ibr 4:15-16; Ibr 5:8) sebagai Penebus, perantara, hikmat, penyembuh, terang, dan hidup yang ditetapkan Allah. Roh nubuat mengenai kedatangan Kristus terungkap paling jelas dalam Ayub 19:25-27. Ayub dua kali disebutkan dalam PB:

  1. (1) sebagai sebuah kutipan (Ayub 5:13 dalam 1Kor 3:19), dan
  2. (2) sebagai acuan kepada ketabahan Ayub dalam penderitaan dan akibat yang penuh kemurahan dari tindakan Allah dalam hidupnya (Yak 5:11).

Kitab Ayub melukiskan dengan jelas kebenaran PB bahwa ketika orang percaya mengalami penganiayaan atau ujian penderitaan yang berat, mereka harus tetap teguh di dalam iman dan terus mempercayakan diri mereka kepada Dia yang menghakimi dengan adil, sama seperti yang dilakukan Yesus ketika Ia menderita (bd. 1Pet 2:23). Ayub 1:6--2:10 merupakan gambaran paling jelas mengenai musuh kita sebagaimana dinyatakan dalam 1Pet 5:8-9.

(0.17981092272727) (Ayb 2:3) (full: MENCELAKAKANNYA TANPA ALASAN. )

Nas : Ayub 2:3

Ayub, penderita yang tak bersalah, melambangkan Yesus Kristus dan semua orang percaya yang benar di bawah perjanjian baru.

  1. 1) Sebagai teladan orang benar yang menderita pada zaman PL, Ayub menjadi lambang Kristus -- Orang Benar yang sempurna -- yang menderita sekalipun Ia tidak bersalah

    (lihat art. KRISTUS DALAM PERJANJIAN LAMA).

    Kristus yang tidak berdosa menderita dalam tubuh-Nya semua dampak kejahatan dan "dipukul dan ditindas Allah" (Yes 53:4; bd. 1Pet 2:24; 4:1).
  2. 2) Lagi pula, Ayub menjadi teladan ketabahan yang sabar di tengah-tengah kesukaran, suatu hal yang dituntut dari anak Tuhan di dalam Kristus (Yak 5:11; bd. juga pasal Ibr 11:1-40 yang menyebut banyak pahlawan iman yang menderita dan mati tanpa menerima kelepasan). Sebagaimana Ayub menderita tanpa salah karena kesetiaannya kepada Allah dan kebenaran-Nya, demikian juga semua orang percaya yang setia sedikit banyak akan menderita. PB menyatakan bahwa "setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya" (2Tim 3:12) -- suatu penderitaan yang dianggap sebagai memasuki "persekutuan dalam penderitaan Kristus" (Fili 3:10; bd. Kol 1:24). Dengan demikian para penderita yang tidak bersalah menjadi sahabat Allah (bd. 1Pet 4:1; 5:10;

    lihat cat. --> 1Pet 2:21;

    lihat cat. --> 1Pet 4:13;

    [atau ref. 1Pet 2:21; 4:13]

    lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR).

(0.17981092272727) (Ayb 12:13) (full: PADA ALLAHLAH HIKMAT DAN KEKUATAN. )

Nas : Ayub 12:13

Kita harus percaya bahwa Allah itu bijaksana dan berkuasa sehingga cara-cara-Nya menghadapi kita itulah yang terbaik dan yang paling tepat untuk mencapai yang paling baik bagi kita (bd. Ayub 9:4; 36:5; Yes 40:26,28; Dan 2:20; Rom 16:25,27;

lihat cat. --> Rom 8:28).

[atau ref. Rom 8:28]

  1. 1) Orang percaya tidak boleh berpikir bahwa Allah menjanjikan hidup tanpa kesukaran (bd. Mazm 34:20). Allah mungkin mengirim baik kesenangan maupun kesusahan supaya melepaskan kasih kita akan hal-hal dari dunia ini dan mengikat kasih itu kepada diri-Nya.
  2. 2) Allah mengarahkan semua peristiwa di dalam kehidupan orang percaya yang mengabdi dengan tujuan pengudusan pribadi dan menggenapi pelayanannya di dalam kerajaan Allah (bd. Yakub dalam pasal Kej 28:1-35:29; Yusuf dalam Kej 37:28,

    lihat cat. --> Kej 37:28;

    [atau ref. Kej 37:28]

    lihat art. PEMELIHARAAN ALLAH).

