Ahaziah

Dalam versi-versi Alkitab:

Gambar

Ahazia: selebihnya..

(Ibrani 'akhazya atau 'akhazyahu, 'Yahweh telah menggenggam').

1. Putra dan pengganti Ahab, raja Israel (1 Raj 22:52-2 Raj 1:18). Namanya tidak sesuai dengan wataknya. Pengaruh ibunya, Izebel, mencolok dalam hal ia mengirim beberapa utusan meminta nasihat kepada BaalZebub, 'ilah' di Ekron, mengenai apakah ia dapat sembuh setelah jatuh dari kisi-kisi kamar atas rumahnya yg ada di Samaria. Pemerintahannya yg singkat, 2 thn, cukup berarti karena pemberontakan Moab (2 Raj 1:1) dan karena persekutuan yg gagal di bidang maritim dengan Yosafat, raja Yehuda (2 Taw 20:35, 36). Ia meninggal pada usia muda. Karena tidak mempunyai putra, ia digantikan oleh Yoram, adiknya laki-laki.

2. Juga disebut Yoahas (2 Taw 21:17). Putra bungsu Yoram, raja Yehuda. Ia diangkat menjadi Raja oleh penduduk Yerusalem, sebagai satu-satunya ahli waris yg hidup (2 Taw 22:1). Ketidakbijaksanaannya dalam bidang agama selama pemerintahannya yg hanya 1 thn, jelas menunjukkan bahwa ia sepenuhnya dikuasai ibunya, Atalya, dan Taw meringkaskannya sebagai 'hidup menurut kelakuan keluarga Ahab' (2 Taw 22:3). Ia mati dibunuh oleh Yehu, ketika ia mengunjungi pamannya, Yoram, yg istirahat di Yizreel karena sakit. Catatan kematiannya (2 Raj 9:16-28; 2 Taw 22:6-9) adalah saling melengkapi, dan tidak bertentangan. JCJW/WBS

Pendalaman Alkitab: Ahazia

Ahazia adalah nama dua raja yang berbeda dalam Alkitab, satu memerintah di Kerajaan Utara (Israel) dan yang lainnya di Kerajaan Selatan (Yehuda). Untuk menghindari kebingungan, mari kita bahas masing-masing secara terpisah:

1. Ahazia, Raja Israel (853-852 SM)

• Biodata:
  • Putra dan penerus Ahab, raja Israel yang jahat (1 Raja-raja 22:51).
  • Ibunya adalah Izebel, putri raja Sidon yang menyembah Baal (1 Raja-raja 16:31).
• Peristiwa Penting:
  • Melanjutkan penyembahan Baal: Ahazia mengikuti jejak orang tuanya dan memimpin Israel dalam penyembahan berhala (1 Raja-raja 22:52-53).
  • Bergabung dengan Yoram melawan Moab: Ahazia bersekutu dengan Yoram, raja Yehuda, dan raja Edom untuk melawan Mesha, raja Moab (2 Raja-raja 3:4-9).
  • Jatuh sakit dan mencari petunjuk dari Baal-Zebub: Ketika Ahazia jatuh sakit, ia mengirim utusan untuk bertanya kepada Baal-Zebub, dewa Ekron, apakah ia akan sembuh (2 Raja-raja 1:2).
  • Ditegur dan dihukum oleh Elia: Nabi Elia, atas perintah Tuhan, menegur Ahazia karena mencari petunjuk dari dewa asing dan menubuatkan kematiannya (2 Raja-raja 1:3-16).
  • Kematian: Ahazia meninggal sesuai dengan nubuat Elia dan digantikan oleh saudaranya, Yoram (2 Raja-raja 1:17).
• Ayat Alkitab Terkait: 1 Raja-raja 22:51-53; 2 Raja-raja 1:1-18; 2 Raja-raja 3:4-9.

2. Ahazia, Raja Yehuda (841 SM)

• Biodata:
  • Juga dikenal sebagai Yehoahas dalam 2 Tawarikh 21:17 dan 22:1.
  • Putra Yoram, raja Yehuda, dan cucu Ahab dan Izebel (2 Raja-raja 8:18, 2 Tawarikh 22:2).
  • Berusia 22 tahun ketika mulai memerintah (2 Raja-raja 8:26), tetapi 2 Tawarikh 22:2 mencatat usianya 42 tahun. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh kesalahan penyalinan atau perbedaan perhitungan tahun pemerintahan.
• Peristiwa Penting:
  • Dipengaruhi oleh keluarganya: Ahazia dipengaruhi oleh ibunya, Atalya, putri Ahab dan Izebel, untuk melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (2 Tawarikh 22:3-4).
  • Bersekutu dengan Yoram, raja Israel: Ahazia bersekutu dengan Yoram, raja Israel (pamannya), dalam perang melawan Hazael, raja Aram (2 Raja-raja 8:28-29).
  • Terlibat dalam pemberontakan Yehu: Ketika Yehu memberontak terhadap Yoram, raja Israel, Ahazia berada di Yizreel menjenguk Yoram yang terluka. Yehu membunuh Yoram dan Ahazia (2 Raja-raja 9:16-28).
  • Kematian: Ahazia meninggal di Megido karena luka-lukanya dan dimakamkan di Yerusalem (2 Raja-raja 9:27-28).
• Ayat Alkitab Terkait: 2 Raja-raja 8:16-29; 2 Raja-raja 9:16-28; 2 Tawarikh 21:1; 2 Tawarikh 22:1-9.

Pelajaran dari Kehidupan Ahazia:

Kisah Ahazia, baik raja Israel maupun Yehuda, memberikan beberapa pelajaran penting:

• Bahaya pengaruh buruk: Baik Ahazia dari Israel maupun Yehuda dipengaruhi oleh keluarga mereka untuk menyembah berhala dan melakukan kejahatan. Penting bagi kita untuk memilih teman dan pengaruh yang bijak.
• Akibat ketidaktaatan: Kedua raja Ahazia mengalami konsekuensi tragis karena ketidaktaatan mereka kepada Tuhan. Ketaatan kepada Tuhan membawa berkat, sedangkan ketidaktaatan membawa hukuman.
• Kedaulatan Tuhan: Meskipun Ahazia berusaha mencari petunjuk dari dewa-dewa lain, Tuhan tetap berdaulat dan menggenapi rencana-Nya. Tidak ada yang dapat menghalangi kehendak Tuhan.

Semoga penjelasan ini membantu Anda dalam mempelajari lebih lanjut tentang tokoh Ahazia dalam Alkitab. Jangan ragu untuk bertanya jika Anda memiliki pertanyaan lain.