Nas : Mazm 146:1-150:6

Mazmur-mazmur ini yang diawali dan diakhiri dengan "Pujilah Tuhan" (Ibr. _Hallelu Yah_), membawa kitab ini kepada akhir yang cocok. Perhatikan bahwa orang Yahudi menyebut seluruh kitab ini Tehillim ("Puji-pujian"). Setiap kebaktian penyembahan harus mencakup pujian kepada Allah

(lihat art. PUJIAN).

Nas : Mazm 150:1

Pujian yang benar kepada Allah tidak akan terbatas pada ruang ibadah saja (ayat Mazm 150:1-2,6). Kita dapat sungguh-sungguh memuji Allah hanya bila kita melihat kebesaran dan kebaikan-Nya, serta mengingat dan merenungkan segala sesuatu yang telah dilakukan oleh-Nya dalam penciptaan dan penebusan serta kehidupan pribadi kita. Dengan demikian pujian merupakan suatu tanggapan berkuasa dari hati yang mengungkapkan sukacita, ucapan syukur, dan kerinduan untuk bersekutu dengan Tuhan kita. Selain memuji Allah dengan nyanyian dan alat musik kita di tempat ibadah, kita dapat memuji Allah dengan hidup yang penuh kasih dan sukacita (1Yoh 4:19), dengan iman di dalam Kristus (Yoh 1:7), dengan kemenangan atas kuasa-kuasa Iblis (Ef 6:10-18), dengan kelaparan rohani untuk kerajaan dan kebenaran-Nya (Mat 6:33), dengan pengabdian kepada Firman-Nya (pasal Mazm 119:1-176), dengan kasih Allah yang dicurahkan ke dalam hati kita oleh Roh Kudus (Rom 5:5), dengan pemberitaan Injil-Nya (Rom 1:16), dan dengan pengharapan akan kedatangan-Nya kembali yang tidak lama lagi (Tit 2:13;

lihat art. PUJIAN).

Ini mazmur berupa sebuah pujian yang berperan sebagai pujian penutup seluruh kitab Mazmur. Dalam pujian penutup ini terkandung rasa keagamaan dan kesalehan yang menjiwai seluruh kitab Mazmur. Umat diajak untuk memuji-muji Tuhan diiringi segala macam alat musik, Maz 150:1-5. Semua berhayat diajak untuk menggabungkan diri dengan pujian umat itu, Maz 150:6.

Bdk Maz 105:1+

Harafiah: cakrawala kekuatanNya. Kubah langit dianggap tempat kedudukan kekuatan dan kekuasaan Tuhan.

tari-tarian Bdk Maz 149:3+.

Dengan singkat lagu penutup seluruh Kitab Mazmur ini mengichtisarkan isi hati dan rasa keigamaan jang mengilhamkan seluruh Kitab ini: kekaguman dan pudjian terhadap Jahwe, Allah Israil dan Radja alam semesta. Dan sekali lagi Kitab Mazmur mengadjak, agar semua orang serta dalam pudjian jang abadi itu.

diperbaiki menurut beberapa naskah Hibrani dan terdjemahan Syriah. Tertulis: "dalam".

· Haleluya: Mazm 112:1; [Lihat FULL. Mazm 112:1]

· tempat kudus-Nya: Mazm 68:25-27; 73:17; 102:20

· dalam cakrawala-Nya: Mazm 148:1; [Lihat FULL. Mazm 148:1]

· segala keperkasaan-Nya: Ul 3:24; [Lihat FULL. Ul 3:24]

· dengan kebesaran-Nya: Kel 15:7; [Lihat FULL. Kel 15:7]

· tiupan sangkakala: Bil 10:2; [Lihat FULL. Bil 10:2]

· dan kecapi: Mazm 57:9; [Lihat FULL. Mazm 57:9]

· dan tari-tarian: Kel 15:20; [Lihat FULL. Kel 15:20]

· permainan kecapi: Mazm 45:9; [Lihat FULL. Mazm 45:9]

· dan seruling: Kej 4:21; [Lihat FULL. Kej 4:21]

· dengan ceracap: 2Sam 6:5; [Lihat FULL. 2Sam 6:5]

Di mana untuk memuji Tuhan: di bait-Nya yang surgawi; dan di seluruh luas ruang tak terhingga dari ciptaan-Nya."

Apa yang harus dipuji-Nya: Karya-karya-Nya yang kuasa dalam penciptaan dan penebusan; dan Pribadi-Nya yang mulia."

pujilah Tuhan ,.... Atau, "haleluya"; yang, dalam Targum, Septuaginta, dan versi Latin Vulgata, adalah judul dari mazmur ini; dan mengekspresikan subjeknya, pujian kepada Tuhan;

puji Tuhan di tempat sucinya ; di dalam bait Allah, rumah tempat sucinya seperti yang disebutkan oleh Targum dan R. Yehuda; atau di surga, seperti yang dikatakan R. Musa, tempat kudus-Nya, di mana Dia dipuji oleh para malaikat suci dan para santos yang dimuliakan; atau di gereja di bumi, yang merupakan tipe dari tempat suci atau bait. Septuaginta, Vulgata Latin, dan versi Timur, menerjemahkannya, "di antara yang Kudus-Nya"; di antara para santo-Nya, dalam pertemuan mereka, di mana Dia harus ditakuti dan dipuji: dapat juga diterjemahkan, "di dalam Yang Kudus-Nya" ^r; dan dipahami sebagai Yesus Kristus, seperti yang dijelaskan oleh Cocceius; yang suci dalam kedua kodrat-Nya, dan sering disebut sebagai Yang Kudus Allah, dan Yang Kudus Israel; dan kodrat kemanusiaan-Nya adalah sebuah tabernakel atau bait, di mana keseluruhan dari ketuhanan berdiam; dan di, serta melalui, dan untuk-Nya, Tuhan harus dipuji. Beberapa menerjemahkannya, "karena" atau "disebabkan oleh kesucian-Nya" ^s; kesempurnaan kesucian yang ada pada-Nya; di mana Dia dimuliakan dan ditakuti dalam puji-pujian, dan yang terlihat dalam semua karya-Nya dari providensi dan kasih karunia;

puji Dia di langit kuasa-Nya ; langit di atas kita, disebut demikian, Kej 1:6; yang, dalam bahasa Ibrani, mendapat namanya dari menyebar dan berkembang di atas bumi; dan, dalam bahasa Yunani dan Latin, dari kekuatan dan kestabilannya; dan yang merupakan karya kekuatan yang besar, dan oleh karena itu disebut demikian; hal ini secara khusus menyangkut langit berbintang; karena matahari, bulan, dan bintang, diletakkan di langit, Kej 1:14; atau udara dan atmosfer di sekitar kita, yang menekan kita, dan menjaga semuanya tetap kokoh dan stabil. Dan sekarang sebagaimana ini menunjukkan kebesaran Tuhan, dan karya tangan-Nya, Psa 19:1; tidak hanya semua yang ada di dalamnya harus dan melakukan pujian kepada Tuhan dengan cara mereka; tetapi terutama manusia di bumi, yang menikmati manfaatnya. R. Yehuda memahami ini sebagai peti di dalam bait, yang disebut sebagai peti kekuatan Tuhan.

,.... Penciptaan segala sesuatu dari ketiadaan; pemeliharaan semua makhluk; pemerintahan dunia; penebusan manusia oleh Kristus, dan karya-karya menakjubkan yang dilakukan olehnya di bumi; pekerjaan kasih karunia atas hati umat-Nya, dan pelestarian mereka dalam kasih karunia menuju kemuliaan;