4 Juni 2004

Teguran Seorang Kawan

Topik : Konfrontasi

Nats : Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah (Amsal 27:6)
Bacaan : Galatia 2:11-20

Saya tak pernah melupakan teguran keras dari seorang kawan ketika saya berusia 17 tahun. Ia berjalan ke bagian belakang toko daging tempat kerja saya dan melihat saya menertawakan kartun yang tidak senonoh. Ia berkata bahwa ia mengagumi karakter kristiani saya, dan heran karena saya menertawakan sesuatu yang bersifat dosa dan tak bermoral. Perasaan malu langsung menerpa diri saya. Dengan malu saya mengakui bahwa saya telah berdosa.

Tidaklah menyenangkan mendapat teguran, begitu pula tidaklah mudah menegur orang lain. Jadi, saya dapat membayangkan Rasul Paulus pun tidak suka menentang Petrus (Galatia 2:11). Tetapi ia merasa harus melakukannya, karena perbuatan Petrus yang munafik telah melukai dan membingungkan orang-orang bukan Yahudi yang bertobat di Antiokhia. Petrus telah makan bersama mereka dengan bebas, tetapi setelah beberapa orang Yahudi dari Yerusalem mendatangi jemaat Antiokhia, ia menjauhkan diri dari orang-orang bukan Yahudi itu, karena takut menghadapi penolakan orang-orang Yahudi. Saya membayangkan Petrus juga malu, tetapi rupanya ia menerima teguran itu dengan baik dan mengubah tingkah lakunya. Petrus tahu bahwa Paulus adalah sahabat sejati yang mengasihinya. Dan di tahun-tahun berikutnya, Petrus menyebut Paulus sebagai “saudara kita yang kekasih” (2 Petrus 3:15).

Jika Anda harus menegur seseorang, lakukanlah dengan lembut. Jika Anda ditegur, hindarilah reaksi yang penuh amarah. Anda mungkin sedang memerlukan “pukulan dengan maksud baik” dari seorang kawan —Herb Vander Lugt



TIP #30: Klik ikon pada popup untuk memperkecil ukuran huruf, ikon pada popup untuk memperbesar ukuran huruf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA