
Teks -- 2 Timotius 3:16 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> 2Tim 3:16-17
Full Life: 2Tim 3:16-17 - SEGALA TULISAN YANG DIILHAMKAN ALLAH.
Nas : 2Tim 3:16-17
Pembahasan tentang pengilhaman dan kekuasaan Alkitab dapat ditemukan
dalam
lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKIT...
Nas : 2Tim 3:16-17
Pembahasan tentang pengilhaman dan kekuasaan Alkitab dapat ditemukan dalam
lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB.
BIS -> 2Tim 3:16
BIS: 2Tim 3:16 - Semua yang tertulis dalam Alkitab, diilhami oleh Allah dan berguna Semua yang tertulis dalam Alkitab, diilhami oleh Allah dan berguna: atau Setiap tulisan dalam Alkitab yang diilhami Allah juga berguna.
Semua yang tertulis dalam Alkitab, diilhami oleh Allah dan berguna: atau Setiap tulisan dalam Alkitab yang diilhami Allah juga berguna.
Jerusalem -> 2Tim 3:16
Jerusalem: 2Tim 3:16 - -- Terjemahan lain, yang kiranya lebih tepat: Seluruh Kitab Suci diilhamkan oleh
Allah dan bermanfaat ... (bdk ay 16). Keterangan penting ini tentang
dii...
Terjemahan lain, yang kiranya lebih tepat: Seluruh Kitab Suci diilhamkan oleh
Allah dan bermanfaat ... (bdk ay 16). Keterangan penting ini tentang
diilhamkannya Kitab Suci, bdk 2Pe 1:21, ialah Perjanjian Lama,
mengenai juga beberapa tulisan Kristen, 1Tim 5:18; bdk
Ref. Silang FULL -> 2Tim 3:16
Ref. Silang FULL: 2Tim 3:16 - yang diilhamkan // untuk mengajar // dalam kebenaran · yang diilhamkan: 2Pet 1:20,21
· untuk mengajar: Rom 4:23,24; Rom 4:23 ; Rom 4:24
· dalam kebenaran: Ul 29:29
· yang diilhamkan: 2Pet 1:20,21
· untuk mengajar: Rom 4:23,24; [Lihat FULL. Rom 4:23 ]; [Lihat FULL. Rom 4:24 ]
· dalam kebenaran: Ul 29:29

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> 2Tim 3:10-17
Matthew Henry: 2Tim 3:10-17 - Tanda-tanda Masa yang Sukar; Keunggulan Alkitab Tanda-tanda Masa yang Sukar; Keunggulan Alkitab (3:10-17)
Di sini Rasul Paulus menegaskan kepada Timotius jalan mana yang telah ia tempuh.
I...
Tanda-tanda Masa yang Sukar; Keunggulan Alkitab (3:10-17)
- Di sini Rasul Paulus menegaskan kepada Timotius jalan mana yang telah ia tempuh.
- I. Rasul Paulus membentangkan di hadapan Timotius teladannya sendiri, di mana Timotius telah menjadi salah seorang saksi mata yang sudah lama mengikuti Rasul Paulus (ay. 10), tetapi engkau telah mengikuti ajaranku. Semakin lama kita mengikuti ajaran Kristus dan rasul-rasul-Nya, akan semakin erat kita memegangnya. Alasan mengapa banyak orang tidak memegangnya erat-erat adalah karena mereka tidak mengikuti ajaran itu sepenuhnya. Rasul-rasul Kristus tidak memiliki musuh-musuh kecuali mereka yang tidak mengikuti mereka atau tidak mengikuti mereka sepenuhnya. Orang-orang yang mengikuti para rasul akan sangat mengasihi mereka dan sangat menghormati mereka. Nah, apa saja yang telah diikuti oleh Timotius sepenuhnya di dalam diri Rasul Paulus?
- 1. Pengajaran yang telah diberitakan oleh Rasul Paulus. Rasul Paulus tidak menahan apa pun dari para pendengarnya, sebaliknya ia memberitakan seluruh maksud Allah kepada mereka (Kis. 20:27). Jadi, kalau bukan karena kesalahan mereka sendiri, mereka pasti akan mengikuti ajaran itu sepenuhnya. Timotius sangat beruntung dapat diajar oleh seorang guru pembimbing seperti itu dan diberitahukan tentang ajaran yang ia beritakan.
- 2. Timotius telah mengikuti sepenuhnya perilaku Rasul Paulus, engkau telah mengikuti ajaranku dan cara hidupku. Cara hidup Rasul Paulus sejalan dengan ajarannya, dan tidak bertentangan dengan ajaran itu. Ia tidak akan meruntuhkan semua yang telah ia bangun melalui pemberitaannya dengan cara hidupnya. Para pelayan Tuhan itu yang selalu akan bisa berbuat baik dan meninggalkan buah-buah kekal dari pelayanan mereka adalah yang cara hidupnya selaras dengan ajaran mereka. Sebaliknya orang-orang yang dapat berkhotbah dengan baik dan cara hidupnya berantakan sama sekali tidak akan dapat memberikan keuntungan kepada banyak orang.
- 3. Timotius mengikuti sepenuhnya perkara besar apa yang menjadi pandangan dan tujuan Rasul Paulus, baik di dalam pemberitaannya maupun di dalam perilaku hidupnya sehari-hari: “Engkau tahu tujuanku (ay. 10, TL dan KJV), apa yang kukejar, betapa jauh semuanya itu dari rancangan duniawi, kedagingan, dan kebendaan, dan betapa bersungguh-sungguhnya aku bertujuan untuk mendatangkan kemuliaan bagi Allah dan kebaikan bagi jiwa-jiwa manusia.”
- 4. Timotius mengikuti sepenuhnya pekerti yang baik dari Rasul Paulus, yang dapat ia kumpulkan dari pengajaran-pengajarannya, cara hidupnya, dan tujuan hidupnya. Sebab Rasul Paulus memberikan bukti dari imannya (yaitu, ketulusan dan kesetiaannya, atau imannya di dalam Kristus, imannya mengenai dunia lain, yang olehnya Rasul Paulus hidup), kesabarannya terhadap jemaat-jemaat, yang kepada mereka ia memberitakan firman dan atas mereka ia bertanggung jawab, kasihnya terhadap semua orang, dan ketekunannya. Itu semua adalah kasih karunia yang menonjol pada diri Rasul Paulus, dan Timotius mengetahui dan mengikutinya.
- 5. Timotius telah ikut menderita ketika Rasul Paulus dianiaya karena berbuat baik (ay. 11), “Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah kuderita,” (ia hanya menyebut penganiayaan-penganiayaan yang terjadi pada dirinya ketika Timotius ada bersamanya, yaitu di Antiokhia, di Ikonium, dan di Listra). “Oleh karena itu, janganlah engkau terkejut jika engkau menderita kesulitan-kesulitan besar, karena kesulitan itu tidak lebih besar dari pada yang kutanggung sebelumnya.”
- 6. Timotius mengikuti betapa besarnya pemeliharaan Allah kepada Rasul Paulus, meskipun demikian semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya. Sebab ia tidak pernah gagal dalam mencapai tujuan-Nya, begitu jugalah Allahnya tidak pernah mengecewakan dia. Engkau sudah mengikuti sepenuhnya kesengsaraanku. Ketika kita mengikuti hanya sebagian dari kesengsaraan orang-orang baik, maka kita akan tergoda untuk merendahkan tujuan yang menjadi alasan mereka menderita. Ketika kita hanya mengikuti kesukaran yang mereka tanggung untuk Kristus, kita akan siap berkata, “Kita akan meninggalkan tujuan yang tampaknya harus kita bayar mahal untuk mengakuinya.” Tetapi ketika kita mengikuti sepenuhnya kesengsaraan itu, tidak saja bagaimana mereka menderita, tetapi bagaimana mereka disokong dan dihiburkan di bawah penderitaan mereka, maka, bukannya merasa kecil hati, semangat kita malah digelorakan oleh hal itu, khususnya ketika kita merenungkan bahwa kita harus siap menghadapi hal-hal seperti itu, memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya (ay. 12). Memang tidak selalu sama. Pada masa itu orang-orang yang mengaku beriman kepada Kristus lebih rentan dan terbuka terhadap penganiayaan daripada masa-masa lainnya. Namun, di segala zaman, lebih atau kurang, orang-orang yang ingin hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya. Mereka harus sadar bahwa mereka setiap saat akan dipandang rendah, dan bahwa agama mereka akan menjadi penghalang bagi kedudukan mereka. Orang-orang yang ingin hidup beribadah harus siap menghadapi hal itu, khususnya mereka yang ingin beribadah di dalam Kristus Yesus, yaitu, sesuai dengan semua aturan agama Kristen yang ketat. Begitulah semua orang yang mengenakan pakaian hamba dan menyandang nama Sang Penebus yang Disalibkan. Semua orang yang menunjukkan hidup keagamaan mereka di dalam perilaku mereka, mereka yang tidak saja saleh, tetapi juga hidup beribadah, biarlah mereka juga siap menghadapi penganiayaan, khususnya ketika mereka memiliki keyakinan yang teguh di dalam agamanya. Perhatikan baik-baik,
- (1) Hidup Rasul Paulus sangat patut dicontoh dalam tiga hal, yaitu pengajarannya, yang selalu sesuai dengan kehendak Allah. Cara hidupnya, yang selalu selaras dengan pengajarannya, dan penganiayaan dan penderitaannya.
- (2) Walaupun hidup Rasul Paulus merupakan hidup yang luar biasa berguna, namun kehidupannya adalah kehidupan yang sarat dengan penderitaan-penderitaan berat. Dan, menurut saya, tidak ada seorang pun yang lebih mendekati Sang Guru Agung mereka dalam hal pelayanan dan penderitaan daripada Rasul Paulus. Ia menderita hampir di setiap tempat. Roh Kudus menjadi saksi bahwa penjara dan sengsara menunggu dia (Kis. 20:23). Di sini ia menyebutkan bahwa penganiayaan-penganiayaan dan kesengsaraan-kesengsaraannya di Antiokhia, di Ikonium, dan di Listra, di samping penderitaan-penderitaan yang pernah ia tanggung di tempat-tempat lain.
- (3) Rasul Paulus menyebutkan bahwa Tuhan melepaskan dia dari semua penganiayaan dan kesengsaraan itu. Ia menyebutkan ini untuk membesarkan hati Timotius dan kita yang sedang berada di bawah penderitaan.
- (4) Di sini kita membaca perihal cara hidup dan perlakuan terhadap orang-orang Kristen yang sejati. Yaitu bahwa mereka hidup beribadah di dalam Yesus Kristus – inilah perilaku hidup mereka. Dan mereka akan menderita aniaya – inilah perlakuan yang mereka harus hadapi di dalam dunia ini.
- II. Ia mengingatkan Timotius mengenai akhir yang mematikan bagi para penggoda itu, sebagai sebuah alasan mengapa ia harus tetap berpegang pada kebenaran seperti yang ada di dalam Yesus, sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, dan seterusnya (ay. 13). Amatilah, sebagaimana orang-orang baik, oleh kasih karunia Allah, bertumbuh semakin baik dan baik, begitu jugalah orang-orang jahat, melalui kelicikan Iblis dan kuasa kebobrokan mereka sendiri, mereka menjadi semakin buruk dan buruk. Jalan dosa itu selalu merosot ke bawah, dari buruk menjadi semakin buruk, menyesatkan dan disesatkan. Mereka yang menyesatkan orang lain juga menyesatkan diri sendiri. Mereka yang menarik orang lain ke dalam kekeliruan menyeret diri sendiri ke dalam kesalahan yang lebih banyak dan lebih banyak lagi, dan pada akhirnya mereka harus membayar harganya.
- III. Rasul Paulus memerintahkan Timotius untuk tetap memelihara pendidikan yang baik, dan khususnya mengenai hal-hal yang telah ia pelajari dari Kitab Suci, tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima (ay. 14-15). Perhatikanlah, tidak cukup hanya mempelajari apa yang baik, tetapi kita harus belajar terus-menerus, serta bertekun di dalamnya sampai akhir. Dengan demikian maka kita adalah benar-benar murid Kristus (Yoh. 8:31). Kita tidak boleh menjadi anak-anak lagi, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan (Ef. 4:14). Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia (Ibr. 13:9). Oleh karena itu kita harus tetap berpegang pada kebenaran yang telah kita pelajari dari Alkitab. Kita tidak boleh tetap tinggal di dalam kekeliruan dan kesalahan yang telah menyeret kita ke dalamnya, ketika kita masih sebagai anak-anak dan dalam masa muda kita (kita harus meninggalkannya sesudah melakukan penyelidikan yang sedalam-dalamnya dan diinsafkan sepenuhnya). Namun, yang terpenting adalah bahwa kita perlu terus berpegang pada kebenaran yang dengan sangat jelas telah ditegaskan oleh Kitab Suci. Jika Timotius mau berpegang teguh pada kebenaran seperti yang telah diajarkan kepadanya, maka hal ini akan mempersenjatai dirinya terhadap jerat para penggoda yang menyelundup masuk. Amatilah, Timotius harus tetap berpegang pada kebenaran yang telah ia terima dan ia yakini.
- 1. Merupakan suatu kebahagiaan besar untuk mengetahui bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepada kita itu sungguh benar dan pasti adanya (Luk. 1:4). Tidak saja mengetahui apa saja kebenaran-kebenaran itu, tetapi juga mengetahui bahwa kebenaran-kebenaran itu sungguh-sungguh tidak perlu diragukan lagi. Apa yang telah kita pelajari bahwa kita harus berusaha supaya menjadi lebih yakin dan lebih yakin lagi, sehingga dengan berakar di dalam kebenaran itu, kita dapat terlindung dari kekeliruan, sebab kepastian di dalam agama atau ibadah merupakan hal yang sangat penting dan memberikan keuntungan. Mengetahui,
- (1) “Bahwa engkau pernah diajar oleh guru-guru yang baik, ingatlah orang yang telah mengajarkannya kepadamu. Engkau tidaklah diajar oleh orang-orang jahat dan para penyesat, melainkan oleh orang-orang baik, yang sudah mengalami sendiri kuasa kebenaran-kebenaran yang mereka ajarkan kepadamu, dan siap untuk menderita demi kebenaran itu, dan dengan demikian memberikan bukti sepenuhnya akan keyakinan mereka atas kebenaran-kebenaran itu.”
- (2) “Secara khusus mengenal dasar yang teguh, yang di atasnya engkau telah membangun, yaitu, Kitab Suci, ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci” (ay. 15).
- 2. Orang-orang yang ingin mempelajari sendiri perkara-perkara Allah, dan diyakinkan olehnya, harus mengenal Kitab Suci, sebab Kitab Suci ini merupakan ringkasan dari wahyu ilahi.
- 3. Merupakan suatu kebahagiaan besar untuk dapat mengenal Kitab Suci dari sejak masa kanak-kanak, dan sedini mungkin anak-anak harus sudah memperoleh pengetahuan dari Kitab Suci. Usia anak-anak adalah usia belajar, dan orang-orang yang ingin memperoleh pembelajaran yang benar harus memperolehnya dari Kitab Suci.
- 4. Kitab yang harus kita kenal adalah Kitab Suci, yang datang dari Allah yang kudus, disampaikan oleh orang-orang kudus, mengandung perintah-perintah kudus, membicarakan hal-hal yang kudus, dirancang untuk membuat kita menjadi kudus, dan membimbing kita di jalan kekudusan menuju kebahagiaan. Disebut Kitab Suci, supaya dapat dibedakan dari tulisan-tulisan duniawi dari segala jenis dan dari tulisan-tulisan yang hanya membicarakan akhlak belaka, keadilan dan kejujuran yang bersifat umum, tetapi tidak pernah memasuki pokok bahasan tentang kekudusan. Jika kita ingin mengenal Kitab Suci, kita harus membaca dan menyelidikinya setiap hari, seperti yang dilakukan oleh orang-orang bijaksana di Berea (Kis. 17:11). Kitab Suci itu tidak boleh kita abaikan begitu saja, dan jarang atau bahkan tidak pernah dilihat. Nah, perhatikan baik-baik di sini.
- (1) Apa keunggulan Kitab Suci itu. Kitab Suci itu diilhamkan oleh Allah (ay. 16), dan itulah sebabnya Kitab Suci itu disebut firman Allah. Kitab Suci adalah pengungkapan ilahi, yang dapat kita andalkan sebagai benar-benar sempurna, tidak dapat salah. Roh yang sama yang telah mengembuskan akal budi ke dalam diri kita, juga mengembuskan pengungkapan atau pewahyuan di antara kita, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah (2Ptr. 1:21). Nabi-nabi dan para rasul tidak berbicara dari diri mereka sendiri, tetapi hal-hal yang mereka terima dari Tuhan itulah yang mereka sampaikan kepada kita. Bahwa Kitab Suci diberikan melalui pengilhaman Allah tampak dari kebesaran gayanya, yaitu dari kebenaran, kemurnian, dan keagungan ajaran-ajaran yang ada di dalamnya. Pengilhaman Allah juga tampak dari keselarasan dari bagian-bagiannya, dari kuasa dan pengaruhnya atas akal budi banyak orang yang bertobat olehnya, dari penggenapan banyak nubuatan yang berkaitan dengan hal-hal yang melampaui batas ramalan manusia, dan dari banyak mujizat yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia dan yang dikerjakan sebagai bukti untuk menunjukkan bahwa mujizat-mujizat itu berasal dari Allah. Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karena Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya (Ibr. 2:4).
- (2) Apa gunanya Kitab Suci itu bagi kita.
- [1] Kitab Suci dapat memberi hikmat kepada kita dan menuntun kita kepada keselamatan, artinya, ia menjadi pedoman yang pasti dalam perjalanan kita menuju kehidupan kekal. Perhatikanlah, orang-orang yang sungguh-sungguh bijaksana adalah yang memperoleh hikmat untuk dituntun kepada keselamatan. Kitab Suci sanggup membuat kita sungguh-sungguh berhikmat, berhikmat bagi jiwa kita dan bagi hidup kita di dunia yang lain. “Untuk memberi hikmat kepadamu dan menuntunmu kepada keselamatan oleh iman.” Perhatikanlah, Kitab Suci akan membuat kita memperoleh hikmat yang dapat menuntun kita kepada keselamatan, jika digabungkan dengan iman, dan bukan sebaliknya (Ibr. 4:2). Sebab, jika kita tidak percaya akan kebenaran dan kebaikan Kitab Suci, maka Kitab Suci tidak akan ada gunanya bagi kita.
- [2] Kitab Suci itu bermanfaat bagi kita untuk mencapai semua tujuan hidup Kekristenan, untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Kitab Suci memenuhi semua tujuan pengungkapan atau pewahyuan ilahi. Kitab Suci mengajar kita dalam kebenaran, menegur kita atas perbuatan yang keliru, membimbing kita kepada yang baik. Kitab Suci itu berguna dalam segala hal, sebab kita semua perlu diajar, diperbaiki, dan ditegur. Kitab Suci khususnya berguna bagi para pelayan Tuhan, yang bertanggung jawab untuk memberikan pengajaran, perbaikan, dan teguran. Dari manakah mereka dapat memperoleh sumber yang lebih baik untuk melakukan semua itu selain dari Kitab Suci?
- [3] Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik (ay. 17). Orang-orang Kristen dan para pelayan jemaat adalah manusia kepunyaan Allah. Yang menyempurnakan seorang manusia menjadi kepunyaan Allah di dunia ini adalah Kitab Suci itu. Oleh Kitab Suci kita diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. Yang ada di dalam Kitab Suci cocok untuk segala perkara. Apa pun juga kewajiban yang harus kita jalankan, apa pun pelayanan yang diminta dari kita, kita dapat menemukan cukup bantuan di dalam Kitab Suci untuk memperlengkapi kita dalam menjalankan semua tugas itu.
- (3) Secara keseluruhan kita lihat di sini,
- [1] Bahwa Kitab Suci memiliki banyak kegunaan, dan memenuhi berbagai tujuan dan maksud yang berbeda. Kitab Suci itu bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki semua kekeliruan baik dengan memberi nasihat maupun dengan bertindak, serta untuk mendidik orang dalam kebenaran.
- [2] Kitab Suci merupakan peraturan iman dan perbuatan yang sempurna dan dirancang bagi orang-orang kepunyaan Allah, para pelayan Tuhan dan juga orang-orang Kristen yang mengabdikan diri kepada Allah, sebab Kitab Suci itu bermanfaat untuk mengajar, dan seterusnya.
- [3] Kalau kita memakai Kitab Suci yang diilhamkan oleh Allah sebagai sumber tuntunan kita, dan mengikuti semua petunjuknya, maka kita akan bertumbuh menjadi manusia kepunyaan Allah, sempurna, dan diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
- [4] Tidak ada tulisan-tulisan dari para ahli filsafat, ataupun dongeng-dongeng dari para rabi, ataupun adat istiadat lisan yang dapat membuat kita menjadi manusia kepunyaan Allah yang sempurna, kecuali Kitab Suci yang sungguh memenuhi segala tujuan dan maksud tersebut. Oh, kiranya kita dapat lebih mengasihi Alkitab kita, dan semakin melekat lebih dekat kepadanya! Dan kemudian kita akan menemukan manfaat dan keuntungan yang dirancang olehnya, dan pada akhirnya mencapai kebahagiaan yang dijanjikan dan dipastikan bagi kita di dalamnya.
SH -> 2Tim 3:10-17; 2Tim 3:10-17
SH: 2Tim 3:10-17 - Baca dan lakukan! (Minggu, 18 Mei 2008) Baca dan lakukan!
Kesetiaan terhadap iman tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui
suatu proses di dalam jangka waktu tertentu. Akan tetapi, ...
Baca dan lakukan!
Kesetiaan terhadap iman tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui
suatu proses di dalam jangka waktu tertentu. Akan tetapi,
kesetiaan iman di masa lalu ternyata bukan jaminan kesetiaan
iman di masa datang. Meskipun Timotius telah mengikuti ajaran
dan teladan Paulus, Paulus merasa perlu untuk terus memotivasi
Timotius agar melan-jutkan hal itu di masa kemudian (ayat
10-11). Terutama bila ia nanti mengalami masa penganiayaan (ayat
12). Cepat atau lambat, para pengikut Kristus pasti akan
mengalami penganiayaan. Oleh karena itu, jangan kaget bila orang
salah paham terhadap iman kita, mengkritik kita, dan bahkan
mencoba melukai kita karena iman kita. Yang penting, jangan
menyerah! Hiduplah sebagaimana seharusnya, yakni menyenangkan
hati Allah dan bukan mengikuti kehendak orang lain. Hidup
orang-orang munafik yang telah digambarkan oleh Paulus (ayat
2Tim. 3:1-9) hendaknya menjadi peringatan bagi Timotius. Mereka
bukan atheis, bukan pula penentang kekristenan. Namun hidup
keagamaan mereka merupakan penyangkalan terhadap kuasa iman yang
seharusnya ada. Akibatnya mereka jadi bertambah jahat (ayat 13).
Tidak dapat disangkal, bahwa dalam mempertahankan kesetiaan iman,
diperlukan juga kehadiran teladan orang-orang beriman yang setia
pada firman Tuhan. Selain Paulus, Timotius juga memiliki ibu dan
nenek yang menjadi teladan iman bagi dia. Sejak ia kecil, ibu
dan neneknya telah mengajari dia Kitab Suci (ayat
Akan tetapi, sumber terbesar untuk mempertahankan kesetiaan iman adalah firman Tuhan sendiri. Alkitab bukan-lah kisah, fabel, atau mitos tentang Tuhan. Melalui Roh Kudus, Allah menyatakan diri dan kehendak-Nya. Melalui firmanlah, Tuhan membimbing orang untuk setia di dalam iman dan kebenaran Tuhan (ayat 16-17). Oleh karena itu, bacalah dan lakukan apa yang Allah pesankan di dalamnya.

SH: 2Tim 3:10-17 - Berpegang pada kebenaran. (Sabtu, 31 Agustus 2002) Berpegang pada kebenaran. Kembali Paulus memberikan kontras di sini dengan frasa "Tetapi, engkau ...." Paulus menasihati Timotius agar mengambil rute ...
Berpegang pada kebenaran.
Kembali Paulus memberikan kontras di sini dengan frasa "Tetapi, engkau ...." Paulus menasihati Timotius agar mengambil rute kehidupan yang bertolak-belakang dengan para pengajar sesat. Timotius didorong untuk mengikuti teladan hidupnya, yang setia dan senantiasa menantikan kedatangan Tuhan Yesus. Timotius perlu meneladani pengajaran dan kesalehannya. Ia juga perlu memiliki cara pikir seperti Paulus, memiliki niat untuk melayani Tuhan dengan daya tahan yang dilandasi kasih. Bukan hanya menasihati secara abstrak, Paulus kemudian mengingatkan Timotius tentang apa yang dialaminya sendiri di Antiokhia ketika ia dan Barnabas diusir, di Ikonium, ketika akan dilempari batu oleh masyarakat, dan di Listra, ketika ia dan Barnabas mula-mula disembah, tetapi lalu dilempari batu sampai hampir mati - namun Allah menyelamatkannya. Semua orang, termasuk Timotius, yang berketetapan untuk menjadi saleh akan mengalami penganiayaan. Mereka harus sadar akan hal itu.
Untuk kedua kalinya muncul frasa "Tetapi, engkau ..." (ayat 14). Timotius sekarang didorong untuk berpegang teguh pada keyakinan yang dimilikinya sejak muda. Ia telah belajar dari Lois dan Eunike tentang iman kepada Kristus. Ia telah belajar dari Paulus. Ia juga telah belajar dari Perjanjian Lama dan Injil. Semua sumber tersebut membawa Timotius kepada pemahaman yang benar tentang keselamatan di dalam Kristus. Paulus menyatakan bahwa "segala tulisan" merupakan embusan nafas Allah, artinya keluar dari mulut Allah sendiri. Yang dimaksud "segala tulisan" di sini adalah PL ditambah dengan pesan-pesan Injil Kristus yang telah Timotius terima, baik secara tulisan maupun tulisan. Segala tulisan itu menolong orang-orang percaya untuk mendapatkan pengajaran yang benar, menghardik ajaran sesat, mengoreksi kehidupan moral yang keliru, dan menolong orang untuk hidup dalam kesalehan. Tujuan Paulus mengemukakan ini adalah agar Timotius setia dalam pelayanannya dan dipersiapkan untuk pekerjaan baik: mengabarkan Injil Kristus dengan tekun.
Renungkan: Teladanilah mereka yang patut diteladani dan berpeganglah pada Alkitab. Itulah rahasia pelayanan yang sukses.
Utley -> 2Tim 3:10-17
Utley: 2Tim 3:10-17 - --NASKAH TERJEMAHAN BARU: 2Tim 3:10-1710 Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku...
NASKAH TERJEMAHAN BARU: 2Tim 3:10-17
10 Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku. 11 Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra. Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya. 12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya, 13 sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan. 14 Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. 15 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. 16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. 17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
2Tim 3:10-11 Ayat 2Tim 3:10 adalah sebuah kontras dengan kehidupan dan prioritas dari para guru palsu. Paulus mencantumkan hal-hal yang dialami oleh Timotius dengan dia dalam pelayanan:
- 1. Ajaran Apostolik Paulus (lih. 1Tim 4:6)
- 2. Gaya hidup Paulus
- 3. Tujuan Paulus
- 4. Iman Paulus (lih. 1Tim 6:11)
- 5. Kesabaran Paulus
- 6. Kasih Paulus (lih. 1Tim 6:11)
- 7. Ketekunan Paulus (lih. 1Tim 6:11)
- 8. Penindasan Paulus
- 9. Penderitaan Paulus (lih. 1Kor 4:10-13; 2Kor 4:7-11; 6:3-10; 11:23-28)
Semua KATA KERJA dalam 2Tim 3:10-11 adalah AORIST. Paulus sedang merenungkan perjalanan misinya dan bagaimana Tuhan telah membebaskannya dalam segala situasi. Dia menyampaikan dorongan ini kepada Timotius dengan cara mengingatkan.
2Tim 3:11 "Antiokhia, Ikonium dan Listra" Dari Kis 13; 14 kita tahu bahwa inilah wilayah dari rumah Timotius.
2Tim 3:12 Ini adalah ayat yang mengejutkan bagi orang percaya barat modern. Budaya kita telah terhindar dari penganiayaan yang berkaitan dengan Kekristenan. Tapi dengan kurangnya penganiayaan juga datang kekurangan kekuatan dan kesalehan! Yesus disempurnakan oleh hal-hal yang diderita-Nya (lih. Ibr 5:8). Hal-hal yang Tuhan gunakan untuk mengembangkan anak-anak-Nya ke dalam keserupaan dengan Kristus adalah hal-hal yang oleh orang barat modern sangat dijauhi! Pergerakan kesehatan, kekayaan, dan kemakmuran mencirikan budaya manja dan kolokan.
Perhatikan teksnya mengatakan "semua"! Penganiayaan adalah hal yang normal bagi anak-anak Allah yang berusaha untuk hidup bagi Dia di dunia yang jatuh; Ya, normal (lih. Mat 5:10-12; Yoh 15:18-21; 16:1-2; 17:14; Kis 14:22; Rom 5:3-4; 8:17; 2Kor 4:16-18; Fili 1:29; 2Tim 1:8; 2:3; 3:12; 1Tes 3:3; Yak 1:2-4; 1Pet 4:12-19 )!
Kita bukan harus mencari penganiayaan, tapi kita harus hidup siap! Jika kita mati setiap hari (lih. 2Kor 5:14-15; Gal 2:20; 1Yoh 3:16) untuk tujuan Kristus, maka kematian jasmani tidak mengintimidasi kita lagi!
2Tim 3:13 "orang jahat dan penipu" Guru-guru palsu ini adalah penipu seperti pesulap palsu (lih. 2Tim 3:8).
□ "akan bertambah jahat" Ini adalah KATA KERJA yang sama seperti dalam 2Tim 2:16.
□ "menyesatkan" Ini adalah PRESENT ACTIVE PARTICIPLE. Mereka menyesatkan orang lain karena mereka dipimpin oleh kejahatan.
□ "dan disesatkan" Ini adalah PRESENT PASSIVE PARTICIPIVE. Mereka yang terjebak oleh dosa, diri sendiri, dan Setan cenderung menjebak orang lain!
2Tim 3:14 "hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini" Ini adalah kontras dengan 2Tim 3:13 dan melanjutkan dorongan dari 2Tim 3:10-12. Ini adalah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE (lih. 2Tim 2:13; Tit 1:9).
2Tim 3:15 "dari kecil" Ini menunjukkan pelatihan rohani Timotius di rumah (lih. 2Tim 1:5). Tidaklah pasti apakah ini merujuk pada Yudaisme atau Kekristenan.
□ "Kitab suci" Ini bisa mencakup lebih dari sekedar PL, namun ayat 2Tim 3:16 menunjukkan kepada kita bahwa PL adalah apa yang dimaksudkan di sini.
□ "yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan" Ini menunjukkan bahwa tujuan utama Kitab Suci adalah penebusan umat manusia. Ini juga menunjukkan kepada kita mekanisme penebusan yang merupakan respon iman umat manusia terhadap Mesias Allah. Inilah esensi khotbah Apostolik (kerygma). Namun demikian, ayat 2Tim 3:17 menunjukkan bahwa Kitab Suci (yang dalam teks ini pasti mengacu pada PL karena PB belum lengkap atau beredar) memiliki tujuan lain - memperlengkapi orang-orang kudus untuk gaya hidup yang serupa dengan Kristus. Paulus sering menggunakan PL untuk mendorong orang percaya untuk menjalani kehidupan saleh. PL tidak berfungsi untuk "pembenaran" (lih. Gal 3), namun berfungsi untuk "pengudusan". Lihat Topik Khusus pada 1Tim 1:8.
Lihat topik khusus KERYGMA GEREJA MULA-MULA
2Tim 3:16 "Segala tulisan" Tidak ada artikel. Ini bisa diterjemahkan "setiap Kitab Suci" (NET Bible), tapi ini mungkin menyiratkan beberapa fakta kepada beberapa orang bahwa mereka adalah kebenaran-kebenaran yang terisolasi (proposisi). Wabah pelajaran Alkitab modern adalah metode interpretasi "pencomotan naskah" yang menghancurkan konteks sastra dan maksud dari si pengarang yang diilhami.
□ "diilhamkan Allah" Ini secara harfiah adalah "dihembuskan dari Tuhan." Bagaimana-nya idak disebutkan, tapi siapa dan mengapa-nya sangat spesifik! Dalam 2Pet 1:21 Roh adalah fokus dari inspirasi, tapi di sini ini adalah Bapa. Keduanya aktif di bidang ini!
Ini adalah kebenaran penting yang ingin saya tambahkan dari 2Pet 1:20-21 (lihat www.freebiblecommentary.org.)
2Pet 1:20 "Kitab Suci" Ini adalah salah satu dari beberapa ayat dalam PB yang berbicara tentang perwahyuan-diri Allah dalam tulisan-tulisan PL dan PB (yaitu, Alkitab).
- 1. Mat 5:17-19
- 2. 1Kor 2:9-13
- 3. 1Tes 2:13
- 4. 2Tim 3:16
- 5. 1Pet 1:23-25
- 6. 2Pet 1:20-21
- 7. 2Pet 3:15-16
Hakikat dari semuanya ini adalah bahwa Kitab Suci berasal dari Allah dan merupakan bagian dari Allah, bukan manusia. Allah mengilhami para penulis (lih. 2Pet 1:20-21) dan tulisan-tulisan mereka (lih. 2Tim 3:16).
□ "ditafsirkan menurut kehendak sendiri" Frasa ini secara pasti mengungkapkan ketegangan yang ada yang disebabkan oleh guru-guru palsu dalam gereja-gereja. Ada kemungkinan bahwa mereka mengutip Kitab Suci dan kemudian menempatkan olahan mereka sendiri di atasnya (yang juga lazim di saat ini).
Dalam konteks sulit untuk mengetahui apakah kalimat ini merujuk kepada (1) para penulis PL atau (2) guru-guru palsu kontemporer. Jika pilihan pertama, maka ini berbicara kepada konsep teologis dari inspirasi (lih.2Tim 3:16). Ayat berikut tampaknya mengkonfirmasi penafsiran ini. Jika pilihan yang kedua, maka ini berbicara tentang konsep teologis dari pencahayaan/penerangan (yaitu, bahwa Roh menuntun orang percaya dalam menafsirkan Alkitab).
