2 Petrus 1:16-21
Konteks[1:19] 1 Full Life : FIRMAN YANG TELAH DISAMPAIKAN OLEH PARA NABI.
Nas : 2Pet 1:19
Petrus membandingkan gagasan humanistik dengan Firman Allah (ayat 2Pet 1:16). Selanjutnya dia membuktikan asal-usul ilahi Alkitab serta menegaskan bahwa semua nubuat berasal dari Allah dan bukan dari manusia (bd. ayat 2Pet 1:21). Kenyataan ini memastikan bahwa berita Allah tidak mungkin bersalah dan bebas dari kesalahan, kebohongan, dan penipuan. Kedua konsep ini tidak dapat dipisahkan, karena sifat bebas dari salah itu adalah akibat dari sifat tidak mungkin bersalah yang dimiliki Firman Allah. Alkitab dalam keseluruhannya adalah benar dan dapat dipercaya dalam segala hal yang diajarkannya (bd. 2Sam 23:2; Yer 1:7-9; 1Kor 4:37;
lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).
[1:20] 2 Full Life : NUBUAT-NUBUAT DALAM KITAB SUCI.
Nas : 2Pet 1:20
Tidak ada satu pun nubuat dalam Alkitab yang dihasilkan oleh penalaran atau gagasan penulisnya sendiri, melainkan datang dari Roh Kudus.
[1:21] 3 Full Life : OLEH DORONGAN ROH KUDUS ORANG-ORANG BERBICARA ATAS NAMA ALLAH.
Nas : 2Pet 1:21
Petrus menegaskan asal-usul ilahi dan wibawa nubuat Alkitab
(lihat art. NABI DI DALAM PERJANJIAN LAMA).
Setiap orang percaya hendaknya juga mempunyai pandangan yang kokoh dan tidak berkompromi terhadap pengilhaman dan kekuasaan Alkitab. Ada beberapa alasan untuk itu.
- 1) Hanya inilah satu-satunya cara untuk tetap setia kepada apa yang
diajarkan Yesus Kristus, para rasul, dan Alkitab sendiri mengenai Firman
itu
(Mazm 119:1-176;
lihat cat. --> Yoh 5:47;
[atau ref. Yoh 5:47]
lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).
- 2) Tanpa suatu pandangan yang kokoh mengenai Alkitab, gereja tidak memiliki landasan yang sejati dan pasti untuk kepercayaannya, tidak ada kepastian keselamatan, tidak ada standar moral yang mutlak, tidak ada berita yang dikhotbahkan dengan yakin, tidak ada harapan pasti mengenai baptisan dalam Roh Kudus dan pengadaan mukjizat dan tidak ada pengharapan mengenai kedatangan Kristus yang sudah dekat.
- 3) Tanpa suatu pandangan yang kuat mengenai Alkitab, orang Kristen yang percaya tidak mempunyai kebenaran yang mutlak dan obyektif yang didasarkan atas kekuasaan Allah sendiri yang dengannya kita menilai dan menolak nilai-nilai dunia yang berubah terus-menerus, filsafat manusiawi dan perbuatan tidak senonoh dalam kebudayaan (Mazm 119:160).
- 4) Tanpa suatu pendirian yang kuat mengenai Alkitab, orang Kristen
tidak siap bertahan terhadap berbagai kesulitan yang hebat pada
hari-hari terakhir (1Tes 2:1-12;
lihat cat. --> 1Tim 4:1;
lihat cat. --> 2Tim 3:1).
- 5) Tanpa suatu pendirian yang kuat mengenai Alkitab, seluruh kekuasaan dan ajaran Alkitab dilemahkan; Alkitab kemudian akan diganti dengan pengalaman keagamaan yang subyektif atau dengan penalaran yang pribadi dan kritis (2Pet 2:1-3).