Amsal 10:15
Konteks10:15 Kota yang kuat o bagi orang kaya ialah hartanya 1 , tetapi yang menjadi kebinasaan bagi orang melarat p ialah kemiskinan.
Amsal 16:4
Konteks16:4 TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya y masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka 2 . z
Amsal 17:3
Konteks17:3 Kui adalah untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas, s tetapi Tuhanlah yang menguji hati. t
Amsal 21:18
Konteks21:18 Orang fasik dipakai sebagai tebusan u bagi orang benar, dan pengkhianat sebagai ganti orang jujur.
Amsal 25:2
Konteks25:2 Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu 3 , tetapi kemuliaan raja-raja e ialah menyelidiki sesuatu.
[10:15] 1 Full Life : KOTA YANG KUAT BAGI ORANG KAYA IALAH HARTANYA.
Nas : Ams 10:15
Amsal ini mengamati keuntungan-keuntungan yang nyata dari kekayaan (bd. Ams 14:20; 19:4) dan keadaan yang merugikan dari kemiskinan (bd. Ams 18:23; 19:4,7). Mungkin seorang pengamat yang sambil lalu menganggap orang kaya itu sudah mapan (lih. Ams 11:4). Namun di mata Allah, "harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna" (ayat Ams 10:2). PB lebih menjelaskan keadaan orang kaya dan orang miskin. "Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?" (Yak 2:5; bd. Luk 2:7-12; 4:22). Seperti halnya dengan kitab-kitab PL lainnya, Amsal harus dibaca dengan mengingat penyataan Allah yang sempurna melalui Anak-Nya sebagaimana tercatat dalam PB (Ibr 1:1-3;
lihat art. KRISTUS DALAM PERJANJIAN LAMA).
[16:4] 2 Full Life : ORANG FASIK DIBUAT-NYA UNTUK HARI MALAPETAKA.
Nas : Ams 16:4
Segala sesuatu akan berakhir sebagai semestinya, dan mereka yang melakukan kejahatan akan menderita hukuman Allah yang adil (bd. ayat Ams 16:5). Nas ini menekankan bahwa Allah akan bertindak dengan adil kepada orang fasik; Ia tidak menciptakan atau menganjurkan kefasikan (lih. Yak 1:13,17).
[25:2] 3 Full Life : MERAHASIAKAN SESUATU.
Nas : Ams 25:2
Allah telah memutuskan untuk tidak mengungkapkan segala sesuatu dengan jelas (bd. Rom 11:33). Ia telah merahasiakan banyak hal bagi orang yang membaca Alkitab dengan sepintas lalu. Hal-hal itu hanya dapat ditemukan orang yang rajin membaca Alkitab. Para pemimpin umat Allah seharusnya dengan tekun menggali kedalaman penyataan Allah di dalam Firman-Nya (lih. 1Kor 2:6-16).