  3. 3) Di dalam hidup ini orang percaya tidak pernah dapat memahami sepenuhnya tujuan akhir dari segala sesuatu yang menimpa diri mereka, demikian pula tidak senantiasa jelas bagaimana Allah bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan (Pengkh 3:11; 7:13; 11:5; Rom 8:28). Selama saat-saat itu, ketika kita tidak bisa mengerti sepenuhnya cara Allah menangani kita, kita harus menyerahkan diri kepada Bapa sorgawi, sama seperti yang dilakukan Kristus ketika Ia disalibkan (bd. Mat 27:46; Luk 23:46).
(0.17981092272727) (Ayb 27:4) (full: BIBIRKU ... TIDAK AKAN MENGUCAPKAN KECURANGAN. )

Nas : Ayub 27:4

Ayub adalah salah satu teladan terbesar mengenai hal ketabahan dalam keyakinan, kesetiaan kepada kebenaran dan ketekunan di dalam iman (lih. Yak 5:11). Tekadnya yang tidak menyimpang untuk mempertahankan integritasnya dan tetap setia kepada Allah tidak ada bandingannya di dalam sejarah keselamatan orang percaya. Pencobaan, penderitaan atau kebungkaman Allah tidak dapat mengubah kesetiaannya kepada Allah dan sabda-Nya (bd. Yes 45:21). Dia menolak untuk mengutuk Allah dan mati (bd. Ayub 2:9).

  1. 1) Demikian pula, orang percaya PB harus mengabdi kepada satu cara hidup sepanjang mengalami pencobaan, kesusahan, atau hari-hari yang gelap di dalam hidup ini. Dengan sangat yakin mereka harus berani bertekun dalam iman, tetap teguh hingga akhir (Kol 1:23); mereka tidak boleh menyerah selama hidup ini, berpegang erat dengan tulus hati pada firman dan kasih Allah. Mereka selalu harus berusaha memelihara hati nurani mereka murni di hadapan Allah dan sesama (Kis 24:16; bd. Kis 23:1; 1Kor 4:4; 2Tim 1:3; 1Yoh 3:21).
  2. 2) Keputusan untuk tetap setia kepada Allah dan bertahan dalam iman, pengharapan, dan kasih merupakan kewajiban bagi orang percaya (Ibr 3:14; 10:35-39; Yud 1:21). Melakukan hal ini akan melindungi mereka terhadap kandasnya iman ketika sedang menghadapi penganiayaan, pencobaan, dan serangan Iblis yang berat (1Tim 1:18-20; bd. 1Tim 6:11-14; 2Tim 4:5-8; lih. Fili 3:8-16).
  3. 3) Pada pihak-Nya, Allah menjanjikan kuasa-Nya sebagai pelindung umat-Nya yang setia dan menjaga mereka dalam kasih karunia-Nya supaya mereka dapat memperoleh "keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir"

    (lihat cat. --> 1Pet 1:5).

    [atau ref. 1Pet 1:5]

(0.17981092272727) (Mzm 1:1) (full: )

Penulis : Daud dan orang lain

Tema : Doa dan Pujian

Tanggal Penulisan: Sebagian besar abad ke-10 hingga ke-5 SM.

Latar Belakang

Judul Ibrani untuk kitab Mazmur adalah _tehillim_, yang berarti "puji-pujian"; judul dalam Septuaginta (PL dalam bahasa Yunani, dikerjakan sekitar 200 SM) ialah _psalmoi_, yang berarti "nyanyian yang diiringi alat musik gesek atau petik".

Musik memainkan peranan penting dalam ibadah Israel (1Taw 15:16-22; bd.Mazm 149:1--150:6); mazmur-mazmur menjadi nyanyian pujian Israel. Berbeda dengan sebagian besar syair dan nyanyian di dunia Barat yang ditulis dengan sajak dan irama, syair dan nyanyian PL didasarkan pada kesejajaran pemikiran di mana baris(-baris) kedua (atau yang berikutnya) pada hakikatnya menyatakan ulang (kesejajaran sinonim), memperlihatkan kontras (kesejajaran antitetikal), atau secara progresif melengkapi baris yang pertama (kesejajaran sintetik). Ketiga bentuk kesejajaran ini dipakai dalam Mazmur. Mazmur terdini yang diketahui digubah oleh Musa pada abad ke-15 SM (Mazm 90:1-17); sedangkan yang paling akhir adalah dari abad ke-6 sampai ke-5 SM (mis. Mazm 137:1-9). Akan tetapi, sebagian besar dari mazmur ditulis pada abad ke-10 SM semasa zaman keemasan puisi Israel.

Judul-judul atau kalimat pembukaan pada permulaan sebagian besar mazmur (dalam Alkitab Indonesia menjadi bagian dari mazmur), sekalipun bukan bagian asli dan terilham dari mazmur, sudah berusia tua (sebelum Septuaginta) dan penting. Isi dari kalimat pembukaan itu berbeda-beda, meliputi kategori seperti

  1. (1) nama penulis (mis. Mazm 47:1-10, "Dari bani Korah"),
  2. (2) bentuk mazmur (mis. Mazm 32:1-11, "nyanyian pengajaran" [bah. Inggris "maskil"] syair hasil renungan atau bertujuan mengajar),
  3. (3) istilah-istilah musik (mis. Mazm 4:1-9, "Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi"),
  4. (4) catatan liturgis (mis. Mazm 45:1-18, "Nyanyian kasih" [versi Inggris NIV -- nyanyian pernikahan]), dan
  5. (5) catatan sejarah singkat (mis. Mazm 3:1-9, "Mazmur Daud ketika ia lari dari Absalom, anaknya").

Mengenai penulis mazmur-mazmur ini, kalimat pembukaan menyebutkan Daud selaku penggubah 73 mazmur, Asaf 12 (seorang Lewi yang berkarunia musik dan nubuat, lih. 1Taw 15:16-19; 2Taw 29:30), bani Korah 10 (keluarga dengan karunia musik), Salomo 2, dan masing-masing satu oleh Heman, Etan, dan Musa. Kecuali Musa, Daud, dan Salomo, semua penggubah lainnya adalah imam atau orang Lewi dengan karunia musik dan tanggung jawab dalam ibadah kudus pada masa pemerintahan Daud. Lima puluh mazmur tidak diketahui penggubahnya. Acuan-acuan alkitabiah dan sejarah memberi kesan bahwa Daud (bd. 1Taw 15:16-22), Hizkia (Ams 25:1; bd. 2Taw 29:25-30), dan Ezra (bd. Neh 10:39; Neh 11:22; Neh 12:27-36,45-47) terlibat pada waktu yang berlainan dalam memilih mazmur-mazmur untuk dipakai bersama di Yerusalem. Penyusunan kitab ini yang terakhir mungkin dilakukan pada masa Ezra dan Nehemia (450-400 SM).

Tujuan

Kitab Mazmur, sebagai doa dan pujian yang diilhamkan Roh, ditulis, secara umum, untuk mengungkapkan perasaan mendalam hati sanubari manusia dalam hubungan dengan Allah.

  1. (1) Banyak yang ditulis sebagai doa kepada Allah, mengungkapkan
    1. (a) kepercayaan, kasih, penyembahan, ucapan syukur, pujian, dan kerinduan akan persekutuan erat;
    2. (b) kekecewaan, kesesakan mendalam, ketakutan, kekhawatiran, penghinaan dan seruan untuk pembebasan, kesembuhan, atau pembenaran.
  2. (2) Yang lain ditulis sebagai nyanyian yang mengungkapkan pujian, ucapan syukur, dan pemujaan kepada Allah dan hal-hal besar yang telah dilakukan-Nya.
  3. (3) Beberapa mazmur berisi bagian-bagian penting berhubungan dengan Mesias.

