Teks -- Mazmur 103:22 (TB)

103:22 Pujilah TUHAN, hai segala buatan-Nya, di segala tempat kekuasaan-Nya! Pujilah TUHAN, hai jiwaku!

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: Mzm 103:1-22 - Pujilah TUHAN, hai jiwaku

Kidung ini memuji Tuhan karena kebaikan dan belaskasihanNya selaku Bapa. Dalam jumlah Maz 103:22 (jumlah huruf abjad Ibrani) pemazmur sesudah pembukaan, Maz 103:1-2, meluhurkan belas kasihan Allah yang sudah dialaminya, Maz 103:3-5. lalu ia memasyhurkan karunia yang dianugerahkan Tuhan kepada UmatNya, Maz 103:6-10; besarnya belaskasihan dan kebaikan Tuhan dibandingkan dengan kefanaan manusia, Maz 103:11-18. Akhirnya para malaikat dan dunia semesta diajak supaya memuji Tuhan Maz 103:19-22.

Ende: Mzm 103:1-22

Lagu pudjian ini meluhurkan kebaikan dan belaskasihan Jahwe jang berbuat selaku bapa. Pengarangnja mengadjak diri sendiri (Maz 103:1), lalu memudji kebaikan Allah seperti nampak dalam hidupnja sendiri (Maz 103:3-5); kebaikanNja terhadap umat seluruhnja (Maz 103:6-10). Kemurahan dan kebaikan Jahwe ini melebihi semua dan tidak selaras dengan rapuhnja manusia (Maz 103:11-18). Maka itu pengarang mengundang machluk² lainnjapun, agar merekapun ikut serta dalam pudjian Allah, Radja Jahwe (Maz 103:19-22).

Ref. Silang FULL: Mzm 103:22 - segala buatan-Nya // hai jiwaku

· segala buatan-Nya: Mazm 19:2; 67:4; 145:10; 150:6

· hai jiwaku: Mazm 103:1; Mazm 104:1

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Mzm 103:22 - Puji Tuhan, segala pekerjaannya, di semua tempat kekuasaannya // Puji Tuhan, hai jiwaku

Puji Tuhan, segala pekerjaannya, di semua tempat kekuasaannya,.... Yang sebagian ditafsirkan sebagai semua makhluk-Nya, yang bernyawa maupun tak bernyawa, rasional atau tidak rasional, di seluruh dunia, yang seluruhnya berada di bawah pemerintahan-Nya; dan semuanya itu, secara objektif, memuji dan memuliakan Tuhan, Mzm 148:7. Atau lebih tepatnya, orang-orang yang diperbarui, anak-anak-Nya, hasil karya tangan-Nya, di setiap bagian dunia tempat mereka tinggal, dipanggil untuk memuji Tuhan; yang, oleh belas kasih-Nya yang melimpah, telah melahirkan mereka kembali untuk menerima warisan yang mulia: inilah karya tangan-Nya dalam Kristus; dibentuk untuk diri-Nya sendiri, untuk pelayanan-Nya, dan untuk kemuliaan-Nya; dan sangat berkewajiban untuk menunjukkan pujian-Nya.

Puji Tuhan, hai jiwaku: demikianlah penulis mazmur mengakhiri mazmurnya seperti dia mengawali; tidak dengan membela diri atas apa yang telah dilakukannya, maupun dengan meminta orang lain untuk melakukan pelayanan ini; mengetahui bahwa ini adalah pekerjaan yang konstan untuk saat-saat dan kekekalan; suatu pekerjaan di mana dia bersukacita, dan ingin terlibat di dalamnya, sekarang dan selamanya.