Mazmur 3:4
Konteks3:4 (3-5) Dengan nyaring e aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya f yang kudus. Sela
Mazmur 15:1
KonteksMazmur 16:10
Konteks16:10 sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati 2 , z dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu a melihat kebinasaan. b
Mazmur 20:2
Konteks20:2 (20-3) Kiranya dikirimkan-Nya bantuan g kepadamu dari tempat kudus h dan disokong-Nya i engkau dari Sion. j
Mazmur 24:3
Konteks24:3 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung n TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya o yang kudus?"
Mazmur 46:4
Konteks46:4 (46-5) Kota Allah, b kediaman c Yang Mahatinggi, d disukakan oleh aliran-aliran e sebuah sungai 3 . f
Mazmur 78:54
Konteks78:54 dibawa-Nya mereka ke tanah-Nya yang kudus, yakni pegunungan ini, yang diperoleh tangan kanan-Nya; p
Mazmur 89:7
Konteks89:7 (89-8) Allah disegani dalam kalangan p orang-orang kudus, q dan sangat ditakuti melebihi semua yang ada di sekeliling-Nya. r
Mazmur 96:6
Konteks96:6 Keagungan dan semarak i ada di hadapan-Nya, kekuatan dan kehormatan j ada di tempat kudus-Nya.
Mazmur 97:12
Konteks97:12 Bersukacitalah karena TUHAN, n hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya o yang kudus.
Mazmur 102:19
Konteks102:19 (102-20) sebab Ia telah memandang s dari ketinggian-Nya yang kudus, TUHAN memandang dari sorga ke bumi,
[15:1] 1 Full Life : SIAPA YANG BOLEH MENUMPANG DALAM KEMAH-MU.
Nas : Mazm 15:1
Mazmur ini menjawab pertanyaan, "Orang yang bagaimanakah mengalami kehadiran dan persekutuan intim dengan Allah?" Dalam mazmur ini tersirat bahwa kita dapat membuat Allah menarik kehadiran-Nya dari kehidupan kita melalui perbuatan tidak benar, penipuan, hujat, atau sifat mementingkan diri. Oleh karena itu kita harus memeriksa tindakan kita setiap hari, mengakui dosa-dosa kita, berbalik daripadanya, senantiasa berusaha supaya kita layak di hadapan Allah melalui Kristus (bd. 2Tim 2:15), dan sadar bahwa kehilangan hubungan dengan Allah berarti kehilangan segala sesuatu (bd. 1Yoh 1:6-7; 2:3-6; 3:21-24).
[16:10] 2 Full Life : TIDAK MENYERAHKAN AKU KE DUNIA ORANG MATI.
Nas : Mazm 16:10
Hubungan pribadi dengan Allah akan memberikan kepastian kepada orang percaya mengenai kehidupan di masa depan dengan Allah dan keyakinan bahwa Ia tidak akan menyerahkan mereka ke dunia orang mati (Ibr. _Sheol_; bd. Mazm 73:26). Rasul Petrus dan Paulus keduanya menerapkan ayat ini kepada Kristus dan kebangkitan-Nya (Kis 2:25-31; 13:34-37).
- 1) _Sheol_, yang terdapat 66 kali dalam PL, dalam bahasa Inggris diterjemahkan 55 kali sebagai "kuburan", dan 6 kali sebagai "kematian". Beberapa ahli berpendapat bahwa _Sheol_ senantiasa berarti "kuburan", sedangkan ahli lainnya beranggapan bahwa kata tersebut tidak pernah mengandung arti demikian itu saja.
- 2) Secara umum, PL memandang _Sheol_ sebagai tempat yang berhubungan dengan semacam hukuman.
- (a) Ketika Yakub mengatakan bahwa dia akan turun ke _Sheol_ karena kehilangan putranya Yusuf (Kej 37:35), ia merasa bahwa dirinya berada di bawah hukuman Allah; karena itu dia menolak untuk dihibur; tidak ada bukti bahwa dia mencari Allah kembali hingga setelah ia mendengar Yusuf masih hidup.
- (b) Daud dengan jelas menunjukkan bahwa _Sheol_ adalah tempat tujuan "orang-orang fasik" (Mazm 9:18), dan Yesaya mengatakan bahwa raja kafir Tiglat-Pileser dari Asyur, ketika meninggal dunia, akan menjumpai di Sheol raja-raja yang ditaklukkannya (Yes 14:9-10).
- (c) Ada beberapa nas yang menunjukkan bahwa orang Israel tidak mengharapkan masuk ke _Sheol_ ketika meninggal dunia ini, tetapi sebaliknya pergi ke tempat di mana mereka dapat menikmati berkat-berkat kehadiran Allah. Ketika Daud meninggal, ia mengharapkan akan tinggal selalu di rumah Tuhan (Mazm 23:6). Pemazmur lainnya percaya bahwa Allah akan menebus hidupnya dari dunia orang mati (_Sheol_) dan membawanya bersama-Nya ke sorga (Mazm 49:16; bd. Mazm 73:14-15). Dan Salomo bersaksi bahwa jalan kehidupan orang berhikmat yang takut akan Allah menuju ke atas "supaya ia menjauhi dunia orang mati di bawah" (Ams 15:24).
[46:4] 3 Full Life : ALIRAN-ALIRAN SEBUAH SUNGAI.
Nas : Mazm 46:5
"Sungai" Allah merupakan aliran yang terus-menerus dari kasih karunia, kemuliaan, dan kuasa-Nya di tengah-tengah umat-Nya yang setia (bd. ayat Mazm 46:12; Yes 8:6; Yeh 47:1; Wahy 3:12; 22:1). Sungai jernih yang memberi hidup ini mengalir dari Allah Bapa (Yer 2:13), Allah Anak (Za 13:1; Yoh 4:14) dan Allah Roh Kudus (Yoh 7:38-39); sungai ini mengalir dari takhta Allah dan tak henti-hentinya menyegarkan orang percaya, baik mereka yang ada di bumi (Yoh 4:13-14; 7:38) maupun mereka di sorga (Wahy 22:1). Berkat yang paling penting dari sungai ini adalah bahwa olehnya Allah dibawa di tengah-tengah umat-Nya (ayat Mazm 46:6), "Tuhan semesta alam menyertai kita" (ayat Mazm 46:8,12).