Ibrani 3:18
Konteks3:18 Dan siapakah yang telah Ia sumpahi, bahwa mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Nya 1 ? t Bukankah mereka yang tidak taat? u
Ibrani 4:6
Konteks4:6 Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan b mereka.
Ibrani 6:19
Konteks6:19 Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, b
Ibrani 8:1
KonteksIbrani 10:12
Konteks10:12 Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, h Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, i
Ibrani 12:22
Konteks12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, p ke kota q Allah r yang hidup, Yerusalem s sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
[3:18] 1 Full Life : MEREKA TAKKAN MASUK KE TEMPAT PERHENTIAN-NYA.
Nas : Ibr 3:18
Kemungkinan seseorang percaya kehilangan perhentian yang dijanjikan Allah digambarkan dengan orang Israel yang tidak dapat memasuki tanah perjanjian setelah Musa memimpin mereka ke luar dari Mesir
(lihat cat. --> Bil 14:29;
lihat cat. --> Ul 1:26).
[atau ref. Bil 14:29; Ul 1:26]
Penulis surat ini menunjukkan dua hal:
- 1) Orang Israel telah mengalami kuasa penebusan Allah (ayat Ibr 3:16), menyaksikan karya-karya Allah yang luar biasa (ayat Ibr 3:9), namun tidak taat karena mereka tidak mau mempercayai janji-janji atau memperhatikan peringatan-peringatan-Nya (ayat Ibr 3:18-19). Oleh karena itu, mereka mati di padang gurun (ayat Ibr 3:17) dan tidak memasuki tanah perjanjian.
- 2) Pengalaman mula-mula umat Israel dengan Allah tidak menjamin bahwa mereka akan memasuki Kanaan dengan selamat. Karena mereka tidak bertekun, mereka mengabaikan satu-satunya sumber jaminan mereka: kasih karunia, kemurahan, dan kehadiran "Allah yang hidup" (ayat Ibr 3:12).
[8:1] 2 Full Life : KITA MEMPUNYAI IMAM BESAR YANG DEMIKIAN.
Nas : Ibr 8:1
Setelah Kristus sendiri menanggung hukuman atas dosa-dosa kita dengan mempersembahkan hidup-Nya sebagai korban, Ia masuk sorga di mana Ia melayani di hadapan Allah demi kita yang percaya. Pelayanan Yesus sebagai Imam Besar (bd. Ibr 2:17) meliputi enam bidang:
- 1) Yesus merupakan Imam sekaligus korban yang dipersembahkan. Ia
mempersembahkan diri-Nya bagi semua orang sebagai korban yang sempurna
karena dosa dengan mencurahkan darah-Nya dan mati sebagai pengganti
orang berdosa (Ibr 2:17-18; 4:15; 7:26-28; Mr 10:45; 1Kor 15:3;
1Pet 1:18-19; 2:22-24; 3:18;
lihat art. HARI PENDAMAIAN).
- 2) Yesus menjadi pengantara perjanjian baru yang lebih baik supaya
semua "yang telah terpanggil dapat menerima bagian (warisan) kekal yang
dijanjikan" (Ibr 9:15-22;
lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU),
dan dapat senantiasa menghampiri Allah dengan penuh keyakinan (Ibr 4:16; 6:19-20; 7:25; 10:19-22;lihat cat. --> Yoh 17:1
[atau ref. Yoh 17:1]
mengenai doa Yesus selaku Imam Besar). - 3) Ia berada di sorga di hadapan Allah untuk memberikan kasih karunia Allah kepada kita yang percaya (Ibr 4:14-16). Oleh kasih karunia ini yang diberikan kepada kita melalui Dia, Kristus memperbaharui kita (Yoh 3:3) dan mencurahkan Roh Kudus-Nya ke atas kita (Kis 1:4; Kis 2:4,33).
- 4) Yesus bertindak selaku perantara di antara Allah dengan semua orang yang telah melanggar hukum Allah dan mencari pengampunan serta pemulihan hubungan dengan-Nya (1Yoh 2:1-2).
- 5) Jabatan imam yang diduduki oleh Yesus adalah untuk selama-lamanya. Sebagai imam Ia turut merasa dengan orang-orang percaya dalam pencobaan serta menolong dalam keperluan mereka (Ibr 2:18; 4:15-16).
- 6) Yesus hidup selama-lamanya untuk senantiasa menjadi perantara bagi
mereka yang dengan iman "datang kepada Allah" oleh Dia (Ibr 7:25).
Akhirnya, Ia akan menyempurnakan keselamatan orang percaya
(lihat cat. --> Ibr 7:25 dan
lihat cat. --> Ibr 9:28).
[atau ref. Ibr 7:25; 9:28]