Teks -- 1 Korintus 11:13 (TB)

11:13 Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung?

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Ende: 1Kor 11:4-16

Pada orang Jahudi, Junani dan Roma terasa tidak wadjar seorang wanita memperlihatkan diri dimuka umum tanpa bertudung kepala. Tudung itu bukan tudung lingkup jang menutup wadjah, melainkan hanja rambut sampai dipertengahan dahi. Dewasa itu wanita menanggalkan tudung dalam perkumpulan ibadat didalam kuil-kuil. Wanita serani rupanja mulai meniru adat itu. Itu mendjadi satu persoalan dalam umat, jang diadjukan kepada Paulus. Baru dalam ajat 16 (1Ko 11:16) Paulus memberi djawaban jang tegas. Uraian sebelumnja bukan dimaksudkan sebagai bukti-bukti tepat, melainkan Paulus hanja hendak mengutarakan, djuga dengan sindiran-sindiran, bahwa tidak patut wanita berlaku begitu "bebas" dalam perkumpulan-perkumpulan, mau menjamai kaum pria dll. Memang "dalam Tuhan" mereka sama deradjat dan martabatnja, tetapi ketertiban hidup bersama-sama menundjukkan itu dengan menudungi kepalanja. Demikian pendirian Paulus.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): 1Kor 11:13 - Hakim dalam diri kalian sendiri // apakah pantas seorang wanita berdoa kepada Tuhan tanpa penutup kepala

Hakim dalam diri kalian sendiri,.... Sang rasul setelah melalui berbagai alasan dan argumen, menunjukkan superioritas pria dibandingkan wanita, di mana ia ingin membuktikan bahwa yang satu harus ditutupi, dan yang lainnya tidak, kembali pada subjeknya dan mengajak akal sehat serta pemahaman orang-orang Korintus, dan membuat mereka sendiri sebagai hakim atas perkara ini; menyarankan bahwa hal itu begitu jelas, dan ia begitu yakin akan apa yang telah disampaikannya adalah benar, sehingga ia menyerahkannya kepada mereka, tanpa ragu bahwa mereka, setelah sedikit berkontemplasi dalam diri mereka sendiri, akan bergabung dengannya dalam hal ini:

apakah pantas seorang wanita berdoa kepada Tuhan tanpa penutup kepala? dalam penilaian kalian, kalian tidak akan pernah berpikir demikian, meskipun pemandangan seperti itu mungkin menyenangkan dan memuaskan bagi hawa nafsu daging, dan hawa nafsu mata; ia tidak menyebutkan nubuat, hanya memberi contoh dalam berdoa; tetapi itu harus dipahami sama saja untuk yang satu, seperti untuk yang lainnya; dan maksudnya adalah, bahwa tidak sopan bagi seorang wanita untuk tampil dalam pelayanan publik tanpa penutup kepala, baik dalam bergabung dalam doa-doa publik, atau dalam menyanyikan mazmur, atau dalam mendengarkan firman yang dijelaskan; dan meskipun sang rasul tidak mengajukan kasus pria yang berdoa kepada Tuhan, atau bernubuat atas namanya dengan kepala tertutup, namun pengertiannya adalah sama dengan hal itu, seperti halnya wanita.