Survai

Selaku suatu kumpulan dari 150 mazmur, kitab ini meliput bermacam-macam pokok, termasuk penyataan tentang Allah, ciptaan, umat manusia, keselamatan, dosa dan kejahatan, keadilan dan kebenaran, penyembahan dan pujian, doa dan hukuman. Allah dipandang dengan beraneka ragam cara: sebuah benteng perlindungan, batu karang, perisai, gembala, tentara, pencipta, penguasa, hakim penebus, pemelihara, penyembuh, dan penuntut balas; Ia mengungkapkan kasih, kemarahan, dan belas kasihan, dan Ia ada di mana-mana, mengetahui segala sesuatu dan mahakuasa. Umat Allah juga dilukiskan dengan aneka cara: biji mata, domba, orang kudus, orang jujur dan benar yang diangkat-Nya dari sumur berlumpur, menempatkan kakinya pada batu karang, dan menaruh nyanyian baru di dalam mulut mereka. Allah mengarahkan langkah-langkah mereka, memuaskan kerinduan rohani mereka, mengampuni semua dosa mereka, menyembuhkan segala penyakit mereka dan menyediakan tempat tinggal kekal bagi mereka.

Salah satu cara yang bermanfaat untuk meninjau kitab ini ialah dengan berbagai kategori umum yang dipakai untuk menggolongkan mazmur-mazmur ini (dengan agak bertumpang-tindih).

  1. (1) _Nyanyian Haleluya atau pujian_ : mazmur-mazmur ini membesarkan nama, kemegahan, kebaikan, kebesaran, dan keselamatan Allah (mis. Mazm 8:1-9; Mazm 21:1-13; Mazm 33:1--34:22; Mazm 103:1--106:48; Mazm 111:1--113:9; Mazm 115:1--117:2; Mazm 135:1-21; Mazm 145:1--150:6).
  2. (2) _Nyanyian Ucapan Syukur_ : Mazmur-mazmur ini mengakui pertolongan Allah dalam menyelamatkan dan membebaskan seseorang atau Israel selaku bangsa (mis. Mazm 18:1-50; Mazm 30:1-12; Mazm 34:1-22; Mazm 41:1-13; Mazm 66:1-20; Mazm 92:1-15; Mazm 100:1-5; Mazm 106:1-48; Mazm 116:1-19; Mazm 118:1-29; Mazm 124:1-8; Mazm 126:1-6; Mazm 136:1-26; Mazm 138:1-8).
  3. (3) _Mazmur Doa dan Permohonan_ : Tercakup mazmur-mazmur ratapan dan permohonan kepada Allah, kerinduan akan Allah, dan syafaat bagi umat Allah (mis. Mazm 3:1--6:10; Mazm 13:1-6; Mazm 43:1-5; Mazm 54:1-7; Mazm 67:1-7; Mazm 69:1--70:5; Mazm 79:1--80:19; Mazm 85:1--86:17; Mazm 88:1-52; Mazm 90:1-17; Mazm 102:1-28; Mazm 141:1--143:12).
  4. (4) _Mazmur Pengakuan Dosa_ : Berfokus pada pengakuan dosa (mis. Mazm 32:1-11; Mazm 38:1-22; Mazm 51:1-19; Mazm 130:1-8).
  5. (5) _Nanyian Sejarah Kudus_ : Mengisahkan kembali urusan Allah dengan Israel sebagai bangsa (mis. Mazm 78:1-72; Mazm 105:1--106:48; Mazm 108:1-13; Mazm 114:1-8; Mazm 126:1-6; Mazm 137:1-9).
  6. (6) _Mazmur Pemahkotaan Tuhan_ : Mazmur-mazmur ini dengan tegas menyatakan bahwa "Tuhan adalah Raja" (mis. Mazm 24:1-10; Mazm 47:1-9; Mazm 93:1-5; Mazm 96:1--99:1-99:9).
  7. (7) _Nyanyian Liturgis_ : Mazmur-mazmur ini digubah untuk perayaan atau kebaktian khusus (mis. Mazm 15:1-5; Mazm 24:1-10; Mazm 45:1-17; Mazm 68:1-35; Mazm 113:1--118:29; keenam mazmur terakhir ini dipergunakan dalam perayaan Paskah setiap tahun).
  8. (8) _Mazmur Kepercayaan dan Pengabdian_ : Mazmur-mazmur ini mengungkapkan:
    1. (a) kepercayaan seseorang akan integritas Allah dan pertolongan kehadiran-Nya, dan
    2. (b) pengabdian hati kepada Allah (mis. Mazm 11:1-8; Mazm 16:1-11; Mazm 23:1-6; Mazm 27:1-14; Mazm 31:1--32:11; Mazm 40:1-17; Mazm 46:1-11; Mazm 56:1-13; Mazm 62:1--63:11; Mazm 91:1-16; Mazm 119:1-176; Mazm 130:1--131:3; Mazm 139:1-24).
  9. (9) _Nyanyian Ziarah_ : Juga disebut "Nyanyian-nyanyian Zion" atau "Nyanyian-nyanyian Pendakian" yang dinyanyikan oleh para peziarah sepanjang perjalanan mereka ke Yerusalem untuk perayaan Paskah, Pentakosta, atau Pondok Daun setiap tahun (mis. Mazm 43:1-5; Mazm 46:1-11; Mazm 48:1-14; Mazm 76:1-12; Mazm 84:1-12; Mazm 87:1-7; Mazm 120:1--134:3).
  10. (10) _Nyanyian Penciptaan_ : Mazmur-mazmur ini mengakui hasil perbuatan Allah di sorga dan di bumi (mis. Mazm 8:1-9; Mazm 19:1-14; Mazm 29:1-11; Mazm 33:1-22; Mazm 65:1-13; Mazm 104:1-35).
  11. (11) _Mazmur-mazmur Hikmat dan Pendidikan_ : Mazmur-mazmur ini merenungkan cara-cara Allah dan mendidik kita mengenai kebenaran (mis. Mazm 1:1-6; Mazm 34:1-22; Mazm 37:1-40; Mazm 73:1-28; Mazm 112:1-8; Mazm 119:1-176; Mazm 133:1-3).
  12. (12) _Mazmur Kerajaan atau Mesias_ : Mazmur-mazmur ini melukiskan beberapa pengalaman Raja Daud atau Raja Salomo yang mempunyai makna nubuat dan yang akhirnya digenapi dalam kedatangan Mesias, Yesus Kristus (mis. Mazm 2:1-12; Mazm 8:1-9; Mazm 16:1-11; Mazm 22:1-31; Mazm 40:1--41:13; Mazm 45:1-17; Mazm 68:1--69:36; Mazm 72:1-20; Mazm 89:1-52; Mazm 102:1-28; Mazm 110:1-7; Mazm 118:1-29).
  13. (13) _Mazmur Bernada Kutukan_ : Mazmur-mazmur ini mengundang kutukan atau hukuman Allah atas orang fasik (mis. Mazm 7:1-17; Mazm 35:1-28; Mazm 55:1-23; Mazm 58:1-11; Mazm 59:1-17; Mazm 69:1-36; Mazm 109:1-31; Mazm 137:1-9; Mazm 139:19-22). Karena banyak orang Kristen bingung oleh mazmur-mazmur ini, perlu diperhatikan bahwa mazmur kutukan ini digubah selaku ungkapan semangat demi nama Allah, keadilan, dan kebenaran-Nya, dan dari kebencian kuat terhadap kejahatan dan bukan karena perasaan dendam yang picik. Pada hakikatnya mazmur-mazmur ini berseru kepada Allah agar meninggikan orang benar dan merendahkan orang fasik.

Ciri-ciri Khas

Sembilan ciri utama menandai kitab Mazmur ini.

