: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Bapa | Baru Lahir | Beban | Belas Kasih | Berhala | Berkat Dari | Biaya | Cobaan/Ujian | Depresi | Disiplin dari | Doa
26 Juni 2003

Kekuatan Dalam Keterbatasan

Topik : Berkat Dari

Nats : Pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan (Keluaran 4:12)
Bacaan : Keluaran 4:10-12

Ketika Allah memanggil Musa untuk melayani, ia menjawab, "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah" (Keluaran 4:10).

Perkataan itu menandakan bahwa Musa mungkin mengalami kesulitan da- lam berbicara. Mungkin ia gagap. Tuhan berkata kepadanya, "Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni Tuhan?" (ayat 11).

Kelemahan, ketidakmampuan, dan kecacatan kita sekalipun, dapat digunakan Allah bagi kemuliaan-Nya. Bukan dengan membuang kelemahan kita, tetapi dengan menganugerahi kita kekuatan dan memakai keterbatasan kita demi kebaikan.

Bila kelemahan membuat kita mencari Allah dan bergantung kepada-Nya, berarti kelemahan-kelemahan itu justru menolong kita dan tidak menghalangi kita. Kelemahan-kelemahan ini justru merupakan hal terbaik yang dapat kita alami, karena pertumbuhan kita dalam keberanian, kekuatan, dan kebahagiaan tergantung pada hubungan kita dengan Tuhan dan seberapa besar kepercayaan kita kepada-Nya.

Tiga kali Rasul Paulus memohon kepada Tuhan untuk mengambil duri di dalam dagingnya, tetapi Tuhan menjawab, "Cukuplah kasih karunia-Ku" (2Korintus 12:9). Paulus pun kemudian bersuka-cita dalam keterbatasannya, karena ia menyadari bahwa hal itu tidak menghambatnya. Seperti yang ia nyatakan, "Sebab jika aku lemah, maka aku kuat" (ayat 10) --David Roper



TIP #25: Tekan Tombol pada halaman Studi Kamus untuk melihat bahan lain berbahasa inggris. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA