Sebagai warga Kerajaan Allah. umat Kristen harus hidup mencerminkan kehadiran Kerajaan Allah. Apa yang umat Kristen harus cerminkan adalah aspek-aspek penting Yang terkandung dalam Kerajaan Allah, yang memiliki kaitan dan signifikansi penting dalam setiap aspek kehidupan umat Kristen. Pada bagian ini penulis mencoba untuk memberikan kaitan dan signifikansi penting antara aspek-aspek Kerajaan Allah dengan beberapa aspek penting kehidupan umat Kristen.
a. Kerajaan Allah dan keselamatan
Guthrie dan Ridderbos berpendapat bahwa hal utama yang dibawa dalam kedatangan Kerajaan Allah adalah pengampunan dosa dan keselamatan atau hidup yang kekal.727 Sedangkan Ladd berpendapat ada tiga aspek utama yang dikandung dalam Kerajaan Allah: pertama, anugerah keselamatan yang membawa pada hidup yang kekal (Mrk 10:17-30); kedua, anugerah pengampunan dosa yang membawa pada persekutuan kekal dengan Allah (Mat 18:23-35); ketiga, anugerah pembenaran yang membawa pada hidup yang berkenan kepada Allah (Mat 5:21-48).728
Kedatangan Kerajaan Allah telah membawa manusia pada suatu era baru dalam pandangan tentang keselamatan. Keselamatan bukan lagi suatu pengharapan tentang janji yang belum digenapi, melainkan janji keselamatan tersebut telah digenapi. Oleh karena itu, bagi umat Kristen keselamatan adalah satu hal yang pasti penggenapannya telah dirasakan pada masa kini dan kesempurnaannya akan diterima oleh setiap orang percaya pada masa yang akan datang (lih. Mrk 10:17-30; Mat 25:21; Yoh 11:25).
b. Kerajaan Allah dan hidup yang berkemenangan
Sepanjang Yesus hidup di dalam dunia. Ia telah berulang kali mendemonstrasikan keunggulan kuasa-Nya atas kuasa setan, baik melalui kata-kata-Nya, perilakuNya, kematian-Nya; maupun kebangkitan-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam Kerajaan Allah, kemenangan terhadap kuasa setan juga adalah satu hal yang pasti. Setiap individu Kristen juga memiliki kuasa untuk mengalahkan kuasa setan (lih. Luk 10:17; Mrk 16:17).
Calvin mengatakan bahwa kemenangan yang diberikan oleh kedatangan Kerajaan Allah bagi setiap orang percaya mencakup tiga hal, yaitu: menang atas kuasa kematian, sebagaimana Kristus telah mengalahkan kuasa maut (Ibr 2:14); menang atas kuasa dosa, sebagaimana Kristus telah mengampuni dosa (Mrk 2:10; Yoh 8:11); menang atas kuasa setan, sebagaimana Yesus telah mematahkan kuasa setan (Luk 10:18).729
Sekalipun kemenangan atas kuasa setan telah diberikan, tidak berarti bahwa setan tidak lagi aktif mencobai umat percaya untuk dibawa pada perbuatan yang berdosa (lih. Mat 13:19; Mrk 8:33; Luk 22:31). Setiap umat Kristen masih dapat dicobai, sebab itu harus senantiasa memiliki sikap waspada dan berjaga-jaga dengan kuasa kemenangan yang dimilikinya (bdk. Ef 4:27; 1Ptr 5:8-9).
c. Kerajaan Allah dan doa
Salah satu kalimat yang diucapkan oleh Tuhan Yesus, dalam doa yang diajarkanNya adalah "Datanglah KerajaanMu. jadilah kehendakMu". Apakah ini berarti bahwa surga akan turun ke bumi? Tentu saja tidak dalam arti harafiah. Dengan pemahaman tentang konsep Kerajaan Allah, maka jelaslah bahwa ucapan dalam doa tersebut memiliki makna permohonan kepada Allah agar Ia berkuasa dan memanifestasikan kemahakuasaan-Nya. serta membiarkan Allah sendiri yang menjadi Raja atas segala sesuatunya.730
Dengan demikian, doa juga membawa umat Kristen pada keyakinan bahwa Allah akan memimpin sepanjang hidupnya, untuk memampukannya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam dunia yang delap ini.
d. Kerajaan Allah dan etika hidup Kristen
Etika dari Kerajaan Allah sangat menekankan pada kebenaran di dalam hati (inner character) yang mendasari perilaku yang nampak. Apa yang Yesus tuntut dari hidup seorang percaya adalah a perfect inner righteousness.731 Hal ini tercermin, misalnya dalam perkataan Yesus: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang timbul segala pikiran jahat." (Mrk 7:20-21), serta dalam "Khotbah di Bukit". Murray mengatakan bahwa khotbah di bukit adalah inti pengajaran etika Kerajaan Allah.732 Apa yang dituntut dari ajaran khotbah di Bukit adalah kesempurnaan hidup umat percaya, karena Bapa adalah sempurna (Mat 7:4-8).733
Kebenaran Yang sempurna dari hati seseorang memang merupakan suatu tuntutan yang sepertinya mustahil. Tetapi ini sesungguhnya merupakan tuntutan yang dapat dicapai oleh setiap orang Kristen. Kalaupun tidak secara kuantitas kesempurnaan tersebut dapat dicapai secara kualitas. Artinya, status yang benar dihadapan Allah karena penebusan, harus juga kita wujudkan dalam perilaku sehari-hari, sehingga hidup kita semakin dikuduskan (Rm 3:24; 6:18-19).
e. Kerajaan Allah dan Gereja
Kedatangan Kerajaan Allah memiliki kaitan yang erat dengan terbentuknya Gereja. Raymond O. Zorn berpendapat bahwa perumpamaan tentang Penggarap Kebun Anggur (Mat 21:33-46), mengajarkan tentang penolakan Allah terhadap Israel yang lama, dan kedatangan Kerajaan untuk membentuk suatu umat yang baru.734
Gereja sebagai perwujudan dari Kerajaan Allah yang nampak dalam dunia ini, memiliki fungsi untuk menyatakan kepada dunia, anugerah atau berkat-berkat yang terkandung dalam Kerajaan Allah. Ladd berpendapat bahwa kehadiran Kerajaan Allah yang telah digenapi oleh Kristus tersebut, sekarang dipercayakan kepada umat tebusan untuk meneruskan berita anugerah Kerajaan Allah.735 Karena itu dapat dikatakan bahwa seluruh aspek pelayanan Gereja merupakan aspek-aspek kerajaan Allah.
Dengan demikian, ditinjau dari kaitan Kerajaan Allah dan Gereja di atas, Gereja memiliki tugas yang sangat mulia, yaitu:
1. Sebagai perwujudan nyata dari Kerajaan Allah di dalam dunia ini. Artinya, setiap saat Gereja harus siap mewujudkan aspek-aspek kerajaan Allah.
2. Menyebarkan berita pengampunan dosa dan keselamatan bagi domba-domba yang terhilang, agar mereka kembali ke dalam komunitas Kerajaan Allah.
3. Membawa umat manusia kembali kepada persekutuan yang benar dengan Allah dan sesama (terutama saudara seiman; bdk. Gal 6:10; 2 Ptr 1:7).