  1. (1) Merupakan kitab terpanjang dalam Alkitab dan berisi pasal yang terpanjang (Mazm 119:1-176), yang terpendek (Mazm 117:1-2) dan ayat tengah (Mazm 118:8).
  2. (2) Sebagai kitab nyanyian dan ibadah Ibrani, kerohaniannya yang dalam dan luas itu menjadikan kitab ini bagian PL yang paling digemari dan dibaca oleh orang percaya.
  3. (3) "_Haleluya_" (pujilah Tuhan), istilah Ibrani yang diakui secara universal di kalangan orang percaya, dipakai 28 kali dalam Alkitab, 24 di antaranya dalam kitab ini. Di dalam Mazm 150 pujian kepada Tuhan mencapai puncaknya dan menyampaikan pujian yang utuh dan sempurna kepada Tuhan.
  4. (4) Tidak ada kitab lain di Alkitab yang demikian terang-terangan mengungkapkan perasaan dan kebutuhan manusia dalam hubungan dengan Allah dan kehidupan ini. Nyanyian pujian dan pengabdian mengalir dari gunung-gunung tertinggi, dan seruan-seruan keputusasaannya timbul dari lembah-lembah terdalam.
  5. (5) Sekitar separuh mazmur mencakup doa iman di tengah kesengsaraan.
  6. (6) Inilah kitab yang paling banyak dikutip di PB.
  7. (7) Berisi banyak "pasal kesayangan" seperti pasal Mazm 1:1-6; Mazm 23:1-6; Mazm 24:1-10; Mazm 34:1-22; Mazm 37:1-40; Mazm 84:1-12; Mazm 91:1-16; Mazm 103:1-22; Mazm 119:1-176; Mazm 121:1-8; Mazm 139:1-24; dan Mazm 150:1-6.
  8. (8) Mazmur 119 (Mazm 119:1-176) adalah unik dalam Alkitab karena
    1. (a) panjangnya (176 ayat),
    2. (b) kasihnya yang agung kepada Firman Allah, dan
    3. (c) susunan sastranya yang mencakup 22 stanza dengan masing-masing delapan ayat, dan setiap stanza mengawali setiap ayatnya dengan huruf yang sama, juga setiap stanza memakai huruf yang berturut-turut dari abjad Ibrani sebagai bantuan untuk mengingat (yaitu, suatu akrostik).
  9. (9) Ciri sastranya yang paling menonjol adalah gaya syair yang disebut paralelisme, mencakup irama pemikiran dan bukan irama sajak atau matra; ciri khas ini menjadikan beritanya dapat diterjemahkan ke dalam bahasa yang lain tanpa terlalu banyak kesulitan.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Ada 186 kutipan dari kitab Mazmur dalam PB, jauh lebih banyak daripada kitab PL lainnya. Jelaslah bahwa mazmur-mazmur begitu meresap dalam hati Yesus dan penulis kitab PB lainnya dan bahwa Roh Kudus sering memakai mazmur di dalam ajaran Yesus dan ayat-ayat lain di mana Yesus menggenapi Alkitab selaku Mesias yang dinubuatkan. Misalnya, Mazm 110:1-7 yang singkat (7 ayat) dikutip lebih banyak dalam PB daripada pasal PL lainnya; mazmur ini berisi nubuat tentang Yesus sebagai Mesias, sebagai Anak Allah dan sebagai imam abadi menurut peraturan Melkisedek. Mazmur Mesias lainnya yang dikenakan kepada Yesus dalam PB adalah:Mazm 2:1-12; Mazm 8:1-9; Mazm 16:1-11; Mazm 22:1-31; Mazm 40:1-17; Mazm 41:1-13; Mazm 45:1-17; Mazm 68:1-35; Mazm 69:1-36; Mazm 89:1-52; Mazm 102:1-28; Mazm 109:1-31; dan Mazm 118:1-29. Mazmur ini dikenakan kepada

  1. (1) Yesus selaku nabi, imam, dan raja;
  2. (2) kedua kedatangan-Nya;
  3. (3) kedudukan sebagai Anak dan sifat-Nya;
  4. (4) penderitaan dan kematian-Nya yang mendamaikan; dan
  5. (5) kebangkitan-Nya. Ringkasnya, Mazmur termasuk kitab PL dengan nubuat paling terinci tentang Kristus dan tertanam sangat dalam di seluruh amanat para penulis PB.
(0.17981092272727) (Yer 31:31) (full: PERJANJIAN BARU. )

Nas : Yer 31:31-34

Inilah satu-satunya pernyataan yang tegas dalam PL tentang "perjanjian baru."

