29 Juni 2003

Penyelesaian Darurat

Topik : Konsekuensi

Nats : Tetapi segera mereka melupakan perbuatan-perbuatan-Nya, dan tidak menantikan nasihat-Nya (Mazmur 106:13)
Bacaan : Mazmur 106:1-15

Banyak orang berdoa hanya pada saat krisis. Mereka cenderung menganggap Allah sebagai "tempat penyelesaian darurat", pemecah masalah. Jadi ketika masalah terselesaikan dengan belas kasih, Dia diberi ucapan syukur dengan hormat, lalu lambat laun dilupakan sampai krisis berikutnya datang.

Alkisah, ada seorang gadis muda kaya yang terbiasa dilayani. Ia selalu takut naik tangga yang gelap sendirian. Ibunya menyarankan agar ia mengatasi rasa takutnya dengan meminta Yesus menemaninya menaiki tangga itu. Ketika sampai di ujung tangga, ia berkata, "Terima kasih, Yesus. Sekarang Engkau boleh pergi."

Kita mungkin tersenyum mendengar cerita ini, tetapi Mazmur 106 memuat peringatan keras tentang sikap menyingkirkan Yesus dari kehidupan kita, seolah-olah ini mungkin terjadi. Orang Israel menganggap belas kasih Tuhan adalah hal yang wajar, sehingga Allah menyebutnya pemberontakan (ayat 7). Dengan mengabaikan Allah, berarti mereka akan membiarkan jiwa mereka kelaparan (ayat 13-15). Ini adalah suatu pelajaran penting bagi kita!

Harapkanlah hal-hal yang besar dari Allah, tetapi jangan mengharapkan-Nya untuk menuruti perintah Anda. Sebagai gantinya, bersiaplah untuk menerima perintah-Nya dan memenuhi kehendak-Nya dengan penuh semangat.

Seperti gadis kecil yang kaya tadi, mintalah supaya Allah menemani Anda melalui lorong-lorong hidup yang gelap. Namun, meskipun keperluan Anda sudah terpenuhi, tetaplah berpegang erat-erat kepada- Nya karena hidup Anda semata-mata tergantung kepada-Nya --Joanie Yoder



TIP #22: Untuk membuka tautan pada Boks Temuan di jendela baru, gunakan klik kanan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA