Mazmur 45:6
Konteks45:6 (45-7) Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya 1 , i dan tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran.
Mazmur 63:10
Konteks63:10 (63-11) Mereka akan diserahkan kepada kuasa pedang, f mereka akan menjadi makanan anjing hutan. g
Mazmur 83:16
Konteks83:16 (83-17) penuhilah muka mereka dengan kehinaan, n supaya mereka mencari nama-Mu, ya TUHAN!
Mazmur 89:17
Konteks89:17 (89-18) Sebab Engkaulah kemuliaan kekuatan j mereka, dan karena Engkau berkenan, tanduk k kami meninggi.
Mazmur 106:2
Konteks106:2 Siapakah yang dapat memberitahukan keperkasaan v TUHAN, memperdengarkan segala pujian kepada-Nya?
Mazmur 114:2
Konteks114:2 maka Yehuda h menjadi tempat kudus-Nya, i Israel wilayah kekuasaan-Nya.
Mazmur 145:4
Konteks145:4 Angkatan j demi angkatan akan memegahkan pekerjaan-pekerjaan-Mu dan akan memberitakan k keperkasaan-Mu. l
Mazmur 147:5
Konteks147:5 Besarlah Tuhan h kita dan berlimpah kekuatan, i kebijaksanaan-Nya tak terhingga. j
[45:6] 1 Full Life : TAKHTAMU ... ALLAH, TETAP UNTUK SETERUSNYA DAN SELAMANYA
Nas : Mazm 45:7-8
(versi Inggris NIV -- Takhta-Mu, ya Allah, tetap ... selamanya). Kedua ayat ini akhirnya digenapi dalam Yesus Kristus. Penulis surat Ibrani menerapkan ayat-ayat ini pada pemuliaan, keunggulan, kekuasaan, dan sifat Kristus (Ibr 1:8).
- 1) Kekuasaan Kristus akan "sampai selama-lamanya" (Wahy 1:6). Raja Mesias disebut "Allah" dalam ayat Mazm 45:7 berbeda dengan "Allahmu" dalam ayat Mazm 45:8 (yaitu, Bapa). Perbedaan ini sesuai dengan ajaran PB bahwa baik Kristus maupun Bapa adalah Allah sepenuhnya.
- 2) Di dalam Mazmur ini, sifat Kristus yang paling penting dilukiskan dengan istilah kasih dan kebencian.
- (a) Ia mengasihi kebenaran, karena itu menandakan kerajaan-Nya. Karena sukacita-Nya ditemukan di dalam melakukan kehendak Bapa (Ibr 10:7), Ia sangat mengasihi kebenaran di dalam segenap perwujudannya (bd. Ef 5:26; Ibr 13:12).
- (b) Sebagaimana Ia sangat mengasihi kebenaran, begitu pula Ia sangat membenci kejahatan. Hal ini dijelaskan-Nya dengan mati disalib untuk menghancurkan kejahatan dan menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka (Mat 1:21). Ketika berada di bumi, Ia menghadapi bermacam-macam dosa: suatu angkatan yang jahat (Mat 12:39), benteng pertahanan ketidakbenaran Iblis (Mr 1:34-39), dan kemunafikan di antara umat Allah (pasal Mat 23:1-39). Pada akhir zaman Ia akan kembali untuk menegakkan kebenaran di atas bumi (pasal Wahy 19:1-22:21).
- 3) Karena Yesus Kristus mengasihi kebenaran dan membenci kejahatan,
Allah mengangkat Dia di atas semua orang lain dengan mengurapi-Nya.
Pengurapan ini mengacu kepada kemuliaan, kebahagiaan, dan kekuasaan yang
diberikan Allah kepada-Nya. "Minyak kesukaan" (terj. versi Inggris NIV)
mengacu langsung kepada pengurapan-Nya dengan Roh Kudus (lih.
Mat 3:16-17; Gal 5:22-23;
lihat cat. --> Ibr 1:9).
[atau ref. Ibr 1:9]
- 4) Demikian pula, pencurahan Roh Kudus secara berkelimpahan atas umat Allah hanya akan terjadi apabila mereka ikut merasakan kasih Kristus yang sepenuh hati akan kebenaran. Lagi pula, hak untuk melayani sebagai pemimpin rohani umat Allah akan dilandaskan pada kasih seperti Kristus akan kebenaran dan penolakan gigih terhadap kejahatan (1Tim 3:1-7).