Haruslah dinyatakan bahwa konsep evanjelikal "imamat orang percaya" biasanya dipahami sebagai kemampuan yang diberikan oleh Roh untuk menafsirkan Alkitab bagi diri sendiri. Namun demikian, secara alkitabiah, frasa ini menunjuk kepada gereja sebagai pelaku dari pencapaian yang Amanat Agung, Lih. 1Pet 2:5,9; Wahy 1:6. Perhatikan dalam PL (lih. Kel 19:6) dan PB kalimat "imamat orang percaya" adalah JAMAK (yaitu, kebersamaan), bukan bersifat individu.
Kel 1:21 "oleh dorongan Roh Kudus, orang-orang" Ini harfiahnya adalah "dibawa," yang merupakan sebuah present passive participle. Ini menambahkan penekanan pada kebenaran bahwa Alkitab adalah berita Tuhan, bukan berita manusia! Memang benar bahwa Alkitab ditulis menggunakan kata-kata manusia, tetapi manusia itu secara unik dibimbing oleh Roh. Alkitab bukanlah kebenaran yang lengkap, karena tidak ada manusia dapat memahami tingkat realitas setinggi itu, melainkan merupakan kebenaran yang dapat dipercaya, memadai tentang Tuhan, tentang dosa, tentang keselamatan, tentang hidup saleh, dan tentang kekekalan.
Metode yang tepat dari inspirasi bervariasi.
- 1. theofani
- 2. Urim dan Thummin/undi
- 3. mimpi
- 4. visi
- 5. masuk ke manusia
- 6. malaikat
- 7. tindakan simbolis
- 8. peristiwa dan interpretasi khusus
Pertanyaannya tetap (1) apakah Allah memberikan isinya sementara si manusia penulis bentuknya atau (2) apakah Allah memberikan keduanya?
□ "bermanfaat untuk ..." Firman Tuhan (Kitab Suci) ditandai dengan dua istilah:
- 1. Di hembuskan Tuhan
- 2. bermanfaat
- a. Untuk (pros) mengajar
- b. Untuk (pros) menegur
- c. Untuk koreksi (pros)
- d. Untuk (pros) pelatihan (disiplin anak, lih. Ibr 12:5,7,8,11) dalam kebenaran
- e. Bahwa (hina) abdi Allah mungkin memadai, 2Pet 3:17
- f. Dilengkapi untuk (pros) setiap pekerjaan bagus, 2Pet 3:17
Istilah "Kitab Suci" ini selalu merujuk pada PL. Fungsi PL adalah dalam "pengudusan" namun bukan "pembenaran" (lih. Gal 3). Keselamatan (pembenaran) ada di dalam Kristus melalui iman (lih. 2Pet 1:14).
Kedua ayat ini adalah aspek kembar dari komisi Agung.
Keduanya harus berjalan bersama! Kedewasaan (keserupaan dengan Kristus) adalah tujuannya!
□ "dalam kebenaran" Lihat Topik Khusus di Tit 2:12.
2Tim 3:17 "dengan demikian" Ini adalah KLAUSA TUJUAN (yaitu hina) yang harus diterjemahkan "supaya".
□ "memadai (NASB)" Istilah ini hanya ditemukan di sini di PB. Itu berarti "lengkap, mampu, mahir, atau sangat sesuai."
□ "diperlengkapi" "memadai" (artios) dan "dilengkapi" (exartizo) adalah KATA KERJA serumpun yang digunakan untuk melengkapi sesuatu untuk tugas yang ditugaskan (lih. Ef 4:12). Ini berbicara tentang kematangan yang berkarunia dan berfungsi (yaitu keserupaan dengan Kristus) yang dibawa oleh Roh melalui Kitab Suci (2Tim 3:16). Keselamatan dibawa oleh karya Kristus dan respon iman / kepercayaan manusia (lih. 2Tim 3:15).
□ "untuk setiap perbuatan baik" Untuk apa Tuhan memanggil kita (lih. E ph 2:0), Dia melengkapi kita untuk (lih. 2Tim 2:21)!
Galilah -> 2Tim 3:10-17
Galilah: 2Tim 3:10-17 - Berpegang Terus Kepada Firman Tuhan 2Timotius 3:10-17 Sub Tema: Berpegang Terus Kepada Firman Tuhan
Tetapi kamu sudah menuruti ajaran saya, tingkah laku saya, tujuan hidup saya, iman ...
2Timotius 3:10-17 Sub Tema: Berpegang Terus Kepada Firman Tuhan
Tetapi kamu sudah menuruti ajaran saya, tingkah laku saya, tujuan hidup saya, iman saya, kesabaran saya, kasih saya, ketabahan saya, penganiayaan dan penderitaan yang terjadi kepada saya di Antiokhia, di Ikonium, dan di Listra – Penganiayaan yang saya pikul dan dari semuanya Tuhan menyelamatkan saya. Memang semua orang yang ingin hidup saleh di dalam Kristus akan dianiaya, tetapi orang-orang jahat dan para penyamar akan tambah buruk, tetap menyesatkan dan tetap disesatkan. Tetapi kamu bertekunlah dalam apa yang kamu sudah belajar dan yakini, karena kamu tahu dari siapa-siapa kamu mempelajarinya dan bahwa dari masa kebayiankamu tahu Kitab Suci,
yang dapat memberi hikmat kepada kamu sehingga kamu mendapatkan keselamatan melalui iman dalam Kristus Yesus. Seluruh Kitab Suci diilhamkan oleh Allah dan berguna untuk mengajar, untuk menegur, untuk meluruskan, dan untuk mendidik dalam kebenaran, supaya duta Allah menjadi cakap, yaitu diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
ay. 10 Tetapi kamu sudah menuruti ajaran saya – Frase sy de (tetapi kamu) adalah tegas dan membuat perbandingan jelas antara tingkah laku para pengajar sesat dan apa yang diharapkan pada Timotius. Frase ini juga muncul di 3:14 dan 4:5 membuat kontras yang persis sama.322 Kata parakoloutheo berarti mengikuti, tetapi agak lebih luas juga menyangkut sesuatu yang diterima dan dituruti.323 Sifat lampau secara tentu324 berarti Timotius sudah melakukannya. Paulus membesarkan hatinya dengan mengingat kesetiaannya. Jadi Timotius sudah mengikuti ajaran dan teladan Paulus. Ajaran dan teladan ini diuraikan di bawah dengan 7 istilah yang bersifat tunggal dan dua yang jamak. Sebelumnya dia menggunakan kata ganti orang mou (saya), yang karena posisinya di kalimat, menegaskan bahwa sifat/kelakuan berikut adalah milik Paulus, dibedakan dengan para pengajar sesat.325
Istilah pertama dalam daftaran ini adalah ajaran.326 Kata didaskalia berarti ajaran, atau doktrin dan muncul dua kali di 1 Timotius (1:10, 4:6), tetapi topik ajaran Firman Tuhan muncul berulang-ulang kali, baik menyangkut ajaran sehat (1 Tim 3:2, 15, 4:6, 11, 13, 16, 5:17, 6:20a, 2 Tim 1:11, 13-14, 2:2, 15, 25, 10, 14-17, 4:1-2), maupun yang tidak sehat (1 Tim 1:3-11, 4:1-5, 6:2b-10, 20b, 2 Tim 2:14, 16-21, 23, 3:5, 9, 4:3-4). Timotius sudah menerima dan menyampaikan ajaran sehat dari Paulus, bukanlah ajaran lain.
Tingkah laku saya – Sifat Paulus yang kedua yang sudah Timotius turuti/teladani adalah kelakuannya. Kata agoge menyangkut tingkah laku/gaya hidup.327 Walaupun kata ini hanya dipakai di ayat ini, soal tingkah laku banyak muncul di ajaran Paulus, sebagai keharusan bagi seorang pelayan. Lihat Kis 20:18-21, 28, 1 Kor 4:17, 1 Tim 4:12, 16. Timotius telah menurutinya (Fili 2:19-24).
Tujuan hidup saya – Kata prothesis berarti tujuan/rencana/rancangan.328 Ada juga unsur ketetapan hati, yang tentu benar mengenai Paulus. (Tidak ada kata hidup di teks asli, tetapi kemungkinan besar itu yang dimaksudkan329) Kata ini hanya satu kali digunakan mengenai tujuan manusia, karena biasanya menyangkut tujuan/rencana Allah.330 Lihat Rom 8:28, 2 Tim 1:9. Paulus mempunyai ketetapan hati yang sangat kuat karena visi dan panggilannya. Lihat Kis 9:15, 20:24, Fili 3:12-14, 2 Tim 4:7-8. Dia juga kuat karena rencana Allah bagi gereja (1 Kor 1:4-9, Fili 1:6).Dalam hal ini, walaupun Timotius sudah menunjukkan ketetapan hati dan keyakinan yang sama, Paulus banyak menyinggung hal ini dengan dia (1 Tim 1:18, 4:14, 6:12, 14, 2 Tim 1:6).
Iman saya – Kata pistis boleh menyangkut iman pribadi, atau juga apa yang dipercaya. Di sini tentu menyangkut iman pribadi Paulus kepada Allah dalam segala hal.331 Lihat juga 2:22.
Kesabaran saya – Kata makrothymia (kesabaran) boleh berarti kesabaran dalam pencobaan yang sulit (Ib 6:12), tetapi kalau ada bersama hypomone (ketabahan) biasanya bermakna kesabaran dengan kelemahan orang. Lihat Efe 4:2, 1 Tes 5:14.
Kasih saya – Kata agape menyangkut kasih Kristen. Kasih Paulus ini digambarkan dengan jelas di 1 Tes 1:7-8.
Ketabahan saya – Kata hypomone berarti kesabaran/ketekunan melalui kesusahan.332 Paulus menjadi contoh luar biasa dalam hal ini (2 Kor 6:4-10, 11:23-29, 2 Tim 2:10). Timotius sudah menuruti ciri khas ini dan Paulus mendorong supaya dia tetap hidup seperti itu (1:8).
ay. 11 Penganiayaan dan penderitaan yang terjadi kepada saya di Antiokhia, di Ikonium, dan di Listra – Ada perubahan di ayat ini, di mana bukan lagi sifat tunggal yang dibicarakan, melainkan peristiwa yang bersifat jamak. Jadi kemungkinan besar penganiayaan dan penderitaan ini terikat pada ketabahan tadi, sebagai contoh baginya. TB dan BIS agak menambah di sini, tetapi kata-kata ini hanya mengalir terus dalam daftaran, tidak ada engkau telah ikut (TB), atau engkau sudah melihat (BIS). Mungkin ditambahkan supaya jelas ikatan dengan kamu sudah menuruti di atas. AYT akurat dengan menambah kata seperti saja, karena membuat jelas bahwa kedua kata tersebut menguraikan makna dari ketabahan.
Kata diogmos (penganiayaan) biasanya menyangkut penganiayaan karena alasan agama. Lihat Mat 13:21, Mar 4:17, 10:30, Kis 8:1, 13:50, Rom 8:35, 2 Kor 12:10, 2 Tes 1:4.333 Sedangkan kata pathema menyangkut penderitaan secara umum dan kemungkinan besar di sini menyangkut akibat fisik dari penganiayaan. Lihat Rom 7:5, 8:18, 2 Kor 1:5-7, Gal 5:24, Fili 3:10, Kol 1:24.334
Yang sangat menarik di sini adalah contoh-contoh yang dia pakai terjadi sebelum dia melayani bersama Timotius. Dia tentu mengalami penganiayaan sesudah mereka bekerja-sama, tetapi dia memilih peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelumnya. Ada banyak teori mengenai hal ini, tetapi yang paling masuk akal adalah Paulus mau menegaskan bahwa Timotius, sebagai orang Listra (Kis 16:1), tahu jauh sebelum dia bergabung dengan Paulus, bahwa pelayanan tersebut mengundang penganiayaan dan siksaan, dan meskipun demikian, dia masih bersedia bergabung.335 Paulus diusir dari Antiokhia di Pisidia (Kis 13:50), orang mau melemparinya di Ikonium (14:5), lalu dilempari sampai orang pikir dia mati di Listra (14:19-20). Mau bergabung?? Timotius siap, walaupun dia masih remaja. Jangan ada orang menyebut dia pengecut! Kemungkinan besar keberanian Paulus melalui hal-hal yang begitu sulit sangat berkesan bagi Timotius, sehingga dia ingin ada bersamanya. Dekat pada akhir hidupnya, rasul yang hebat ini sering mengingat masa awal hubungannya dengan anak rohaninya (2 Tim 1:5, 1:6, 2:1, 3:14-15).336
Penganiayaan yang saya pikul – Kata hypofero berarti memikul dari bawah, dan secara figuratif membawa arti melewati dengan tekun/mengalami (1 Kor 10:13, 1 Pet 2:19).337 Paulus tidak hanya menderita siksaan, dia bertekun melewatinya, karena menganggapnya sebagai persekutuan dalam penderitaan Kristus. Lihat Kis 16:22-25, 6:17, Fili 3:10
Dan dari semuanya Tuhan menyelamatkan saya – Sangat penting kita belajar dari klausa ini, karena kita sering kali mengganggap bahwa kalau Allah menyelamatkan kita dari situasi yang sulit, berarti kita tidak akan menderita. Itu bukan anggapan Paulus. Dia sangat menderita! Maksud kata ryomai (menyelamatkan dari bahaya)338 di sini adalah Allah melindungi nyawa Paulus dan menguatkannya supaya dia bisa tetap melayani. Lihat juga 2 Tim 4:18 dan 2 Kor 4:7-9.339 Klausa ini agak mirip dengan Mazmur 33:20 di LXX (PL Terjemahan Yunani), yang terdapat di 34:19 di versi lain (termasuk versi-versi bahasa Indonesia).340
ay. 12 Memang semua orang yang ingin hidup saleh di dalam Kristus akan dianiaya – Kalau dua kata penghubung kai…de digunakan bunyinya dan juga, atau memang, karena dia mau memberi prinsip yang lebih luas menyangkut penganiayaan tadi. Bukan hanya hamba Tuhan yang akan dianiaya, semua (pas) orang percaya akan menarik perhatian negatif. Kata thelo (ingin) bersifat terus menerus,341 yang membawa arti terus/biasanya ingin hidup saleh (eusebia – Lihat penjelasan di ay. 5). Hal ini menggambarkan orang percaya secara umum, yang walaupun bisa gagal, rindu terus untuk hidup berkenan kepada Allah. Lihat Tit 2:11-14.342
Di dalam Kristus Yesus (en Khristo Yesou) selalu muncul dalam tulisan Paulus, menyangkut kesatuan orang percaya dengan Kristus (Efe 1:3-14, dll.). Kesatuan kita dengan Kristus tidak hanya mendatangkan berkat surgawi, tetapi juga kebencian dari orang-orang yang membenci Dia. Lihat Mat 10:22, 24:9, Yoh 15:18, 17:14, dll.343 Kata dioko (dianiaya) hanya ada di ayat ini kalau di Surat-Surat Pastoral, tetapi banyak dipakai di surat lain (Rom 12:12, 14, 1 Kor 4:12, 2 Kor 4:9, dll.).344 Sifat masa depan secara tentu345 menggaris bawahi bahwa orang percaya tentu akan dianiaya.
ay. 13 Tetapi orang-orang jahat dan para penyamar akan tambah buruk – Kata penghubung de (tetapi) di sini membuat kontras dengan orang saleh (yang akan dianiaya) dan orang jahat dan pengajar sesat (yang akan makin sesat). Orang jahat (poneiroi anthropoi) kemungkinan besar menyangkut orang belum percaya, seperti kita lihat di ay. 1-4. Sedangkan penyamar menyangkut pengajar sesat. Kata goes boleh berarti ahli sihir, atau orang curang, tetapi berkaitan dengan topeng yang kita perhatikan di ay. 5, mungkin arti penyamar paling cocok.346 Orang ini masuk di jemaat, menyamar sebagai orang percaya, tetapi hatinya licik dan dia hanya mencari kepentingan diri sendiri. Lihat Kis 20:29, 2 Pet 2. Kata prokopto (tambah) sudah dilihat di 16, dan di sini terikat pada kata kheiron (lebih buruk), yang menjelaskan bahwa kemajuan/perkembangan mereka hanya ke arah buruk/jahat. Sifat masa depan secara tentu347 menggarisbawahi bahwa tentu begitu. Tidak berarti tidak ada pengecualian (2:25-26)
Tetap menyesatkan dan tetap disesatkan – Kata planao berarti menyesatkan/menipu348 dan dipakai dua kali di klausa ini. Kedua kalinya sifatnya terus menerus (tetap), tetapi yang pertamanya aktif (menyesatkan)349 dan yang berikut pasif (disesatkan).350 Jadi klausa ini menguraikan tambah buruk tadi, di mana orang-orang itu tetap/makin menyesatkan orang, dan sebaliknya disebabkan oleh keterbukaan mereka maka mereka disesatkan terus. Orang yang tidak terbuka pada ajaran benar, tentu makin sesat.
ay. 14 Tetapi kamu bertekunlah – Sekali lagi kita melihat ungkapan sy de (tetapi kamu) ditujukan kepada Timotius. Lihat penjelasan di ay. 10. Dia diingatkan lagi supaya sifat dan pelayanannya jauh berbeda dari para penyamar tadi. Kata meno berarti tetap/tinggal.351 Perintah ini bersifat terus menerus,352 mendorong supaya dia bertekun dalam ajaran benar.
Dalam apa yang kamu sudah belajar dan yakini – Kata manthano (belajar) sudah dilihat di ay. 7. Sifat masa lalu secara umum pada kata ini353 dan yakini354 menunjukkan fakta sejarah saja. Tidak ada tekanan. Kata pistoo menyangkut sesuatu yang diterima/dirangkul sebagai kebenaran, dibuat sangat yakin mengenai sesuatu.355 Tentu menyangkut dasar-dasar iman.
Karena kamu tahu dari siapa-siapa kamu mempelajarinya – Kata oida (tahu) sering dipakai Paulus untuk mengingatkan sesuatu yang sangat jelas. Lihat 1 Tim 1:9, 2 Tim 2:23, Tit 3:11.356 Kata tis (siapa) bersifat jamak di sini, jadi tidak hanya menyangkut Paulus, tetapi kemungkinan besar ibunya dan neneknya (2 Tim 1:5). Mounce berkata “Para rabi pada waktu itu mengatakan bahwa setiap ayah bertanggung-jawab mengajar Hukum Taurat kepada anak-anak laki-lakinya, mulai dari umur lima, atau enam tahun, mulai dengan kitab Imamat.”357 Oleh karena ayahnya orang Yunani, terpaksa ibu dan nenek dari Timotius memikul tanggung-jawab tersebut. Sama seperti belajar dan yakini tadi, pelajari (manthano lagi) bersifat masa lampau secara umum,358 mengingat sejarah saja.
ay. 15 Dan bahwa dari masa kebayian kamu tahu Kitab Suci – Kata brefos boleh berarti bayi yang masih di kandungan, atau yang sudah lahir. Kemungkinan besar Paulus memakainya sebagai kiasan mengenai Firman Tuhan yang Timotius dengar jauh sebelum dia mampu belajar. Dari kecil dia mendengar terus. Kata oida (tahu) lagi di sini. Frase hiera grammata berarti tulisan-tulisan suci, yang tentu berarti Perjanjian Lama, karena pada waktu Timotius kecil, Injil masih belum sampai di Listra. Pada waktu itu, istilah ini sering dipakai oleh orang Yahudi yang berbahasa Yunani menyangkut Perjanjian Lama.359
Yang dapat memberi hikmat kepada kamu, sehingga kamu mendapatkan keselamatan – Secara literal klausa ini berbunyi yang dapat membuat kamu berhikmat sampai kepada keselamatan, tetapi maknanya Perjanjian Lama dapat membuat kamu mengerti jalan keselamatan. Kata dynamai, walaupun boleh berarti berkuasa, biasanya hanya menyangkut kemampuan saja. Jadi mampu/dapat/sanggup lebih alami. Sifat terus menerus360 menyatakan bahwa Firman Tuhan selalu dapat memberi hikmat tersebut. Kata sofizo secara literal berarti membuat seseorang berhikmat, tetapi maknanya mengajar/menuntun.361 Kata eis boleh berarti ke dalam, tetapi juga sering menandai akibat yang diharapkan, agak seperti supaya/sehingga. Artinya tentu supaya/sehingga di sini. Keselamatan (soteria) pasti bicara keselamatan dari maut, karena terdapat melalui Kristus.
Melalui iman dalam Kristus Yesus – Frase dia pisteos (melalui iman) dipakai 15 kali dalam surat-surat Paulus, menjadi pokok inti Injil.362 Lihat Rom 3:22, Gal 2:16. Kata en (dalam) boleh juga diterjemahkan kepada, karena maknanya sama. Menarik memikirkan bahwa Perjanjian Lama bisa menuntun orang kepada keselamatan melalui iman kepada Kristus Yesus. Tidak berarti orang tidak perlu Perjanjian Baru, maksudnya Tulisan Suci memberi dasar hikmat yang diperlukan kalau orang mau mengerti Injil. Dari mana orang belajar mengenai jati diri Allah? Mengenai sifat manusia? Mengenai dosa? Mengenai rencana keselamatan Allah? Mengenai Penebus yang akan datang? Semuanya itu menjadi dasar yang kuat bagi Timotius, sehingga ketika dia mendengar Injil, dasarnya kuat. Lihat juga Luk 24:25-32, Yoh 5:39. Coba lihat banyaknya kutipan PL di PB di mana penulis mau membuktikan sesuatu. Ingat juga bahwa pada abad pertama belum ada kumpulan Injil-Injil atau surat-surat Perjanjian Baru.
ay. 16 Seluruh Kitab Suci diilhamkan oleh Allah dan berguna – Walaupun agak panjang, bagian ayat ini adalah frase saja, karena tidak ada kata kerja. Kata sifat seluruh, diilhamkan dan berguna, semua terikat dengan grafe (tulisan). Tidak ada kata yang di teks asli. Biasanya dalam bahasa Yunani kalau bentuk ini dipakai, yaitu kata sifat benda + Kata benda + Kata sifat benda, kata sifat pertama menyampaikan sifat dan yang berikut berfungsi sebagai kata kerja. Jadi di sini, menurut ahli-ahli bahasa Yunani, lebih baik diterjemahkan seluruh kitab suci diilhamkan dan…363 Lihat juga AYT “Semua Kitab Suci dinapasi oleh Allah” dan BIS “Semua yang tertulis dalam Alkitab, diilhami oleh Allah”. Kata pas boleh berarti semua, setiap, atau seluruh, yang memang beda tipis. Yang penting diperhatikan secara gramatis adalah semua/seluruh Kitab Suci diilhamkan. Hal ini menjadi dasar untuk ketegasan Paulus di 1-2 nanti. Kata theopneustos secara literal berarti dihembuskan/dinafasi oleh Allah. Kiasan ini menggambarkan proses di mana Allah mempengaruhi penulis-penulis Alkitab, sehingga apa yang mereka tulis, walaupun mencerminkan gaya mereka, 100% menyampaikan kehendak Allah dalam setiap detil. Lihat Maz 19:7-11, Mat 5:17-18, Yoh 17:17, 2 Pet 1:16-21.
Oleh karena Paulus baru bicara mengenai Perjanjian Lama, ada yang berpikir bahwa ayat ini hanya menyangkut yang Lama, tetapi Paulus yakin bahwa apa yang dia beritakan dan tuliskan memang Firman Tuhan (Gal 1:11-12, 1 Tes 2:13), jadi lebih baik ditafsirkan lebih luas, menyangkut keseluruhan. Petrus juga mengganggap surat-surat Paulus sebagai grafe (Tulisan Suci) (2 Pet 3:15-16) dan Kristus bernubuat bahwa Roh Kudus akan mengilhamkan Perjanjian Baru (Yoh 14:25-26, 16:12-15). Lihat juga 1 Tim 5:18, di mana Paulus mengutip dari Ulangan 25:4 dan Lukas 10:7 dan menyebut dua-duanya grafe (Tulisan/Kitab Suci). Kata ofelimos (berguna) juga muncul di 1 Tim 4:8 dan Tit 3:8, menyangkut sesuatu yang bermanfaat.364 Sama seperti diilhamkan tadi, berguna ini juga menyangkut seluruh Kitab Suci. Lalu manfaat-manfaatnya didaftarkan di bawah.
Untuk mengajar – Keempat manfaat/guna Firman Tuhan ini sebenarnya kata benda, tetapi kaku bahasanya kalau diterjemahkan begitu. Daftaran ini agak mirip dengan dorongan Paulus di ay. 2. Jadi dia mulai dengan asal-usul Firman Tuhan dan manfaat-manfaatnya, lalu mendorong Timotius untuk mengandalkannya dalam pelayanan. Sering seperti ini di Firman Tuhan di mana doktrin yang tepat menjadi dasar untuk kelakuan yang berkenan kepada Allah. Kata didaskalia (pengajaran) muncul 15 kali di Surat-Surat Pastoral dan jarang di surat-surat lain (5 kali). Kata ini menyangkut ajaran Firman Tuhan secara positif, di mana umat Allah dibekali.365
Untuk menegur – Kata elegmos (proses menegur)366 walaupun boleh dipakai dalam arti menegur kelakuan,367 kemungkinan besar dimaksudkan menyangkut ajaran sesat, karena kelakuan ditangani dengan meluruskan. Jadi Tulisan Suci menjadi alat istimewa dalam tangan Timotius untuk menegur orang yang mengajar salah.368
Untuk meluruskan – Kata epanorthosis secara literal berarti meluruskan/menegakkan, di mana orang mengangkat sesuatu yang sudah jatuh, atau menolong orang yang sudah jatuh.369 Jadi dikembalikan kepada posisi yang seharusnya. Secara figuratif kata ini menggambarkan proses di mana kelakuan yang salah dibuat menjadi lebih baik. TB memperbaiki kelakuan.370 Firman Tuhan menyoroti apa yang salah dan menyatakan apa yang benar, supaya orang tahu dengan sangat jelas jalan pertobatan.
Dan untuk mendidik dalam kebenaran – Kata paideia (mendidik) sering menyangkut pelatihan kepada seorang anak, termasuk pengajaran dan disiplin, yang bermaksud membentuk karakternya. Kata ini dipakai secara lebih luas juga di Perjanjian Baru, menyangkut pembentukan karakter dan moral orang percaya.371 Gambaran jelas dilihat dalam penggunaannya di ayat-ayat berikut: Efe 6:4 (didiklah), 2 Tim 2:25 (menuntun), Tit 2:12 (mendidik), Ib 12:5 (didikan), Ib 12:7 (ganjaran, dihajar), Ib 12:8 (ganjaran), Ib 12:11 (ganjaran).372 Kata dikaiosyne (kebenaran) sudah dilihat di 2 Tim 2:22, menyangkut kelakuan yang baik. Orang percaya perlu dilatih oleh Firman Tuhan, karena kedagingan melawan apa yang benar.
ay. 17 Supaya duta Allah menjadi cakap – Kata supaya…menjadi (hina + eimi)373 menyatakan tujuan dari diilhamkan tadi, yaitu Allah sudah memberi FirmanNya kepada kita supaya melaluinya kita boleh diperlengkapi melakukan kehendaknya. Frase ho tou theou anthropos secara literal berarti manusia dari Allah, atau manusia kepunyaan Allah. Frase ini hanya dipakai dua kali di perjanjian baru (11, 2 Tim 3:17), dan keduanya menyangkut Timotius. Oleh karena di PL sebutan ini hampir selalu diberi kepada seorang nabi/pemimpin,374 kita perlu menyimpulkan bahwa Paulus mau supaya Timotius sadar pentingnya pelayanannya sebagai duta Allah di dunia ini.375 Jadi mendengar sebutan ini, Timotius perlu menyadari statusnya sebagai orang yang membimbing dan mengarahkan umat Allah, sama seperti Musa (Bil 33:1) dan Samuel (1 Sam 9:6) dan Elia (1 Raja-Raja 17:24) dan Elisa (2 Raja-Raja 5:8) dan Daud (Neh 12:36). Lihat 2 Kor 5:20 (Utusan juga boleh diterjemahkan duta)376
Kata artios berarti cakap/siap/lengkap. Menggambarkan orang yang sudah mempunyai kualifikasi untuk melakukan sesuatu.377 Kata ini mirip dengan diperlengkapi di bawah, merupakan semacam kiasan, di mana kata dasar digunakan di sini, lalu kata buatan yang lebih tegas dipakai pada bagian berikutnya. Kiasan ini menegaskan bahwa Firman Tuhan sungguh amat baik dan melengkapi orang percaya secara luar biasa.
Yaitu diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik – Kata yaitu tidak ada di teks asli, tetapi mengikat cakap dengan diperlengkapi. Boleh juga menggunakan kata dan. Kata exartizo berarti sungguh diperlengkapi/dibuat cakap.378 Sifatnya lampau secara tuntas dan berdampak379 menegaskan kemampuan Firman Tuhan untuk membuat Timotius sanggup melayani. Hal ini dibuat lebih jelas lagi dengan frase pros pan ergon agathon (untuk setiap perbuatan baik). Tinggal apa lagi?? Lihat penjelasan di 2 Tim 2:21 mengenai perbuatan baik.
- Apakah sudah menuruti teladan Paulus?
- Penganiayaan apa yang saudara lewati untuk Kristus?
- Apakah ada yang sudah mengurangi keyakinanmu terhadap Firman Allah?
- Apakah ada bagian Firman Tuhan yang saudara tidak hiraukan?
- Apakah anda menerapkan Firman Tuhan secara pribadi dan kepada orang lain?
- Sudah merasa lengkap?
Topik Teologia -> 2Tim 3:16
Topik Teologia: 2Tim 3:16 - -- Roh Kudus
Sifat Ilahi Roh Kudus
Roh yang Berkarya Ilahi
Roh yang Menginspirasikan
2Ti 3:16 2Pe 1:21
Wahyu Allah
...
- Wahyu Allah
- Wahyu Melalui Kitab Suci
- Maz 1:1-3 Maz 19:7-11 Maz 119:1-4 Maz 119:13-16 Maz 119:27,29-32 Maz 119:57 Maz 119:75 Maz 119:89-93,96 Maz 119:105 Maz 119:137-138 Maz 119:151-152 Maz 119:160 Maz 119:161-168 Yes 30:8 Dan 9:2 Mat 22:43-44 Luk 24:27 Luk 24:44-45 Yoh 5:39-40,46 Yoh 10:34-35 Kis 1:16 Kis 17:2-3 Kis 18:28 Kis 28:23,25-27 Rom 1:1-3 Rom 15:4 1Ko 15:1-4 Gal 3:22 2Ti 3:15-17 Ibr 3:7-11 Ibr 10:15-17 Yak 2:8 2Pe 1:19-21
- Wahyu Khusus
- Umat Manusia Pada Umumnya
- Manusia Diciptakan sebagai Makhluk Moral
- Manusia Mengekspresikan Moral Kasih Sayang
- Mereka Mengekspresikan Kebaikan
- Pengudusan
- Pertumbuhan dalam Anugerah Melalui Penggunaan Alkitab Secara Benar
- Neh 8:14 Maz 119:12-16,18 Yoh 15:3,7 Yoh 17:17,19 Kis 17:11 Efe 5:25-26 1Ti 4:4-5 2Ti 2:15 2Ti 3:16-17 Yak 1:25
- Pengudusan: Sasaran dan Hambatan
- Gereja
- Misi, Pelayanan dan Aktivitas Gereja
- Pembacaan Kitab Suci dalam Gereja
TFTWMS: 2Tim 3:16 - Pengilhaman Alkitab Pengilhaman Alkitab (2 Timotius 3:16)
Kita harus jangan menganggap "pengilhaman" seperti anggapan dunia ketika ia mengatakan, "Shakesp...
Pengilhaman Alkitab (2 Timotius 3:16)
Kita harus jangan menganggap "pengilhaman" seperti anggapan dunia ketika ia mengatakan, "Shakespeare diilhami." Kita juga harus jangan menganggap itu sebagai proses yang membuat manusia menjadi robot yang tidak punya pikiran yang kepadanya Allah mendiktekan pesan-Nya. Bahkan pemeriksaan sepintas atas teks aslinya mengungkapkan bahwa setiap kitab ditandai oleh gaya, perasaan, dan pengertian individu.63Lalu, apakah pengilhaman Alkitab itu? Itu adalah proses yang digunakan oleh Allah untuk memastikan bahwa segala sesuatu di dalam Alkitab secara persis sesuai dengan yang Ia inginkan. Warren W. Wiersbe mengungkapkannya seperti ini: "pengaruh supranatural Roh Kudus terhadap para penulis Alkitab, yang menjamin bahwa apa yang mereka tulis itu adalah akurat dan dapat dipercaya."64Istilah yang kadang-kadang digunakan adalah "pengilhaman verbal,"65yang menekankan bahwa kata-kata dari teks itu sendiri dinapasi oleh Allah (lihat 1 Kor. 2:13).
Pengajaran, Peneguran, Pengoreksian, Dan Pelatihan (2 Timotius 3:16)
Mari kita lihat manfaat apa yang "semua Kitab Suci" berikan: Itu bermanfaat untuk mengajar (apa yang benar), untuk menegur (apa yang tidak benar), untuk mengoreksi (bagaimana menjadi benar), dan untuk melatih dalam kebenaran (bagaimana untuk tetap benar).66Daftar ini dapat digunakan sebagai dasar penerapan kita atas nas Kitab Suci mana saja yang diberikan.
Mengajar : Kebenaran dasar apakah yang Allah ingin saya pelajari dari nas ini? Menegur : Kesalahan apakah dalam penilaian, pengertian, atau perilaku saya yang nas ini tegur?
Mengoreksi : Bagaimanakah nas ini mengoreksi atau mengarahkan saya? Melatih dalam kebenaran : Bagaimanakah nas ini mempersiapkan saya untuk menjalani kehidupan?67

TFTWMS: 2Tim 3:14-17 - Berfokus Pada Firman Allah "BERFOKUS PADA FIRMAN ALLAH" (2 Timotius 3:14-17)
14 Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan en...
"BERFOKUS PADA FIRMAN ALLAH" (2 Timotius 3:14-17)
14 Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. 15 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. 16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. 17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
Dalam 2:15, kita semua didorong untuk menjadi pekerja yang baik yang secara terampil dapat menggunakan alat yang kita miliki, "firman kebenaran." Dalam 3:14-17, sekali lagi ditekankan bahwa alat yang kita butuhkan adalah Alkitab. Kita tidak dapat terlalu menekankan pentingnya mempelajari Kitab Suci dan menerapkannya kepada hidup kita. Tidak peduli di mana kita berada dan apa yang kita lakukan, Firman Allah dapat membantu kita.
Ayat 14, 15. Seperti ayat 10, ayat 14 dimulai dengan su« de (su de), yang dapat diterjemahkan "Tapi mengenai engkau" (ESV). "Orang-orang jahat dan para penipu [akan] berlanjut terus dari jahat menjadi lebih jahat" (3:13; NASB), namun Timotius harus tidak boleh seperti itu. Paulus memerintahkan dia, Engkau, bagaimanapun, teruslah di dalam hal-hal yang engkau telah pelajari [manqa÷nw, manthanō25] dan menjadi yakin tentangnya (NASB). Inilah satu-satunya keharusan dalam paragraf itu—dan itu merupakan dorongan utama Paulus.
Apa yang Timotius "telah pelajari" sewaktu kecil berasal dari "tulisan-tulisan suci" (3:15; NASB), dari "Kitab Suci" (3:16). Tuntutan di zaman kini adalah meminta apa saja yang baru, segar, dan berbeda (lihat 4:3, 4). "Tradisional" dianggap sama dengan "kuno, ketinggalan zaman, dan karenanya tidak berharga." Timotius, bagaimanapun, harus jangan meninggalkan apa yang telah ia pelajari di masa lalu. Sebaliknya, ia harus "terus" (me÷nw, menō) di dalam hal-hal itu, untuk "tinggal tetap" di dalam mereka—bukan sebagai pengunjung atau tamu sesekali, tapi sebagai penduduk tetap.26
Timotius tidak hanya sudah mempelajari pelbagai kebenaran Firman Allah, namun ia juga sudah "menjadi yakin" tentang hal itu. Istilah Yunani yang diterjemahkan "menjadi yakin tentangnya" (pisto÷w, pistoō) artinya "yakin tentang [sesuatu] oleh karena keandalannya, merasa yakin."27Timotius tidak hanya sudah mendengar atau memikirkan ajaran terilham itu; ia sudah secara teguh yakin bahwa ajaran itu benar. "Ia [telah] menjadikan ajaran itu miliknya sendiri, mempercayainya, menyerapnya, hidup dengannya."28
Timotius perlu tetap terus di jalur ini. Untuk mendorong dia melakukan itu, Paulus kembali membangkitkan kenangan masa lalu: karena tahu dari siapa engkau telah mempelajari mereka (NASB). Beberapa orang bertanya apakah bentuk kata "siapa" itu jamak atau bukan. Naskah-naskah Yunani sebelumnya berisi bentuk jamak, sementara naskah-naskah yang belakangan memuat bentuk tunggal (mungkin menekankan peran Paulus dalam mengajar Timotius29). Teks Yunani modern30menggunakan bentuk jamak, yang akan mencakup ibu dan nenek Timotius. Bahwa Eunike dan Lois disertakan dalam pemikiran Paulus dapat dilihat dari pernyataan berikut: Dari kecil engkau sudah mengenal tulisan-tulisan suci (NASB).
"Tulisan-tulisan suci" berasal dari iJero÷ß (hieros, "suci" atau "sakral") dan gra÷mma (gramma, "apa yang tertulis").31Dalam teks ini, gramma adalah "satu set huruf tertulis yang membentuk sebuah dokumen atau tulisan."32Hanya kitab-kitab Perjanjian Lama yang termasuk dalam gramma pada 3:15, karena ini adalah "tulisan-tulisan suci" yang tersedia ketika Timotius masih kecil.
"Kecil" berasal dari bre÷foß (brephos), yang mengindikasikan seorang anak yang sangat muda.33Orang tua Yahudi menganggap tugas mengajar anak-anak mereka dalam hukum Taurat sebagai tugas suci mereka (Ula. 4:9; 6:7; 11:19). "Mereka mengklaim bahwa anak-anak mereka bahkan sudah belajar hukum Taurat sejak dari gendongan dan memberi minum dengan susu ibu mereka."34Beberapa orang Yahudi berpendapat bahwa mereka harus mulai mengajar anak-anak mereka pada usia 5 tahun,35tapi Eunike dan Lois ternyata sudah memulainya jauh sebelum itu.36Orang dapat membayangkan Timotius duduk di pangkuan mereka sambil mereka memberitahu dia pelbagai kisah Perjanjian Lama yang menggairahkan dan menyentuh hati.37Sepertinya, tidak ada waktu di mana Kitab Suci tidak dibicarakan dan diperlihatkan di dalam rumah Timotius.
Gramma dapat hanya berarti "huruf-huruf," jadi beberapa orang berpendapat bahwa Timotius mempelajari alfabet Ibrani dan juga belajar membaca dari Perjanjian Lama. Selama bertahun-tahun, banyak orang telah belajar membaca dari Alkitab.
Mengapa penting untuk mengetahui tulisan-tulisan suci? Inilah jawaban Paulus: Karena tulisan itu dapat memberi engkau hikmat yang menuntun kepada keselamatan (NASB). "Dapat" adalah dari du÷namai (dunamai), kata kerja dari du÷namiß (dunamis, "kekuatan"). Tidak seperti "omongan kosong" guru palsu (2:16), Kitab Suci memiliki kekuatan, kekuatan untuk "memberi … hikmat" (sofi÷zw, sophizō38). Ini bukan "hikmat dunia" (1 Kor. 1:20; lihat Yak. 3:15). Itu tidak berasal dari kajian tentang filsafat manusia, tapi dari pembacaan serius Firman Allah (lihat Ams. 23:23). Hikmat ini "menuntun kepada keselamatan," kebutuhan terbesar manusia.
Karena "tulisan-tulisan suci" dalam ayat 15 adalah tulisan-tulisan Perjanjian Lama, kita harus menekankan bahwa, dalam dan dari dirinya sendiri, mengetahui tentang Perjanjian Lama tidak secara otomatis mengarah kepada keselamatan. Orang-orang Yahudi yang tidak percaya adalah bukti yang cukup tentang fakta ini. Karena itu, kita harus jangan melewatkan frasa Paulus berikutnya: melalui iman yang adalah kepada Kristus Yesus (NASB). Keselamatan kita ditemukan di dalam Kristus dan hanya di dalam Dia, ketika kita percaya dan berkeyakinan kepada Dia dan melakukan kehendak-Nya. Tujuan utama Perjanjian Lama adalah untuk membawa manusia kepada Kristus (Gal. 3:24, 25). Yesus mengatakan bahwa tulisan-tulisan Perjanjian Lama bicara tentang Dia (Luk. 24:44-47). Para pembicara dan para penulis Perjanjian Baru terus-menerus mengacukan Perjanjian Lama untuk menghasilkan iman kepada Yesus (lihat Kisah 2:14-40; 26:22, 23). Untuk memperkuat iman Timotius terhadap Yesus, Paulus membangun di atas pengetahuan Timotius atas tulisan-tulisan suci Perjanjian Lama.
Ayat 16, 17. Penyebutan "tulisan-tulisan suci" mendorong Paulus untuk menulis "pernyataan terkuat di dalam Alkitab tentang Alkitab itu sendiri."39Itu adalah nas yang menyoroti nilai Firman Allah: Semua Kitab Suci diilhamkan oleh Allah dan bermanfaat untuk mengajar, untuk menegur, untuk mengoreksi, untuk melatih dalam kebe-naran; sehingga manusia Allah bisa menjadi cukup, diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik (NASB).
"Kitab Suci" berasal dari istilah "tulisan" (grafh÷, graphē), namun Perjanjian Baru menggunakannya secara eksklusif untuk "kitab suci."40"Semua" berasal dari pavß (pas), yang dapat berarti "semua" atau "setiap."41Beberapa orang membuat perbedaan antara dua definisi tersebut, dengan mengatakan bahwa "semua Kitab Suci" dapat merupakan Alkitab secara keseluruhan sementara "setiap Kitab Suci" dapat menunjukkan bagian-bagiannya yang tersendiri. Itu adalah perbedaan dengan maksud yang kurang penting: "Jika 'setiap kitab suci' diilhami, 'semua kitab suci' harus juga diilhami."42
"Diilhami oleh Allah" adalah dari qeo÷pneustoß (theopneustos), yang dibentuk oleh qeo÷ß (Theos, "Allah") plus pne÷w (pneō, "menapasi"). Secara lebih harfiah itu diterjemahkan sebagai "dinapasi Allah" (NIV) atau "dinapasi oleh Allah" (ESV).43Beberapa orang berpikir bahwa gambaran itu berasal dari penciptaan manusia, ketika Allah "menghembuskan nafas hidup ke dalam hidung [manusia]; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup" (Kej. 2:7). Allah "bernapas ke dalam" Firman itu, dan itu menjadi "hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun" (Ibr. 4:12). Yang lain lebih menyukai gambaran sederhana tentang mengeluarkan napas (seperti uap dingin yang orang hembuskan pada pagi yang dingin). Dale Hartman bicara tentang Alkitab sebagai "nafas Allah yang dicetak."44Terlepas dari gambaran yang dimaksudkan, ungkapan itu mengungkapkan aktivitas penciptaan oleh Allah, menya- takan dalam terminologi yang tidak dapat salah bahwa Kitab Suci berasal dari ilahi.
Agen ilahiyat pengilhaman adalah Roh Kudus. Ketika sebuah pernyataan oleh Daud dikutip, ada tertulis bahwa ia "dalam pimpinan Roh Kudus" ketika ia mengatakan itu (Mrk. 12:36). Yesus memberitahu para murid-Nya bahwa Ia akan mengutus Roh Kudus untuk membimbing mereka "ke dalam seluruh kebenaran" (Yoh. 16:13; lihat 14:26). Petrus menyatakan bahwa "oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah" (2 Pet. 1:20, 21).
Hanya karena dewan gereja tertentu memutuskan bahwa mereka itu tidak terilham tidak berarti Kitab Suci itu tidak terilham. Sebaliknya, mereka itu terilham oleh karena Allah menjadikan mereka terilham. Tidak ada tulisan-tulisan lain yang masuk ke dalam kategori "diilhami oleh Allah." J. W. Roberts menulis, [Kitab-kitab] Apokrifa dan Pseudepigrafa Yahudi, serta tulisan-tulisan tradisional dari para bapak gereja mula-mula … tidak termasuk dalam kategori Kitab Suci yang sakral.…
[Selanjutnya,] tidak ada tempat dalam pengajaran Kitab Suci untuk "nabi-nabi zaman akhir" dan pewahyuan [tambahan]. Satu-satunya antisipasi terhadap pewahyuan masa depan, Kitab Suci, dan "Kunci-kunci" kepada Kitab Suci adalah kedatangan nabi-nabi palsu dan guru-guru penipu.45
Meski tampaknya tidak memjungkinkan, beberapa orang menggunakan ayat 16 untuk menunjukkan bahwa tidak semua bagian Alkitab diilhami. Mereka mengusulkan bahwa kata kerja bahasa Inggris "is" harus dibuang, sehingga membuat ayat itu terbaca seperti ini: "Semua Kitab Suci yang diilhami oleh Allah adalah bemanfaat untuk mengajar.…" Mereka menafsirkan ini dengan mengatakan bahwa hanya Kitab Suci yang diilhami oleh Allah yang bermanfaat, dengan menyimpulkan bahwa beberapa Kitab Suci tidak diilhami oleh Allah. Mereka menarik kesimpulan itu terlepas dari fakta bahwa konsep "Kitab Suci yang tidak diilhami" adalah asing bagi Alkitab. Istilah "Kitab Suci" muncul sekitar lima puluh kali dalam Perjanjian Baru dan selalu dengan gagasan 'Kitab Suci' sebagai nama diri, dengan 'makna sakral.'"46Cara yang paling alami untuk membaca ayat 16 adalah bahwa"semua Kitab Suci adalah [dalam keseluruhannya47] diilhami oleh Allah. " Seperti disebutkan sebelumnya, ungkapan "tulisan-tulisan suci" dalam ayat 15 hanya mencakup Kitab Suci Perjanjian Lama, karena hanya itu satu-satunya tulisan terilham yang tersedia ketika Timotius masih kecil. Juga benar bahwa ketika umat Kristen mula-mula membaca istilah "Kitab Suci" (3:16), mereka pertama-tama mungkin membayangkan tulisan-tulisan Perjanjian Lama. Ini tidak berarti, bagaimanapun, bahwa nas tersebut hanya berlaku untuk Perjanjian Lama. Dalam 2 Petrus 3:15, 16, Petrus bicara tentang tulisan-tulisan Paulus dan menempatkan mereka di samping "Kitab Suci yang lain." Dalam 1 Timotius 5:18, Paulus bicara tentang kutipan dari Musa dan kutipan dari Lukas sebagai "Kitab Suci."48Sebagaimana dalam Perjanjian Lama "oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah" (2 Pet. 1:21), begitu juga dalam Perjanjian Baru orang-orang yang dipimpin oleh Roh Kudus bicara dan menulis kebenaran sorga (Yoh. 14:26; 16:13). Ketika kita mengatakan bahwa "semua Kitab Suci" "dalam keseluruhannya diilhami oleh Allah," yang kita maksudkan adalah Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Sikap kita terhadap Alkitab memiliki pengaruh yang besar terhadap pemahaman kita tentang Alkitab. Kita harus percaya dengan segenap hati bahwa Alkitab diilhamkan oleh Allah dan bahwa Alkitab itu sama relevannya seperti pada zaman Paulus.
Karena "semua Kitab Suci" diilhami, maka itu "bermanfaat" (wjfe÷limoß, ōphelimos) atau "berguna."49Itu sangat berbeda dengan ajaran dan spekulasi tak berguna guru-guru palsu.50Menurut Paulus, "semua Kitab Suci" bermanfaat untuk empat tujuan.
Yang pertama adalah "mengajar" (didaskali÷a, doaskalia), yang sekali lagi berada dalam urutan pertama dalam daftar itu.51Di dalam Alkitab, ada ajaran (doktrin) yang cocok untuk semua orang: "susu" untuk "bayi di dalam Kristus" dan "makanan keras" untuk "orang dewasa" (1 Kor. 3:1, 2; Ibr. 5:12-14). Untuk memberi makan jiwa manusia, kita harus mengajarkan Kitab Suci yang dinapasi oleh Allah, bukan pendapat kita atau filosofi manusia. "Demikianlah firman Tuhan" harus selalu diterima sebagai berkuasa dan menentukan.
Bagaimana jika orang menolak untuk menaati apa yang diajarkan kepada mereka? Kitab Suci juga bermanfaat untuk "menegur." "Menegur" adalah dari ejlegmo÷ß (elegmos), sebuah "ekspresi ketidaksetujuan, celaan, teguran yang keras."52Ketika tindakan orang membahayakan jiwanya, mereka perlu ditegur—dengan kelemahlembutan dan keramahan, dalam semangat kasih (2:24-26; Efe. 4:15).
Berikutnya, yang terkait dengan "teguran" adalah "mengoreksi." "Mengoreksi" berasal dari kata majemuk ejpano÷rqwsiß (epanortōsis), yang dibentuk oleh ejpi (epi, "ke"), ajna (ana, "atas" atau "lagi"), dan ojrqo÷w (orthoō, "membuat lurus"53). Itu menandakan "pemulihan kepada keadaan yang lurus atau benar."54Bahasa ini terkait dengan nasihat untuk "luruskanlah [ojrqo÷ß, orthos] jalan bagi kakimu" (Ibr. 12:13). Tidak cukup hanya memberi tahu orang bahwa mereka salah ("teguran"); kita juga perlu memberitahu mereka bagaimana menjadi benar ("mengoreksi"). Terjemahan Phillips mengatakan bahwa Kitab Suci adalah "untuk menata ulang arah kehidupan manusia."
Keempat, "semua Kitab Suci" bermanfaat untuk "melatih dalam kebenaran." Akar kata yang diterjemahkan "melatih" (paidei÷a, paideia) adalah paivß (pais, "anak"). Paideia mencakup semua hal yang terlibat dalam pelatihan seorang anak.55Misalnya, tidak cukup untuk memberi tahu seorang anak satu kali tentang apa yang harus dilakukan; kesabaran sangat penting karena pengulangan sangat penting. Selanjutnya, ketaatan harus dihargai, sementara ketidaktaatan harus dihukum. (Paideia mencakup gagasan tentang "disiplin" dan diterjemahkan dengan istilah ini dalam Alkitab NEB dan REB.) Firman Allah memasok sumber daya yang kita butuhkan untuk tugas yang sebanding dalam melatih orang-orang di sepanjang zaman. Tujuan pelatihan kita adalah "kebenaran" (dikaiosu÷nh, dikaiosunē), yang dalam ayat ini menyiratkan kehidupan yang benar.56Paulus selalu bersikap praktis. Dua dari perhatian utamanya adalah doktrin yang benar dan kehidupan yang benar.
Apakah tujuan dari pengajaran, peneguran, pengoreksian, dan pelatihan ini? Paulus melanjutkan, "… sehingga manusia Allah57bisa menjadi cukup, diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik"58(3:17). Ketika Paulus mengatakan "setiap perbuatan baik," yang terutama ada dalam pikirannya bukan tugas biasa sehari-hari.59Sebaliknya, yang ada dalam pikirannya adalah "hidup yang benar." Allah tidak memberi kita Alkitab semata agar kita dapat mengajar kelas atau berkhotbah. Ia tidak memberi kita Kitab Suci sehingga kita dapat menulis berbagai buku atau komentari. Sebaliknya, Ia memberi kita Alkitab untuk membuat kita menjadi orang yang lebih baik—jadi kita bisa menjadi "cukup, diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik."
Karena "cukup" dapat menyiratkan "sedikit memuaskan" atau "memadai," maka itu tidak benar-benar mengungkapkan semangat pernyataan Paulus. "Cukup" adalah dari kata sifat (a¡rtioß, artios) yang berkaitan dengan "sangat cocok untuk beberapa fungsi, lengkap, mampu, mahir."60Kata ini "menggambarkan orang yang secara sempurna sesuai untuk tugasnya."61Alkitab NKJV menulis" lengkap," dan Alkitab ESV menulis "kompeten." Alkitab CJB menggabungkan gagasan keadaan "cukup" dan keadaan "diperlengkapi" dalam ungkapan" diperlengkapi sepenuhnya." Alkitab NIV melakukan hal yang sama, dengan menggunakan" diperlengkapi seluruhnya."
"Diperlengkapi" berasal dari ejxarti÷zw (exartizō), kata kerja yang diintensifkan yang terkait dengan kata "cukup" (artios). Paulus, pada dasarnya, sedang mengatakan, "Firman itu melengkapi manusia untuk setiap pekerjaan baik; ya, firman itu sepenuhnya memperlengkapi dia." "Allah tidak pernah meminta kita untuk melakukan apa saja yang ia tidak perlengkapi untuk kita."62

TFTWMS: 2Tim 3:14-17 - Berfokus Pada Firman Allah Berfokus Pada Firman Allah (2 Timotius 3:14-17)
Kita dapat berfokus pada banyak hal dalam kehidupan, seperti uang, kesuksesan, dan popularitas. Penek...
Berfokus Pada Firman Allah (2 Timotius 3:14-17)
Kita dapat berfokus pada banyak hal dalam kehidupan, seperti uang, kesuksesan, dan popularitas. Penekanan seperti ini memberi kita pandangan yang sempit, yang membuat kita tidak dapat melihat apa yang benar-benar penting. Kita juga dapat berfokus pada apa yang buruk dalam kehidupan, yang dapat memenuhi diri kita dengan kengerian dan kegentaran. Kita tidak dapat benar-benar mengabaikan apa yang buruk, tapi itu harus jangan menjadi fokus hidup kita. Jauh lebih baik jika kita berkonsentrasi pada hal-hal yang baik, seperti contoh-contoh saleh dan Firman Allah.

TFTWMS: 2Tim 3:10-17 - Pelajaran 9 Kekuatan Untuk Menjaga Dirimu Sendiri PELAJARAN 9 KEKUATAN UNTUK MENJAGA DIRIMU SENDIRI (2 Timotius 3:10-17)
Paulus baru saja secara jelas memberi daftar pelbagai jenis kebobrokan moral ...
PELAJARAN 9 KEKUATAN UNTUK MENJAGA DIRIMU SENDIRI (2 Timotius 3:10-17)
Paulus baru saja secara jelas memberi daftar pelbagai jenis kebobrokan moral yang perlu diperhatikan baik dalam bentuk pelbagai prinsip maupun dalam diri manusia. Timotius sudah jelas tidak bisa lepas dari perlawanan seperti yang pernah menimpa Musa. Begitu juga halnya dengan kita. Mungkin seperti yang Paulus lakukan, kita bisa coba-coba bertanya, "Bagaimanakah kita bisa 'menghindari' orang-orang yang hidupnya bertentangan dengan pengajaran Kristus?"
KEKUATAN DARI TELADAN PAULUS (AY. 10-13)
Timotius dan Paulus telah "mengikuti" pola yang sama. Paulus berkata, "Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku. Engkau telah ikut menderita penganiaya-an dan sengsara .…" (3:10, 11).12Apa yang perlu Timotius ikuti diringkas oleh Paulus sebagai "ajaranku." Apa yang Paulus ajarkan akan diuji (lihat 1Timotius 4:16; 2:7; Roma 9:1; 2Korintus 2:17).
Bagaimana pelbagai ajaran itu berlaku untuk kehidupan kita terlihat jelas dalam "cara hidup"13Paulus. Betapa akan jauh lebih baik bila orang lain mempelajarinya bukan hanya lewat apa yang orang itu ajarkan, tetapi juga lewat apa yang orang itu lakukan! (Lihat Kisah 1:1; 1Korintus 11:1.)
Paulus mengajar dan hidup seperti yang ia lakukan sebab hidupnya punya "pendirian (maksud)."14Secara berulang-ulang Paulus menunjukkan bahwa tujuannya adalah melakukan kehendak Allah yang diberikan kepada dia (2Korintus 5:7-11; Galatia 1:10-12). Maksud Paulus dalam kehidupan ini bisa dicapai melalui ciri-ciri berikut ini:
"Iman." (Lihat 1:12; 1Timotius 1:12, 18, 19; 2Korintus 5:7.) Iman ini memampukan orang untuk melihat apa yang tidak terlihat, mengalahkan yang tak dapat dielakkan, dan berani untuk percaya kepada apa yang mustahil bagi manusia (Ibrani 11:1-3; 1Yohanes 5:4).
"Kesabaran." 15Banyak orang akan masuk sorga karena Paulus tidak mau menyerah demi untuk saudara-saudaranya atau mengizinkan kesusahan memalingkan dia dari pelayanan keagamaan yang ia jalankan untuk kepentingan Kristus (Filipi 3:7-17).
"Kasih." 16Kata yang menakjubkan ini memberikan banyak penerapan dalam pelbagai konteks yang berbeda yang ditemukan dalam Perjanjian Baru. Kasih yang Paulus bicarakan akan menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, menanggung segala sesuatu, dan tidak berkesudahan (1Korintus 13:4-7). Betapa suatu kekuatan yang hebat bagi Timotius dan kita!
"Ketekunan." 17Ciri ini merupakan pertumbuhan iman, kesabaran, dan kasih yang alami! Paulus sudah menanggung banyak "penganiayaan" dan "penderitaan"18untuk Kristus. Suatu tinjauan mengenai bekas luka dan perjuangannya membuat kita takjub terhadap semangatnya yang sangat mengesankan:
Apakah mereka pelayan Kristus?—aku berkata seperti orang gila—aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian, dan, dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat (2Korintus 11:23-28).
Betapa ini merupakan suatu dorongan kepada Timotius dan kita untuk "maju terus!"
Timotius sudah mengetahui pelbagai penderitaan yang Paulus pernah alami di tempat-tempat tertentu: "di Antiokhia, di Ikonium, dan di Listra" (3:11; Kisah 14:19-21; 16:1-3). Ia tidak bisa mengabaikan pola Paulus di dalam penderitaan itu: Paulus bukan hanya menderita tetapi ia juga "menanggung (kuderita)."19Paulus tetap berdiri teguh di bawah tekanan yang menggunung, dengan membantu Timotius dan banyak dari kita agar jangan jatuh di bawah pengaruh kejahatan yang mungkin menjadi bagian hidup kita yang harus dipikul (Yakobus 1:2-4; 1Petrus 1:6-9).
Kita tidak dibiarkan untuk menerka-nerka bagaimana Paulus mampu memikul apa yang ia lakukan. Paulus mengungkapkan cara kerja "semangat daya tahannya."
Ia berkata, "Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan20aku dari padanya!" (3:11).
Janji akan adanya konflik yang lebih banyak (3:12) membuktikan kepraktisan dalam membahas materi ini. Kata-kata Paulus berisi kepastian dan perluasan dalam janji itu. "Setiap orang" akan menderita penganiayaan (Matius 5:10, 11; 24:9-14; Kisah 7:52). "Setiap orang" ini terkait dengan orang-orang yang mau "hidup beribadah" dengan cara yang sangat berbeda dari orang-orang yang menjalankan "ibadah secara lahiriah" tetapi memungkiri kekuatannya (3:5).
Paulus berkata bahwa orang-orang yang akan menderita adalah orang-orang yang "beribadah." Selanjutnya, kata "hidup" di sini bukanlah suatu istilah untuk keberadaan di suatu tempat saja. Itu merupakan kata Yunani zao,21yang memiliki vitalitas dan kekuatan. Oleh sebab itu, cara hidup ini adalah berani menjadi garam untuk membumbui masyarakat dan menjadi terang untuk mengusir kegelapan, dimana kebenaran menelanjangi kesalahan dan bicara untuk kebenaran (Matius 5:13-16; Efesus 5:6-8). Cara hidup yang salah akan mengarah kepada kebodohan dan perbudakan di bawah hawa nafsu.
Di sini cocoklah ucapan klise ini: "Saya diberitahu, 'Cerialah! Segala sesuatu bisa bertambah buruk!' jadi saya ceria, dan segala sesuatu memang menjadi bertambah buruk!" Dalam kehidupan ini, tidak pernah ada akhir bagi "orang jahat"22(3:13).
Selain orang jahat ini terdapat juga "penipu."23Jenis ini "akan bertambah jahat."24Sesungguhnyalah, istilah ini menunjukkan orang yang sedang tenggelam di jalan yang mereka sudah pilih, namun jalan itu adalah jalan yang salah!
Orang-orang itu "menyesatkan"25dan "disesatkan." Inilah suatu contoh klasik tentang orang yang menuai apa yang ia tabur (lihat Galatia 6:7, 8). Bentuk active participle menunjukkan bahwa mereka sedang melakukan penyesatan, dan bentuk passive participle menunjukkan bahwa mereka sedang disesatkan—dengan demikian perbuatan mereka dibalas dengan perbuatan yang sama!
Akibatnya adalah buruk dua kali lipat, sebab semuanya sedang disesatkan. Betapa tragis bahwa prilaku jahat semacam ini akan terus berlanjut, namun betapa benarnya nubuatan Paulus itu!
KEKUATAN DARI PELATIHAN YANG BAIK (AY. 14, 15)
Kata "tetapi" (3:14) memperkenalkan suatu perbedaan yang jelas untuk Timotius. Ia harus tidak boleh menjadi orang yang jahat atau penipu. Ia harus tidak boleh "bertambah jahat," menyesatkan dan disesatkan. Apakah yang Timotius harus lakukan?
Perintah
Berlawanan dengan pola orang jahat ini, Paulus memerintahkan Timotius untuk, "Tetap 26berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini." Ini berkaitan dengan hal-hal yang Timotius sudah pelajari, pertama dari ibu dan neneknya (1:5), dan belakangan dari Paulus (1:6; 2:1, 2).
Perintah itu adalah sah karena Paulus juga memberikan alasannya: "pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini" 27(3:14). Betapa mulianya bila orang sangat terkait dengan Allah, Firman Allah, dan janji-janji Allah! Bahkan ketika kita sedang menderita untuk kepentingan-Nya, kita bisa secara yakin mengetahui kemenangan kita yang paling pokok (Ibrani 11:1-12:1; Roma 8:31-39).
Keyakinan
Keyakinan yang untuk Timotius atau diri kita itu sendiri terletak di atas pondasi "mengenal."28Tidak ada kata yang lebih kuat untuk "mengenal" daripada yang Paulus gunakan di sini.
Jenis "mengenal dengan yakin" ini berkembang untuk dua alasan:
Timotius sudah belajar dari guru-guru yang luar biasa.
Siapakah yang bisa memiliki guru mana saja yang lebih baik daripada seorang ibu dan nenek yang saleh, ditambah dengan rasul Paulus (3:14; 1:5, 6; 2:2)?
Ia sudah mengalami ujian waktu: "… dari kecil engkau sudah mengenal" (3:15). Di sini kita temukan lagi kata Yunani oida yang sangat kuat itu. Pengenalan yang dalam ini berkembang melalui penerapan dalam waktu dan pelbagai tes yang penuh tantangan. Suatu prinsip atau gagasan yang berjalan baik dalam suatu kesempatan bisa saja terbukti tidak cukup atau bahkan tidak bijak bagi orang lain. Firman Allah, bila diterapkan dengan benar, tidak akan pernah gagal atau terhuyung-huyung! Sejak dari kecil Timotius sudah sangat terkesan dengan kedapatpercayaan Firman Allah.
Sebab itu, Timotius sudah diajarkan kebenaran yang sudah dikenal oleh guru-guru yang sudah dikenal juga. Ia punya keyakinan yang penuh terhadap keduanya. Betapa bahagianya orang yang memiliki pusaka belajar seperti itu—mengetahui kebenaran itu sejak dari kecil! Allah menghendaki pelatihan rohani berjalan seperti tiu. Akankah Anda memberikan pengalaman belajar yang baik kepada orang-orang di sekeliling Anda, bahkan sejak masa kanak-kanak mereka?
Akibatnya
Buah yang baik berasal dari mengenal "Kitab Suci."29 Secara singkat Paulus memberi kita kemungkinan— "yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan." Di sini Kitab Suci itu dikenal dengan kuasanya: Kitab Suci itu dikataka "sanggup." Ibrani 4:12, 13 berkata,
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Simaklah hasil apa yang Kitab Suci itu bisa hasilkan: Kitab Suci itu bisa "memberi hikmat 30kepadamu." Hikmat itu terkait dengan hasil akhir. Kitab Suci itu menuntun manusia "kepada keselamatan."31Kitab Suci bisa memulihkan kesehatan rohani kita dan melindungi kita dari kematian kekal! Manusia seharusnya mengenal harta yang indah yang kita miliki dalam Kitab Suci Allah. Hiruplah dalam-dalam kata-kata oleh penulis lagu L. O. Sanderson ini:
Kitab Ilahi32Yang Berharga
Betapa berharganya kitab ilahi itu, lewat ilham yang diberikan! Cemerlang bak pelita memancarkan ajarannya, ke sorgalah jiwaku diarahkan. Pelita ini, melalui malam-malam kehidupan yang membosankan, akan memandu jalanku, Sampai kupandang terang yang lebih cemerlang dari hari yang kekal itu. Alkitab Suci, Kitab ilahi! Harta yang Berharga, engkaulah miliku! Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku untuk dengan selamat menuntun pulang aku.
Kesadaran akan adanya pelbagai kemungkinan yang tersedia untuk kita melalui Alkitab sepatutnya membangkitkan keinginan murni dalam diri kita untuk menyesuaikan diri dengan rencana ilahi: "iman." Banyak berkat yang sudah datang "melalui iman" (lihat Efesus 2:8; Galatia 3:26, 27; Kolose 2:12; Filipi 3:9; Ibrani 6:12; 11:3, 11, 28, 33, 39; 1Petrus 1:3-5).
Rencana itu dijalankan melalui Kristus, dan meletakkan kita "dalam" Dia. Ia adalah "jalan, dan kebenaran, dan kehidupan" (Yohanes 14:6; Kisah 14:12; Efesus 1:3-14). Di luar Dia kita tidak bisa melakukan apa-apa, namun melalui Dia kita bisa melakukan segala hal yang Allah ingin kita lakukan. Proses keselamatan manusia adalah melalui iman dan ketaatan kepada Kristus dan segala perintah-Nya (Yohanes 3:16; Markus 16:15, 16; Kisah 22:16; Ibrani 5:8, 9), sebab Kristus adalah pendamaian dari Allah (1Yohanes 2:1, 2; 4:14).
KEKUATAN KITAB SUCI (AY. 16, 17)
Tiga penghormatan mulia bagi Alkitab dalam 3:16, 17 seharusnya membuat kita bijaksana, mengucap syukur, dan selalu memikirkan tujuan.
Kitab Suci Berasal Dari Allah
Kita perlu ingat bahwa Kitab Suci berasal dari Allah. Paulus berkata, "Segala tulisan diilhamkan33oleh Allah" (3:16; NASB; lihat 2Petrus 1:20, 21; Efesus 3:3-5). Kitab Suci bukanlah produk usaha atau kesimpulan yang dibakukan manusia. Kitab Suci itu bukan dokumen gereja atau keputusan konferensi. Kitab Suci adalah dari Allah. Kitab Suci diberikan oleh Allah, dan kebenarannya akan bertahan selama-lamanya (lihat 2:19) bahkan ketika langit dan bumi sudah berlalu (Matius 24:35; Yohanes 12:48; Yesaya 55:8-11). Baik pelbagai sinode manusia maupun pelbagai konferensi kanon tidak mampu membuat Kitab Suci yang "oleh Allah"! Hanya Allah saja yang membuatnya!