  1. 1) Ayat-ayat ini dikutip dalam Ibr 8:8-12, yang menunjukkan bahwa orang percaya PB melihat penggenapan kata-kata Yeremia di dalam perjanjian baru yang ditetapkan oleh Yesus Kristus bagi semua yang bertobat dari dosa-dosa mereka dan percaya kepada-Nya

    (lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU).

  2. 2) Akan tetapi, PB juga mengajarkan bahwa kata-kata Yeremia baru akan digenapi secara sempurna pada hari-hari terakhir zaman ini ketika sebagian besar bangsa Israel berbalik kepada Tuhan Yesus sebagai Mesias dan Juruselamat mereka yang sejati (Rom 11:25-27; bd. Yeh 36:24-28; Za 12:10-13:1;

    lihat art. ISRAEL DALAM RENCANA KESELAMATAN ALLAH).

(0.17981092272727) (Yeh 10:4) (full: KEMULIAAN TUHAN NAIK. )

Nas : Yeh 10:4

Fokus dari pasal Yeh 10:1-11:25 adalah terangkatnya kemuliaan dan kehadiran Allah dari Bait Suci dan kota itu

(lihat art. KEMULIAAN ALLAH).

Kemuliaan Allah pertama-tama meninggalkan Tempat Mahakudus dan pergi ke atas ambang pintu Bait Suci (ayat Yeh 10:4); kemuliaan itu kemudian meninggalkan Bait Suci dan hinggap di atas takhta-kereta para kerub (ayat Yeh 10:18). Kerub-kerub itu memindahkan kemuliaan Allah ke pintu gerbang di Bait Suci sebelah timur (ayat Yeh 10:19), dan dari situ meninggalkan wilayah Bait Suci sama sekali. Akhirnya, kemuliaan ilahi meninggalkan kota Yerusalem dan tinggal di bukit Zaitun (Yeh 11:23).

  1. 1) Kemuliaan Allah meninggalkan Bait Suci karena dosa dan penyembahan berhala bangsa itu. Allah meninggalkan rumah-Nya dengan segan dan secara bertahap, tetapi karena kekudusan-Nya, Ia tahu bahwa Ia harus memisahkan diri dari penyembahan berhala di dalam Bait Suci itu.
  2. 2) Apa yang dialami Israel dan Bait Suci juga dapat terjadi pada gereja-gereja. Jikalau para pemimpin mengizinkan dosa, Iblis dan keduniawian mendapat pegangan, maka kemuliaan dan kehadiran Allah akan meninggalkan jemaat itu; akibatnya, gereja akan menjadi bejana kosong dan manifestasi Roh tidak akan ada (lih. pasal 1Kor 14:1-40).
  3. 3) Kita harus dengan sungguh-sungguh menginginkan kemuliaan dan kehadiran Allah dan pada saat yang bersamaan amat membenci dosa dan kebejatan

    (lihat cat. --> Ibr 1:9);

    [atau ref. Ibr 1:9]

    sikap yang lain akan menghasilkan kompromi rohani dan hukuman Allah

    (lih. pasal Wahy 2:1-3:22; bd. Ul 31:17; 1Sam 4:21; Hos 9:12).

(0.17981092272727) (Mrk 6:4) (full: YESUS ... SEORANG NABI. )

Nas : Mr 6:4

Di dalam kitab-kitab Injil Yesus digambarkan sebagai seorang nabi (ayat Mr 6:4,15; Mat 21:11; Luk 4:24; bd. Kis 3:20-23) sesuai dengan panggilan seorang nabi dalam PL

(lihat art. NABI DI DALAM PERJANJIAN LAMA).

Ciri-ciri berikut mengidentifikasi Ia sebagai seorang nabi:

  1. 1) Ia penuh dengan Roh dan Firman Allah (Mat 21:42; 22:29; Luk 4:1,18; 24:27; Yoh 3:34).
  2. 2) Ia memiliki hubungan erat dengan Allah

    (lihat cat. --> Luk 5:16).

    [atau ref. Luk 5:16]

  3. 3) Ia menyampaikan nubuat (Mat 24:1-51; Luk 19:43-44).
  4. 4) Ia melakukan tindakan simbolis yang mengungkapkan semangat bagi kemuliaan Allah (Mat 21:12-13; Yoh 2:13-17).
  5. 5) Ia membongkar kemunafikan para pemimpin agama serta mengecam ketaatan mereka kepada tradisi dan bukan kepada Firman Allah (Mr 7:7-9,13).
  6. 6) Ia ikut merasakan kesedihan dan penderitaan Allah atas keadaan terhilang dari mereka yang tidak mau bertobat (Luk 13:34; 19:41).
  7. 7) Ia menekankan ajaran moral dari Firman Allah (kesucian, keadilan, kebenaran, kasih, kemurahan) dibandingkan ketaatan yang seremonial (Mr 12:38-40; Mat 23:1-36).
  8. 8) Ia memberitakan dekatnya pemerintahan dan penghakiman Allah (Mat 11:22,24; 10:15; Luk 10:12,14).
  9. 9) Ia memberitakan perlunya pertobatan, serta memanggil orang untuk berbalik dari dosa dan dunia serta kembali kepada Allah (ayat Mr 6:12; Mat 4:17).
(0.17981092272727) (Luk 19:45) (full: MENGUSIR SEMUA PEDAGANG DI SITU. )

Nas : Luk 19:45

Pembersihan Bait Allah menjadi tindakan besar pertama pelayanan Yesus di muka umum (Yoh 2:13-22) dan tindakan besar terakhir pelayanan-Nya di muka umum (bd. Mat 21:12-17; Mr 11:15-17). Dalam kemarahan yang menyala-nyala Ia mengusir dari rumah Allah orang fasik, orang tamak dan mereka yang merusak tujuan rohani yang benar dari Bait Suci itu. Tindakan Yesus yang dua kali membersihkan Bait Allah selama tiga tahun pelayanan-Nya menunjukkan betapa pentingnya pelajaran rohani itu:

  1. 1) Kristus sangat menginginkan kekudusan dan ketulusan yang saleh di dalam gereja-Nya (bd. Yoh 17:17,19). Ia mati untuk "menguduskannya ... menyucikannya ... dan menempatkan jemaat ... kudus dan tidak bercela" (Ef 5:25-27).
  2. 2) Ibadah di dalam gereja haruslah dalam roh dan kebenaran (Yoh 4:24). Gereja harus menjadi suatu tempat doa dan persekutuan dengan Allah (bd. Mat 21:13).
  3. 3) Kristus akan menghukum semua orang yang menggunakan gereja, Injil atau Kerajaan-Nya demi keuntungan, kemuliaan atau kemajuan diri pribadi.
  4. 4) Kasih yang tulus bagi Allah dan bagi tujuan penebusan-Nya akan menghasilkan "semangat" yang menyala-nyala bagi kebenaran rumah Allah dan Kerajaan-Nya (Yoh 2:17). Keserupaan yang sejati dengan Kristus meliputi sikap tidak bertoleransi terhadap yang tidak benar di dalam gereja (bd. pasal Wahy 2:1-3:22).
  5. 5) Penting bagi semua pelayanan Kristen yang benar untuk menentang mereka yang mencemarkan dan merendahkan Kerajaan Allah (bd. 1Kor 6:9-11; Gal 1:6-10; Wahy 2:1-3:22).
  6. 6) Kita bisa memilih salah satu, yakni mengizinkan Kristus masuk ke dalam jemaat-jemaat untuk membersihkannya dari kebohongan, kemesuman, keduniawian, dan kenajisan (lih. pasal Wahy 2:1-3:22) atau pada kedatangan-Nya yang kedua kali dengan hukuman ilahi Ia akan membersihkan gereja-Nya secara tuntas (lih. Mal 3:2).


TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA