Teks -- Mazmur 104:32 (TB)

104:32 Dia yang memandang bumi sehingga bergentar, yang menyentuh gunung-gunung sehingga berasap.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Mzm 104:1-35 - ALLAHKU, ENGKAU SANGAT BESAR.

Nas : Mazm 104:1-35

Mazmur ini adalah nyanyian mengenai Allah yang menciptakan segala sesuatu dan pemeliharaan atas hasil pekerjaan-Nya. Mazmur ini menekankan keterlibatan Allah dengan segala hal yang telah diciptakan-Nya karena Ia tinggal di dunia serta menopangnya

(lihat art. PEMELIHARAAN ALLAH).

Apa yang terus dilakukan oleh Allah di alam semesta ini mencerminkan kemuliaan-Nya. Namun ciptaan Allah tercemar karena dosa dan kejahatan; jadi mazmur ini diakhiri dengan doa agar Allah menyingkirkan semua hal yang jahat dan semua orang berdosa (Rom 8:19-23; Kej 1:1-2:25;

lihat cat. --> Kej 1:1 dst.).

[atau ref. Kej 1:1]

Jerusalem: Mzm 104:1-35 - Kebesaran TUHAN dalam segala ciptaanNya

Ini kidung yang berdekatan dengan Maz 103 memuji Allah sebagai Pencipta dan Pengurus alam semesta. Ia memang mahabesar dan patut dipuji, Maz 104:1-2, sebab Ia menjadikan alam dan segala makhluk patuh kepadaNya, Maz 104:2-9,24-26. Allah mengurus semua ciptaanNya dengan kebaikan, Maz 104:10-23. Karya Allah itu adalah mulia, Maz 104:24, dan semua makhluk tetap bergantung pada Dia yang memberi dan mengambil hidup, Maz 104:27-30. Maka Allah yang Mahabesar patut dipuji orang benar dan ditakuti orang berdosa, Maz 104:31-35.

Jerusalem: Mzm 104:32 - berasap

Yang dimaksud ialah gunung-gunung api.

Ende: Mzm 104:1-35

Mazmur ini menjerupai Maz 103. Allah dipermuliakannja sebagai Pentjipta dan Pengurus semesta alam. Ia adalah besar dan pantas dipudji (Maz 104:1-2), oleh sebab Ia mendjadikan alam dengan kuasaNja, hingga machluk² patuh kepadaNja (Maz 104:2-9,25-26).Akan tetapi Allah djuga memelihara machluk²Nja dengan kebaikan (Maz 104:10-23). Karja Allah itu betul besar sekali (Maz 104:24). Machluk² tetap tergantung pada PentjiptaNja, jang memberi dan mengambil hidupnja (Maz 104:27-30). Allah jang kuasa dan baik ini patut dipudji oleh si djudjur dan ditakuti oleh si pendosa (Maz 104:31-35).

Ende: Mzm 104:32 - berasaplah mereka

Pengarang ingat akan gunung² api.

Ref. Silang FULL: Mzm 104:32 - sehingga bergentar // menyentuh gunung-gunung // sehingga berasap

· sehingga bergentar: Mazm 97:4; [Lihat FULL. Mazm 97:4]

· menyentuh gunung-gunung: Kel 19:18; [Lihat FULL. Kel 19:18]

· sehingga berasap: Mazm 144:5

Defender (ID): Mzm 104:32 - ia bergetar

Gempa bumi dan gunung berapi yang tidak ada di dunia sebelum Air Bah, mengingatkan kita berulang kali hari ini tentang gejolak besar yang terjadi pada saat Air Bah. Air Bah meninggalkan banyak efek yang terus berlangsung dalam bentuk "katastrophisme residual." Ini seharusnya mengingatkan kita bahwa Tuhan pada akhirnya menghakimi kejahatan manusia dan juga seharusnya berfungsi untuk memperingatkan kita tentang penghakiman duniawi yang akan datang oleh api (lihat catatan pada Psa 104:35).

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Mzm 104:32 - Ia memandang bumi, dan bumi berguncang // pergilah, hai kamu yang terkutuk // Ia menyentuh gunung-gunung, dan gunung-gunung itu mengeluarkan asap

Ia memandang bumi, dan bumi berguncang,.... Seperti Sinai ketika Dia menuruni-nya, Mazmur 68:8, kepada mana alusi ini tampaknya ditujukan; dan sebuah tatapan dari-Nya, yang keras, yang cemberut, akan membuat penduduk bumi berguncang; sebuah tatapan providensial, mengirimkan kelaparan, penyakit, atau pedang di antara mereka. Sebuah tatapan yang tidak suka akan membuat hati anak-anak-Nya sendiri berguncang, seperti tidak diragukan lagi hati Petrus berguncang, ketika Tuhan memandangnya, dan ia ingat akan firman-Nya; dan jika sebuah tatapan, apalagi sebuah kata, sebuah kata yang mengerikan, seperti suara-Nya dalam hukum, yang menyatakan kutukan bagi mereka yang tidak menaatinya; dan terutama kalimat mengerikan yang akan Dia ucapkan kepada orang-orang jahat di hari terakhir,

pergilah, hai kamu yang terkutuk, dan jika sebuah tatapan dan sebuah kata begitu mengerikan, betapa dahsyatnya turunnya tangan-Nya, dengan kemarahan-Nya terhadap mereka yang telah menolak untuk memberi-Nya kemuliaan? Karena kata-kata ini tampaknya membawa alasan mengapa Dia harus dimuliakan, diambil dari konsekuensi tidak memuliakan-Nya, yang memiliki kemegahan dalam tatapan-Nya, ketakutan dalam raut wajah-Nya, dan kekuatan dalam tangan-Nya.

Ia menyentuh gunung-gunung, dan gunung-gunung itu mengeluarkan asap; seperti yang dilakukan Sinai juga, ketika Dia berada di atasnya, Keluaran 19:18, dan seperti gunung-gunung lainnya, ketika tersentuh petir; puncak-puncak gunung, semakin tinggi, semakin cepat dan lebih banyak mereka mengeluarkan asap ^u. Tuhan, dengan sentuhan tangan-Nya, dapat membakar gunung-gunung, membuka "gunung berapi", dan membuatnya terbakar selama bertahun-tahun; seperti Etna, Vesuvius, Hecla, dan lainnya: dan betapa mudahnya Dia dapat membakar jalur alam, membakar dunia, dan semua yang ada di dalamnya! Hanya dengan menyentuhnya, dengan segera ia terbakar: Dia dapat melakukan ini secepat seorang pria menyalakan sebuah obor atau lilin; dan betapa mudahnya Dia dapat menghancurkan orang-orang berdosa dengan api murka-Nya, atau melempar mereka ke dalam api kekal, bersama dengan iblis dan malaikat-malaikatnya, yang akan terbakar hingga ke neraka terdalam; dan apa artinya gunung-gunung atau tokoh terbesar di bumi, jika Dia hanya menyentuhnya, atau meletakkan tangan-Nya di atasnya dalam kemarahan? Mereka hancur seperti ulat; mereka tidak ada artinya di hadapan Zerubbabel yang besar.