Teks -- Mazmur 99:5 (TB)

99:5 Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduslah Ia!

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: Mzm 99:1-9 - TUHAN, Raja yang kudus

Mazmur ini juga memuji Tuhan sebagai Raja, bdk Maz 47+, di akhir zaman, tetapi khususnya menonjolkan kekudusanNya. Lagu ini terdiri atas tiga bagian yang masing-masing ditutup dengan seruan: Kuduslah Ia (TUHAN), Maz 99;3,5,9. Tuhan diluhurkan sebagai Raja di Sion, tempat kediamanNya, Maz 99:1-3, sebagai Yang Kudus dan Penegak tata susila, Maz 99:4-5. Tetapi Ia juga Pengampun dan Penyayang, Maz 99:6-8. Maka sepatutnyalah orang sujud menyembahNya, Maz 99:9.

Jerusalem: Mzm 99:5 - tumpuan kakiNya

Ialah tabut perjanjian. Tuhan bersemayam di atas takhtaNya, yaitu kerub-kerub itu menjadi alas kaki Tuhan, bdk 1Taw 28:2; Maz 132:7. Tetapi di sini "tumpuan kaki" Tuhan barangkali gunung Sion, Maz 99:9.

Ende: Mzm 99:1-9

Mazmur ini terdiri atas tiga bagian, jang masing² ditutup dengan kuduslah Ia (Jahwe) (Maz 99:1-3,4-5,6-9). Lagu inipun memudji Radja Jahwe di Sion (Maz 99:1-3), chususnja sebagai Jang Kudus dan pendiri tatasusila antara manusia (Maz 99:4-5). Namun ia djuga pengampun dan berbelaskasihan (Maz 99:6-8). Mazmur ditutup dengan adjakan untuk bersudjud didepan kekudusan Allah (Maz 99:9).

Barangkali lagu ini dinjanjikan oleh beberapa golongan penjanji.

Ende: Mzm 99:5 - alas kakiNja

ialah Peti Perdjandjian sendiri. Jahwe bertachta atas Kerub² tadi dan Peti itu merupakan alas bagi kaki²Nja.

Ref. Silang FULL: Mzm 99:5 - Tinggikanlah

· Tinggikanlah: Kel 15:2; [Lihat FULL. Kel 15:2]

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Mzm 99:5 - Megahkanlah Tuhan, Allah kita // dan sembahlah di tumpuan kaki-Nya // sebab Ia adalah kudus.

Megahkanlah Tuhan, Allah kita,.... Kristus, yang adalah Tuhan dari segala sesuatu, dan Immanuel, Allah beserta kita, Allah dalam kodrat kita, Tuhan kita dan Allah kita; megahkan dia dalam pribadinya, sebagai Allah atas segala sesuatu, terberkati selamanya; dalam jabatannya sebagai Nabi, Imam, dan Raja, dengan mendengarkan firman-Nya, dengan percaya pada darah, kebenaran, dan pengorbanan-Nya, serta dengan menaati peraturan-Nya dan mematuhi perintah-Nya; megahkan dia dalam hati, pikiran, dan kasih sayang, memandangnya dengan tinggi, dan mencintainya dengan penuh kasih; megahkan dan puji dia dalam kata-kata, bicarakan tentang kasih dan keindahan-Nya, serta tentang hal-hal besar yang telah Ia lakukan; megahkan dia di tempat pribadi dan di tempat umum, dalam keluarga dan di rumah Allah; sebutlah nama-Nya di mana-mana, agar nama-Nya diangkat:

dengan menyembah di tumpuan kaki-Nya; sembahlah Dia yang menjadi objek pujian para malaikat, dan seharusnya juga bagi manusia; sembahlah Dia secara pribadi dan publik, secara internal dan eksternal, dalam roh dan kebenaran; di tumpuan kaki-Nya, di bumi, Dia berada di tahta-Nya di surga; lihat Yes 65:1 atau mungkin yang dimaksud adalah tabut, yang disebut demikian, 1Taw 28:2, yang merupakan lambang dari kodrat manusia Kristus, yang mungkin dimaksud di sini; dan yang, meskipun bukan objek penyembahan, atau tidak dikatakan, sembahlah tumpuan kaki-Nya, tetapi di sana; namun, dalam menyembah Kristus, harus ada penghormatan kepada-Nya, sebagai dalam kodrat kita, di mana Ia telah melakukan hal-hal yang begitu besar bagi kita: Targum mengatakan,

"sembahlah di atau di rumah kudus-Nya;''

jadi Kimchi menafsirkannya tentang tempat kudus, yang selaras dengan Mzm 99:9,

sebab Ia adalah kudus: secara hakiki kudus, mulia dalam kekudusan sebagai Pribadi Ilahi, dan oleh karena itu layak untuk disembah: atau "ini adalah kudus"; tumpuan kaki, tabut, kodrat manusia Kristus, di mana keilahian tinggal secara jasmaniah.