8 Agustus 2006

Bangun dan Hiduplah

Topik : Pertobatan

Nats : Aku tahu segala pekerjaanmu: Engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! (Wahyu 3:1)
Bacaan : Wahyu 3:1-6

Peristiwa tersebut telah terjadi lebih dari 30 tahun yang lalu, tetapi masih terasa menyakitkan. Saat saya sedang mengalami pemberontakan rohani, saya bertemu dengan seorang pemuda yang pernah saya perkenalkan kepada Kristus. Ia terkejut ketika mengetahui saya telah meninggalkan Tuhan dan bukan lagi orang yang dahulu dikenalnya. Hal itu merupakan salah satu pengalaman yang paling saya sesali, dan saya masih berdoa agar diberi kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengannya.

Selama tahun-tahun pengembaraan itu, saya merasa seperti menjadi anggota jemaat pertama di Sardis (Wahyu 3:1-6). Seperti jemaat Sardis saat itu, dilema saya adalah orang-orang mengenal saya sebagai pribadi yang dahulu mereka kenal .

Tuhan yang telah bangkit menantang gereja di Sardis: "Aku tahu segala pekerjaanmu: Engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku" (Wahyu 3:1,2).

Reputasi mereka sebagai jemaat yang hidup tidak sesuai dengan kenyataan. Secara rohani mereka telah mati. Akan tetapi, masih ada harapan. Tuhan mengatakan kepada mereka untuk bangun dan mengipasi bunga api kehidupan rohani yang masih mereka miliki. "Turutilah itu dan bertobatlah!" kata-Nya memperingatkan mereka (ayat 3).

Berpura-pura menjadi pribadi yang lain adalah beban yang berat untuk dipikul. Tuhan memanggil kita untuk meletakkan beban itu, bertobat, kembali kepada-Nya, dan hidup -DCM



TIP #02: Coba gunakan wildcards "*" atau "?" untuk hasil pencarian yang leb?h bai*. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA