Teks -- Wahyu 15:2 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Why 15:2
Full Life: Why 15:2 - TELAH MENGALAHKAN BINATANG ITU.
Nas : Wahy 15:2
Di tepi lautan kaca berdirilah (bd. Wahy 4:6) mereka yang tidak
melepaskan imannya pada Kristus ketika dianiaya, diancam atau dibun...
Nas : Wahy 15:2
Di tepi lautan kaca berdirilah (bd. Wahy 4:6) mereka yang tidak melepaskan imannya pada Kristus ketika dianiaya, diancam atau dibunuh oleh antikristus (bd. Wahy 13:7-10).
Jerusalem -> Why 4:1--16:21; Why 15:1--16:21
Jerusalem: Why 4:1--16:21 - -- Dalam bab-bab ini dahulu Allah digambarkan duduk di atas takhtaNya di sorga diiringi isi sorga, bab 4. Kemudian pandangan merangkum dunia semesta yang...
Dalam bab-bab ini dahulu Allah digambarkan duduk di atas takhtaNya di sorga diiringi isi sorga, bab 4. Kemudian pandangan merangkum dunia semesta yang nasibnya diserahkan kepada Anak Domba. Ini dilambangkan oleh Kitab yang dimeterai, yang diserahkan kepada Anak Domba, bab 5. Lalu menyusullah berbagai penglihatan besar yang berupa lambang. Penglihatan-penglihatan itu, bab 6-16, menyiapkan "Hari Besar", yakni hari murka Allah menimpa para penganiaya, bab 17-19.
Jerusalem: Why 15:1--16:21 - -- Penglihatan tentang tujuh cawan (malapetaka) ini mengulang penglihatan tentang tujuh sangkakala, Wah 8:2 dst. Antara Wah 15:1 dan Wah 15:5 disisipkan ...
Ref. Silang FULL -> Why 15:2
Ref. Silang FULL: Why 15:2 - lautan kaca // telah mengalahkan // binatang // dan patungnya // bilangan namanya // ada kecapi · lautan kaca: Wahy 4:6
· telah mengalahkan: Wahy 12:11
· binatang: Wahy 13:1
· dan patungnya: Wahy 13:14
· bilanga...
· lautan kaca: Wahy 4:6
· telah mengalahkan: Wahy 12:11
· binatang: Wahy 13:1
· dan patungnya: Wahy 13:14
· bilangan namanya: Wahy 13:17
· ada kecapi: Wahy 5:8; 14:2
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg: Why 15:2 - -- 15:2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu d...
15:2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
Pasal 15:2-4 merupakan suatu sisipan yang mendahului tumpahnya ketujuh cawan.
Dalam pasal 7:9-44 Yohanes melihat sekumpulan besar orang yang keluar dari Kesusahan Besar, orang yang menang atas segala godaan, dan menyembah Tuhan Allah. Dan dalam pasal 7 mereka juga menyembah Allah, dan Anak Domba. Setelah itu, malapetaka ketujuh sangkakala baru dikisahkan. Demikian juga di dalam pasal 15:2, sebelum kisah malapetaka ketujuh cawan dikisahkan, Yohanes melihat orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya.
Mereka telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Orang yang mati syahid tanpa menyangkal Kristus memang mengalahkan Anti-Kristus, karena tujuan yang sebenarnya dari Anti-Kristus bukan untuk membunuh orang, tetapi untuk memaksakan orang supaya mereka menyangkal Kristus dan menyembah binatang itu atau patungnya.509 Pada zaman gereja mula-mula, hari meninggalnya orang Kristen yang mati syahid dirayakan sebagai "hari kemenangan".510 Mungkinkah Rasul Paulus memiliki pikiran yang sama saat dia menulis 2 Timotius 4:18, yang berbunyi: "Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin"? Nampaknya, bagi Paulus, masalah mati syahid dan diluputkan dari aniaya "sehingga... masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga" merupakan hal yang sama. Barclay berkata, "Kemenangan yang sejati bukanlah hidup aman, menghindari masalah dengan selalu waspada... kemenangan yang sejati adalah menghadapi yang paling buruk yang dilakukan oleh kejahatan, dan kalau perlu, tetap setia sampai mati."511
Di dalam pasal 7 mereka itu berdiri "di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba". Di dalam pasal 15:2 mereka berdiri di tepi lautan kaca. Oleh karena dalam pasal 4:6 "lautan kaca bagaikan kristal" berada di hadapan takhta Allah, maka kita dapat memahami bahwa mereka di dalam pasal 15:2 juga berdiri di hadapan takhta Allah.
Hagelberg: Why 15:2 - -- 15:2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu d...
15:2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
Pasal 15:2-4 merupakan suatu sisipan yang mendahului tumpahnya ketujuh cawan.
Dalam pasal 7:9-44 Yohanes melihat sekumpulan besar orang yang keluar dari Kesusahan Besar, orang yang menang atas segala godaan, dan menyembah Tuhan Allah. Dan dalam pasal 7 mereka juga menyembah Allah, dan Anak Domba. Setelah itu, malapetaka ketujuh sangkakala baru dikisahkan. Demikian juga di dalam pasal 15:2, sebelum kisah malapetaka ketujuh cawan dikisahkan, Yohanes melihat orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya.
Mereka telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Orang yang mati syahid tanpa menyangkal Kristus memang mengalahkan Anti-Kristus, karena tujuan yang sebenarnya dari Anti-Kristus bukan untuk membunuh orang, tetapi untuk memaksakan orang supaya mereka menyangkal Kristus dan menyembah binatang itu atau patungnya.509 Pada zaman gereja mula-mula, hari meninggalnya orang Kristen yang mati syahid dirayakan sebagai "hari kemenangan".510 Mungkinkah Rasul Paulus memiliki pikiran yang sama saat dia menulis 2 Timotius 4:18, yang berbunyi: "Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin"? Nampaknya, bagi Paulus, masalah mati syahid dan diluputkan dari aniaya "sehingga... masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga" merupakan hal yang sama. Barclay berkata, "Kemenangan yang sejati bukanlah hidup aman, menghindari masalah dengan selalu waspada... kemenangan yang sejati adalah menghadapi yang paling buruk yang dilakukan oleh kejahatan, dan kalau perlu, tetap setia sampai mati."511
Di dalam pasal 7 mereka itu berdiri "di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba". Di dalam pasal 15:2 mereka berdiri di tepi lautan kaca. Oleh karena dalam pasal 4:6 "lautan kaca bagaikan kristal" berada di hadapan takhta Allah, maka kita dapat memahami bahwa mereka di dalam pasal 15:2 juga berdiri di hadapan takhta Allah.
Hagelberg: Why 6:1--20:3 - -- B. Masa Kesengsaraan (6:1-20:3)
Bentuk Bagian Ini
Bentuk bagian yang mengisahkan masa kesengsaraan ini menarik. Ada tujuh segel, tujuh sangkakala, dan...
B. Masa Kesengsaraan (6:1-20:3)
Bentuk Bagian Ini
Bentuk bagian yang mengisahkan masa kesengsaraan ini menarik. Ada tujuh segel, tujuh sangkakala, dan tujuh cawan. (Mungkinkah Mazmur 79:12, yang berkata, "Dan balikkanlah ke atas pangkuan tetangga kami tujuh kali lipat cela yang telah didatangkan kepada-Mu, ya Tuhan!" melatarbelakangi hukuman tujuh segel, tujuh sangkakala, dan tujuh cawan?) Segel, sangkakala, dan cawan ini merupakan kerangka atau garis besar dari bagian ini. Enam segel itu dibuka Tuhan, disertai hukuman atas bumi. Lalu segel yang ketujuh terdiri dari tujuh sangkakala.299 Keenam sangkakala pertama diceritakan, lalu yang ketujuh terdiri dari tujuh cawan. Struktur ini menekankan dahsyatnya hukuman atas "mereka yang diam di bumi". Segel yang ketujuh merupakan ketujuh sangkakala, dan sangkakala yang ketujuh merupakan ketujuh cawan.300 Jadi, sesudah "yang diam di bumi" mengalami hukuman-hukuman dahsyat yang mulai dari segel yang pertama sampai dengan segel yang keenam, mungkin mereka akan berpikir, "Tinggal hanya satu hukuman lagi, bukankah ada tujuh segel?" Tetapi mereka akan heran, sebab yang "satu" lagi itu terdiri dari tujuh hukuman lagi, yang ditandai dengan tujuh sangkakala. Lalu, sesudah hukuman-hukuman dari enam sangkakala, mungkin mereka akan berpikir, "Akhirnya, hanya satu hukuman lagi..." tetapi mereka akan heran, karena yang "satu" lagi itu terdiri dari tujuh hukuman lagi, yang disebut tujuh cawan.301
Struktur ini menekankan betapa dahsyatnya hukuman-hukuman itu. Selain itu, ternyata segel, sangkakala, dan cawan menjadi garis besar, kerangka, atau "rantai" kisah ini. Selain "rantai kisah" ini ada beberapa hal lain yang juga disisipkan. Setiap "tambahan" ini juga merupakan dorongan untuk ketujuh jemaat itu.
Bagian ini menceritakan "Masa Kesengsaraan", yang merupakan "minggu" yang ke-70 dalam Kitab Daniel pasal 9, suatu masa yang berkelanjutan tujuh tahun. Di antara nas-nas yang lain, Amos 5:18-20 menceritakan kesengsaraan yang akan dialami umat Israel pada masa itu.
Menurut tafsiran lain, keenam segel dalam Wahyu 6 melambangkan masa ini, "zaman gereja", yang penuh dengan peperangan dan penderitaan seperti dikatakan di dalam Markus 13:5-13 ("Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru").
Tetapi paham tersebut agak sulit diterima, kalau kita membaca 6:8, "Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang ada di bumi." Jadi kalau segel yang keempat dibuka, paling tidak kira-kira satu milyar orang akan dibunuh. Itu bukan zaman sekarang. Alasan lain berkaitan dengan permintaan Tuhan Yesus, yang disebutkan dalam Wahyu 5 dan Mazmur 2:8. Seandainya enam segel itu menceritakan keadaan kita dalam "zaman gereja", artinya gulungan kitab itu sudah diminta Tuhan, dan segel itu sedang dibuka. Dengan demikian, menurut tafsiran tersebut, pembukaan enam segel menghabiskan waktu 2000 tahun, tetapi tujuh sangkakala dan tujuh cawan hanya makan waktu kurang dari tiga tahun. Ini tidak mustahil, tetapi agak aneh.
Lebih baik, sesuai dengan dahsyatnya pembukaan segel dan kepentingan pengambilan gulungan kitab, pengambilan gulungan kitab dianggap permulaan Masa Kesengsaraan, dan pembukaan segel dianggap sebagai sebagian dari hukuman Allah atas "yang diam di bumi" pada Masa Kesengsaraan. Hukuman yang dahsyat harus mendahului pendirian Kerajaan Allah di bumi, sangat jelas dalam Amos 5:18-20 dan Yesaya 2:12-21.
Isi Bagian Ini
Dari segi isi (bukan bentuk), bagian ini ada kesamaannya dengan Markus 13 (juga Matius 24 dan Lukas 21), saat Tuhan Yesus bernubuat mengenai akhir zaman. Beasley-Murray302 mencatat kesamaan-kesamaan tersebut sebagai berikut:
1. Perang-perang |
1. Perang-perang |
2. Perselisihan inter- nasional |
2. Perselisihan inter- nasional |
3. Gempa bumi |
3. Kelaparan |
4. Kelaparan |
4. Wabah/sampar |
5. Penganiayaan |
5. Penganiayaan |
6. Gerhana, bintang berjatuhan, goncangan kuasa-kuasa langit |
6. Gempa bumi, gerhana, bintang berjatuhan, pembesar bersembunyi di gua, langit menyusut |
Hagelberg: Why 4:1--22:21 - -- III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi s...
III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi sesudah ini") dan 4:1 ("Naiklah kemari dan Aku akan menunjuk kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini") kita mengetahui bahwa pasal 4 merupakan permulaan dari bagian ketiga. Bagian ketiga ini akan menceritakan "apa yang akan/harus terjadi sesudah" hal-hal mengenai ketujuh jemaat. Apa yang dibahas dalam pasal 1-3 sudah terjadi. Ketujuh jemaat itu sudah tidak ada lagi, sedangkan apa yang digambarkan dalam pasal 4-22 belum terjadi.
Fungsi bagian ini:
Memang Tuhan Yesus sudah menjanjikan pahala yang indah dan hebat kepada yang setia, kepada "barangsiapa yang menang", kepada "yang menuruti apa yang tertulis di dalam" Kitab Wahyu. Dalam bagian ketiga ini dibuktikan bahwa janji-janji itu bukan omong kosong, tetapi Dia mampu menggenapi janji-Nya, karena Dia akan mengalahkan musuh-Nya dan mendirikan Kerajaan-Nya. Juga, mereka yang menganiaya anggota jemaat Kristus akan dikalahkan oleh Raja atas segala raja, sehingga mereka yang dianiaya akan dihibur dan didorong untuk setia di dalam penganiayaan.
Struktur bagian ini:
Struktur bagian ini dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, sebagai berikut:
Visi Takhta sebagai Pendahuluan, 4:1-5:14
Masa Kesengsaraan, 6:1-20:3
Kerajaan Seribu Tahun, 20:4-15
Yerusalem yang Baru, 21:1-22:5
Penjelasan Akhir dari Penglihatan, 22:6-17
Bagian Penutup dari Kitab, 22:18-21