Pengkhotbah 1:1-18
KonteksHakim-hakim 6:1-40
Konteks

[1:2] 1 Full Life : SEGALA SESUATU ADALAH SIA-SIA.
Nas : Pengkh 1:2
Ayat ini menyatakan tema kitab Pengkhotbah, yaitu bahwa seluruh kegiatan kita di atas muka bumi ini tidak ada artinya dan tidak ada tujuannya ketika dilakukan terlepas dari kehendak Allah, persekutuan, dan kegiatan kasih Allah di dalam kehidupan kita. Kitab ini juga menekankan bahwa ciptaan itu sendiri tunduk kepada kesia-siaan dan kerusakan.
- 1) Tujuan penulis ialah menghancurkan semua harapan palsu umat manusia kepada dunia sekular semata-mata; ia ingin pembacanya melihat kenyataan-kenyataan serius dari kejahatan, ketidakadilan, dan kematian serta menginsafi bahwa hidup terlepas dari Allah itu sia-sia dan tidak akan menghasilkan kebahagiaan sejati.
- 2) Pemecahan persoalan ini terdapat di dalam iman dan percaya kepada Allah; hanya ini yang menjadikan hidup ini bermakna. Kita harus melihat lebih jauh dari hal-hal duniawi kepada hal-hal sorgawi untuk menerima pengharapan, sukacita, dan damai sejahtera (Pengkh 3:12-17; 8:12-13; Pengkh 12:13-14).
[1:5] 1 Full Life : MATAHARI TERBIT.
Nas : Pengkh 1:5-11
Dunia tampaknya berjalan terus sesuai dengan pola tertentu tanpa ada yang berubah. Umat manusia tidak bisa berharap bahwa alam akan memberi tahu makna untuk hidup mereka di dunia, mereka juga tidak dapat menemukan kepuasan total di dalamnya.
[1:9] 1 Full Life : TAK ADA SESUATU YANG BARU DI BAWAH MATAHARI.
Nas : Pengkh 1:9
Ayat ini tidak berarti bahwa tidak ada penemuan baru, hanya bahwa tidak ada bentuk kegiatan baru. Pencarian, sasaran, dan keinginan umat manusia tetap sama.
[1:12] 1 Full Life : AKU, PENGKHOTBAH ... MENYELIDIKI DENGAN HIKMAT.
Nas : Pengkh 1:12-18
Manusia sendiri tidak dapat menemukan maksud dalam hidup, demikian pula, orang tidak dapat memakai prestasi manusia sendiri untuk memperbaiki semua yang tampaknya salah di dunia ini (ayat Pengkh 1:15). Pemecahannya memerlukan sesuatu yang lebih tinggi daripada hikmat, filsafat, atau gagasan manusia. Hikmat itu adalah "dari atas" (Yak 3:17), yaitu hikmat "yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita" (1Kor 2:7).
[6:1] 1 Full Life : ORANG ISRAEL MELAKUKAN APA YANG JAHAT.
Nas : Hak 6:1
Sekali lagi umat Allah berbalik kepada agama sinkretik yang selaras dengan cara-cara orang Kanaan. Akibatnya, selama tujuh tahun Allah membiarkan suku Midian, yang dibantu oleh suku Amalek dan suku-suku lain dari daerah timur, untuk menyerbu dan menindas Israel (Hak 6:3). Mereka terpaksa bersembunyi di dalam gua dan menyembunyikan hasil panen mereka (ayat Hak 6:2-5); mereka baru berseru kepada Allah ketika situasi sudah tidak dapat ditahan lagi (ayat Hak 6:6).
[6:6] 1 Full Life : BERSERULAH ... KEPADA TUHAN.
Nas : Hak 6:6
Sebagai upaya terakhir, Israel berseru kepada Allah, dan itu pun hanya karena mereka tertindas.
- 1) Inti persoalan orang Israel ialah bahwa iman mereka kepada Allah tidak berlandaskan kasih dan rasa syukur kepada-Nya, tetapi pada keinginan dan ambisi yang mementingkan diri sendiri; mereka hanya mencari Allah pada masa-masa krisis apabila mereka memerlukan Dia.
