Teks -- Wahyu 21:9 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Why 21:9
Full Life: Why 21:9 - PENGANTIN PEREMPUAN, MEMPELAI ANAK DOMBA.
Nas : Wahy 21:9
Metafora untuk kota yang baru ini berarti bahwa umat Allah akan
tinggal di dalamnya. Yohanes memakai bahasa simbolis untuk melukisk...
Nas : Wahy 21:9
Metafora untuk kota yang baru ini berarti bahwa umat Allah akan tinggal di dalamnya. Yohanes memakai bahasa simbolis untuk melukiskan Kota yang Kudus, yang kemuliaannya tidak dapat dipahami seluruhnya oleh pengertian manusia (lih. Wahy 21:9-22:5).
Jerusalem -> Why 21:9
Jerusalem: Why 21:9 - mempelai Anak Domba Yang dimaksudkan ialah Yerusalem baru di zaman Mesias (sebelum akhir zaman), sebab bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah masih ada, Wah 21:24, dan m...
Yang dimaksudkan ialah Yerusalem baru di zaman Mesias (sebelum akhir zaman), sebab bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah masih ada, Wah 21:24, dan masih dapat bertobat kepada Allah sejati, Wah 22:2. Tetapi Yerusalem itu sebenarnya Yerusalem sorgawi yang menantikan kegemilangannya yang kekal. Gambar Yerusalem ini terutama berlatar belakang Yeh 40:1-48:35.
Ende -> Why 21:9
Ende: Why 21:9 - Jerusalem disini melambangkan umat Allah jang telah dimuliakan sebagai
"mempelai Anak-domba"
disini melambangkan umat Allah jang telah dimuliakan sebagai "mempelai Anak-domba"
Ref. Silang FULL -> Why 21:9
Ref. Silang FULL: Why 21:9 - ketujuh malapetaka // pengantin perempuan · ketujuh malapetaka: Wahy 15:1,6,7; Wahy 15:1; Wahy 15:6; Wahy 15:7
· pengantin perempuan: Wahy 19:7; Wahy 19:7
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg: Why 21:9 - -- 21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepa...
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu perempuan itu,671 mempelai Anak Domba."
Dalam pasal 17:1 kita telah membaca bahwa "seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu" berkata kepada Yohanes, "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu...." Kemudian dalam pasal 17:3 kita membaca "Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun", saat dia melihat Babel. Dalam pasal 21:9-10 seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan membawa Yohanes "di dalam Roh" ke atas "sebuah gunung yang besar lagi tinggi" untuk menyaksikan turunnya Yerusalem yang Baru dari surga ke bumi. Pengulangan beberapa anak kalimat dari nas yang menceritakan tentang Babel berfungsi untuk menegaskan bahwa ada dua kota yang berlainan yang masing-masing mengajak manusia untuk bergabung.
2. Benteng dan Pintu Gerbang Yerusalem Baru (21:9-21)
Hagelberg: Why 21:9 - -- 21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepa...
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu perempuan itu,671 mempelai Anak Domba."
Dalam pasal 17:1 kita telah membaca bahwa "seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu" berkata kepada Yohanes, "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu...." Kemudian dalam pasal 17:3 kita membaca "Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun", saat dia melihat Babel. Dalam pasal 21:9-10 seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan membawa Yohanes "di dalam Roh" ke atas "sebuah gunung yang besar lagi tinggi" untuk menyaksikan turunnya Yerusalem yang Baru dari surga ke bumi. Pengulangan beberapa anak kalimat dari nas yang menceritakan tentang Babel berfungsi untuk menegaskan bahwa ada dua kota yang berlainan yang masing-masing mengajak manusia untuk bergabung.
Hagelberg: Why 21:1--22:5 - -- D. Langit yang Baru dan Bumi yang Baru (21:1-22:5)
Penglihatan yang terakhir ini terjadi sesudah Penghukuman Takhta Putih, dan juga sesudah Kerajaan S...
D. Langit yang Baru dan Bumi yang Baru (21:1-22:5)
Penglihatan yang terakhir ini terjadi sesudah Penghukuman Takhta Putih, dan juga sesudah Kerajaan Seribu Tahun. Bumi dan langit yang lama sudah tidak ada lagi. Peralihan ini, antara Kerajaan Seribu Tahun dan kerajaan yang kekal (dengan "langit yang baru dan bumi yang baru") juga diceritakan dalam 1 Korintus 15:24, yang berbunyi, "Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan, dan kekuatan." Dalam penglihatan ini Yerusalem yang baru dinyatakan sebagai pusat dari ciptaan baru.
Hagelberg: Why 4:1--22:21 - -- III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi s...
III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi sesudah ini") dan 4:1 ("Naiklah kemari dan Aku akan menunjuk kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini") kita mengetahui bahwa pasal 4 merupakan permulaan dari bagian ketiga. Bagian ketiga ini akan menceritakan "apa yang akan/harus terjadi sesudah" hal-hal mengenai ketujuh jemaat. Apa yang dibahas dalam pasal 1-3 sudah terjadi. Ketujuh jemaat itu sudah tidak ada lagi, sedangkan apa yang digambarkan dalam pasal 4-22 belum terjadi.
Fungsi bagian ini:
Memang Tuhan Yesus sudah menjanjikan pahala yang indah dan hebat kepada yang setia, kepada "barangsiapa yang menang", kepada "yang menuruti apa yang tertulis di dalam" Kitab Wahyu. Dalam bagian ketiga ini dibuktikan bahwa janji-janji itu bukan omong kosong, tetapi Dia mampu menggenapi janji-Nya, karena Dia akan mengalahkan musuh-Nya dan mendirikan Kerajaan-Nya. Juga, mereka yang menganiaya anggota jemaat Kristus akan dikalahkan oleh Raja atas segala raja, sehingga mereka yang dianiaya akan dihibur dan didorong untuk setia di dalam penganiayaan.
Struktur bagian ini:
Struktur bagian ini dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, sebagai berikut:
Visi Takhta sebagai Pendahuluan, 4:1-5:14
Masa Kesengsaraan, 6:1-20:3
Kerajaan Seribu Tahun, 20:4-15
Yerusalem yang Baru, 21:1-22:5
Penjelasan Akhir dari Penglihatan, 22:6-17
Bagian Penutup dari Kitab, 22:18-21