- 2) Orang percaya PB juga harus memeriksa jenis imannya. Selaku orang
percaya, apakah kita mengikut Tuhan karena kita sungguh-sungguh
mengasihi Dia dan menghargai Dia sebagaimana adanya serta apa yang telah
dilakukan oleh-Nya? Ataukah kita melayani Dia hanya karena apa yang
dapat kita terima dari-Nya? Jikalau iman dan pengabdian kita kepada
Allah itu sejati, kita akan tetap mengikut Tuhan sekalipun itu berarti
kesulitan, penderitaan, penganiayaan, dan kerugian
(lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).
[6:13] 1 Full Life : DI MANAKAH SEGALA PERBUATAN-PERBUATAN-NYA YANG AJAIB?
Nas : Hak 6:13
Pertanyaan Gideon hendaknya juga diajukan oleh orang percaya PB. Jikalau kuasa ajaib Allah tidak terdapat di antara kita, kita perlu mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya sehingga semua tindakan-Nya yang perkasa itu dinyatakan kembali di tengah kita
(lihat art. TANDA-TANDA ORANG PERCAYA;
lihat art. KERAJAAN ALLAH;
lihat art. PENYEMBUHAN ILAHI).
[6:14] 1 Full Life : BERPALINGLAH TUHAN KEPADANYA.
Nas : Hak 6:14
Rupanya "Tuhan" di sini adalah sama dengan "malaikat Tuhan" (ayat Hak 6:12). Para teolog menyebutkan penampakan ini teofani, yaitu manifestasi Allah dalam rupa manusia (bd. ayat Hak 6:22;
lihat cat. --> Kej 12:7;
[atau ref. Kej 12:7]
lihat art. PARA MALAIKAT DAN MALAIKAT TUHAN).
[6:16] 1 Full Life : AKULAH YANG MENYERTAI ENGKAU.
Nas : Hak 6:16
Setiap orang yang seperti Gideon dengan sungguh-sungguh berusaha untuk melayani Allah dapat mengandalkan kehadiran Allah yang aktif bersama mereka. Janji ini diberikan kepada orang percaya PB oleh Yesus Kristus sendiri (Mat 28:19-20).
[6:34] 1 Full Life : ROH TUHAN MENGUASAI GIDEON.
Nas : Hak 6:34
Kata kerja "menguasai" secara harfiah berarti "mengenakan," "membajui." Roh Allah sendiri mengenakan diri-Nya pada Gideon supaya melengkapinya untuk melayani umat Allah, dan Gideon pun keluar dengan kuasa Roh (bd. 1Taw 12:18; 2Taw 24:20; Luk 24:49). Pengalaman dikuasai dan didiami oleh Roh dijanjikan kepada semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus (lih. Kis 2:4,38-39;
lihat art. BAPTISAN DALAM ROH KUDUS).
[6:37] 1 Full Life : GUNTINGAN BULU DOMBA.
Nas : Hak 6:37
Gideon membentangkan guntingan bulu domba untuk memperkuat imannya dan menyokong keyakinannya bahwa Allah sungguh-sungguh telah memanggilnya untuk membebaskan Israel (ayat Hak 6:36). Permohonan Gideon akan kepastian disertai dengan sikap iman, kerendahan hati, dan ketaatan.
- 1) Allah yang memahami tabiat manusia (bd. Mazm 103:14) menanggapi dalam kasih dan kasih karunia. Semua anak Allah yang setia berhak untuk meminta Allah memperkuat iman mereka (bd. Kej 17:17-20; Kel 3:2; Kel 4:1-9; Mr 9:24).
- 2) Bahkan mereka yang dipenuhi dengan Roh Kudus kadang-kadang dapat mengalami ketakutan dan ketidakpastian dalam situasi sulit. Pada saat-saat seperti itu, Allah ingin mendorong kita dan memperkuat iman kita (ayat Hak 6:38-40).