Kitab Suci Adalah Karunia
Firman Allah merupakan karunia yang mulia sebab "bermanfaat." 34Klaim dari Alkitab itu sendiri pastilah menjadi salah satu ironi yang paling besar. Dengan memikirkan kebutuhan manusia (Roma 3:23) dan rencana penebusan Allah (Efesus 2:1-8), maka kata-kata sama sekali tidak memadai untuk mengungkapkan berita injil. Kitab Suci itu bermanfaat dan lengkap. Kitab Suci itu memberi kita manfaat dalam empat cara yang unik:
- 1. Firman Allah memberikan arah sebab firman itu bermanfaat untuk "mengajar." Penebusan kita dilengkapi dengan "Manusia" dan "Rencana," dengan Pribadi dan ajaran-Nya (Kisah 4:12; Yohanes 8:31, 32; 2Yohanes 9; Roma 1:16, 17). Manusia tidak berkuasa untuk mengarahkan langkahnya (Yeremia 10:23). Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut (Amsal 14:12). Jelas sekali, kita memerlukan pengajaran Kitab Suci untuk mengarahkan hidup kita!
- 2. Kitab Suci juga bermanfaat bagi pendeteksian atau "menyatakan kesalahan."35Kesalahan harus diperbaiki, sebab kalau tidak salib akan menjadi cemoohan (Yakobus 1:21-25; 1Yohanes 2:1, 2). Alkitab adalah alat untuk menelanjangi kesalahan kita dan menghukum kita agar kita berpaling dari jalan yang jahat (Ibrani 4:12, 13; Roma 7:7; Titus 1:9, 10). Seseorang pernah memberi pernyataan tentang Firman Allah: "Setiap menit saya membaca Firman, Firman itu membunuh dosa atau membiarkan kebajikan masuk untuk melawan dosa." Kitab Suci memberi kita pengertian tentang dosa dan kelemahan kita, menyeru kita untuk menyerahkan hidup kita untuk tujuan yang lebih mulia.
- 3. Kitab Suci adalah baik untuk pendisplinan atau untuk "memperbaiki kelakukan." 36Ketika Kitab Suci sudah menghukum kita karena dosa, Kitab Suci itu akan menuntun kita menuju perbaikan dengan memberi bimbingan untuk mengenakan kesalehan (lihat 1Petrus 1:22-2:2). Tuhan tidak ragu-ragu untuk menertibkan, dan Firman-Nya merupakan talisipat (Amos 7:7, 8), atau pedoman, untuk menyelesaikan setiap persoala (2Yohanes 9).
- 4. Kitab Suci bermanfaat untuk pengembangan sebab Kitab Suci akan "mendidik (pelatihan)37orang dalam kebenaran." Mudah untuk melihat bahwa istilah ini melibatkan lebih daripada sekedar "pemberitahuan."Istilah itu melibatkan pelatihan , dan pelatihan itu mencakup proses yang menyeluruh yang dengannya orang dibentuk dan dimantapkan menuju kedewasaan. Kedewasaan dalam kasus ini adalah "kebenaran."38
Kitab Suci menuntun kita dalam perpindahan kita dari dosa menuju kesucian, dari ketidakpastian menuju iman, dari kehidupan yang mengarah kepada kejahatan menuju kehidupan yang menerima sifat ilahi! Betapa kebenaran punya kuasa untuk memindahkan dan mengubah!
Tujuan Kitab Suci
Tujuan Kitab Suci adalah agar "tiap-tiap manusia kepunyaan Allah bisa menjadi cukup39" (3:17; NASB). Betapa ini suatu tantangan bila dilekatkan kepada "setiap perbuatan baik" (lihat Matius 5:16; Efesus 2:10; Titus 2:11-14).
Siapakah yang sanggup mengatasi tantangan ini? Tidak seorang pun dari kita! Puji Allah sebab kekuatan kita berasal dari Dia (Efesus 6:10-13), dan Ia bekerja bersama kita dan di dalam kita (1Korintus 3:9; 2Korintus 3:5; 9:8-11; Filipi 2:12-16, khususnya ayat 13; 2Timotius 2:1). Unsur-unsur yang penting itu tidak berasal dari kita, tetapi kita telah "diperlengkapi"40!
Allah mengeluarkan seluruh kasih karunia-Nya supaya kita bisa bertumbuh dan pergi membawa berita baik-Nya, aktif di dalam setiap perbuatan baik.
Bukankah ini merupakan kesimpulan yang persis sama yang Paulus berikan kepada Timotius dalam suratnya yang pertama (1Timotius 4:16)?
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) Penulis : Paulus
Tema : Bertekun dengan Ketabahan
Tanggal Penulisan: Sekitar tahun 67
Latar Belakang
Inilah surat terakhir Pau...
Penulis : Paulus
Tema : Bertekun dengan Ketabahan
Tanggal Penulisan: Sekitar tahun 67
Latar Belakang
Inilah surat terakhir Paulus. Pada saat menulis surat ini, kaisar Nero sedang berusaha untuk menghentikan perkembangan kekristenan di Roma dengan penganiayaan yang bengis terhadap orang percaya; Paulus sekali lagi menjadi tahanan negara di Roma (2Tim 1:16). Dia menderita kekurangan sebagai seorang penjahat biasa (2Tim 2:9), ditinggalkan oleh kebanyakan sahabatnya (2Tim 1:15), dan sadar bahwa pelayanannya sudah berakhir dan kematiannya sudah dekat (2Tim 4:6-8,18; Lihat "PENDAHULUAN SURAT 1TIMOTIUS"
Tujuan
Karena mengetahui bahwa Timotius pemalu serta menghadapi kesukaran, dan karena menyadari akan kemungkinan penganiayaan berat dari luar gereja dan adanya guru-guru palsu di dalam gereja, Paulus menasihatkan Timotius agar dia memelihara Injil, memberitakan Firman Allah, menanggung kesukaran dan melaksanakan tugas-tugasnya.
Survai
Dalam pasal 1; (2Tim 1:1-18) Paulus meyakinkan Timotius tentang kasih dan doanya yang tetap sambil mendorong dia untuk tetap setia tanpa berkompromi tehadap Injil, memelihara kebenaran dengan tekun dan mengikuti teladannya.
Dalam pasal 2; (2Tim 2:1-26) Paulus menugaskan anak rohaninya untuk tetap memelihara iman dengan mempercayakan kebenarannya kepada orang lain yang dapat dipercayai untuk mengajarkannya kepada orang lain (2Tim 2:2). Paulus menasihati gembala yang muda ini untuk menanggung kesukaran seperti prajurit yang baik (2Tim 2:3), melayani Allah dengan rajin dan memberitakan firman kebenaran dengan tepat (2Tim 2:15), memisahkan diri dari mereka yang meninggalkan kebenaran rasuli (2Tim 2:18-21), memelihara kemurniannya (2Tim 2:22) dan bekerja dengan tekun sebagai guru (2Tim 2:23-26).
Dalam pasal berikutnya Paulus mengingatkan Timotius bahwa kejahatan dan kemurtadan akan meningkat (2Tim 3:1-9), tetapi Timotius harus tetap setia kepada iman yang diwarisinya dan kepada Alkitab (2Tim 3:10-17).
Dalam pasal terakhir Paulus menugaskan Timotius untuk memberitakan Firman serta melaksanakan semua tugas pelayanannya (2Tim 4:1-5). Paulus menutup surat ini dengan memberitahukan Timotius tentang keadaan dirinya pada saat dia menghadapi kematian, sambil memohon Timotius datang dengan cepat (2Tim 4:6-22).
Ciri-ciri Khas
Lima ciri utama menandai surat ini.
- (1) Surat ini berisi perkataan terakhir Paulus yang ditulis sebelum pelaksanaan hukum mati oleh kaisar Nero di Roma hampir 35 tahun setelah pertobatannya kepada Kristus di jalan ke Damsyik.
- (2) Surat ini berisi pernyataan yang paling terang dalam Alkitab mengenai pengilhaman dan tujuan ilahi Alkitab (2Tim 3:16-17): Paulus menekankan bahwa Alkitab harus ditafsirkan dengan cermat oleh pelayan-pelayan Firman (2Tim 2:15) dan mendorong penyerahan Firman Allah kepada orang yang dapat dipercayai yang kemudian dapat mengajar orang lain (2Tim 2:2).
- (3) Sepanjang surat ini muncul nasihat-nasihat pendek tetapi tepat misalnya, "mengobarkan karunia Allah" (2Tim 1:6), "janganlah malu" (2Tim 1:8), "menderita bagi Injil-Nya" (2Tim 1:8), "Peganglah ... ajaran yang sehat" (2Tim 1:13), "peliharalah harta yang indah" (2Tim 1:14), "jadilah kuat oleh kasih karunia" (2Tim 2:1), "ikutlah menderita" (2Tim 2:3), "memberitakan perkataan kebenaran" (2Tim 2:15), "hindarilah" (2Tim 2:16), "jauhilah ... kejarlah" (2Tim 2:22), berhati-hatilah terhadap kemurtadan yang mendekat (2Tim 3:1-9), "tetap berpegang kepada kebenaran" (2Tim 3:14), "beritakanlah Firman" (2Tim 4:2), "lakukanlah pekerjaan pemberita Injil" (2Tim 4:5), "tunaikanlah tugas pelayananmu" (2Tim 4:5).
- (4) Tema yang berulang-ulang dari banyak nasihatnya adalah untuk berpegang pada iman (Yesus Kristus dan Injil asli dari rasul-rasul), jagalah iman itu dari pemutarbalikan dan kerusakan, menentang guru palsu, dan beritakan Injil yang benar dengan ketekunan yang teguh.
- (5) Kesaksian terakhir Paulus adalah suatu contoh yang mengharukan dari keberanian dan harapan ketika menghadapi mati syahid yang sudah pasti (2Tim 4:6-8).
Full Life: 2 Timotius (Garis Besar) Garis Besar
Pendahuluan
(2Tim 1:1-4)
I. Pesan Paulus kepada Timotius
(2Tim 1:5-18)
A. Mengobarkan Karunia Allah
...
Garis Besar
- Pendahuluan
(2Tim 1:1-4) - I. Pesan Paulus kepada Timotius
(2Tim 1:5-18) - A. Mengobarkan Karunia Allah
(2Tim 1:5-7) - B. Bersedia Menderita untuk Injil
(2Tim 1:8-10) - C. Teladan Paulus
(2Tim 1:11-12) - D. Peganglah dan Pelihara Kebenaran
(2Tim 1:13-14) - E. Sahabat-sahabat Paulus di Roma yang Setia dan Tidak Setia
(2Tim 1:15-18) - II. Tuntutan-Tuntutan Terhadap Hamba Tuhan yang Setia
(2Tim 2:1-26) - A. Jadilah Kuat oleh Kasih Karunia
(2Tim 2:1) - B. Percayakan Berita kepada Orang yang Dapat Dipercayai
(2Tim 2:2) - C. Bertahan Dalam Kesukaran
(2Tim 2:3-7) - 1. Sebagai Prajurit yang Baik
(2Tim 2:3-4) - 2. Sebagai Olahragawan yang Berdisiplin
(2Tim 2:5) - 3. Sebagai Petani yang Bekerja Keras
(2Tim 2:6-7) - D. Mati dan Menderita dengan Yesus Kristus
(2Tim 2:8-13) - E. Hindarilah Soal-soal yang Bodoh dan Mempertahankan Injil Dalam
Cara yang Tidak Tercela
(2Tim 2:14-26) - III.Peningkatan Kejahatan Terakhir yang Mendekat
(2Tim 3:1-9) - IV. Ketekunan Dalam Kebenaran
(2Tim 3:10-17) - A. Yang Dipelajari dari Paulus
(2Tim 3:10-14) - B. Yang Dipelajari dari Alkitab
(2Tim 3:15-17) - V. Beritakanlah Firman Allah
(2Tim 4:1-5) - VI. Kesaksian dan Pengarahan Paulus
(2Tim 4:6-18) - A. Kesaksian Perpisahan Paulus
(2Tim 4:6-8) - B. Pengarahan Pribadi untuk Timotius
(2Tim 4:9-13) - C. Sebuah Kata Peringatan
(2Tim 4:14-15) - D. Keyakinan tentang Kesetiaan Allah
(2Tim 4:16-18) - Penutup
(2Tim 4:19-22)
Matthew Henry: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab)
Surat yang kedua ini ditulis oleh Rasul Paulus kepada Timotius dari Roma, ketika ia menjadi tahanan di sana dan nyawanya sedang terancam. Itu te...
- Surat yang kedua ini ditulis oleh Rasul Paulus kepada Timotius dari Roma, ketika ia menjadi tahanan di sana dan nyawanya sedang terancam. Itu terlihat dari perkataan ini, “Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat” (4:6). Tampak bahwa waktunya untuk meninggalkan dunia ini, menurut perasaannya sendiri, tidaklah lama lagi, terutama mengingat orang-orang yang menganiayanya sudah begitu geram dan benci. Dan tampak bahwa ia sudah dibawa ke hadapan Kaisar Nero, yang disebutnya sebagai pembelaannya yang pertama, ketika tidak seorang pun membantu dia, tetapi semuanya meninggalkan dia (4:16). Para penafsir sependapat bahwa ini merupakan surat terakhir yang ditulis Rasul Paulus. Di mana Timotius berada ketika itu tidaklah pasti. Maksud dari surat ini agak berbeda dari surat sebelumnya, tidak menyangkut pekerjaannya sebagai pekabar Injil, melainkan lebih tentang pandangan dan perilakunya secara pribadi.
Galilah: 2 Timotius (Garis Besar)
Bibliografi
Arichea, D. C., & Hatton, H. A handbook on Paul’s letters to Timothy and to Titus. New York: United Bible Societies. 1995.
Ear...
Bibliografi
Arichea, D. C., & Hatton, H. A handbook on Paul’s letters to Timothy and to Titus. New York: United Bible Societies. 1995.
Earle, R. 2 Timothy. Dalam F. E. Gaebelein (Ed.), The Expositor’s Bible Commentary: Ephesians through Philemon, Grand Rapids, MI: Zondervan Publishing House. 1981
Enns, Paul. The Moody Handbook of Theology. Literatur SAAT. 2008, 2014. Malang.
Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Analytical lexicon of the Greek New Testament. Grand Rapids, MI: Baker Books. 2000.
George, T. Galatians. Nashville: Broadman & Holman Publishers. 1994.
Grudem, Wayne. Systematic Theology, IVP, Leicester, 1994.
Guthrie, D. Pastoral Epistles: An Introduction and Commentary. Downers Grove, IL: InterVarsity Press. 1990.
Hiebert, D. Edmond. First Timothy, Moody, Chicago. 1957.
Knight, G. W. The Pastoral Epistles: a commentary on the Greek text. Grand Rapids, MI; Carlisle, England: W.B. Eerdmans; Paternoster Press. 1992.
Lea, T. D., & Griffin, H. P. 1, 2 Timothy, Titus. Nashville: Broadman & Holman Publishers. 1992.
Lock, W. The Pastoral Epistles, International Critical Commentary, T&T Clark, Edinburgh, 1973.
MacArthur, John. The MacArthur Study Bible, Word, Nashville, 1997.
Metzger. Bruce. A Textual Commentary on the Greek New Testament, United Bible Societies, New York. 1994.
Mounce, W. D. Pastoral Epistles. Dallas: Word, Incorporated. 2000.
Newman Jr. Barclay M. Kamus Yunani – Indonesia Untuk Perjanjian Baru, Gunung Mulia, Jakarta. 2012
Robertson, A. T. Word Pictures in the New Testament. Nashville, TN: Broadman Press. 1933.
Silva, M. (Ed.). New International Dictionary of New Testament Theology and Exegesis (Second Edition. Grand Rapids, MI: Zondervan. 2014.
Spicq, Ceslas. The Theological Lexicon of the New Testament, Hendrickson, Massachusetts, 1994.
Stott, J. R. W. Guard the truth: the message of 1 Timothy & Titus. Downers Grove, IL: InterVarsity Press. 1996.
Tenney, Merril C. New Testament Survey, IVP, Grand Rapids, 1961.
Van Neste, Ray 1 Timothy, ESV Study Bible, Crossway Bibles, Wheaton. 2008.
Wallace, Daniel B. Greek Grammar Beyond the Basics. Zondervan, Grand Rapids, 1996.
Wenham, J.W. Elements of New Testament Greek. University Press, Cambridge. 1996.
Wood, D.R.W. dan Marshall, I. Howards (Ed)New Bible Dictionary 3rd ed. Leicester, England; Downers Grove, IL: InterVarsity Press.
Apendiks
Pentingnya Bahasa Yunani
Sebagai bahasa sumber dari Perjanjian Baru, Bahasa Yunani penting dimengerti bagi seseorang yang ingin menangani Firman Tuhan dengan baik. Tidak berarti kita harus menjadi mampu membaca bahasa ini, tetapi sangat membantu kalau kita mengerti arti kata-kata dan juga tata bahasa yang menentukan arti dari kalimat, paragraf dan wacana. Bahasa ini bukan bahasa ajaib, atau luar biasa – Itu hanya bahasa – Jadi kita tidak mencari pengetahuan yang tersembunyi, melainkan hanya pengertian akan fungsinya bahasa ini dalam kaitannya dengan terjemahan-terjemahan yang ada pada kita. Diusulkan supaya Anda jarang membacakan kata Yunani dalam khotbah/pengajaran, kecuali menolong pengertian orang.
Ejaan yang Digunakan di Tafsiran ini
Huruf-huruf Yunani tidak selalu ada yang mirip dalam Bahasa Indonesia, sehingga ejaan yang dipakai di tafsiran ini berfokus pada ucapan yang mirip, bukan pada kesempurnaan. Jadi huruf η dan ε menjadi e saja dan huruf ο dan ω menjadi o saja. Huruf χ dieja kh dan tafsiran ini mengikuti kebiasaan modern untuk mengeja υ sebagai y, seperti dalam kata hyper, kecuali dipakai bersama huruf vokal lain.
Istilah-Istilah Tata Bahasa
Istilah- istilah tata bahasa ini terdapat di Kamus Yunani – Indonesia Untuk Perjanjian Baru.520 Biasanya ada penjelasan singkat sesudah istilah disebut, tetapi kalau saudara mau melihat logika yang mendasarinya, lihatlah lagi penjelasan berikut.
Person/Orang
Bahasa Yunani adalah bahasa yang sangat spesifik tentang pembicara dan pendengar – Ada dijelaskan juga gender daripada orang.
Singular/Tunggal
- 1. Aku/Saya
- 2. Kau/Kamu/Anda
- 3. Dia
Plural/Jamak
- 1. Kita/Kami
- 2. Kalian
- 3. Mereka
Tense
Tense menyangkut waktu dan sifat daripada kegiatan/peristiwa.
Past/Masa Lalu – Ada empat macam yang biasanya dipakai:
Aorist = Masa lalu yang sederhana yang menekankan apa yang terjadi. Mis: Kemarin dia belajar.
1
Imperfek = Menjelaskan sesuatu yang terus-menerus, atau sedang terjadi di masa lalu. Mis: Kemarin, sementara dia sedang belajar…
Perfek (Sempurna) = Menjelaskan peristiwa yang sudah terjadi dan sudah selesai/berhasil dengan juga menyangkut apa akibat/dampak daripada peristiwa tersebut. Mis.: Dia sudah belajar (yaitu, sudah punya kualifikasi untuk melakukan pekerjaannya)
Pluperfek = Hampir sama dengan Perfek, tetapi akibat/dampak kurang pasti.
Present/Masa Kini = Sesuatu yang terus-menerus terjadi di masa kini. Mis: Dia sedang belajar.
Future/Masa Depan = Sesuatu yang terjadi di masa depan. Mis: Dia akan/mau belajar.
Suara
Suara Menjelaskan siapa/apa yang berlaku.
Aktif = Fokus ada pada pelaku. Mis: Saya mengasihi Yesus.
Pasif = Fokus ada pada penerima/penderita. Mis: Saya dikasihi oleh Yesus.
Medium = Suara ini mirip yang Aktif tetapi lebih menekankan kelakuan pelaku. Mis: Saya yang selalu mencuci piring!
Modus
Modus menjelaskan sifat daripada kata kerja.
Indikatif menyampaikan fakta-fakta dan apa yang akan terjadi. Mis: Saya akan makan.
Imperatif adalah perintah atau permintaan. Mis: Makan!
Subjunktif menyampaikan kemauan yang kemungkinan besar akan terjadi. Sering dipakai dengan kata hina (supaya) menyatakan tujuan. Mis: Saya memasak supaya kamu bisa makan.
Optatif (Jarang dipakai) sangat mirip Subjunktif tetapi lebih diragu-ragukan. Sering digunakan dalam pemberkatan. Mis: Saya berdoa, kiranya kamu bisa makan.
Infinitif adalah kata kerja yang bersifat seperti kata benda dan bicara secara umum saja. Mis: Makan, itu baik.
Partisip
Partisip adalah kata kerja yang bersifat kata sifat benda, yaitu nomor, gender dan case (tidak dijelaskan di sini) sama dengan subyeknya. Pada dasarnya Partisip adalah kata kerja dan bisa diterjemahkan demikian.
Artikel
Artikel tidak ada dalam Bahasa Indonesia, tetapi artinya mirip dengan ini/itu, di mana sesuatu yang tertentu dimaksudkan. Misalnya di Kis 2 disebut dua kali bahwa orang percaya memecahkan roti, tetapi yang di ayat 42 mempunyai artikel, yang menandai pemecahan roti yang tertentu (perjamuan kudus) dan yang di ayat 46, tanpa artikel, bicara secara umum saja (makan bersama di rumah). Ada banyak contoh lain, jadi hal ini cukup penting dimengerti.
Berikut ada beberapa kombinasi tense, modus, suara yang dipakai di Perjanjian Baru.
Present Aktif Indikatif
Mis: Dia sedang menulis surat.
Present Medium Indikatif
Mis: Dia yang menulis surat itu.
Present Aktif Partisip
Mis: Dia sedang menulis…
Present Pasif Indikatif
Mis: Surat itu sedang ditulis.
Present Aktif Subjunktif
Mis: Dia memberi kertas supaya kamu boleh menulis surat. (Menyangkut harapan)
Aorist Aktif Indikatif
Mis: Tadi dia menulis surat
Perfek Aktif Indikatif
Mis: Dia sudah menulis surat itu. (Dengan berfokus pada dampak daripada kegiatan itu)
Imperfek Aktif Indikatif
Mis: Kemarin, ketika dia sedang menulis surat…
Aorist Pasif Indikatif
Mis: Itu sudah ditulis
Perfek Pasif Indikatif
Mis: Ada tertulis… (Dengan berfokus pada dampak daripada kegiatan itu)
Present Aktif Imperatif
Mis: Tolong tuliskan terus surat-surat itu. (kebiasaan yang diharapkan)
Aorist Aktif Imperatif
Mis: Tulis surat itu! (Kegiatannya penting, atau urgen)
Footnote
1 Banyak dari informasi di Pendahuluan persis sama dengan 1 Timotius, tetapi dipakai utuh di sini supaya tafsiran ini boleh berdiri sendiri.
2 Lihat pembahasan di Guthrie, D. Pastoral Epistles: An Introduction and Commentary. Downers Grove, IL: InterVarsity Press. 1990. Jil. 14, hal. 19-68)
3 Ray Van Neste, 1 Timothy, ESV Study Bible, Crossway Bibles, Wheaton. 2008.Hal. 2324.
4 Van Neste, Hal. 2321.
5 Guthrie, Hal. 50 & Mounce, W. D. Pastoral Epistles. Dallas: Word Incorporated. 2000. Jil. 46, Hal. Lviii.
6 https://en.wikipedia.org/wiki/Saint_Timothy
7 Lea, T. D., & Griffin, H. P. 1, 2 Timothy, Titus. Nashville: Broadman & Holman Publishers. 1992. Jil. 34, Hal. 52 . Lihat juga Mounce, Hal. Lviii.
8 Merril C. Tenney, New Testament Survey, IVP, Grand Rapids, 1961. Hal. 7-8
9 http://www.eyewitnesstohistory.com/christians.htm
10 http://www.unrv.com/government/roman-prisons.php
11 Knight, G. W. The Pastoral Epistles: a commentary on the Greek text. Grand Rapids, MI; Carlisle, England: W.B. Eerdmans; Paternoster Press. 1992. Hal. 57.
12 Lea, T. D., & Griffin, Hal. 62.
13 Knight, Hal. 57.
14 Bagan ini digunakan juga di Galilah 1 Timotius.
15 Mounce, Hal. 5. Hanya 4 surat di mana dia tidak menggunakan sebutan Rasul – Filipi, 1&2 Tesalonika dan Filemon.
16 Knight, Hal. 363.
17 D. Edmund Hiebert, Everyman’s Bible Commentary Second Timothy, Moody Press, Chicago, 1958. Hal. 22-23
18 Guthrie, Hal. 137-138
19 Lea & Griffin, Hal. 64. Knight, Hal. 66.
20 George, T. Galatians. Nashville: Broadman & Holman Publishers. 1994. Penjelasan pada 1 Tim 1:3
21 Knight, Hal. 66.
22 Knight, Hal. 68.
23 Penjelasan diambil dari Galilah 1 Timotius, Karena sama.
24 Present Aktif Indikatif
25 Hiebert, Hal. 29.
26 Present Aktif Indikatif
27 Arichea & Hatton, Hal. 45.
28 Knight, Hal. 367.
29 Mounce, Hal. 469.
30 Perfek tense bicara masa kini, dengan arti sengaja. Lihat Mounce, Hal. 470.
31 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Analytical lexicon of the Greek New Testament, Grand Rapids, MI: Baker Books. 2000. Lihat kata epipotheo.
32 Present Aktif Partisip
33 Knight, Hal. 368.
34 Guthrie, Hal. 141.
35 Knight, Hal. 369.
36 Perfek Pasif Indikatif
37 Mounce, Hal. 476.
38 Present Aktif Infinitif
39 Knight, Hal. 371.
40 Present Aktif Indikatif
41 MacArthur, Hal. 1875.
42 Mounce, Hal. 478.
43 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Lihat kata deilia.
44 Knight, Hal. 371. Lihat juga Van Neste, Hal. 2338. # Ada Ahli-ahli lain yang menganggapnya bicara mengenai sikap manusia juga. Lihat Mounce, Hal. 477. Tetapi walaupun demikian, kita semua setuju bahwa kekuatan, kasih dan disiplin mental datangnya dari Allah.
45 Arichea & Hatton, Hal. 174.
46 Ibid, Hal. 174.
47 TB berbunyi tidak memperhatikan, tetapi kata melei lebih baik diterjemahkan mempedulikan. Lihat AYT – Tidak peduli dan BIS – Tidak mempedulikan.
48 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Lihat kata sofronismos.
49 Hiebert, Hal. 36.
50 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Lihat kata epaiskhynomai.
51 Knight, Hal. 372.
52 Mounce, Hal. 480.
53 http://www.eyewitnesstohistory.com/christians.htm
54 Lea, T. D., & Griffin, H. P. Hal. 190.
55 Aoris Aktif Imperatif
56 Knight, Hal. 373.
57 Ibid, Hal. 373.
58 Semuanya Aoris Aktif/Pasif Partisip
59 Maksudnya hanya menjadi tersangkut dalam pertanyaan-pertanyaan mengenai peran Allah dan manusia, tanpa menerima kekuatan yang seharusnya menjadi milik kita karena sadar bahwa Allah yang memegang kita.
60 Datif pada kata sifat kudus boleh instrumental (dengan/melalui) atau minat (kepada). Knight Hal. 374.
61 Knight, Hal. 374. Mounce, Hal. 482. Lea & Griffin, Hal. 191. Dll.
62 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Lihat kata prothesis.
63 Knight, Hal. 374.
64 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 179.
65 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Lihat kata faneroo.
66 Mounce, Hal. 484.
67 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Lihat kata epifaneia.
68 Ibid. Lihat kata katargeo.
69 Ibid, N. F. Lihat kata fotizo.
70 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata tithemi.
71 Mounce, Hal. 92.
72 Ibid, Hal. 486.
73 Knight, Hal. 378.
74 Present Aktif Indikatif
75 Ibid, Hal. 378.
76 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata oida.
77 Perfek Aktif Indikatif.
78 Knight, Hal. 379.
79 Perfek Aktif Indikatif.
80 Ibid, Hal. 379.
81 Perfek Pasif Indikatif.
82 Mounce, Hal. 486.
83 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata dynatos.
84 ESV, NKJV, NASB, NIV, NRSV, NLT – Hanya versi-versi ini yang penulis lihat dan semua menulis able (mampu).
85 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 182.
86 Guthrie, Hal. 149.
87 Mounce, Hal. 489.
88 Present Aktif Imperatif.
89 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata hypotyposis. Lihat juga Knight, Hal. 381.
90 Aoris Aktif Indikatif.
91 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 184.
92 Ibid. Hal. 184.
93 Aoris Aktif Imperatif.
94 Mounce, Hal. 490.
95 Knight, Hal. 383.
96 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata apostrefo.
97 Knight, Hal. 384.
98 Knight, Hal. 384
99 Aoris Aktif Optatif.
100 Lihat pembahasan di Mounce, Hal. 495.
101 Mounce, Hal. 495.
102 Guthrie, Hal. 154.
103 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata pollakis.
104 Ibid, lihat kata anapsikho.
105 Ibid, lihat kata halysis.
106 Mounce, Hal. 496.
107 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata spoudaios.
108 Knight, Hal. 385.
109 Knight, Hal. 387.
110 Ibid, Hal. 387.
111 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 189.
112 Mounce, Hal. 503.
113 Knight, Hal. 388.
114 Mounce, Hal. 503.
115 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata endynamoo.
116 Knight, Hal. 389.
117 Istilahnya instrumental (alat/sarana) Lihat J. W. Wenham, The Elements of New Testament Greek, Cambridge Press, Cambridge. 1965. Hal 46.
118 Knight, Hal. 390.
119 Mounce, Hal. 506.
120 Aoris Medium Imperatif
121 Future Medium Indikatif
122 Aoris Aktif Imperatif.
123 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata strateuo.
124 Knight, Hal. 393.
125 Present Pasif Indikatif.
126 Knight, Hal. 393.
127 Mounce, Hal. 510.
128 Knight, Hal. 394.
129 Guthrie, Hal. 158-159.
130 Knight, Hal. 394.
131 Artikel dipakai kalau orang tertentu dibicarakan, agak seperti petani itu. Menurut makna, si petani, atau seorang petani yang dimaksudkan.
132 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata georgos.
133 Mounce, Hal. 510.
134 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata kopiao.
135 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 195.
136 Lea, T. D., & Griffin, H. P. Hal. 205.
137 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata noeo.
138 Present Aktif Imperatif.
139 Future Aktif Indikatif.
140 Mounce, Hal. 511.
141 Knight, Hal. 396.
142 Present Aktif Imperatif.
143 Knight, Hal. 397.
144 Ibid, Hal. 397.
145 Perfek Pasif Partisip.
146 Lea, T. D., & Griffin, H. P. Hal. 206.
147 Stott, J. R. W. Guard the Gospel the message of 2 Timothy. Downers Grove, IL: InterVarsity Press. 1973. Hal. 61–62.
148 Mounce, Hal. 513.
149 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata kakopatheo.
150 Present Aktif Indikatif.
151 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata mekhri.
152 Mounce, Hal. 513.
153 Knight, Hal. 398.
154 Perfek Pasif Indikatif.
155 Lea, T. D., & Griffin, H. P. Hal. 207.
156 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 199.
157 Van Neste, Hal. 2339.
158 MacArthur, Hal. 1877.
159 Knight, Hal. 400.
160 Mounce, Hal. 514-515.
161 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata tygkhano.
162 Knight, Hal. 400.
163 Knight, Hal. 401-402.
164 Aoris Aktif Indikatif.
165 Future Aktif Indikatif.
166 Lea, T. D., & Griffin, H. P. Hal. 209-210.
167 Present Aktif Indikatif.
168 Future Aktif Indikatif.
169 Mounce, Hal. 517.
170 Future Medium Indikatif.
171 Knight, Hal. 405.
172 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata apneomai.
173 Knight, Hal. 405.
174 Mounce, Hal. 517.
175 Antara lain, John Stott, D. Edmund Hiebert, Walter Lock, John MacArthur, dll.
176 TB, BIS dan AYT menerjemahkannya tidak setia…setia.
177 Present Aktif Indikatif.
178 Aliran dari penjelasan ini terdapat di Knight, Hal. 407.
179 Present Aktif Indikatif.
180 Mounce, Hal. 518.
181 Guthrie, Hal. 163.
182 Knight, Hal. 409.
183 Knight, Hal. 410.
184 Present Aktif Imperatif.
185 Mounce, Hal. 523.
186 Present Medium Partisip.
187 Knight, Hal. 410.
188 Metzger, Bruce, A Textual Commentary on the Greek New Testament, United Bible Societies, New York. 1994. Hal, 579.
189 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata logomakheo.
190 Ibid, lihat kata khresimos.
191 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata katastrofe.
192 Guthrie, Hal. 164.
193 Knight, Hal. 411.
194 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata spoudazo.
195 Aoris Aktif Imperatif.
196 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata paristemi.
197 Ibid, lihat kata dokimos
198 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata anepaiskhyntos.
199 Ibid, lihat kata orthotomeo.
200 Mounce, Hal. 524-525.
201 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 206.
202 Knight, Hal. 412.
203 Present Medium Imperatif.
204 Friberg, Friberg & Miller, kata bebelos.
205 Knight, Hal. 413.
206 Mounce, Hal. 527.
207 Knight, Hal. 413.
208 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 208.
209 Mounce, Hal. 527.
210 Ibid, Hal. 528.
211 Perfek Aktif Infinitif
212 Knight, Hal. 414.
213 Friberg, Friberg & Miller, kata anatrepo.
214 Present Aktif Indikatif
215 Knight, Hal. 415.
216 Perfek Aktif Indikatif
217 Friberg, Friberg & Miller, kata ginosko.
218 Aoris Aktif Indikatif
219 Mounce, Hal. 529.
220 Present Aktif Partisip
221 Mounce, Hal. 529.
222 Friberg, Friberg & Miller, kata afistemi.
223 Aoris Aktif Imperatif
224 Mounce, Hal. 529.
225 Friberg, Friberg & Miller, kata megas.
226 Friberg, Friberg & Miller, kata skeuos.
227 Ibid, kata atimia.
228 Ibid, kata ekkathairo.
229 Future Medium Indikatif
230 Perfek Pasif Partisip
231 Friberg, Friberg & Miller, kata eukhrestos.
232 Perfek Pasif Partisip
233 Ibid, kata feugo.
234 Present Aktif Imperatif
235 Ibid, kata epithymia.
236 Present Aktif Imperatif
237 Knight, Hal. 421.
238 Ibid, Hal. 421.
239 Mounce, Hal. 533. Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 216. Lea, T. D., & Griffin, H. P. Hal. 220.
240 Friberg, Friberg & Miller, kata paraiteomai.
241 Present Medium Imperatif
242 Knight, Hal. 422.
243 Mounce, Hal. 534.
244 Present Aktif Indikatif
245 Knight, Hal. 422.
246 Friberg, Friberg & Miller, kata epios.
247 Mounce, Hal. 535.
248 Knight, Hal. 424.
249 Friberg, Friberg & Miller, kata prautes.
250 Ibid, kata antidiatithemi.
251 Van Neste, Hal. 2340.
252 Aoris Aktif Subjunktif. Lihat di bagian Apendiks.
253 Mounce, Hal. 537.
254 Friberg, Friberg & Miller, kata ananefo.
255 Knight, Hal. 425.
256 Perfek Pasif Partisip
257 Van Neste, Hal. 2341.
258 Present Aktif Imperatif
259 Future Medium Indikatif
260 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 221.
261 MacArthur, Hal. 1878.
262 Knight, Hal. 429.
263 Future Medium Indikatif
264 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 221.
265 Mounce, Hal. 545.
266 Kutipan terdapat di Mounce, Hal. 177.
267 Knight, Hal. 431.
268 Friberg, Friberg & Miller, kata alazon.
269 Ibid, kata hyperefanos.
270 Mounce, Hal. 545.
271 Friberg, Friberg & Miller, kata blasfemos.
272 Lihat Mounce, Knight, Guthrie, Arichea & Hatton, Lea, Griffin & Hayne, Stott, Robertston – Semua mengganggap artinya Penghina.
273 Friberg, Friberg & Miller, kata apeithes (tidak taat).
274 Ibid, kata akharistos.
275 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 222.
276 Friberg, Friberg & Miller, kata anosios.
277 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 223.
278 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 225.
279 Friberg, Friberg & Miller, kata diabolos.
280 Knight, Hal. 432.
281 Friberg, Friberg & Miller, kata akrates.
282 Mounce, Hal. 546.
283 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 223.
284 Mounce, Hal. 546.
285 Guthrie, Hal. 175.
286 Friberg, Friberg & Miller, kata propetes.
287 Ibid, kata tyfoo.
288 Present Aktif Partisip
289 Friberg, Friberg & Miller, kata morfosis.
290 Mounce, Hal. 547.
291 Perfek Medium Partisip
292 Friberg, Friberg & Miller, kata apotrepo.
293 Present Medium Imperatif
294 Van Neste, Hal. 2341.
295 Present Aktif Indikatif
296 Friberg, Friberg & Miller, kata endyno.
297 Penggunaan artikel dengan rumah-rumah, menandai rumah-rumah tertentu.
298 Mounce, Hal. 548.
299 Friberg, Friberg & Miller, kata aikhmalotizo.
300 Ibid, kata gynaikarion.
301 Ibid, kata soreuo.
302 Perfek Pasif Partisip
303 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 228.
304 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 225.
305 Present Pasif Partisip
306 Present Aktif Partisip
307 Friberg, Friberg & Miller, kata medepote.
308 TB, BIS dan AYT tidak menerjemahkannya. Boleh juga kalau begitu.
309 Guthrie, Hal. 176.
310 Present Medium Indikatif
311 Aoris Aktif Indikatif
312 Friberg, Friberg & Miller, kata kataftheiro.
313 Knight, Hal. 436.
314 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 227.
315 Knight, Hal. 436.
316 Mounce, Hal. 551.
317 Friberg, Friberg & Miller, kata prokopto.
318 Future Aktif Indikatif
319 Friberg, Friberg & Miller, kata anoia.
320 Future Medium Indikatif
321 Friberg, Friberg & Miller, kata ekdelos.
322 Mounce, Hal. 556.
323 Knight, Hal. 438.
324 Aoris Aktif Indikatif
325 Mounce, Hal. 556.
326 Knight, Hal. 439.
327 Friberg, Friberg & Miller, kata agoge.
328 Ibid, kata prothesis.
329 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 229.
330 Mounce, Hal. 557.
331 Mounce, Hal. 557.
332 Friberg, Friberg & Miller, kata hypomone.
333 Knight, Hal. 440.
334 Mounce, Hal. 558.
335 Knight, Hal. 440.
336 Guthrie, Hal. 179.
337 Friberg, Friberg & Miller, kata hypofero.
338 Ibid, kata ryomai.
339 Van Neste, Hal. 2341.
340 Mounce, Hal. 559.
341 Present Aktif Partisip
342 Knight, Hal. 440-441.
343 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 232.
344 Knight, Hal. 441.
345 Future Pasif Indikatif
346 Knight, Hal. 441.
347 Future Aktif Indikatif
348 Friberg, Friberg & Miller, kata planao.
349 Present Aktif Partisip
350 Present Pasif Partisip
351 Friberg, Friberg & Miller, kata meno.
352 Present Aktif Imperatif
353 Aoris Aktif Indikatif
354 Aoris Pasif Indikatif
355 Guthrie, Hal. 180.
356 Knight, Hal. 442-443.
357 Mounce, Hal. 563.
358 Aoris Aktif Indikatif
359 MacArthur, Hal. 1879.
360 Present Pasif Partisip
361 Knight, Hal. 444.
362 Ibid, Hal. 444.
363 Wallace, Hal. 313-314.
364 Knight, Hal. 449.
365 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 236.
366 Friberg, Friberg & Miller, kata elegmos.
367 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 237.
368 Mounce, Hal. 570.
369 MacArthur, Hal. 1880.
370 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 236.
371 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 237.
372 TB yang dikutip.
373 Kata eimi bersifat subjunktif. Hina sering dipakai dengan kata kerja subjunktif untuk menyatakan tujuan. Bentuk bahasa ini disebut Klausa Tujuan (Purpose Clause)
374 MacArthur, Hal. 1871.
375 Van Neste, Hal. 2334.
376 Penjelasan ini dikopi dan disesuaikan dari Galilah 1 Timotius 6:11.
377 Friberg, Friberg & Miller, kata artios.
378 Ibid, kata exartizo.
379 Perfek Pasif Partisip
380 Knight, Hal. 451.
381 Stott, Hal. 105.
382 Mounce, Hal. 571-572.
383 Ibid, Hal. 572.
384 Friberg, Friberg & Miller, kata enopion.
385 Knight, Hal. 452.
386 Friberg, Friberg & Miller, kata epifaneia.
387 Ibid, kata basileia
388 Knight, Hal. 453.
389 Aoris Aktif Imperatif. Lihat Mounce, Hal. 572-573 dan Wallace, Hal. 720-721.
390 Artikel anaphoric dipakai, yaitu bicarakan Firman tertentu dalam apa yang baru dibicarakan. Itu sebabnya diterjemahkan Firman Itu. Dijelaskan di Wallace, Hal. 220, 314.
391 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 242.
392 Van Neste, Hal. 2342.
393 Mounce, Hal. 573.
394 Friberg, Friberg & Miller, kata eukairos.
395 Ibid, kata elegkho.
396 Ibid, kata epitimao.
397 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 240.
398 Mounce, Hal. 574.
399 Knight, Hal. 454.
400 Future Medium Indikatif
401 Friberg, Friberg & Miller, kata anekho.
402 Mounce, Hal. 574-575.
403 Ibid, Hal. 575.
404 Future Aktif Indikatif
405 Knight, Hal. 455.
406 Mounce, Hal. 575.
407 Friberg, Friberg & Miller, kata apostrefo.
408 Knight, Hal. 456.
409 Future Aktif Indikatif
410 Artikel tidak ada dalam bahasa tetapi fungsinya agak seperti ini, atau itu, menyangkut sesuatu yang tertentu, bukan yang umum saja.
411 Knight, Hal. 456.
412 Friberg, Friberg & Miller, kata ektrepo.
413 Friberg, Friberg & Miller, kata nefo.
414 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 245.
415 Present Aktif Imperatif
416 Aoris Aktif Imperatif
417 Aoris Aktif Imperatif
418 Friberg, Friberg & Miller, kata pleroforeo.
419 Knight, Hal. 458.
420 Orang pertama, orang kedua dan orang ketiga adalah istilah gramatis menyangkut kata ganti orang. Kalau berbentuk tunggal, orang pertama adalah saya, orang kedua kamu/engkau, orang ketiga dia. Kalau jamak, orang pertama adalah kami/kita, orang kedua kamu/kalian dan orang ketiga mereka.
421 Knight, Hal. 458.
422 Present Pasif Indikatif
423 Robertson, penjelasan di 2 Tim 4:6.
424 MacArthur 1880.
425 Friberg, Friberg & Miller, kata analysis/analyo.
426 Mounce, Hal. 578.
427 Friberg, Friberg & Miller, kata afistemi.
428 Perfek Aktif Indikatif
429 Mounce, Hal. 579.
430 Friberg, Friberg & Miller, kata agonizomai.
431 Mounce, Hal. 579.
432 Knight, Hal. 459-460.
433 Artikel tidak ada dalam bahasa, tetapi fungsinya agak seperti ini, atau itu, menyangkut sesuatu yang tertentu, bukan yang umum saja.
434 D. Edmond Hiebert, Second Timothy, Moody Press, Chicago. 1958. Hal. 111.
435 Friberg, Friberg & Miller, kata tereo.
436 Ibid, kata loipos.
437 Ibid, kata apokeimai.
438 Earle, R. 2 Timothy. Dalam F. E. Gaebelein (Ed.), The Expositor’s Bible Commentary: Ephesians through Philemon, Grand Rapids, MI: Zondervan Publishing House. 1981. Jil. 11, Hal. 413.
439 Knight, Hal. 461. Robertson di 4:8 dan MacArthur, Hal. 1881.
440 Akan melepaskan bersifat masa depan, menyangkut keselamatan terakhir yang dijelaskan di Rom 8:23.
441 Stott, Hal. 114-115.
442 Future Aktif Indikatif
443 Mounce, Hal. 583.
444 Guthrie, Hal. 189.
445 Friberg, Friberg & Miller, kata agapao.
446 Perfek Aktif Indikatif
447 Aoris Aktif Imperatif
448 Knight, Hal. 464.
449 Mounce, Hal. 589.
450 Aoris Aktif Partisip
451 Hiebert, Hal. 116.
452 Mounce, Hal. 590.
453 Friberg, Friberg & Miller, kata egkataleipo.
454 Hiebert, Hal. 116.
455 Mounce, Hal. 590.
456 Knight, Hal. 465.
457 Mounce, Hal. 590.
458 Ibid, Hal. 590.
459 Present Aktif Indikatif.
460 Mungkin Gal 2:13 dianggap pengecualian, tetapi tidak demikian. Paulus tidak bermaksud menjelekkan namanya. Dia hanya menceritakan sesuatu yang terjadi. Apa yang dikatakan kepada Petrus lebih tajam di ayat 14, tetapi tentu tidak menyinggung, karena hal itu benar dan mengamankan Injil anugerah. Lihat 2 Pet 3:15.
461 Aoris Aktif Imperatif
462 Aoris Aktif Partisip
463 Aoris Pasif Partisip
464 Aoris Aktif Imperatif
465 Hal ini dijelaskan di Wallace, Hal. 640-645. Disebut Attendant Circumstance Participle (Partisip Keadaan Terkait). Partisip ini bergantung pada kata kerja lain.
466 Mounce, Hal. 591.
467 Lihat Epistolary Aorist (Aoris di Surat) di Wallace, Hal. 562-563.
468 Knight, Hal. 466.
469 Knight, Hal. 466.
470 Mounce, Hal. 592.
471 Knight, Hal. 476.
472 Mounce, Hal. 592.
473 (Bahasa Indonesia) TB, AYT, BIS. (Bahasa Inggris) ESV, NASB, NIV, NLT, NKJV.
474 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 251.
475 Van Neste, Hal. 2343.
476 Mounce, Hal. 593.
477 Knight, Hal. 467.
478 Mounce, Hal. 593.
479 Friberg, Friberg & Miller, kata apodidomi.
480 Future Aktif Indikatif
481 Knight, Hal. 467-468.
482 Present Medium Imperatif
483 Knight, Hal. 468.
484 Mounce, Hal. 594.
485 Aoris Aktif Indikatif
486 Lihat Mounce, Hal. 594.
487 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 255-256.
488 Knight, Hal. 469.
489 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 256.
490 Friberg, Friberg & Miller, kata logizomai.
491 Aoris Pasif Optatif
492 Friberg, Friberg & Miller, kata paristemi.
493 Mounce, Hal. 596.
494 Friberg, Friberg & Miller, kata kerygma.
495 Knight, Hal. 470.
496 Friberg, Friberg & Miller, kata pleroforeo.
497 Mounce, Hal. 596.
498 Guthrie, Hal. 195.
499 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 256.
500 Friberg, Friberg & Miller, kata ruomai.
501 Future Medium Indikatif
502 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 257.
503 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 256.
504 Future Aktif Indikatif
505 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 257.
506 Friberg, Friberg & Miller, kata epouranios.
507 Friberg, Friberg & Miller, kata amen.
508 Mounce, Hal. 599.
509 Aoris Medium Imperatif
510 Knight, Hal. 475-476.
511 Friberg, Friberg & Miller, kata oikos.
512 Mounce, Hal. 600.
513 MacArthur, Hal. 1882.
514 Van Neste, Hal. 2343.
515 MacArthur, Hal. 1882.
516 Mounce, Hal. 601.
517 Knight, Hal. 477.
518 Mounce, Hal 601.
519 Knight, Hal. 478.
520 Barclay M. Newman Jr. Kamus Yunani – Indonesia Untuk Perjanjian Baru, Gunung Mulia, Jakarta. 2012. Hal. Ix-x.
Galilah: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab)
GALILAH
Surat 2 Timotius
Simon Pyatt M.Th
Galilah – Tafsiran 2 Timotius
Oleh: Nama PenulisSimon Pyatt
Copyright © 20142019 Nama Penuli...
GALILAH
Surat 2 Timotius
Simon Pyatt M.Th
Galilah – Tafsiran 2 Timotius
Oleh: Nama PenulisSimon Pyatt
Copyright © 20142019 Nama PenulisSimon M C Pyatt
Diterbitkan oleh:
Nulisbuku
www.nulisbuku.com
Penyunting: Michael J. Wewengkang S.Th; MAPC, dan Bung Kecil.
Desain Sampul: Nulisbuku
Soli Deo Gloria!
Pendahuluan Umum
Bahan ini dimaksudkan untuk membantu orang dalam persiapan pelajaran/khotbah ataupun penerjemahan Firman Tuhan. Harap tidak dibacakan di jemaat, karena dimaksudkan menjadi bahan penelitian, bukan khotbah/pelajaran.
Terjemahan Alkitab yang dipakai dalam seri Galilah ini, adalah terjemahan literal yang dibuat langsung dari versi bahasa Yunani Nestle Aland. Tujuannya bukan untuk mengganti versi-versi Bahasa Indonesia, atau pun untuk mengutamakan terjemahan literal. Terjemahan literal ini dimaksudkan untuk membantu orang melihat ciri-ciri khas bahasa Yunani, supaya lebih mudah diteliti.
Kalau kita ingin menangani ayat apa saja dari Firman Tuhan dengan baik, harus ada lima macam sudut pandang yang dipikirkan:
- Konteks di dalam Alkitab
- Konteks Sejarah
- Konteks di dalam Penulisan
- Pengertian Arti kata dan Tata Bahasa
- Penerapan Praktis
Konteks dalam Alkitab menyangkut peran ayat yang diteliti di dalam keseluruhan dari wahyu Allah. Jadi sebelum orang menyimpulkan sesuatu, penafsirannya harus dicek dengan bagian-bagian lain di Alkitab yang terkait dengan topik itu. Di buku pedoman ini akan sering dibaca referensi silang, supaya saudara dapat mengerti dan menerapkan dengan baik setiap bagian yang diteliti. Harap saudara mencari lebih banyak referensi.
Kalau kita ingin mengerti dengan benar apa yang dimaksudkan penulis, kita harus mengerti Konteks Sejarah. Langkah ini meneliti budaya setempat, penanggalan kitab, peristiwa sejarah yang mungkin berdampak, apa yang diketahui mengenai penulis dan tokoh-tokoh di dalam kitab tersebut. Di buku pedoman ini, sering akan ada referensi pada sejarah dan budaya.
Paling sering salah paham terjadi kalau orang hanya mendengar sebagian dari perkataan orang dan tidak mendengar keseluruhan dari wacananya. Hal ini juga mengakibatkan banyak salah paham, bahkan salah doktrin, kalau menyangkut penafsiran Firman Tuhan. Setiap ayat di Alkitab harus dimengerti menurut Konteks di dalam Penulisan. Sebelum bagian Firman Tuhan diteliti di buku ini, selalu akan ada garis besar, tema dan sub tema, supaya tidak mungkin lari dari konteks.
Pengertian Arti Kata dan Tata Bahasa juga sangat penting. Setiap bahasa mempunyai tata bahasa, muatan kata dan kiasan-kiasan yang cukup unik dan indah. Jadi kalau kita ingin menerjemahkan ataupun mengerti sebuah ayat, kita perlu mengerti struktur dan maksud dari bahasa sumber itu. Oleh karena itu, bahan ini menjelaskan muatan kata, arti kiasan dan juga secara sederhana menjelaskan tata bahasa. Kalau orang mau belajar lebih dalam mengenai tata bahasa Yunani, ada bagian Apendiks di belakang yang menyediakan penjelasan.
Allah tidak hanya menghendaki gerejanya mengerti Firmannya, Dia ingin supaya Firman itu mengubahkan kita. Oleh karena itu pengajaran Firman Tuhan harus ada Penerapan Praktis yang mengalir dengan alami dan tepat dari bagian yang dipelajari. Penerapan-penerapan di pedoman ini ditandai dengan lambang panah dan tidak dimaksudkan menjadi keharusan, melainkan usulan saja dan dorongan untuk saudara memikirkan penerapannya bagi jemaat.
Galilah!
Galilah: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab)
Pendahuluan 2 Timotius1
Surat 2 Timotius adalah surat yang kedua dari kumpulan surat, yang disebut sebagai Surat-Surat Pastoral, yang terdiri dar...
Pendahuluan 2 Timotius1
Surat 2 Timotius adalah surat yang kedua dari kumpulan surat, yang disebut sebagai Surat-Surat Pastoral, yang terdiri dari 1 & 2 Timotius dan Titus. Surat-surat ini agak berbeda sifatnya daripada surat-surat lain, yang Paulus tulis kepada jemaat-jemaat.
Dari segi bahasa dan topik-topik yang muncul, jelas bahwa surat-surat ini bersifat sangat praktis, menyangkut pengaturan jemaat dan juga sangat akrab, karena Paulus bicara dengan dua orang yang dia anggap sebagai anak sungguhnya dalam Kristus (1 Tim 1:2, 2 Tim 1:2, Tit 1:4). Surat-surat ini juga tidak terlalu menyinggung topik keselamatan, seperti yang lain, karena ditujukan kepada orang yang sudah lama melayani bersama rasul ini, dan sangat jelas mengerti Injil dan ajaran dasar.
Mulai pada tahun 1800an, perbedaan-perbedaan ini menimbulkan keragu-raguan apakah memang Paulus yang menulisnya. Menurut penelitian akan argumentasi ‘ahli-ahli’ yang menganut pendapat tersebut, ‘bukti-bukti’ yang dipakai sangat rapuh dan sebenarnya bersumber dalam falsafah suatu gerakan pada waktu itu, yang meragukan keaslian dari banyak kitab. Namun demikian adalah sangat jelas dari sejarah bahwa memang Paulus yang menulisnya. Sampai abad yang kesembilan belas Masehi, tidak ada yang meragukan fakta ini. Jadi kurang masuk akal kalau orang mulai meragukannya pada 1800 tahun kemudian. Bahasa yang dipakai di surat ini sesuai dengan bahasa yang dipakai pada abad pertama dan sebelumnya di LXX (PL Bahasa Yunani). Doktrin sesat yang dikritik sesuai juga dengan apa yang dialami pada masa itu dan keakrabannya sesuai dengan hubungan yang jelas ada di antara Paulus dengan Timotius dan Titus. Jadi orang yang meragukan bahwa Paulus yang menulis surat ini, menolak sejarah yang tertulis di dalam Alkitab, menolak sejarah mengenai anggapan dari tokoh-tokoh sejarah gereja mula-mula dan juga mengabaikan bukti-bukti dari segi bahasa, yang jelas sesuai dengan masa itu.2
Seperti kita Lihat di Galilah 1 Timotius, surat tersebut ditulis oleh Paulus sesudah dia dibebaskan dari penjara pada tahun 62 Masehi.3 Menurut sejarah, sesudah dia dilepaskan, Paulus melayani dengan bebas selama beberapa tahun, baru dipenjarakan lagi di bawah kaisar Nero, lalu dibunuh beberapa waktu kemudian di sekitar tahun 64-67 Masehi.4 1 Timotius dan Titus ditulis pada waktu Paulus masih bebas, lalu 2 Timotius ditulis ketika dia sudah di penjara, dan kali ini, rupanya dia sudah tahu bahwa dia tidak lama lagi akan mati syahid. (2 Tim 4:6-8).
Paulus menulis kepada Timotius, yang sering disebut sebagai letnannya5 dan oleh Paulus sendiri dianggap sebagai anak sungguh yang kekasih dalam Kristus (1 Tim 1:2, 2 Tim 1:2). Supaya jelas, ada baiknya kalau kita melihat riwayat hidup Timotius di bagan waktu. Di surat pertama Timotius disebut mudah (1 Tim 4:12). Sebutan tersebut boleh dipakai sampai orang genap 30an tahun, jadi ahli-ahli Alkitab menganggap bahwa umurnya kira-kira 35 tahun pada waktu itu, yaitu 62-63 Masehi. Di surat yang kedua ini, dengan lewat beberapa tahun, dia mungkin 38-40 tahun. Memang sulit meneliti sejarah yang sudah ribuan tahu berlalu, jadi ada kemungkinan juga bahwa dia sedikit lebih muda.
Tahun | Umur | Peristiwa | Ayat |
45-46 | 18-19 | Menjadi percaya | Kis 14:6-23, 1Ti 1:2 |
49-51 | 22-24 | Bergabung dengan tim misi | Kis 16:1-3 |
50 | 23 | Dikirim ke Tesalonika | 1Tes 3:1-6 |
53-55 | 26-28 | Dikirim ke Korintus | 1Kor 4:17, 16:10-11 |
55 | 28 | Bersama Paulus dan Silas. | 2Kor 1:19 |
57 | 30 | Dengan Paulus lagi | Roma 16:21 |
62-63 | 35-36 | Pelayanan di Efesus | Filipi 1:1, 2:19-24, 1Tim 1:2-3 |
65-67 | 38-40 | Mengalami pergumulan | 2 Tim 1:6-7 |
69 | 42 | Dilepaskan dari penjara | Ib 13:23 |
97 | 70 | Dibunuh | Tradisi mengatakan bahwa Timotius dibunuh di Efesus waktu dia menantang orang-orang yang buat persembahan pada berhala. |
Kita lihat di Kisah Para Rasul bahwa ibunya Timotius adalah orang Yahudi, sedangkan ayahnya orang Yunani (Kis 16:1). Belum jelas apakah bapanya masih hidup pada waktu Timotius percaya, karena tidak disebut, tetapi ibunya dan neneknya berperan besar dalam pembentukannya, karena mengajar Perjanjian Lama kepadanya dan juga karena mereka adalah orang yang percaya Kristus (2 Tim 1:5, 3:15).
Sering dikatakan bahwa Timotius adalah seorang yang penakut, karena apa yang dikatakan Paulus kepadanya di 2 Tim 1:6-7. Sebenarnya, kalau melihat riwayat pelayanannya, anggapan ini sangat salah. Timotius ini, kemungkinan besar, menjadi percaya pada waktu Paulus pertama kali datang ke Listra, dalam perjalanan misi pertamanya (Kis 14:6-23). Lalu hanya beberapa tahun kemudian dia bersedia bergabung dengan tim misi, yang dalam perjalanan pertamanya, sudah dianiaya berulang-ulang (13:8, 45, 50, 14:5), sampai dilempari dengan batu (14:19). Apakah ini tindakan seorang penakut? Lalu ketika dia masih sangat mudah, dia siap diutus untuk menguatkan jemaat di Tesalonika dan tidak lama kemudian ke Korintus juga, tentu adalah suatu pelayanan yang sangat sulit. Tugasnya di Efesus adalah untuk menentang para pengajar sesat. Paulus yang mempercayakan tugas sangat sulit ini kepadanya, dan Paulus ini bukan orang yang mudah percaya orang lain, kalau mereka tidak berkomitmen (Kis 15:37-41). Kalau membaca di Ibrani, kita lihat bahwa Timotius dipenjarakan, tentu karena kesaksiannya dan menurut sejarah gereja, dia dilempari dengan batu sampai mati, karena dia berani menginjili sekelompok orang yang menyembah dewi Diana di Efesus.6 Orang ini bukan penakut!7 Kita lebih baik menganggap bahwa perkataan di 2 Timotius ini, menyangkut kelelahan/kejenuhan yang dialaminya, karena dia bertahun-tahun mengalami banting tulang pelayanan dan secara khusus banyak menentang pengajar-pengajar sesat di Efesus.
Suasana dari 2 Timotius sangat terpengaruh oleh keadaan Paulus. Seperti kita sudah perhatikan, Paulus dipenjarakan lagi, di bawah kaisar Nero dan kali ini tidak ada harapan bahwa dia mungkin dibebaskan. Dia Tahu dia tidak lama lagi akan dibunuh.
Kaisar Nero berkuasa pada tahun 54-68 Masehi. Pada awalnya dia memimpin dengan baik, tetapi oleh karena ibunya terus berupaya untuk menguasainya, Nero membunuh dia pada tahun 59. Makin lama makin tidak teratur kekaisarannya, sehingga pada tahun 64 Masehi, ketika ada kebakaran besar di kota Roma dan rakyat mau mempersalahkan Nero, dia mengalihkan tuduhan tersebut kepada umat Kristiani. Oleh karena orang percaya jauh berbeda dari orang Roma, ada kecurigaan yang muncul, sehingga tuduhan tersebut mudah dipercaya.8 Berdasarkan semuanya itu, Kaisar Nero mulai penganiayaan hebat terhadap orang percaya, di mana mereka diikat dalam kulit binatang, supaya diserang anjing liar, mereka disalibkan, bahkan ada yang dicelup dalam minyak dan digantung dan dibakar dalam kebun Nero pada malam hari, menjadi pelita-pelita baginya. Memang kejam dan makin gila kaisar ini!9
Nah, di tengah-tengah semuanya ini Paulus dan Petrus ditangkap dan akhirnya dibunuh. Paulus dan mungkin juga Petrus dibuang ke dalam satu penjara yang terkenal kejam, namanya penjara Mamertine. Letaknya 12 kaki di bawah tanah dan ukuran kamar tingginya 6 ½ kaki, lebarnya 22 kaki dan panjangnya 30 kaki. Penjara ini sangat gelap dan baunya buruk karena kotoran orang dan juga pipa kotoran kota lewat di samping dan ada pintu ke dalamnya, di mana orang yang mati boleh langsung dibuang ke dalam saluran kotoran kota! Orang yang ditahan di penjara ini, biasanya mati sendiri, atau kena hukuman mati.10
Membaca semuanya itu kita tidak heran melihat kesungguhan dan keurgenan Paulus. Kalau membaca 2 Timotius, orang paling merasakannya kalau membayangkan diri duduk di samping Paulus dalam tempat kecil, gelap dan berbau itu, dengan hanya ditemani Lukas, karena yang lain melarikan diri, atau melayani di tempat yang jauh. Lalu bayangkan air matanya ketika dia mengingat muka Timotius, yang dia kasihi sebagai anak sungguh. Bayangkan rasa gelisah di hatinya, karena dia tahu Timotius ini sudah bertahun-tahun diserang oleh pengajar-pengajar sesat, sehingga sekarang di menjadi jenuh dalam pelayanan. Bayangkan juga perasaan Paulus mengingat bahwa dia tidak lama lagi hilang kesempatan untuk membimbing Timotius. Itulah konteksnya 2 Timotius! Surat ini bersifat pribadi kepada Timotius dan tidak seperti surat pertamanya, karena tidak banyak menyangkut pengaturan gereja, atau pengajar-pengajar sesat. Paulus mau memberi pesan-pesan terakhir kepada anak rohaninya yang kekasih, untuk membangun, membangkitkan dan menguatkannya.
Bagi seorang pelayan Tuhan, surat ini menjadi alat perawatan yang sangat berguna, karena kadang-kadang kita semua perlu mengobarkan kembali karunia yang ada pada kita.
Jerusalem: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) SURAT-SURAT PAULUS
PENGANTAR
Kronologi kehidupan Paulus
Dengan menggunakan Kisah Para Rasul dan surat-surat Paulus, maka tokoh ini lebih kita kenal da...
SURAT-SURAT PAULUS
PENGANTAR
Kronologi kehidupan Paulus
Dengan menggunakan Kisah Para Rasul dan surat-surat Paulus, maka tokoh ini lebih kita kenal dari pada tokoh-tokoh lain dalam Perjanjian Baru. Kedua sumber, yang masing-masing berdiri sendiri ini saling menguatkan dan melengkapi, meskipun ada kelainan-kelainan dalam soal-soal kecil. Kita malahan dapat menyusun suatu kronologi riwayat hidup Paulus secara lebih kurang teliti, karena bertepatannya beberapa peristiwa dalam riwayat hidup Paulus dengan kejadian-kejadian yang kita ketahui menurut ilmu sejarah, seperti waktunya Galio menjabat prokonsul di Korintus, Kis 18:12, dan tahun Festus menggantikan Feliks, Kis 24:27-25:1, sebagai wali negeri di Palestina.
Paulus dilahirkan di Tarsus di Kilikia, Kis 9:11; 21:39; 22:3, kira-kira tahun 10 Mas. dari keluarga Yahudi suku Benyamin, Rom 11:1; Flp 3:5 dan yang telah menjadi warga negara Roma, Kis 16:37 dst; 22:25-28; 23:27. Semasa mudanya Paulus dididik di Yerusalem oleh Gamaliel yang memberinya pengajaran mendalam tentang agama Yahudi sesuai dengan ajaran mazhad agama Kristen yang baru muncul, Kis 22:4 dst; 26:9-12; Gal 1:13; Flp 3:6, dan berurusan dengan pembunuhan atas diri Stefanus, Kis 7:58; 22:20; 26:10. Tetapi kira-kira tahun 34 seluruh hidup Paulus yang sedang di perjalanan ke kota Damsyik dirubah oleh penampakan Yesus yang telah bangkit dari alam maut. Tuhan yang bangkit menyatakan kepadanya benarnya agama Kristen dan bahwa tugasnya yang khas ialah mewartakan Injil kepada orang- orang bukan Yahudi, Kis 9:3-16 dsj; Gal 1:12, 15 dst; Ef 3:2. Sejak saat itu Paulus merelakan hidupnya untuk mengabdi Kristus, yang secara pribadi telah "menangkapnya" untuk dijadikan pengikutNya, Fil 3:12. Sesudah tinggal beberapa lamanya di Arabia, Paulus kembali ke Damsyik, Gal 1:17, dan mulai mewartakan Kristus di sana, Kis 9:20.
Sesudah sebentar mengunjungi Yerusalem, Gal 1:18; Kis 9:26-29, maka dalam tahun 39 Paulus pergi ke Siria dan Kilikia, Gal 1:21; Kis 9:30, sampai Barnabas mengajaknya kembali ke Antiokhia, di mana mereka mengajar bersama, Kis11:25 dst dan lihat 9:27. Dalam perjalanannya yang pertama (th 45-49) ke Siprus, Pamfilia, Pisidia dan Likaonia, Kis 13-14, Saulus mulai menggunakan nama Yunani-Latinnya Paulus untuk mengganti nama Yahudinya, yakni Saul, Kis 13:9. Karena berkarya dengan lebih baik, maka Paulus menyisihkan Barnabas, Kis 14:12. Dalam tahun 49, jadi empat belas tahun sudah bertobat, Gal 2:1, Paulus naik ke Yerusalem untuk ikut serta dalam "Konsili Para Rasul". Sebagian karena pengaruhnya Konsili itu menyetujui bahwa hukum Yahudi tidak mengikat orang-orang bukan Yahudi yang masuk Kristen, Kis 15; Gal 2:3-6. Tugas Paulus di antara orang-orang bukan Yahudi juga secara resmi diakui, Gal 2:7-9. Kemudian ia mengadakan perjalanan-perjalanan lagi. Perjalanan kedua (Kis 15:36-18:22) dan perjalanan ketiga (Kis 18:23 - Kis 21-17) masing-masing berlangsung dalam tahun 50-52 dan 55-58. Sehubungan dengan surat-surat Paulus perjalanan-perjalanan itu akan kita bicarakan lagi, oleh karena surat-suratnya itu ditulisnya justru selama di perjalanan-perjalanan itu. Tahun 58 ditahan di Yerusalem, Kis 21:27-23:22 dan dimasukkan ke dalam penjara sampai th 60, Kis 23:23-26. Dalam musim semi th 60 wali negeri Festus mengirimkannya ke Roma dengan pengawalan ketat, Kis 27:1-28:16. Sesudah di Roma di tahan dua tahun (th 61-63) Paulus dibebaskan karena tidak terbukti salah. Kemudian ia mungkin pergi ke negeri Spanyol, seperti yang direncanakannya, Rom 15:24, 28, tetapi surat-surat Pastoral (Tim, Tit) mengandaikan bahwa Paulus masih mengadakan perjalanan-perjalanan ke Timur. Penahanan Paulus yang kedua di Roma berakhir dengan kemartiran, sebagaimana diberitakan oleh tradisi yang paling tua; ini kiranya terjadi dalam th 67.
Kepribadian Paulus
Dari Kisah Para Rasul dan dari surat-surat Paulus juga mungkin mendapat gambaran jelas mengenai kepribadian dan perangai Sang Rasul.
Paulus adalah seorang yang semangatnya berapi-api dan yang dalam mengejar cita- citanya tidak tahu lelah atau menghitung jerih-payahnya. Pada pokoknya cita-cita Paulus ialah cita-cita keagamaan. Satu-satunya yang menjadi pusat perhatiannya ialah Allah. Dalam mengabdi Allah sebagai hamba setiawan ia menolak segenap kompromis dalam bentuk manapun. Itulah sebabnya maka mula-mula Paulus mengejar mereka yang dianggapnya sebagai bida'ah dan musuh Allah 1Tim 1:13; bdk Kis 24:5, 14, tetapi kemudian mewartakan Kristus, setelah berkat wahyu mengerti bahwa Dialah satu-satunya penyelamatan. Semangat yang tak bersyarat itu terungkap dalam kehidupan yang terdiri atas penyangkalan diri yang mutlak dan pengabdian kepada Dia yang dikasihi Paulus. Kerja keras dan lelah, haus, penderitaan, kemiskinan dan bahaya maut, 1Kor 4:9-13; 2Kor 4:8 dst; 6:4-10; 11:23-27, tidak dipedulikan sama sekali mana kala Paulus menunaikan tugas yang dianggapnya sebagai tanggung jawabnya 1Kor 9:16 dst. Tidak ada sesuatupun dari semuanya itu yang mampu memisahkan Paulus dari kasih Allah dan Kristus, Rom 8:35-39. Sebaliknya, semuanya itu dianggapnya barang berharga oleh karena menyerupai dirinya dengan Gurunya yang bersengsara dan tersalib, 2Kor 4:10 dst; Flp 3:10 dst. Kesadaran akan panggilannya yang tunggal membuat Paulus memiliki gairah akan yang luhur-luhur dan besar-besar. Kalau ia merasa dirinya bertanggung jawab akan semua jemaat, 2Kor 11:28; bdk Kol 1:24, dan berkata bahwa bekerja lebih dari pada yang lain-lain, 1Kor 15:10; bdk 2Kor 11:5, dan mengajak kaum beriman untuk mencontohnya, 2Tes 3:7+, maka keterangan semacam itu bukanlah kesombongan, melainkan kebanggaan orang suci yang rendah hati. Sebab Paulus juga mengakui dirinya sebagai yang paling hina di antara sekalian orang Kudus, 1Kor 15:9; Ef 3:8, karena telah menganiaya jemaat Allah; karya-karya besar yang dilaksanakannya dianggap berasal dari Tuhan yang berkarya di dalam dirinya, 1Kor 15:10; 2Kor 4:7; Flp 4:13; Kol 1:29; Ef 3:7.
Semangat hatinya yang halus nampak dalam sikap Paulus terhadap kaum beriman. Ia mempercayai sungguh-sungguh orang-orang Filipo yang masuk Kristen, Flp 1:7 dst; 4:10-20; ia menaruh perasaan mendalam terhadap jemaat di Efesus, Kis 20:17-38; hatinya memanas, kalau orang-orang beriman di Galatia membiarkan dirinya dibujuk untuk meninggalkan kepercayaan sejati, Gal 1:6; 3:1-3, dan ia sedih terkejut karena ketidak-tetapan hati yang sombong pada orang-orang di Korintus, 2Kor 12:11-13:10. Untuk menetapkan yang lincah-lincah Paulus tahu bagaimana bersikap ironi, 1Kor 4:8; 2Kor 11:7; 12:13, dan bahkan melontarkan teguran tegas, Gal 3:1-3; 4:11; 1Kor 3:1-3; 5:1-2; 6:5; 11:17-22; 2Kor 11:3 dst. Tetapi selalu hanya demi kebaikan kaum beriman, 2Kor 7:8-13. Dan segera Paulus memperlunak tegurannya dengan kehalusan hati yang penuh kasih sampai mengharukan hati, 2Kor 11:1-2; 12:14 dst : Bukankah hanya Pauluslah bapa mereka, 1Kor 4:14 dst; 2Kor 6:13; bdk 1Tes 2:11; Flm 10, bahkan ibu mereka, 1Tes 2:7; Gal 4:19? Maka segera pulih kembali hubungan-hubungan baik seperti dahulu, Gal 4:12-20; 2Kor 7:11-13.
Sesungguhnya Paulus tidak mau pertama-tama menegur kaum beriman, tetapi para lawan yang berusaha membujuk dan menyesatkan mereka: orang-orang Yahudi yang di mana-mana melawan dan menghalangi Paulus, Kis 13:45, 50; 14:2, 19; 17:5, 13; 18:6; 19:9; 21:27, ataupun orang-orang Kristen ke-Yahudian yang ingin membebankan kuk hukum Taurat pada mereka yang oleh Paulus direbut bagi Kristus, Gal 1:7; 2:4; 6:12 dst. Terhadap golongan-golongan itu Paulus tidak kenal ampun, 1Tes 2:15 dst; Gal 5:12; Flp 3:2. Gairah mereka yang sombong dan "kedagingan" dihadapi Paulus dengan daya rohani sejati yang menyatakan diri melalui kepribadiannya yang lemah, 2Kor 10:1-12:2, dan dengan sikap jujurnya yang membuktikan Paulus tidak mencari keuntungan sendiri, Kis 18:3. Ada sementara orang yang berkata bahwa para lawan Paulus ialah para rasul di Yerusalem. Tetapi pendapat itu tidak dapat dibuktikan. Terlebih-lebih lawan Paulus itu Yalah orang-orang Yahudi yang masuk Kristen dan ingin memaksakan adat-kebiasaan sendiri kepada orang-orang lain. Mereka menyalah-gunakan nama Petrus, 1Kor 1:12, dan Yakobus, Gal 2:12 untuk menurunkan kweibawaan Paulus. Sebaliknya, Paulus sendiri selalu menghormati wewenang para rasul sejati, Gal 1:18; 2:2, walaupun mempertahankan bahwa sebagai saksi Kristus setra dengan merek, Gal 1:11 dst; 1Kor 9:1; 15:8-11. Kalaupun terjadi bahwa sehubungan dengan perkara tertentu Paulus menentang Petrus, Gal 2:11-14, namun Paulus selalu menyatakan dirinya orang yang suka berdamai, Kis 21:18-26. Dengan seksama ia mengorganisasi pengumpulan dana untuk orang-orang Kristen yang miskin di Yerusalem, Gal 2:10, karena ia beranggapan ini jaminan paling baik bagi persatuan antara orang-orang Kristen bekas kafir dengan Jemaat Induk di Yerusalem, 2Kor 8:14; 9:12-13; Rom 15:26 dst.
Paulus sebagai Pewarta Injil
Pewartaan Paulus pertama-tama kerigma rasuli, Kis 2:22+, Kerigma itu ialah: pemberitaan tentang Yesus yang telah disalibkan tapi dibangkitkan dari alam maut, sesuai dengan Kitab Suci, 1Kor 2:2; 5:3-4; Gal 3:1. Apa yang disebutkan Paulus sebagai "Injilku", Rom 2:16; 16:25, sesungguhnya bukanlah Injilnya sendiri, melainkan Injil yang umum dipercaya, Gal 1:6-9; 2:2; Kol 1:5-7, tetapi khususnya disesuaikan dengan dan diterapkan pada pertobatan orang-orang bukan Yahudi, Gal 1:16; 2:7-9, sehaluan dengan kebijaksanaan universalis yang sudah dimulai di Anthiokhia. Paulus setia pada tradisi rasuli yang ada kalanya dikutip olehnya, 1Kor 12:23-25; 15:3-7, dan selalu diandaikannya; sudah barang tentu tradisi rasuli itu sangat berjasa bagi Paulus. Meskipun kiranya tidak pernah melihat Yesus selama hidupNya di dunia ini, bdk 2Kor 5:16+, namun Paulus sangat mengenal ajaranNya, 1Tes 4:15; 1Kor 7:10 dst; Kis 20:35. Selebihnya ia juga seorang saksi langsung dan keyakinannya yang tak tergoncangkan itu berdasar sebuah pengalaman pribadi: sebab iapun "melihat" Kristus, mula-mula di dekat Damsyik, Kis 9:17; 22:14 dst; 26:16; 1Kor 9:1; 15:8; dan selanjutnya masih beberapa kali juga, Kis 9:17; 22:14 dst; 26:16; 1Kor 9:1; 15:8, dan selanjutnya masih beberapa kali juga, Kis 26:16; 1Kor 9:1; 15:8, dan selanjutnya masih beberapa kali juga, Kis 26:16; 22:17-21, Ia telah mengalami penglihatan- penglihatan dan pernyataan-pernyataan Tuhan, 2Kor 12:1-4. Maka apa yang diterimanya dari tradisi itu sungguh-sungguh dapat dianggapnya sebagai pemberitahuan langsung oleh Tuhan, Gal 1:12; 1Kor 12:23.
Ada kalanya orang berkata bahwa pengalaman-pengalaman mistik tersebut disebabkan oleh temperamen yang berlebih-lebihan dan sakit-sakitan. Tetapi dugaan itu tidak mempunyai dasar sedikitpun. Memanglah Paulus kena penyakit di Galatia, Gal 4:13- 15, tetapi penyakit itu kiranya tidak lain kecuali serangan malaria, sedangkan "duri dalam daging", 2Kor 12:7, boleh jadi permusuhan terus menerus dari pihak orang-orang Yahudi, kaum sebangsanya "secara jasmani", Rom 9:3. Paulus ternyata tidak mempunyai daya khayal yang berlebih-lebihan mengingat sedikit-sedikitnya gambaran lazim yang ia pakai: gelanggang pertandingan, 1Kor 9:24-27; Flp 3:12- 14; 2Tim 4:7 dst, laut, Ef 4:14, pertanian, 1Kor 3:6-8, dan bangunan, 1Kor 3:10- 17; Rom 15:20; Ef 2:20-22; kedua gambar terakhir suka digabungkan serta dicampur-adukkannya, 1Kor 3:9; Kol 2:7; Ef 3:17; bdk Kol 2:19; Ef 4:16. Paulus nampaknya lebih-lebih seorang intelektuil. Hati yang berapi-api bersatu-padu dengan akal jernih dan tidak segera puas; akal yang dengan teliti membentangkan kepercayaan Kristen sesuai dengan kebutuhan para pendengar. Berkat sifat Paulus itulah kita mendapat ulasan-ulasan yang mengagumkan sekitar kerigma dan yang bersesuaian dengan keadaan nyata. Sudah barang tentu jalan pikiran Paulus itu bukanlah jalan pikiran manusia dewasa ini. Ada kalanya Paulus mengemukakan dalil-dalilnya seperti para rabi mengemukakannya dan sesuai dengan metode penafsiran yang diterima Paulus dari lingkungan serta pendidikannya (misalnya: 3:16; 4:21-31). Tetapi bakat Paulus mendobrak warisan tradisionil yang terbatas itu. Dan melalui saluran-saluran yang bagi kita kurang lebih ketinggalan zaman Paulus mengalirkan suatu pengajaran yang mendalam.
Memanglah Paulus adalah seorang Yahudi, tetapi seorang Yahudi yang memiliki bagian kebudayaan Yunani cukup besar. Mungkin ini mulai diperolehnya semasa mudanya di Tarsus dan kemudian di perkaya karena Paulus sering berjumpa dengan dunia Yunani-Romawi. Pengaruh dari kebudayaan Yunani itu tercermin baik dalam jalan pikiran Paulus maupun dalam bahasa serta gaya bahasanya. Ada kalanya Paulus mengutip penulis-penulis Yunani, 1Kor 15:33; Tit 1:12; Kis 17:28, dan ia pasti mengenal filsafat populer yang berdasar atas mazhab Stoa; dari padanya ia meminjam gagasan-gagasan (misalnya: perginya jiwa yang terpisah dari badan ke dunia ilahi 2Kor 5:6-8; "pleroma" kosmis, Kol dan Ef) dan rumus-rumus tertentu (1Kor 5:6-8; Rom 11:36; Ef 4:6). Dari mazhab Stoa yang berhaluan sinis Paulus mengambil alih apa yang disebutkan sebagai "diatribe", yalah suatu metode argumentasi yang terdiri atas pertanyaan dan jawaban pendek, Rom 3:1-9, 27-31, dan dari situpun berasal ulasan-ulasannya, di mana kata demi kata beruntun, sebagaimana lazim dalam seni pidato. Mana kala menggunakan kalimat panjang dan padat, di mana anak-anak kalimat bergelombang-gelombang desak-mendesak, Ef 1:3- 14; Kol 1:9-20, maka Paulus masih juga dapat menemukan contoh-contohnya dalam kesusasteraan keagamaan di dunia Yunani. Biasanya Paulus memakai bahasa Yunani sebagai bahasa ibu yang kedua, Kis 21:40, dan dengan mahirnya, sehingga hanya sedikit semitisme terdapat. Bahasa Yunani yang dipakai ialah bahasa Yunani yang lazim di zamannya, yakni bahasa "koine", yang baik tanpa peniruan bahasa kuno. Paulus memang tidak suka akan kehalusan yang dibuat-buat seperti lazim dalam seni pidatoo insani, sebab kekuatannya untuk meyakinkan hanya mau diambilnya dari daya Firman kepercayaan yang didukung "tanda-tanda" yang dikerjakan Roh Kudus, 1Tes 1:5; 1Kor 2:4 dst; 2Kor 11:6; Rom 15:18. Bahkan terjadi pula bahwa pengungkapannya kurang tepat dan tidak diselesaikan, 1Kor 9:15. Acuan bahasa tidak mampu menampung pemikiran yang meluap-luap dan perasaan yang terlalu hebat. Dengan kekecualian yang jarang terjadi, bdk Flm 10, Paulus biasanya mendikte surat-suratnya, Rom 16:22, sebagaimana lazim di zaman dahulu dan hanya salam terakhir ditulisnya dengan tangan sendiri, 2Tes 3:17; Gal 6:11; 1Kor 16:21; Kol 4:18. Ada bagian-bagian dalam surat-suratnya yang memberi kesan bahwa masak-masak dipikirkan (misalnya: Kol 1:15-20), tetapi kebanyakan dituliskan sekali jadi dan secara spontan tanpa dikoreksi. Kendati kekurangan-kekurangan itu, bahkan mungkin karena kekurangan-kekurangannya, gaya bahasa cekatan itu berisi secara luar-biasa. Sudah barang tentu pemikiran yang begitu mendalam dan yang terungkap dengan bahasa yang menyala itu tidak mudah dibaca (2Ptr 3:16). Namun demikian pemikiran Paulus menyajikan beberapa nas yang daya keagamaannya dan bahkan gaya sastranya barangkali tidak ada tara bandingnya dalam sejarah kesusasteraan manusia.
Surat-surat yang diwariskan Paulus itu semuanya ditulis dengan alasan khusus. Ini tak pernah boleh dilupakan. Surat-surat itu bukan risalah ilmu ketuhanan, melainkan merupakan tanggapan terhadap keadaan tertentu. Surat-surat itu sungguh-sungguh surat yang sesuai dengan surat-menyurat yang lazim di zaman itu, Rom 1:1+. Namun demikian tulisan-tulisan Paulus bukan surat pribadi belaka dan bukan pula "surat" yang hanya nampaknya surat saja, sedangkan pada kenyataannya adalah karya sastra. Surat-surat Paulus berupa uraian-uraian yang ditujukan kepada pembaca-pembaca tertentu dan melalui mereka kepada semua kaum beriman. Maka dalam surat-surat itu jangan dicari kupasan-kupasan teratur dan lengkap yang mengungkapkan seluruh pemikiran Paulus. Di belakang tulisan-tulisan itu tetap membayang perkataan yang secara lisan dibawakan dan surat-surat itu seolah-olah memberi komentar atas beberapa pokok khusus. Namun demikian, nilai surat-surat Paulus tidak teratasi, apa lagi karena isi serta perbedaan- perbedaannya memungkinkan orang menemukan apa yang pokok dalam pewartaan Paulus. Tidak peduli mengapa ia menulis atau kepada siapa ia menulis, karya Paulus berdasarkan ajaran yang pada pokoknya sama. Ajaran itu berpusatkan Kristus yang wafat dan dibangkitkan. Hanya ajaran pokok itu disesuaikan, berkembang dan menjadi semakin berisi selama kehidupan Paulus yang menjadi segala-gala untuk semua orang, 1Kor 9:19-22. Ada sementara penafsir yang mengatakan bahwa Paulus sesungguhnya seorang "peramu" yang sesuai dengan keperluan memungut pandangan- pandangan yang berlain-lainan dan ada kalanya bertentangan satu sama lain; Paulus sendiri tidak menilai pandangan-pandangan itu seolah-olah mutlak tepat dan benar; ia hanya menggunakannya saja untuk menarik hati orang kepada Kristus. Langsung bertentangan dengan pendapat dengan pendapat tersebut ada orang yang berkata tentang "kekakuan" Paulus. Menurut pendapat ini maka pemikiran Paulus sejak awal mula ditetapkan dan selanjutnya tidak mengalami perkembangan lagi. Semua sudah tetap dan selesai akibat pengalaman Paulus waktu bertobat. Kebenaran terletak di tengah kedua ujung itu : teologi Paulus memang berkembang menurut suatu garis bersinambung, tetapi sungguh ada perkembangan di bawah dorongan Roh Kudus yang membimbing karya kerasulan Paulus. Dan perkembangan benar tapi lurus akhirnya sampai kepada kepenuhan sebagaimana memuncak dalam surat-surat itu sesuai dengan urutannya dalam waktu, orang dapat mengenali tahap-tahap perkembangan pemikiran Paulus. Memanglah urutan dalam waktu itu bukanlah urutan surat-surat Paulus dalam daftar kitab-kitab Perjanjian Baru. Dalam daftar itu surat-surat itu dideretkan sesuai dengan panjangnya.
1 dan 2 Tes; th. 50-51
Surat-surat Paulus yang pertama ditujukan kepada jemaat Kristen di kota Tesalonika. Di musim panah th. 50 Paulus mewartakan Injil di kota itu waktu perjalanannya yang kedua, Kis 17:1-10. Terpaksa oleh permusuhan dari pihak orang-orang Yahudi Paulus pergi ke Berea dam daro sana ke Atena dan Korintus. Di kota terakhir inilah kiranya 1Tes ditulis selama musim dingin th 50-51. Silas dan Timotius menemani Paulus di Korintus. Timotius untuk kedua kalinya pergi ke Tesalonika dan dari situ membawa berita-berita yang menggembirakan. Ini menyebabkan peluapan hati yang terungkap dalam 1Tes 1-3. Kemudian menyusullah dalam surat ini serentetan anjuran praktis, 1Tes 4:1-12; 5:12-28. Di antara kedua bagian itu disisipkan suatu jawaban atas soal tentang nasib orang-orang yang sudah meninggal dan Parusia Kristus, 1Tes 4:13-5:11. Surat 2Tes kiranya ditulis di kota Korintus juga beberapa bulan kemudian. Surat ini berisikan beberapa petunjuk praktis, 1; 2:13-3:15, dan sebuah instruksi lagi mengenai kapan Parusia akan terjadi dan mengenai "tanda-tanda" yang mesti mendahului kedatangan Tuhan, 2:1-12.
Ditinjau dari segi sastra maka antara 2Tes dan 1Tes ada kesamaan yang menyolok, sehingga ada sejumlah ahli yang menganggap 2Tes sebagai pemalsuan oleh seseorang yang mencuri gagasan-gagasan Paulus sementara juga meniru gaya bahasanya. Tetapi sukar sekali melihat mengapa seseorang membuat pemalsuan itu. Keterangan lain lebih sederhana dan lebih masuk akal, yaitu: Paulus sendirilah yang ingin lebih jauh menjelaskan dan meluruskan pengajarannya mengenai akhir zaman, lalu menulis surat ini dnegan mengulangi beberapa keterangan dari surat pertama. Memanglah kedua tulisan itu tidak bertentangan satu sama lain, tetapi malahan saling melengkapi. Dan tradisi Gereja dahulu juga jelas mengatakan bahwa kedua surat itu ditulis oleh Paulus.
Kedua surat ini tidak hanya penting oleh karen sudah memperkenalkan pangkal beberapa pikiran Paulus yang dalam surat-surat lain diperkembangkan, tetapi terutama karena ajarannya mengenai Parusia. Ternyatalah bahwa dalam tahap permulaan karya kerasulanNya pemikiran Sang Rasul berpusatkan kebangkitan Kristus dan kedatanganNya yang mulia yang membawa keselematan bagi mereka yang percaya kepadaNya, biar sudah mati sekalipun, 1Tes 4:13-18. Kedatangan Kristus yang mulia itu dilukiskan Paulus sesuai dengan apa yang lazim dalam sastra apokaliptik Yahudi dan dalam agama Kristen purba (bdk wejangan Yesus tentang akhir zaman yang termuat dalam injil-injil sinoptik, khususnya dalam injil Mat). Sama seperti Yesus demikianpun Paulus ada kalanya menekankan dekatnya kedatangan Tuhan yang tidak mungkin diketahui kapannya dan yang menuntut bahwa orang bersiap-siaga, 1Tes 5:1-11, sehingga memberikan kesan bahwa ia sendiri serta sidang pembacanya akan mengalaminya selama masih hidup, 1Tes 4:17; tetapi ada kalanya iapun mencoba meredakan rasa cemas kaum beriman yang digelisahkan oleh pandangan semacam itu. Maka ia mengingatkan mereka bahwa Hari Tuhan belum juga tiba dan mesti didahului beberapa tanda tertentu, 2Tes 2:1-12. Bagaimana ujud tanda-tanda itu bagi kita maupun bagi para pembaca dahulu tidak jelas. Rupanya Paulus memikirkan Si Antikrist sebagai seorang pribadi yang baru akan tampil pada akhir zaman. Ungkapan "apa yang menahan dia", 2Tes 2:6, menurut sementara ahli mengenai kerajaan Romawi dan menurut sementara ahli lain pewartaan Injil, sehingga maksud keterangan itu tetap kabur juga.
1 dan 2 Kor; th. 57
Selama delapan belas bulan lebih, Kis 18:1-16, mewartakan Injil di Korintus, dari akhir th. 50 sampai pertengahan th. 52, Paulus menulis kedua suratnya kepada jemaat di Tesalonika. Sesuai dengan kebijaksanaannya yang lazim, ialah menanamkan kepercayaan Kristen di pusat-pusat besar, Paulus ingin menanamkan kepercayaan kepada Kristus di kota pelabuhan ternama yang banyak penduduknya itu juga. Dari situ kepercayaan itu dapat merambat ke seluruh Akhaia, 2Kor 1:1; 9:2. Pada kenyataannya ia berhasil mendirikan sebuah jemaat kuat di sana, terutama di kalangan masyarakat rendahan, 1Kor 1:26-28. Tetapi kota besar itu adalah sebuah sarang kebudayaan Yunani, di mana berhadap-hadapan macam-macam aliran filsafah dan agama, sedangkan kebejatan susila memberinya nama yang buruk. Perjumpaan agama Kristen dengan pusat kekafiran itu tidak dapat tidak menimbulkan banyak persoalan bagi mereka yang baru masuk Kristen. Dalam kedua surat yang dituliskannya kepada jemaat itu, Paulus berusaha memecahkan soal-soal itu.
Bagaimana kedua surat itu lahir sudah cukup jelas, kendati keraguan yang masih ada mengenai beberapa hal kecil. Sebelum surat pertama yang tercantum dalam Kitab Suci telah ada surat yang mendahului, 1Kor 5:9-13. Tetapi surat, yang waktunya ditulis tidak diketahui ini tidak tersimpan. Kemudian, menjelang akhir dua setengah tahun tinggal di Efesus (th. 54-57) dalam menjelang akhir dua setengah tahun tinggal di Efesus (54-57) dalam perjalanannya yang ketiga, Kis 19:1-20, datanglah dari Korintus suatu utusan yang menyodorkan beberapa masalah, 1Kor 16:17, dan di samping itu Paulus menerima berita mengenai jemaat di Korintus melalui Apolos, Kis 18:27 dst; 1Kor 16:12, dan beberapa orang dari keluarga Khloe, 1Kor 1:11. Maka Paulus merasa terdorong menulis sepucuk surat lagi, yakni surat 1Kor kita. Ia ditulis sekitar Paskah th. 57 (1Kor 5:7 dst; 16:5-9 dibandingkan dengan Kis 19:21). Selang beberapa waktu muncullah di Korintus semacam krisis dan terpaksa Paulus mengunjungi jemaat sebentar dan kunjungan itu tidak menyenangkan, 2Kor 1:23-2:1; 12:14; 13:1-2. Selama kunjungan itu Paulus berjanji tidak lama lagi akan kembali untuk beberapa lamanya, 2Kor 1:15-16. Tetapi terjadi sesuatu dan rupanya kewibawaan Paulus dalam diri seorang utusannya dirongrong, 2Kor 5:10; 7:12. Maka sebagai pengganti kunjungan yang dijanjikan dahulu itu Paulus mengirim sepucuk surat tajam yang ditulisnya dengan mencucurkan "banyak air mata", 2Kor 2:3 dst, 9. Surat ini membawa hasil yang menyenangkan, 2Kor 7:8-13. Kabar gembira tentang hasil itu diterimanya dari Titus, 2Kor 2:12 dst; 7:5-16 di Makedonia, setelah Paulus terpaksa meninggalkan Efesus akibat krisis hebat di sana, yang tidak kita ketahui ujudnya, 1Kor 15:32; 2Kor 1:8-10; Kis 19:23-40. Maka menjelang akhir th. 57 ia menulis 2Kor. Kemudian ia mengadakan perjalanan kiranya melalui Korintus, Kis 20:1 dst; bdk 2Kor 9:5; 12:14; 13:1, 10, menuju Yerusalem, tempat ia ditahan dan dipenjarakan.
Ada yang berpendapat bahwa 2Kor 6:14-7:1 merupakan kepingan dari surat pertama yang hilang itu, dan 2Kor 10-13 bagian dari surat yang ditulis dengan "mencucurkan banyak air mata". Hanya sukar dibuktikan meskipun mesti diakui bahwa bagian-bagian tersebut kurang cocok dengan konteksnya sekarang, 2Kor sesungguhnya melanjutkan 6:13, sementara kesan bahwa 6:14-7:1 berupa sisipan dikuatkan oleh kesamaan menyolok antara bagian ini dengan naskah-naskah kaum Eseni yang ditemukan di Qumran. Dan juga nada keras dalam 2Kor 10-13 kurang sesuai dengan nada ramah yang meresap ke dalam sembilan bab dahulu. Akhirnya 9:1 mengherankan sedikit sesudah apa yang dikatakan dalam bab 8, sehingga orang menduga bahwa aslinya adalah dua surat kecil tersendiri mengenai pengumpulan dana. Dengan demikian tidak dikatakan bahwa bagian-bagian itu tidak berasal dari Paulus. Tetapi sangat mungkin bahwa bagian-bagian tersebut ada macam-macam asal- asulnya. Baru kemudian kiranya dikumpulkan, yakni waktu kumpulan tulisan-tulisan Paulus dibuat.
Surat-surat kepada jemaat di Korintus itu dengan bagus dan tepat menyoroti watak dan semangat Paulus, tetapi juga menyajikan suatu ajaran yang penting sekali. Di dalamnya ditemukan, khususnya dalam 1Kor, informasi dan keputusan-keputusan mengenai beberapa soal yang membingungkan jemaat Kristen purba dan tentang cara hidup jemaat itu, baik sehubungan dengan keadaan umat sendiri, seperti kemurnian akhlak. 1Kor 5:1-13; 6:12-20, perkawinan dan hidup wadat, 7:1-40, pertemuan keagamaan dan perayaan Ekaristi, 11-12, penggunaan karunia-karunia Roh Kudus (kharismata, 12:1-14:40, maupun sehubungan dengan relasi jemaat dengan dunia luar, seperti naik banding ke pengadilan negeri, 6:1-11, dan memakan makanan yang dipersembahkan kepada berhala, 8-10. Kesemuanya itu hanya berupa pemecahan soal suara hati atau pengaturan ibadat, kalau bakat Paulus tidak merobahnya menjadi kesempatan baik untuk mengemukakan pandangan mendalam mengenai kebebasan hidup Kristen, pengudusan tubuh, keunggulan kasih dan persatuan dengan Kristus. Sewaktu terpaksa membala jabatannya sebagai rasul sejati, 2Kor 10:1-13:14, Paulus mengemukakan pikiran-pikiran unggul mengenai karya kerasulan pada umumnya, 2 Kor 8-9, disinari cahaya persatuan antar-jemaat yang diidam-idamkan. Seluruh ulasan mengenai kebangkitan badan, 1Kor 15, berlatar-belakang eskatologi yang menjadi landasannya. Hanya penggambaran apokaliptis seperti terdapat dalam 1Tes dan 2Tes diganti dengan pembahasan yang lebih rasionil, yang dapat membenarkan harapan yang sukar dicernakan orang-orang Yunani itu. Penyesuaian Injil dengan dunia baru yang dimasukinya itu terutama ternyata dalam cara Paulus mempertentangkan kebodohan Salib dengan hikmat Yunani. Kepada orang-orang Korintus yang terpecah- belah menjadi kelompok yang masing-masing membanggakan gurunya serta bakat- bakatnya, Paulus mengingatkan bahwa hanya ada satu Guru saja, ialah Kristus, dan hanya satu Kabar Gembira yaitu: hanya Salib saja yang menyelamatkan; dan itulah hikmat sejati, 1Kor 1:10-4:13. Dengan jalan itu maka terpaksa oleh keadaan dan tanpa meniadakan pandangan akhir zaman, Paulus sampai menekankan hidup Kristen sekarang yang merupakan persekutuan dengan Kristus yang terwujud oleh pengetahuan sejati ialah kepercayaan. Nanti sebagai akibat krisis di Galatia dan sehubungan dengan agama Yahudi Paulus masih lebih memperdalam hidup Kristen sekarang itu.
Gal dan Rom; th 57-58
Adapun surat kepada jemaat-jemaat di Galatia dan surat kepada jemaat di Roma perlu dibicarakan bersama-sama, sebab keduanya mengupas persoalan yang sama. Surat kepada jemaat-jemaat di Galatia berupa tanggapan langsung terhadap keadaan tertentu, sedangkan surat kepada jemaat di Roma berupa sebuah risalah lebih lengkap yang dengan tenang dikarang dan mengatur gagasan-gagasan yang ditimbulkan oleh pertikaian di Galatia itu. Hubungan erat kedua surat itu adalah argumen paling kuat melawan pendapat sementara ahli yang mengemukakan bahwa surat kepada jemaat-jemaat di Galatia itu ditulis pada permulaan karya Paulus, bahkan sebelum konsili Yerusalem dalam th. 49. Menurut pendapat tersebut kunjungan kedua Paulus ke Yerusalem, yang diceritakan dalam Gal 2:1-10, adalah sama dengan kunjungan kedua yang disebut dalam Kis 11:30 dan 12:25; tetapi berbeda dengan kunjungan ketiga yang di dalam Kis 11:30 dan 12:25; tetapi berbeda dengan kunjungan ketiga yang dikisahkan Kis 15:2-30 (ini memang cukup berbeda dengan cerita Paulus dalam Gal). Selebihnya rupanya Paulus tidak tahu- menahu tentang keputusan Konsili Yerusalem (Kis 15:20, 29; bdk Gal 2:6), sehingga suratnya kepada jemaat-jemaat di Galatia harus sudah ditulis sebelum Konsili Yerusalem. Untuk menyetujui pendapat itu cukuplah diandaikan bahwa "orang-orang Galatia" itu tidak lain kecuali orang-orang Likaonia dan Pisidia, yang kepadanya Injil diwartakan oleh Paulus sewaktu perjalanannya yang pertama. Pergi-pulangnya Paulus dapat juga menerangkan kedua kunjungan yang kiranya diandaikan dalam Gal 4:13. Namun demikian itu kurang berdasar. Meskipun benar bahwa sejak th. 36-25 seb. Mas. daerah Likaonia dan Pisidia dalam administrasi negara tergabung dengan daerah Galatia, namun dalam bahasa sehari-hari selama abad I Mas. daerah Galatia yang sebenarnya terus disebut demikian. Daerah Galatia terletak lebih ke utara. Khususnya sukar diterima bahwa penduduk Likaonia dan Pisidia dikatakan "orang-orang Galatia", Gal 3:1. Kecuali itu pengandaian yang sukar diterima itu tidak perlu sama sekali. Kunjungan kedua yang disebut dalam Gal 2:1-10, lebih mudah dapat disamkan dengan kunjungan ketiga yang diceritakan dalam Kis 15 (memanglah ada kesamaan yang menyolok juga) dari pada dengan yang kedua, Kis 11:30; 12:25. Kunjungan yang kedua itu nampaknya begitu kurang penting, sehingga didiamkan oleh Paulus dalam argumentasinya (Gal). Dan bahkan boleh jadi bahwa sama sekali tidak ada kunjungan kedua dalam Kis. oleh karena Lukas barangkali menggarap dua sumber berbeda-beda mengenai peristiwa yang sama (bdk Kis, Pengantar dan Kis 11:30+). Maka surat kepada jemaat-jemaat di Galatia ditulis sesudah Konsili Yerusalem. Memang Paulus tidak berkata-kata tentang keputusan yang diambil Konsili itu, tetapi boleh jadi keputusan itu sesungguhnya diambil kemudian dari itu (bdk Kis 15:1+). Kalau demikian maka mudah juga dipahami sikap Petrus yang ditegur oleh Paulus menurut Gal 2:11-14. Maka orang-orang yang dialamati surat itu benar- benar penduduk daerah "Galatia" yang ditempuh Paulus dalam perjalanannya yang kedua dan yang ketiga, Kis 16:6; 18:23. Boleh jadi surat itu ditulis di kota Efesus, atau barangkali di Makedonia sekitar th. 57.
Tidak lama berselang menyusullah surat kepada jemaat di Roma. Paulus sedang berada di Korintus (musim dingin th. 57/58) dan mempersiapkan diri untuk pergi ke Yerusalem. Dari sana ia mau singgah di Roma dalam perjalanan ke Spanyol, Rom 15:22-32; bdk 1Kor 16:3-6; Kis 19:21; 20:3. Paulus tidak mendirikan jemaat di Roma dan informasi-informasi yang diperolehnya tentang jemaat itu, boleh jadi mulai orang seperti Akwila, Kis 18:2 tidak lengkap tetapi separuh-separuh saja. Dari keterangan-keterangan yang tercantum dalam surat itu hanya dapat disimpulkan bahwa jemaat itu terdiri dari orang-orang bekas Yahudi dan bekas kafir dan kedua golongan itu condong saling meremehkan. Karena demikian keadaan jemaat di Roma maka Paulus menganggap baik mempersiapkan kunjungannya dengan mengirimkan sepucuk surat melalui diakones Febe, Rom 16:1. Di dalamnya ia mengemukakan pendapatnya bagaimana mesti dipecahkan masalah hubungan antara agama Yahudi dan agama Kristen; pikirannya di bidang itu menjadi masak akibat krisis di Galatia. Dengan maksud tersebut Paulus mengatur dan memungut secara saksama dan dengan halus gagasan-gagasan yang sudah terungkap dalam Gal. Surat Gal ini berupa luapan hati, di mana pembelaan diri, 1:11-2:21, disusul sebuah pembuktian berupa ajaran, 3:1-4:31 dan peringatan-peringatan keras, 5:1 6:18. Sebaliknya, Rom berupa sebuah ulasan teratur, di mana bagian-bagiannya susul- menyusul secara tertib dengan berpedoman beberapa pokok yang terlebih dahulu diperkenalkan, lalu diuraikan.
Sama seperti halnya dengan surat-surat kepada jemaat di Korintus, demikianpun tidak ada seorangpun yang sungguh-sungguh meragukan bahwa Rom ditulis oleh Paulus. Paling-paling orang menanyakan apakah bab 15 dan 16 barangkali kemudian ditambahkan. Terutama bab 16 yang berisikan banyak salam kepada macam-macam orang barangkali aslinya sebuah surat kecil kepada jemaat di Efesus. Tetapi bab 15 tidak dapat dipisahkan dari surat Rom itu, meskipun beberapa naskah menaruh Rom 16:25-27 pada akhri bab 14 sebagai kata penutup. Ada sejumlah ahli yang mempertahankan bahwa juga bab 16 karangan Paulus yang asli. Mereka mencatat bahwa Paulus dapat berkenan dengan banyak saudara dari Roma yang dahulu diusir oleh Kaisar Klaudius, lalu kembali ke Roma. Dan bagi Sang Rasul memang penting menggaris bawahi hubungan dengan jemaat yang belum mengenal Paulus itu. Adapun doksologi dalam 16:25-27 memang mempunyai ciri-ciri khas dalam gaya bahasanya. Tetapi ini tidak cukup untuk menolak keasliannya, walaupun barangkali ditulis kemudian dari Rom.
Sedangkan surat-surat kepada jemaat di Korintus memperlawankan Kristus sebagai Hikmat Allah dengan hikmat dunia yang sia-sia, maka surat-surat kepada jemaat- jemaat di Galatia dan Roma mempertentangkan Kristus sebagai Pembenaran dari Allah dengan pembenaran yang oleh manusia dikirakan dapat diperoleh dengan usahanya sendiri. Di Korintus semangat Yunanilah yang membahayakan pendirian tepat karena terlalu membanggakan akal-budi manusia sendiri. Di Galatia orang- orang ke-Yahudian datang mengatakan bahwa kaum beriman harus bersunat dan menaklukkan diri kepada hukum Taurat, kalau mau diselamatkan. Paulus sekuat tenaga melawan propaganda dan ajaran itu oleh karena berarti mundur selangkah dan menyia-nyiakan karya Kristus, Gal 5:4. Dengan tidak menyangkal nilai tata penyelamatan lama Paulus menentukan batasnya, oleh karena hanya tahap sementara dalam seluruh rencana penyelamatan Allah. Gal 3:23-25. Hukum Musa pada dirinya baik dan suci, Rom 7:12, dan sungguh-sungguh menyatakan kehendak Allah. Tetapi hukum Taurat tidak memberi manusia daya batiniah untuk menepatinya; dengan jalan itu hukum Taurat tidak hanya membuat manusia menjadi sadar akan dosanya dan kebutuhannya akan pertolongan dari Pihak Allah, Gal 3:19-22; Rom 3:20; 7:7-13. Adapun pertolongan yang berupa karunia belaka itu dahulu dijanjikan kepada Abraham sebelum hukum Taurat diberikan, Gal 3:16-18; Rom 4, dan dianugerahkan oleh Yesus Kristus : kematian dan kebangkitanNya sudah menghancurkan kemanusiaan lama yang diracuni dosa Adam dan menciptakan kemanusiaan baru Yesus yang menjadi prototipnya, Rom 5:12-21. Setelah bergabung dengan Kristus melalui kepercayaan dan dijiwai oleh Roh Kudus, maka manusia selanjutnya dengan cuma-cuma menerima pembenaran sejati dan dapat hidup sesuai dengan kehendak Allah, Rom 8:1-4. Memanglah kepercayaan manusia harus menjadi nyata dalam pekerjaan, tetapi pekerjaan yang dilaksanakan berkat daya Roh Kudus, Gal 5:22-25; Rom 8:5-13, itu bukan lagi pekerjaan hukum Taurat yang padanya orang-orang Yahudi dengan angkuhnya menaruh kepercayaannya. Pekerjaan-pekerjaan itu dapat dilaksanakan oleh semua yang percaya kepada Kristus, meski datang dari kekafiran sekalipun, Gal 3:6-9, 14; Rom 4:11. Maka tata penyelamatan Musa yang bernilai sebagai persiapan sekarang sudah ketinggalan zaman. Orang-orang Yahudi yang mau terus berpegang padanya sesungguhnya menempatkan diri di luar keselamatan yang sebenarnya. Allah mengizinkan mereka menjadi "buta", supaya kaum kafir dapat memperoleh keselamatan. Namun demikian orang-orang Yahudi tidak untuk selama- lamanya kehilangan kepilihannya dahulu, sebab Allah memang setia; ada sementara orang-orang Yahudi, yaitu "sisa kecil" yang dinubuatkan para nabi, sudah sampai percaya: dan nanti yang lain-lainpun akan bertobat, Rom 9-11. Sementara itu semua itu kaum beriman, entah orang-orang Yahudi entah bukan Yahudi, harus menjadi satu karena kasih dan saling menolong, Rom 12:1-15:13. Demikianlah pandangan luas yang sudah dirintis dalam Gal dan dikembangkan dalam Rom. Dan berkat pandangan itulah maka kita mempunyai ulasan yang mengagumkan tentang masa lampau umat manusia yang berdosa, Rom 1:18-3:20, dan tentang pergumulan yang berlangsung dalam diri setiap orang, Rom 7:14-25; tentang keselamatan yang dengan cuma-cuma dikaruniakan, Rom 3:24 dll, daya yang terkandung dalam kematian dan kebangkitan Kristus, Rom 4:24 dst; 5:6-11, yang didalamnya orang turut serta oleh karena iman dan baptisan, Gal 3:26 dst; Rom 6:3-11; penguraian mengenai panggilan bangsa manusia menjadi anak-anak Allah, Gal 4:1-7; Rom 8:14-17, mengenai kasih Allah yang berhikmat, yang adil dan setia dalam menyelenggarakan rencana penyelamatanNya yang terlaksana tahap demi tahap, Rom 3:21-26; 8:31-39. Pandangan akhir zaman tetap tinggal; sebab kita memang diselamatkan dalam pengharapan, Rom 5:1-11; 8:24. Tetapi sama seperti dalam surat-surat kepada jemaat di Korintus, tekanan terletak pada keselamatan yang sudah dimulai sekarang; Roh yang dijanjikan sudah dimiliki sebagai "karunia-sulung, Rom 8:23, sekarang orang-orang Kristen sudah siap hidup dalam Kristus, Rom 6:11, dan Kristus hidup di dalam mereka Gal 2:20.
Dengan demikian maka surat kepada jemaat di Roma menyajikan sebuah sintesa pemikiran teologis Paulus yang mengesankan, sebuah sintesa yang ada di antara yang sangat bagus. Namun demikian sintesa itu bukanlah sintesa sempurna dan lengkap dan bukan pula seluruh ajaran Paulus. Pertikaian yang dilancarkan oleh Luther mengakibatkan bahwa surat Rom ini terlaly diutamakan, hal mana sungguh merugikan, kalau surat-surat lain lain tidak diikut-sertakan sebagai pelengkap, sehingga surat Rom ditempatkan dalam sebuah sintesa yang lebih luas.
Filipi; th. 56-57
Kota Filipi adalah sebuah kota penting di Makedonia dan didiami oleh orang-orang Roma yang merantau. Dalam perjalanannya yang kedua dalam th. 50 Paulus mewartakan Injil di situ, Kis 16:12-40. Selama perjalanannya yang ketiga, Paulus masih dua kali singgah di kota Filipi, yaitu di musim rontok th. 57, Kis 20:1-2, dan sekitar Paskah th. 58, Kis 20:3-6. Kaum beriman yang oleh Paulus direbut bagi Kristus di Filipi menyatakan kasih yang mengharukan hati kepada Rasul mereka dengan mengirimkan bantuan kepadanya di Tesalonika, Flp 4:16, dan kemudian di Korintus 2Kor 11:9. Dengan menulis surat ini kepada jemaat itu Paulus justru bermaksud mengucapkan terima kasih karena bantuan yang diterimanya melalui Epafroditus, utusan jemaat di Filipi, yang membawa sumbangan yang baru, Fil 4:10-20, Paulus yang pada umumnya takut-takut kalau memberi kesan seolah- olah mencari untungnya sendiri, Kis 8:3, dengan rela hati menyambut bantuan dari jemaat Filipi. Dengan jalan itu ia menyatakan menaruh kepercayaan luar biasa kepada jemaat itu.
Waktu menulis surat itu Paulus sedang dalam tahanan, Flp 1:7, 12-17. Lama sekali orang beranggapan bahwa ini penahanan pertama di Roma. Tetapi hubungan yang begitu mudah dan demikian kerap kelihatannya, 2:25-30, antara jemaat Filipi dan Paulus sedang Paulus ditemani Epafroditus, mengherankan, seandainya Paulus sungguh di Roma yang terlalu jauh letaknya. Seandainya Paulus berada di Roma (atau di Kaisarea di Palestina, tempat ia juga pernah ditahan sebagaimana diketahui), maka sukar dipahami bahwa bantuan berupa uang yang dikirim jemaat di Filipi melalui Epafroditus itu merupakan kesempatan pertama yang mereka peroleh untuk menolong Sang Rasul setelah mengamalkan kasihnya waktu perjalanan Paulus yang kedua, 4:10, 16. Sebab memanglah Paulus masih singgah dua kali pada mereka dalam perjalanannya yang ketiga. Hanya lebih mudah dimengerti, kalau Paulus menulis surat itu sebelum kedua kunjungan tersebut. Kiranya Paulus berada di Efesus selama th. 56/57 sementara mengharapkan dapat pergi ke Makedonia sesudah dilepaskan (bdk Flp 1:26; 2:19-24 dan Kis 19:21 dst; 20:1; 1Kor 16:5). Kenyataan bahwa Paulus berkata tentang "Pretorium" (terj.: istana) dalam Flp 1:13 dan tentang "rumah/keluarga Kaisar" (terj.: istana Kaisar) dalam 4:22, tidak perlu menjadi kesulitan. Sebab di kota-kota besar, khususnya di Efesus, ada pasukan pengawal pribadi, sama seperti di Roma sendiri yang mengawal wali negeri. Memanglah kita tahu apa-apa tentang penahanan Paulus di Efesus. Tetapi inipun tak perlu menjadi kesulitan yang tak teratasi. Sebab Lukas hanya menceritakan sedikit saja tentang ketiga tahun Paulus tinggal di kota itu, sedangkan Palus sendiri menyiratkan bahwa di sana menghadapi kesulitan berat, 1Kor 15:32; 2Kor 1:8-10.
Kalau hipotesa tersebut diterima maka Flp perlu dipisahkan dari Kol, Ef, dan Flm dan didekatkan pada "surat-surat besar", khususnya pada 1Kor. Kedua surat ini tidak bertentangan satu sama lai, tetapi sebaliknya sangat berdekatan baik dari segi sastra maupun dari segi ajaran. Hanya Flp kurang berupa ajaran. Ini lebih- lebih berupa peluapan hati, tukar berita dan peringatan terhadap "pekerja- pekerja jahat", yang di mana-mana merongrong karya Sang Rasul, sehingga boleh jadi juga menyerang jemaat terkasih di Filipi; terutama Flp berupa seruan supaya kaum beriman bersatu dalam kerendahan hati. Seruan itulah yang bagi kita menghasilkan 2:6-11 mengenai perendahan Kristus. Boleh jadi madah yang mengharukan hati itu dikutip oleh Paulus atau merupakan ciptaan Paulus sendiri. Tetapi bagaimanapun juga lagu itu memberikan kesaksian yang berharga mengenai kepercayaan umat Kristen pruba akan kepra-adaan ilahi Yesus.
Tidak ada orang yang meragukan bahwa Flp benar-benar dikarang oleh Paulus. Hanya dapat dipersoalkan apakah surat itu barangkali penggabungan beberapa surat kecil yang aslinya tersendiri. Tetapi ini berupa dugaan belaka.
Ef, Kol, Flm; th. 61-63.
Surat kepada jemaat di Efesus, kepada jemaat di Kolose dan kepada Filemon ternyata sebuah kelompok tersendiri. Ketiga karangan itu sangat erat hubungannya; baik Kol 4:9 maupun Flm 12 berkata tentang Onesimus yang mau dikirim Paulus; Tikhikus disebut dalam Kol 4:7 dst dan dalam Ef 6:21 dst; teman- teman Paulus yang sama tampil dalam Kol 4:10-14 dan dalam Flm 23-24; ditinjau dari segi sastra dan dari segi ajaran ada banyak kesamaan antara Ef dan Kol; Paulus masih dipenjara, Flm 1:9 dst; 13, 23; Kol 4:3, 10, 18; Ef 3:1; 4:1; 6:20, dan tentu saja di Roma (antara th. 61 dan 63), dan bukan di Kaisarea atau di Efesus. Kalau di Kaisarea sukar menerangkan bahwa Markus dan Onesimus ada pada Paulus, sedangkan tentang kehadiran Lukas di Efesus bersama Paulus tidak ada berita apapun. Kecuali itu perbedaan gaya bahasa dan kemajuan dalam ajaran mengandaikan jangka waktu cukup lama antara "surat-surat besar" (Kor, Gal, Rom) dan Ef serta Kol. Dalam jangka waktu itu timbullah sebuah krisis. Dari Kolose, di mana Paulus sendiri tidak mewartakan Injil, 1:4; 2:1, datanglah wakilnya Epafras, 1:7, membawa berita yang mengkhawatirkan, Paulus menjadi prihatin dan segera menanggapi berita itu dengan sepucuk surat kepada jemaat di Kolose; surat itu dibawa ke sana oleh Tikhikus. Tetapi reaksinya terhadap bahaya yang baru itu memperdalam pikiran Sang Rasul. Sama seperti Rom dipakai untuk mengatur pikiran- pikiran yang tercetus dalam Gal, demikianpun sekarang Paulus menulis sepucuk surat lain lagi, di sana ia menyusun ajarannya dengan berpedoman sebuah titik pandangan yang dipaksakan kepadanya oleh pertikaian di Kolose. Sintesa yang mengagumkan itu tidak lain kecuali "surat kepada jemaat di Efesus". Hanya judul semacam itu (yang dalam surat sendiri tidak pasti juga, bdk Ef 1:1+) dapat menipu. Paulus sesungguhnya tidak menulis kepada orang-orang Efesus, tempat ia tinggal selama tiga tahun, melainkan kepada kaum berimann pada umumnya, bdk Ef 1:15; 3:2-4, khususnya kepada jemaat-jemaat di lembah-lembah pegunungan Lisia tempat surat itu diedarkan, Kol 4:16.
Sementara ahli pernah menolak keaslian kedua surat tersebut. Tetapi Kol dewasa ini lebih umum diterima sebagai karangan Paulus dan pendapat itu memang cukup berdasar. Gagasan-gagasan utama Paulus terdapat dalam Kol, dan kalau ada juga pikiran-pikiran baru maka halnya mudah dijelaskan dengan menunjuk kepada keadaan baru yang harus dihadapi Paulus. Hal yang sama dapat dikatakan tentang Ef juga, tetapi surat ini tetap sangat diragukan keasliannya. Namun demikian karena surat itu ternyata hasil seorang pemikir yang berbakat maka sukar diterima bahwa dikarang oleh seorang murid Paulus. Sudah barang tentu gaya bahasa Kol dan Ef yang bertutur panjang, ada kalanya berlebih-lebihan, itu berbeda sekali dengan pemikiran pendek, padat dan tegang seperti terdapat dalam surat yang dahulu. Tetapi hal itu cukup dapat diterangkan juga, oleh karena Paulus kini mengamati ufuk baru yang jauh lebih luas. Selebihnya Paulus menggunakan macam-macam gaya bahasa dan dalam 2Kor 9:8-14 atau Rom 3:23-26 dll sudah terdapat contoh-contoh gaya bahasa kontemplatip dan lebih kurang liturgis yang sepenuh-penuhnya berkembang dalam Kol dan Ef. Satu-satunya kesulitan yang sesungguhnya berasal dari kenyataan bahwa beberapa bagian dari Ef lebih kurang secara harafiah dan ada kalanya secara salah memungut pengungkapan-pengungkapan dari Kol. Hanya Paulus tidak pernah menulis surat-suratnya dengan tangannya sendiri dari awal sampai akhir. Maka gejala tersebut dapat diterangkan dengan berkata bahwa seorang murid memainkan peranan besar dalam menyusun Ef.
Adapun bahaya yang mengancam di Kolose berasal dari pemikiran berlebih-lebihan berdasarkan pandangan-pandangan Yahudi, Kol 2:16, yang bercampur-baur dengan filsafaf ke-Yunanian. Pemikiran-pemikiran berlebih-lebihan tersebut memberi kepada daya-daya sorgawi yang memimpin jalannya jagat raya sebuah peranan begitu penting sehingga menurunkan kedudukan utama Kristus. Paulus menerima saja adanya daya-daya semacam itu tanpa meragukan kegiatannya; ia bahkan menyamakannya dengan malaikat-malaikat yang terdapat dalam tradisi Yahudi, bdk 2:15. Hanya ia menerimanya untuk menempatkannya di tempatnya yang wajar dalam rencana penyelamatan Allah. Mereka telah berperan sebagai pengantara dan pengurus hukum Taurat. Tetapi kini peranannya sudah habis sama sekali. Dengan menciptakan suatu dunia baru maka Kristus Kirios sendiri menangani pemerintahan dunia semesta. PeninggianNya di sorga sudah menempatkan Kristus di atas daya-daya kosmis yang telah dilucuti kekuasaannya dahulu, 2:15. Memanglah sejak awal penciptaan Kristus sudah menguasai kekuasaan-kekuasaan itu, sebab Dialah Anak dan Gambar Bapa. Tetapi dalam ciptaan baru Kristus menguasai daya-daya itu sebagai Kepalanya dan secara depinitip, oleh karena telah mempersatukan di dalam diriNya segenap "Ple-roma", artinya kepenuhan beradanya, baik beradanya Allah maupun beradanya dunia di dalam Allah, 1:13-20. Oleh karena sudah dibebaskan dari "unsur-unsur dunia" (terj.: roh-roh dunia), 2:8, 20, berkat persatuannya dengan Kepala dan oleh karena mengambil bagian dalam KepenuhannNya, 2:10, maka orang- orang Kristen tidak perlu menaklukkan diri kepada kekuasaan lalim "unsur-unsur dunia" itu dengan menepati macam-macam aturan yang sudah ketinggalan zaman dan tidak berguna lagi, 2:16-23. Melalui baptisan mereka sudah dipersatukan dengan Kristus yang wafat dan bangkit, 2:11-13 dan menjadi anggota TubuhNya. Dan hidup baru hanya mereka terima dari Kristus yang menjadi Kepala yang menghidupkan, 2:19. Memanglah Paulus tetap menaruh minat utamanya pada keselamatan Kristen, tetapi karena pertikaian itu ia memperluas karya Kristus sampai merangkum seluruh dunia dan jagat raya. Di samping bangsa manusia yang diselamatkan itu seluruh jagat raya yang menjadi latar belakang dan rangka umat manusia dimasukkan Paulus ke dalam karya Kristus. Maka jagat raya secara tak langsung ditempatkan juga di bawah kekuasaan satu-satunya Tuhan, ialah Kristus. Pemikiran semacam itulah mengakibatkan bahwa gagasan "Tubuh Kristus" yang dirintis dahulu, 1Kor 12:12+, diperkembangkan lebih jauh dengan menekankan Kristus sebagai kepala Tubuh-Nya; bahwa karya penyelamatan diperluas sampai merangkum dunia semesta; bahwa pemandangan diperlebar sehingga Kristus terutama dilihat sebagai pemenang sorgawi, sedangkan Gereja sebagai persatuan menyeluruh dibangun menuju Kristus sorgawi; bahwa eskatologi yang sudah terujud lebih ditekankan, bdk Ef 2:6+.
Pemandangan seperti di atas terulang dalam Ef. Tetapi usaha untuk menaruh daya- daya sorgawi yang terlalu dinilai itu pada tempatnya yang wajar sudah menghasilkan buahnya, Ef 1:20-22. Maka perhatian terutama diarahkan kepada Gereja. Ia merupakan Tubuh Kristus yang meluas sampai menjadi Jagat raya baru, Kepenuhan Dia yang memenuhi semua dan segala sesuatu, 1:23+. Dalam pemandangan yang paling tinggi yang merupakan puncak segenap karyanya ini Paulus memungut beberapa pikiran dari masa dahulu untuk menempatkannya di dalam sintesa yang dicapainya. Teristimewanya ia memikirkan kembali persoalan yang dibahasnya dalam surat kepada jemaat di Roma, yang berupa puncak dalam tahap pemikirannya dahulu. Ia tidak hanya dengan sepintas lalu meningkatkan pandangannya mengenai keadaan lampau bangsa manusia yang berdosa dan keselamatan yang dengan cuma-cuma dianugerahkan melalui Kristus, 2:1-10, tetapi juga memikirkan kembali masalah hubungan antara bangsa-agama Yahudi dan jemaat Kristen yang dahulu menggelisahkannya, Rom 9-11. Dan kini persoalan itu dilihatnya dengan berlatar belakang eskatologis yang sudah terlaksana: kini kedua kelompok itu nampak baginya sebagai bersatu karena diperdamaikan di dalam satu orang Manusia baru, sehingga bersama-sama di perjalanan menuju Bapa, Ef 2:11-22. Dan justru kenyataan bahwa kaum kafir juga dapat memperoleh keselamatan Israel dalam diri Kristus itu adalah "rahasia khendak Allah", 1:9; 3:3-6, 96:19; Kol 1:27; 2:2; 4:3. Dan mengingat rahasia itulah Paulus pada akhir hidupnya dapat mengemukakan pikiran yang tidak ada tara bandingnya: mengingat Hikmat Allah tak berbatas yang menyatakan diri dalam rahasia itu, 3:9 dst; Kol. 2:3; mengenai kasih Kristus yang tak terselami, yang nampak pula dalam rahasia itu, Ef 3:18 dst; tentang dirinya sendiri, yang terhina di antara para rasul namun oleh Allah dengan cuma-cuma dipilih menjadi pelayan rahasiaNya itu, 1:3-14. Dan akhir- tujuan rahasia itu tidak lain kecuali pernikahan Kristus dengan bangsa yang selamat, ialah Gereja, 5:22-23.
Surat kepada Filemon ditulis pada waktu yang sama dengan ditulisnya Kol dan Ef. Ia dialamatkan kepada seorang Kristen yang oleh Paulus sendiri ditobatkan, ay 9. Di dalam surat kecil itu Paulus memberitahukan bahwa seorang budak bernama Onesimus yang melarikan diri dan oleh Paulus direbut bagi Kristus akan kembali kepada majikannya, ay 10. Dengan tangannya sendiri ay 19, Paulus menulis surat kecil ini yang dengan bagusnya menyoroti kehalusan hati Paulus. Ini juga penting oleh karena memberitakan kepada kita bagaimana Paulus memecahkan masalah perbudakan, Rom 6:15+; meskipun hubungan sosial antara majikan dan budak tetap sama seperti dahulu, namun seorang majikan Kristen dan seorang budak Kristen selanjutnya harus hidup sebagai bersaudara untuk mengabdi Majikan yang sama, ay 16 bdk Kol 3:22-4:1.
1Tim, Tit, 2Tim ; th 65-67
Surat-surat kepada Timotius dan surat kepada Titus sangat berdekatan satu sama lain karena isi, latar belakang historis dan bentuknya. Dua di antaranya rupanya ditulis di Makedonia: yang satu dialamatkan kepada Timotius, yang waktu di Efesus, 1Tim 1:3, di mana Paulus berharap tidak lama lagi dapat bertemu dengannya, 3:14; 4:13, sedangkan yang lain dialamatkan kepada Titus yang oleh Paulus ditinggalkan di pulau Kreta, Tit 1:5. Paulus merencanakan tinggal di Nikopolis ( di Epirus) selama musim dingin dan Titus hendaknya berkumpul dengannya di situ, Tit 3:12. Waktu menulis 2Tim Paulus sedang di penjara di Roma, 1:8, 16 dst; 2:9, setelah singgah di Troas, 4:13 dan Miletus, 4:20. Keadaan Paulus gawat sekali, 4:16, dan ia merasa bahwa ajalnya sudah dekat, 4:6- 8, 18. Ia seorang diri dan mendesak supaya Timotius secepat mungkin datang, 4:9- 16, 21. Meskipun ada kesamaan kecil namun keadaan itu tidak berkesusaian dengan penahanan Paulus di Roma selama th. 61-63 dan tidak pula dengan perjalanan yang mendahuluinya. Ada cukup banyak ahli yang mengambil kesimpulan bahwa ketiga surat itu bukan karangan Paulus, seorang lain mau menjiplak Paulus dan mengkhayalkan catatan-catatan mengenai hal-ihwal Paulus supaya karangan- karangannya nampaknya bersifat historis dan dapat disebar-luaskan dengan nama dan kewibawaan Paulus. Tetapi hipotesa semacam itu tidak perlu sama sekali. Tidak ada bukti satupun bahwa Paulus mati selama penahanannya yang pertama; sebaliknya Kis 28:30 menyarankan bahwa ia dibebaskan. Jadi Paulus dapat mengadakan perjalanan-perjalanan lain lagi, barangkali lebih dahulu di negeri Spanyol sebagaimana ia merencanakannya, Rom 15:24, 28, dan kemudian di sebelah timur, sebagaimana juga direncankan, Flm 22. Mudah saja 1Tim dan Tit ditinggalkan sekitar th. 65 selama suatu perjalanan melalui pulau Kreta, Asia Kecil, Makedonia dan Yunani. Keadaan yang tampil dalam 2Tim adalah situasi penahanan baru yang kali ini berakhir dengan sial. Surat yang merupakan nasehat Paulus ini kiranya ditulis tidak lama sebelum kemartiran Paulus dalam th. 67.
Ketiga surat tersebut dialamatkan kepada dua murid Paulus yang paling setiawan, Kis 16:1+; 2Kor 2:13+. Di dalamnya termuat sejumlah petunjuk bagaimana mengorganisasi jemaat-jemaat Kristen yang oleh Paulus dipercayakan kepada mereka. Itulah sebabnya maka sejak abad XVIII surat-surat itu biasanya disebut "Surat-surat Pastoral (Gembala)." Beberapa ahli berpendapat bahwa surat-surat itu mengandaikan tahap perkembangan dalam tata pemerintahan umat yang baru terjadi sesudah Paulus mati. Tetapi pendapat ini kurang tepat. Sebab surat-surat itu sebenarnya mengandaikan sebuah tahap perkembangan umat yang sangat mungkin sudah tercapai menjelang akhir hidup Paulus. Sebutan "episkopos" (penilik) masih searti dengan sebutan "presbiter" (terj. penatua) Tit 1:5-7, seperti juga dahulu, Kis 20:17 dan 28, sesuai dengan susunan jemaat-jemaat dahulu yang dipimpin oleh sebuah dewan penatua, Tit 1:5+. Belum ada sama sekali seorang "uskup" yang seorang diri menjadi pemimpin tertinggi jemaat. Tokoh semacam itu baru tampil dalam surat-surat Ignasius dari Anthiokia. Hanya perkembangan ke jurusan itu sudah dirintiskan : meskipun beberapa jemaat dipercayakan kepada Timotius dan Titus yang tidak terikat pada satu di antaranya, Tit 1:5, namun kedua wakil Paulus itu memegang kewibawaan rasuli, yang tidak lama lagi harus diserahkan kepada orang-orang lain oleh karena para rasul menghilang. Dan tidak lama kemudian kewibawaan rasuli itu diberi kepada ketua sebuah dewan penatua, dan ketua itu tidak lain kecuali uskup. Tahap peralihan sebagaimana tampil dalam surat-surat pastoral justru menjadi bukti bahwa surat-surat itu benar-benar karangan Paulus. Sebab dengan maksud apa seorang pemalsu dapat mengkhayalkan tahap semacam itu? Perlu diperhatikan juga bahwa "penilik" dan "penatua" itu bukan hanya pengurus harta-benda dan perkara materiil lain, tetapi juga dan terutama bertugas mengajar dan memimpin, 1Tim 3:2, 5; 5:17; Tit 1:7, 9. Dengan demikian maka "penilik" dan "penatua" itu sungguh-sungguh moyang dari uskup dan iman dalam Gereja Katolik sekarang.
Sementara ahli berpendapat bahwa desakan untuk berpegang teguh pada "ajaran sehat", 1Tim 1:10 dll, dan memelihara "depositum fidei" (terj.: apa yang dipercayakan kepadamu), 1Tim 6:20; 2Tim 1:14, tidak layak bagi Paulus, seorang pemikir teologis yang berani dan orisinil. Tetapi keterangan dan desakan semacam itu nampaknya sesuai sekali dengan Sang Rasul yang dekat pada ajalnya dan memperingati pembantu-pembantunya yang masih muda berhubung dengan pemikiran- pemikiran yang membahayakan. Sebab Paulus sudah mengamati bahwa jemaat-jemaat itu ada selara untuk pembaharuan-pembaharuan yang dapat menghancurkan iman, 1Tim 1:19. Dan ini tentu saja bukan ajaran dari gnostik dalam abad II yang mau ditentang oleh seorang pemalsu yang menyamar sebagai Paulus. "Soal-soal yang dicari-cari", 1Tim 6:4, "dongeng-dongeng dan silsilah yang tiada putus- putusnya", 1Tim 1:4, "dongeng-dongeng Yahudi", Tit 1:14 dan "percekcokan dan pertengkaran mengenai hukum Taurat", Tit 3:9, yang bercampur dengan aturan- aturan askese yang keras, 1Tim 4:3, kiranya berasal dari orang-orang Yahudi yang berkebudayaan Yunani dan suka mencampurkan segala sesuatunya. Paulus terpaksa sudah menghadapi mereka waktu krisis dalam jemaat di Kolose.
Sudah barang tentu bahasa yang dipakai dalam surat-surat ini tidak mempunyai ciri-ciri bahasa Paulus. Gaya bahasanya sangat lancar, berbeda sekali dengan gaya yang berapi-api dan yang kekayaannya melimpah-limpah, seperti yang dipakai oleh Paulus dalam surat-suratnya dahulu. Bahkan perbendaharaan katapun berbeda dengan perbendaharaan kata yang lazim pada Paulu. Ada orang yang berkata, bahwa usia lanjut Paulus dan keadaannya sebagai orang tahanan dapat menjelaskan gejala semacam itu. Tetapi antara Kol, Ef dan Tim, Tit hanya ada jangka waktu paling- paling empat-lima tahun, sedangkan 1Tim dan Tit tidak ditulis dalam penjara. Juga usaha untuk membeda-bedakan dalam surat-surat pastoral beberapa surat-surat kecil baik yang berasal dari Paulus maupun yang bukan karangannya tidak sampai meyakinkan. Dari sebab itu sebaik-baiknya diandaikan bahwa seorang murid-penulis Sang Rasul berperan dalam menyusun surat-surat pastoral, sama seperti halnya dengan Ef. Kepada penulis itu Paulus memberikan kebebasan lebih besar dari yang lazim. Memang Lukas menyertai Paulus, 2Tim 4:11, dan ada orang yang mengira dapat menemukan kesamaan khusus antara gaya bahasa Lukas dan gaya bahasa surat- surat pastoral.
Ibr ; th. 67
Berbeda dengan semua surat lain, surat kepada orang-orang Ibrani sejak dahulu diragukan keasliannya. Bahwasannya surat ini termasuk Kitab Suci jarang dipersoalkan, tetapi dalam Gereja barat sampai akhir abad IV tidak diterima sebagai karangan Paulus, namun bentuk literer surat itu dipersoalkan (Klemens dari Aleksandria, Origenes). Memanglah bahasa dan gaya bahasa surat kepada orang-orang Ibrani adalah murni dan lancar dan pasti bukan bahasa atau gaya bahasa Paulus. Caranya surat ini mengutip dan menggunakan Perjanjian Lama bukanlah cara Paulus. Alamat dan kata pembuka yang lazim dalam surat-surat Paulus tidak ada sama sekali. Ajaran yang termuat dalam karangan itu mempunyai keserupaan dengan ajaran Paulus, tetapi sekaligus ajaran itu cukup asli, sehingga sukar diterima bahwa langsung berasal dari Paulus sendiri. Maka banyak ahli katolik dan bukan katolik dewasa ini sependapat dalam mengakui bahwa surat ini bukan karangan Paulus seperti surat-surat lain adalah karangannya, walaupun secara langsung atau tidak langsung Paulus mempengaruhi Ibr. Dan pengaruh itu begitu rupa sehingga dapat dipertanggung-jawabkan bahwa secara tradisionil surat itu dikelompokkan bersama dengan surat-surat Paulus.
Tetapi perbedaan muncul kalau dipersoalkan siapa sesungguhnya penulis Ibr yang tidak bernama itu. Segala macam nama sudah dikemukakan., misalnya Barnabas, Silas, Aristion, dll. Yang kiranya paling kena ialah Apolos, seorang Yahudi dari Aleksandria, yang kefasihan, semangat kerasulan dan kemahirannya dalam Alkitab dipuji oleh Lukas, Kis 18:24-28. Bakat-bakat itu ternyata tampil jelas dalam surat kepada orang-orang Ibrani; bahasa dan pimikirannya berbau bahasa dan pemikiran Aleksandria (Filo); kefasihannya dalam membela agama Kristen meyakinkan, sedangkan seluruh argumentasinya berdasar penafsiran Perjanjian Lama.
Seperti nama pengarangnya tidak dikenal dengan pasti, demikianpun halnya dengan tempat ditulisnya surat ini dan orang-orang yang dialamati. Rupanya pengarang tinggal di Italia, 13:24, dan menulis suratnya sebelum Bait Allah di Yerusalem dihancurkan (th. 70). Sebab itu ia berkata tentang ibadat dalam Bait Allah seolah-olah sesuatu yang masih terus berlangsung, 8:4 dst, dan ia menasehati pembacanya sehubungan dengan godaan untuk kembali ke ibadat itu. Tentu saja pengarang menekankan bahwa ibadat Musa mempunyai ciri sementara saja, tetapi sama sekali tidak berkata tentang bencana yang terjadi dalam th. 70, meskipun kejadian itu memang sangat mendukung pendapatnya. Selebihnya pengarang pasti menggunakan surat-surat yang ditulis Paulus dalam penjara (Ef, Flp, Kol). Maka surat kepada orang-orang Ibrani boleh diberi bertanggal sesudah th. 63, kiranya sekitar th. 67, kalau orang menerima bahwa apa yang dikatakan tentang krisis yang mendekat, sebagaimana dapat dirasakan dalam seruannya supaya sidang pembaca berpegang teguh pada kepercayaannya, 10:25 dll, mengenai gejala yang mendahului perang Yahudi.
Meskipun judul surat ini, ialah: "Kepada orang-orang Ibrani" baru muncul selama abad II, namun sangat cocok dengan isi karangan itu. Surat ini tidak hanya mengandalkan bahwa para pembaca berkenalan baik dengan Perjanjian Lama, tetapi juga bahwa mereka bekas Yahudi. Oleh karena Ibr begitu menekankan ibadat dan liturgi, maka orang bahkan berpikir kepada bekas imam-imam Yahudi, bdk Kis 6:7. Setelah masuk Kristen imam-imam itu terpaksa meninggalkan kota suci dan mengungsi ke tempat lain, barangkali ke salah satu kota di pantai, misalnya Kaisarea atau Antiokhia. Tetapi pengasingan itu memberati mereka, sehingga dengan rindu mengenangkan ibadat bersemarak yang diselenggarakan oleh kaum Lewi dan yang merekapun melayaninya dahulu. Kepercayaannya yang baru, yang masih kurang kuat dan kurang terdidik, mengecewakan mereka, apa lagi oleh karena terganggu oleh penganiayaan akibat kepercayaan itu. Maka timbullah godaan hebat untuk mengundurkan diri.
Surat kepada orang-orang Ibrani sekuat tenaga berusaha mencegah mereka dari menjadi murtad, 10; 19:39. Untuk mengobarkan semangat kaum buangan yang menjadi lesu dan kendor itu, maka Ibr menyajikan pandangan unggul mengenai hidup Kristen, yang dipikirkan sebagai sebuah ziarah, suatu perjalanan menuju istirahat yang dijanjikan, sebuah perjalanan ke Tanah Air dengan dibimbing oleh Kristus yang melebihi Musa, 3:1-6, dan dengan disinari cahaya iman-kepercayaan yang sudah memimpin para bapa bangsanya, orang-orang Yahudi waktu keluaran dan semua orang suci dari Perjanjian Lama, 3:7-4:11; 11. Dengan imamat lama dan ibadat kaum Lewi yang dirindukan sidang pembaca, si pengarang memperlawankan diri Kristus yang menjadi Imam menurut peraturan Melkisedek dan melebihi imamat Harun,
Ende: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) SURAT KEDUA RASUL PAULUS KEPADA TIMOTEUS
KATA PENGANTAR
Dari surat ini, 1:8; 1:16-17 dan 2:9 tjukup njata bahwa ia ditulis dalam
pendjara,jaitu dalam ...
SURAT KEDUA RASUL PAULUS KEPADA TIMOTEUS
KATA PENGANTAR
Dari surat ini, 1:8; 1:16-17 dan 2:9 tjukup njata bahwa ia ditulis dalam pendjara,jaitu dalam tahanan Paulus jang kedua di Roma. Tahanan ini djauh lebih berat dari jang pertama, dan Paulus jakin, bahwa ia akan diachiri dengan tumpahan darahnja sebagai kurban kepada Allah (4:6). Bdl. lagi Pil. 2:17 dan surat ini 4:7-8 dan 18. Surat ini djauh lebih bersifat pribadi daripada jang pertama. Tentang urusan-urusan dalam umat seperti pemimpinan umat-umat tidak dibitjarakan lagi. Hanja lagi tentang pemberantasan aliran adjaran-adjaran dan kesalehan jang tidak sehat dan jang menjimpang dari adjaran dan tjita-tjita Indjil. Kesan-kesan jang kita peroleh, ialah bahwa surat ini hampir melulu dimaksudkan untuk menabahkan hati (1:4) Timoteus, jang gelisah sebab Paulus ditangkap dan dalam tahanan kembali, dan oleh kesulitan-kesulitan jang dihadapinja dalam pekerdjaan-pekerdjaan di, Efesus. Ia rupanja kurang bersemangat untuk berdjuang, segan-segan berbitjara dan takut-takut terhadap pengadjar-pengadjar palsu, bimbang-bimbang dan kurang tegas dalam bertindak. Memang tubuhnja lemah dan banjak sakit. Paulus mengingatkannja akan rahmat Tuhan jang memberi pengertian dan memperkuat, akan penderitaan-penderitaan dan kurban Kristus bagi penielamatan dunia, dan djuga akan pendirian dan sikap serta semangat berkurban dirinja sendiri, sebagai pengikut dan pedjuang Kristus.
Achirnja Paulus minta supaja Timoteus selekas mungkin datang ke Roma, dan memberitakan bahwa ia telah menentukan wakil-wakilnja untuk beberapa wilajah: Tichikus sebagai pengganti Timoteus untuk Efesus, Krescens ke Galatia, Titus ke Dalmatia, dan menurut Tit. 3:12 Artemas untuk Kreta.
TFTWMS: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) 2 TIMOTIUS 3:10-17
"MEMPERTAHANKAN IMAN"
Dalam 3:10-17, Paulus beralih kepada topik tentang bagaimana Timotius dapat menghadapi masa sukar...
2 TIMOTIUS 3:10-17
"MEMPERTAHANKAN IMAN"
Dalam 3:10-17, Paulus beralih kepada topik tentang bagaimana Timotius dapat menghadapi masa sukar yang akan datang. Itu bukan sekedar masalah menunggu badai untuk berlalu karena badai kefasikan itu dahulu (dan kini) menetap di sini.
Ayat-ayat ini terdiri dari satu paragraf, namun bagian itu secara alami terbagi menjadi dua bagian. Setiap bagian dimulai dengan kata-kata Yunani su« de« (su de), yang diterjemahkan "sekarang engkau" di ayat 10 (NASB) dan "engkau, bagaimanapun" dalam ayat 14 (NASB). Setiap bagian menyiratkan sisi persiapan yang sangat diperlukan jika orang harus bersiap menghadapi masa-masa yang buruk: berfokus pada contoh-contoh yang baik (3:10-13) dan berfokus pada Firman Allah (3:14-17).
TFTWMS: 2 Timotius (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Dalam teks Yunani, penekanannya adalah pada "engkau."
2 John R. W. Stott, Guard the Gospel: The Message of 2 Timothy, ...
Catatan Akhir:
- 1 Dalam teks Yunani, penekanannya adalah pada "engkau."
- 2 John R. W. Stott, Guard the Gospel: The Message of 2 Timothy, The Bible Speaks Today (Downers Grove, Ill.: InterVarsity Press, 1973), 92.
- 3 Dalam 1 Timotius 4:6, parakoloutheō digunakan dalam membicarakan "doktrin sehat yang selama ini sedang engkau ikuti" (huruf miring ditambahkan).
- 4 George W. Knight III, The Pastoral Epistles, The New International Greek Testament Commentary (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1992), 438-39.
- 5 Walter L. Liefeld, 1 & 2 Timothy, Titus, The NIV Application Commentary (Grand Rapids, Mich.: Zondervan, 1999), 278.
- 6 Teks Yunaninya secara harfiah menulis "ajaran tentang aku itu." Semua butir dalam daftar itu didahului oleh kata sandang pasti. Sisanya dapat diterjemahkan "perilakuku, tujuanku, imanku… " (Lihat NRSV; NJB; ESV).
- 7 "Doktrin yang sehat" ditekankan dalam 1 Timotius 4:6.
- 8 Walter Bauer, A Greek -English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literature , 3rd ed., rev. and ed. Frederick William Danker (Chicago: University of Chicago Press, 2000), 869.
- 9 Suatu bentuk makrothumia diterjemahkan "kesabaran" dalam 1 Timotius 1:16.
- 10 William Barclay, The Letters to Timothy, Titus, and Philemon, rev. ed., The Daily Study Bible (Philadelphia: Westminster Press, 1975), 197.
- 11 Kata kerja hupomenō diterjemahkan "bertekun" dalam 2:12.
- 12 Paulus menggunakan sebuah kata yang terkait ketika ia berbicara tentang dirinya sendiri sebagai "penganiaya" (diw÷kthß, diōktēs) dalam 1 Timotius 1:13.
- 13 Kata ini berasal dari keluarga kata yang sama sebagai pa÷qoß ( pathos), yang berarti "penderitaan".
- 14 Bauer, 907.
- 15 Rhuomai digunakan lagi dalam 2 Timotius 4:18, di mana itu juga diterjemahkan "menyelamatkan."
- 16 W. E. Vine, Merrill F. Unger, and William White, Jr., Vine's Complete Expository Dictionary of Old and New Testament Words (Nashville: Thomas Nelson Publishers, 1985), 468; Bauer, 254. Diōkō dapat digunakan dalam arti positif (lihat 1 Tim. 6:11; 2 Tim. 2:22), tapi di sini kasusnya tidak seperti itu.
- 17 Archibald Thomas Robertson, Word Pictures in the New Testament, vol. 4, The Epistles of Paul (New York: Harper & Brothers, 1931), 626.
- 18 "Orang-orang" berasal dari kata umum a¡nqrwpoß (anthrōpos), jadi ayat itu dapat diterapkan pada kaum laki-laki dan kaum perempuan.
- 19 Bauer, 851.
- 20 Vine, Unger, and White, 321.
- 21 Bauer, 204.
- 22 Prokopō diterjemahkan "menunjukkan" dalam 2 Timotius 2:16.
- 23 Teks Yunaninya secara harfiah berkata "akan berkembang kepada yang lebih buruk." "Dari buruk menjadi lebih buruk" adalah cara modern untuk mengungkapkan hal ini.
- 24 Vine, Unger, and White, 151; Bauer, 821-22.
- 25 Kata kerja bentuk manthanō diterjemahkan "belajar" dalam Titus 3:14.
- 26 Dalam 1 Timotius 2:15, Paulus menggunakan ungkapan "bertekun [dari menō] dalam iman, kasih dan pengudusan."
- 27 Bauer, 821.
- 28 Stott, 94.
- 29 Bruce M. Metzger, A Textual Commentary on the Greek New Testament, 2nd ed. (Stuttgart, Germany: German Bible Society, 1994), 580.
- 30 The Greek New Testament , ed. Kurt Aland, Matthew Black, Bruce M. Metzger, and Allen Wikgren (Stuttgart: United Bible Societies, 1966).
- 31 Vine, Unger, and White, 543, 365.
- 32 Bauer, 205.
- 33 Vine, Unger, and White, 48; Bauer, 183-84.
- 34 Barclay, 199.
- 35 Mishnah Aboth 5.21.
- 36 Lihat komentar tentang 1:5.
- 37 Apakah mereka memiliki salinan kitab-kitab Perjanjian Lama, atau apakah mereka berbagi bagian-bagian yang mereka ingat dari pembacaan di rumah ibadat? Kita tidak tahu.
- 38 Kata kerja sophizō berasal dari akar kata yang sama dengan sofi÷a (sophia, "hikmat"), satu sifat yang Paulus tekankan dalam Kolose 1:9, 28; 3:16; 4:5.
- 39 Liefeld, 279.
- 40 Bauer, 206.
- 41 Vine, Unger, and White, 21; Bauer, 782.
- 42 William Hendriksen, Exposition of The Pastoral Epistles, New Testament Commentary (Grand Rapids, Mich.: Baker Book House, 1965), 301, n. 161.
- 43 "Mengilhami" secara harfiah berarti "menghembuskan, menghirup."
- 44 Dale Hartman, "Nubuat Kitab Suci," khotbah yang dikhotbahkan di gereja Kristus Eastside, Kota Midwest, Oklahoma.
- 45 J. W. Roberts, Letters to Timothy, The Living Word (Austin, Tex.: R. B. Sweet Co., 1964), 91-93.
- 46 Ibid., 91 (huruf miring ditambahkan).
- 47 Gordon D. Fee, 1 and 2 Timothy, Titus, A Good News Commentary (San Francisco: Harper & Row, 1984), 229.
- 48 Lihat 1 Tim. 5:18.
- 49 Satu bentuk ōphelimos juga diterjemahkan "berguna" dalam Titus 3: 8.
- 50 Lihat 1 Tim. 6:20; 2 Tim. 2:14, 16; Tit. 3:9.
- 51 Bentuk kata benda untuk "mengajar" ini juga muncul dalam 3:10.
- 52 Bauer, 314. Bentuk kata kerja dari elegmos diterjemahkan "tegur" dalam 1 Timotius 5:20 dan "nasihati" dalam Titus 2:15.
- 53 Seorang " orthodontist" adalah seorang dokter gigi yang mengkhususkan diri dalam meratakan gigi.
- 54 Vine, Unger, and White, 130. Sebuah istilah yang sama yang digunakan dalam 2:15 ( ojrqotome÷w, orthotomeō) berarti "memotong lurus."
- 55 Bentuk kata kerja paideu÷w (paideuō), muncul dalam 1 Timotius 1:20 ( "diajar; NASB"); 2 Timotius 2:25 ("mengoreksi"); dan Titus 2:12 ( "mendidik").
- 56 Dikaiosunē juga diterjemahkan sebagai "kebenaran" dalam 1 Timotius 6:11; 2 Timotius 2:22; dan Titus 3:5.
- 57 "Manusia" adalah dari bentuk umum a¡nqrwpoß (anthrōpos), yang mencakup kaum laki-laki dan kaum perempuan milik Allah. Ungkapan "manusia Allah" juga muncul dalam 1 Timotius 6:11.
- 58 "Perbuatan baik" atau "perbuatan" ditekankan dalam Titus 2 dan 3.
- 59 Ini tidak menyiratkan bahwa Alkitab membisu tentang cara untuk melakukan bahkan hal-hal biasa. Kita selalu melakukan yang terbaik, memberikan pelayanan "seperti kepada Tuhan, dan bukan kepada manusia" (Efe. 6:7; NASB).
- 60 Bauer, 136 (huruf miring ditambahkan).
- 61 Donald Guthrie, The Pastoral Epistles, rev. ed., The Tyndale New Testament Commentaries (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1990), 176 (emphasis added).
- 62 Dale Hartman, Khotbah yang dikhotbahkan di gereja Kristus Eastside, Midwest City, Oklahoma, July 7, 2014.
- 63 Lukas bahkan mengatakan ia melakukan penelitian pribadi sebelum menuliskan Catatan Injilnya (Luk. 1:3).
- 64 Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary: New Testament, vol. 2 (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1989), 252.
- 65 Istilah yang digunakan di masa lalu adalah "pengilhaman paripurna [lengkap]."
- 66 Diadaptasi dari Wiersbe, 253.
- 67 Diadaptasi dari Bruce B. Barton, David R. Veerman, and Neil Wilson, 1 Timothy, 2 Timothy, Titus, Life Application Bible Commentary (Wheaton, Ill.: Tyndale House Publishers, 1993), 218.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2018 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) SERUAN UNTUK BERJAGA-JAGA PADA HARI-HARI TERAKHIR (2 TIMOTIUS 3)
"Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar … henda...
SERUAN UNTUK BERJAGA-JAGA PADA HARI-HARI TERAKHIR (2 TIMOTIUS 3)
"Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar … hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu" (2Timotius 3:1, 14).
Surat Paulus yang kedua kepada Timotius, anak-nya dalam iman, dimulai dengan seruan kepada Timotius untuk bertekun bahkan pada saat-saat pencobaan (pasal 1). "Prajurit tua" ini mendesak Timotius untuk membagi pengajaran yang sudah ia terima dengan guru-guru yang setia dan mengikuti pedoman yang Paulus contohkan (pasal 2). Paulus selanjutnya memperingatkan Timotius untuk berjaga-jaga terhadap orang-orang yang jahat (3:1-9) dan menjaga dirinya dengan teladan Paulus, pelatihannya sendiri yang baik, dan Kitab Suci (3:10-17).
TFTWMS: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) RINGKASAN (2 TIMOTIUS 3)
Ronald Ward memberi ringkasan yang tepat untuk pasal ini:
Kitab Suci adalah terilham dan bermanfaat, sehingga manusia kepun...
RINGKASAN (2 TIMOTIUS 3)
Ronald Ward memberi ringkasan yang tepat untuk pasal ini:
Kitab Suci adalah terilham dan bermanfaat, sehingga manusia kepunyaan Allah, siapapun dia di dalam contoh apa saja yang diketengahkan, bisa menjadi lengkap. Prinsip ini berlaku bagi Timotius dan bagi setiap manusia kepunyaan Allah lainnya. Dari kata lengkap ini janganlah kita simpulkan untuk kesempurnaan pribadinya sendiri melainkan bahwa ia tidak perlu kekurangan kecakapan khusus apa saja untuk tugas pelayanan. Tujuannya adalah supaya ia bisa beradaptasi dengan tugas yang diletakkan di hadapan dia. Ia tidak akan merasa asing di antara filsafat dan persoalan keagamaan jika ia sendiri sudah mendalami Kitab Suci. Demikianlah ia akan diperlengkapi; ia akan bisa menetapkan "keputusan." Ia bukan hanya akan siap (lihat 2:21) tetapi juga sanggup.41
Jika pasal 3 ini meninggalkan manusia kepunyaan Allah dalam keadaan lengkap, maka pasal 4 akan menugaskan setiap prajurit salib untuk menghadapi tantangan yang sangat besar sekali!
TFTWMS: 2 Timotius (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Sukar (Yun.: chalepos)-"sulit dikerjakan, diambil … berat ditanggung, menyusahkan, bahaya … 2Tim. 3:1, keras, ganas, buas...
Catatan Akhir:
- 1 Sukar (Yun.: chalepos)-"sulit dikerjakan, diambil … berat ditanggung, menyusahkan, bahaya … 2Tim. 3:1, keras, ganas, buas … Mat. 8:28" (C. G. Wilke and Wilibald Grimm, A Greek-English Lexicon of the New Testament, trans. and rev. Joseph H. Thayer [Edinburgh, Scotland: T. & T. Clark, 1901; reprinted., Grand Rapids, Mich.: Baker Book House, 1977], 664).
- 2 Mengetahui (Yun.: ginoske)-"mengerti, merasa … mengetahui dengan pasti … menunjukkan kepengertian yang berbeda-beda atas kesan eksternal, pengetahuan yang didasarkan pada pengalaman pribadi" (Thayer 117-18).
- 3 Thayer, 69.
- 4 Kenneth S. Wuest, Wuest's Word Studies, vol. 2, Pastoral Epistles (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1952), 145.
- 5 Menyelundup (Yun.: enduno)-"[secara harfiah,] menggangsir jalan mereka ke dalam rumah, 2Tim. 3:6" (Walter Bauer, A Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literature, 2d ed., rev. William F. Arndt and F. Wilbur Gingrich [Chicago: University of Chicago Press,1957], 263);"… membungkus, menyembunyikan, … mengenakan … bergerak pelan-pelan ke dalam, melibatkan seseorang ke dalam; memasuki" (Thayer, 214).
- 6 Menjerat(Yun.:aichmalotizo)-membawa kepada penawanan … dikendalikan … menawan pikiran seseorang … 2Tim. 3:6" (Thayer, 18).
- 7 Perempuan-perempuan lemah (Yun.: gunaikarion)-"seorang perempuan lemah yang bodoh, yang hina 2Tim. 3:6" (Edward Robinson, A Greek & English Lexicon of the New Testament [New York: Harper & Brothers, 1863], 154); "… perempuan kecil, namun [dengan konotasi yang menghina], perempuan yang bermalas-malasan, bodoh" (Arndt and Gingrich, 167).
- 8 Sarat (Yun.: sesoreumena)-"menimbun … 2Tim. 3:6, dimuati, dibebani" (Robinson, 705); "menumpuk … memenuhi (suatu tempat) dengan … kaum perempuan yang bodoh, yang dikuasai oleh dosa-dosa mereka" (Arndt and Gingrich, 808).
- 9 Berbagai-bagai nafsu (Yun.: epithumai)-"keinginan yang sungguh-sungguh, keinginan … keinginan yang tidak menentu dan banyak sekali … hasrat, nafsu … Kol. 3:5 … memuaskan hasrat kedagingan, 1Tim. 6:9; 2Tim. 3:6; 4:3; Tit. 3:3; Yakobus. 1:14, 15 … pelbagai keinginan yang tertuju kepada benda-benda yang sensual, seperti pelbagai kenikmatan, keuntungan, kehormatan … pelbagai nafsu yang menipu, Efe. 4:22 … nafsu masa muda, 2Tim. 22 .… Dibicarakan sebagai keinginan yang tidak murni, kemesuman, Rom. 1:24; 1Tes. 4:5" (Robinson, 279).
- 10 Bobrok (Yun.: kataphtheiro)-"merusak, secara penuh, mengorupsi … menghancurkan … merusak … 2Tim. 3:8 … membinasakan …, 2Petrus. 2:12" (Robinson, 390).
- 11 Ditolak (Yun.: adokimos)-"tidak disetujui, ditolak, … Patut menerima hukuman, bajingan, Rom. 1:28; 2Tim. 3:8 … dilarang … tidak berharga … sampah" (Robinson, 14); "… tidak tahan uji … tidak menunjukkan dirinya seperti seharusnya … 1Kor. 9:27; 2Kor. 13:5-7 … tidak cocok untuk sesuatu … Tit. 1:16" (Thayer, 12).
- 12 Istilah Yunani untuk "ikut," parakoloutheo, artinya "menemani di samping, mengikuti dengan dekat … meneliti," dan "menyesuaikan diri terhadap .…" (Robinson, 550).
- 13 Cara hidup (Yun.: alole)- "yang paling penting … memimpin, pelatihan, pendidikan, disiplin … kehidupan yang dipimpin, sikap, atau jalan kehidupan … 2Tim. 3:10" (Thayer, 10).
- 14 Maksud (Yun.: prothesis )-suatu "penggambaran, pemberitahuan, presentasi … rencana, maksud, tekad, kehendak … 2Tim. 3:10 … cara berpikir … maksud hati … Kisah 11:23 … tentang maksud Ilahi … mereka yang dipanggil sesuai dengan maksud-Nya, Rom. 8:28 … menurut maksud kekal, Efe. 3:11" (Arndt and Gingrich, 713).
- 15 Kesabaran (Yun.: makrothumia)- "daya tahan, ketetapan, keteguhan, ketekunan; … terlihat dalam memikul pelbagai kesulitan dan penyakit … Kol. 1:11; 2Tim. 3:10; Ibrani. 6:12; Yakobus. 5:10 .…" (Thayer, 387).
- 16 Kasih (Yun.: agape)-"… kasih sayang, niat baik, … kebajikan … pelayanan untuk kesusahan, kerja keras, berawal dari kasih; 1Tes. 1:3 … kasih yang mencakup kebenaran, 2Tes. 2:10" (Thayer, 4).
- 17 Ketekunan (Yun.: hupomone)-memiliki "keteguhan, ketetapan, daya tahan … dalam P. B. mengenai sifat seseorang yang teguh terhadap maksudnya yang disadari dan loyalitasnya terhadap iman dan kesalehan bahkan dihadapan pelbagai pencobaan dan penderitaan yang sangat berat: Luk. 8:15; 21:19; Rom. 5:3…2Tes. 1:4; 1Tim. 6:11; 2Tim. 3:10; Tit. 2:2" (Thayer, 644).
- 18 Penderitaan (Yun.: pathema)-"kesialan, mala petaka, penderitaan yang jahat … Rom. 8:18; 2Kor. 1:6…; Kol. 1:24; 2Tim. 3:11; Ibrani. 2:10; 10:32.…" (Thayer, 472).
- 19 Menanggung (Yun.: hupophero)-"di bawah beban, … bertahan di bawah, mendukung, menopang; … 1Kor. 10:13 … 2Tim. 3:11 … 1Petrus. 2:19" (Robinson, 752).
- 20 Melepaskan (Yun.: errusato)-Tuhan menanggung ke atas diri-Nya sendiri pembebasan Paulus. Sesungguhnya, Tuhan menjaga milik-Nya sendiri (1Korintus 10:13; 2Timotius 4:16-18). Cara Tuhan melakukan hal ini adalah untuk membebaskan kita, "menarik atau merenggut seseorang, dari bahaya … menyelamatkan … 2Petrus. 2:7 … Rom. 11:26 … 5:31; 1Tes. 1:10 … 2Tim. 4:18 … Kol. 1:13; 2Tim. 3:11" (Robinson, 650).
- 21 Hidup (Yun.: zao)-"menjadi hidup … dalam pengertian hidup dan mekar, 2Kor. 6:9; 1Tes. 3:8 … dipulihkan … aktif, diberkati, tanpa akhir dalam kerajaan Allah … mencurahkan, mengabdikan, kehidupan untuk seseorang; hidup sedemikian sehingga kehidupan menghasilkan manfaat bagi seseorang atau bagi kepentingannya …, 20:38; Rom. 6:10 …; Gal. 2:19 … 2Kor. 5:15 … 1Petrus. 2:24" (Thayer, 269-70).
- 22 Orang jahat (Yun.: poneros )-menjadi "penuh dengan pekerjaan … kesusahan … ditekan dan diganggu oleh pekerjaan … gangguan, bahaya. Efe. 5:16; 6:13 … mengenai sifat buruk dari suatu keadaan … dalam pengertian fisik … tidak sehat atau buta, Mat. 6:23; Luk. 9:34 … dalam pengertian etika, jahat, busuk, buruk … Mat. 7:11; 12:34 … 2Tim. 3:13 … tentang setan …Mat. 5:37; 6:13; 12:19, 38 … 1Yoh. 2:13 …; 3:12" (Thayer, 530-31).
- 23 Penipu (Yun.: goes)-seorang "tukang sihir, pemain sulap … penipu, curang … 2Tim. 3:13" (Arndt and Gingrich, 163-64); "… penggerutu, pembuat kesalahan … pemikat … seorang pembohong, penipu" (Thayer, 120).
- 24 Akan bertambah jahat (Yun.: prokopto)-"… menggerakkan atau mendorong ke depan, … Membuat kemajuan … kemajuan, meningkat … lebih jauh, 2Tim. 2:16; 3:9 … dipakai lebih jauh, Rom. 13:12" (Robinson, 621); "… pergi jauh … berlanjut dari buruk menjadi bertambah buruk, 2Tim. 3:13" (Arndt and Gingrich, 714-15).
- 25 Menyesatkan (Yun.: plano)-"menyasarkan, menyimpang … membuat seseorang menyimpang dari jalan yang benar … Ul. 6:1 … disesatkan … ke sana ke mari … diperdaya" (Arndt and Gingrich, 671); "… menyebabkan berbuat salah … membentuk penilaian yang salah … Mat. 24:4, 5, 11, 24 … membujuk … Yoh. 7:12 … Wahyu. 20:8, 10" (Robinson, 586).
- 26 Tetap (Yun.: mene)-Bentuk present tense artinya Timotius harus tetap meneruskan jalannya yang sekarang (hal-hal yang sudah ia pelajari), dan bentuk imperative artinya Timotius harus tetap berada di jalan itu atau harus "tinggal" (Yun.: meno)-"… menetap, tetap … tetap milik seseorang, yaitu dalam kuasanya, Kisah 5:4 … 1Kor. 7:11 … 2Tim 2:13 … melanjutkan, bertahan; 1Kor. 15:6 bertahan selama-lamanya, menjadi abadi … 1Kor. 13:13 … Ibrani. 13:1 … tetap teguh, bertekun … Yoh. 8:31" (Robinson, 452-53).
- 27 Yakini (Yun.: epistothes)-Bentuk passive menunjukkan bahwa Timotius memiliki pertolongan dari luar yang dibawa kepada dia dan yang sekarang telah ia terima! Seberapa baik ia menerimanya diperlihatkan dalam sifat kata "dijamin." Kata akar pistoo artinya "membuat setia, dapat dipercaya … di tengah-tengah … mengikat diri sendiri … dijamin tentang, percaya, 2Tim. 3:14" (Robinson, 586); "… membuat teguh, mendirikan, 1Taw. 17:14 … diyakinkan dengan teguh tentang" (Thayer, 514).
- 28 Mengenal (Yun.: oida)- "mengenal seseorang … (secara akrab) menjadi terbiasa dengan, memiliki suatu hubungan (yang akrab) dengan … 2Kor. 5:16 … mengenal Allah, yaitu bukan hanya secara teori tentang keberadaan-Nya, melainkan memiliki hubungan yang positif dengan Dia … 2Tes. 1:8; Tit. 1:16 … mengetahui atau mengerti kenapa … Anda mengerti cara menerjemahkan … Fil. 4:12; 1Tes. 4:4 … Efe. 1:18 … Khususnya tentang kemampuan Yesus dalam mengetahui pikiran manusia … Mat. 12:25…Mrk. 12:15" (Arndt and Gingrich, 558-59); "Eido … menanggapi dengan panca indera ... merenungkan ... meneliti … mengalami … sudah memahami … mengetahui bagaimana, yaitu menjadi bisa … mengetahui dan menyetujui … merawat, ikut berminat dalam, 1Tes. 5:12 Ams. 27:23 Gal. 4:8" (Robinson, 208-10).
- 29 Suci (Yun.: ieros)-"disisihkan untuk Allah … diberikan kepada Allah … 2Tim. 3:15 ... Kitab Suci ... benda-benda yang suci ... 1Kor. 9:13" (Robinson, 346); "…Kitab Suci yang disakralkan, sebab diilhami oleh Allah, memperlakukan benda-benda ilahi dan oleh sebab itu benda-benda itu dihormati dengan tulus hati" (Thayer, 299).
- 30 Hikmat (Yun.: sophizo)-"membuat bijak, mengajar, memiliki pengertian … berpikir secara cerdik atau licik" (Thayer, 582); "… membuat mahir, ahli … mencerahkan, dalam hal benda-benda ilahi … 2Tim. 3:15 … berpikir secara mahir, dan secara licik" (Robinson, 670).
- 31 Keselamatan (Yun.: sozo)-"menjauhkan dari kerusakan, melindungi, menyelamatkan … dibawa ke luar dengan selamat … dipulihkan menjadi sehat, sehat, berkembang, makmur … selamat atau dijaga dari kematian kekal, 1Kor. 1:21; 2Tim. 1:9; Tit. 3:5 … 1Tim. 1:15; 2Tim. 4:18 … Mat. 1:21" (Arndt and Gingrich, 805-6).
- 32 L. O. Sanderson, "The Precious Book Divine." Copyright, 1963, Renewal. Leon B. Sanderson, Owner. Digunakan dengan izin.
- 33 Diilhamkan oleh Allah (Yun.: theopneustos)-"… Allah mengilhamkan, dihembuskan oleh Allah, 2Tim. 3:16" (Robinson, 333).
- 34 Bermanfaat (Yun.: ophelimos)-"… membantu … berguna … 1Tim. 4:8 … 2Tim. 3:16 … Tit. 3:8" (Robinson, 803).
- 35 Menyatakan kesalahan (Yun.: elegmos)-"penghukuman orang berdosa (Bilangan. 5:18 dst.), juga teguran … dan hukuman … 2Tim. 3:16" (Arndt and Gingrich, 248).
- 36 Memperbaiki (Yun.: epanorthosis)-"dibuat tegak lagi … pemulihan … Tentang hati dan kehidupan, reformasi, perbaikan, 2Tim. 3:16" (Robinson, 267).
- 37 Mendidik (Yun.: paideia)-"Melatih seorang anak … pendidikan, disiplin, instruksi, sebagai tergantung pada pendidikan, nasihat, upah, hukuman … pelatihan yang sedemikian rupa seperti yang direstui dan diminta oleh Tuhan, 2Tim. 3:16" (Robinson, 539).
- 38 Kebenaran (Yun.: dikaiosune)-"melakukan atau menjadi apa yang adil dan benar … keadilan, kejujuran, tidak memihak … tentang karakter … menjadi benar seperti seharusnya … kejujuran … apa … yang patut, cocok … Efe. 5:9; 1Tim. 6:11; 2Tim. 2:22 … diperlihatkan dalam kebaikan hati, kemurahan hati, hadiah, 2Kor. 9:9, 10 … dimana kondisi hati terhadap Allah adalah benar, kesalehan terhadap Allah … Rom. 6:16, 18 … kebenaran tentang (dari) Allah, yang adalah tentang (melalui) iman kepada Kristus … Fil. 3:9 … 1Kor. 1:30" (Robinson, 184).
- 39 Lengkap (Yun.: artios)-menjadi "sempurna dalam jenisnya; jadi tentang guru agama yang harus tidak menghendaki apa-apa" (Robinson, 96); "… mampu, cakap = mampu memenuhi segala tuntutan" (Arndt and Gingrich, 110).
- 40 Diperlengkapi (Yun.: exertismenos)-"komplit secara penuh, menuntaskan … melengkapi secara keseluruhan" (Robinson, 259). Bentuk passive membuktikan kata ini bukan sesuatu yang kita lakukan sendiri, tetapi sesuatu tentang penyerahan kepada Allah dan Firman-Nya sehingga mereka bisa memampukan kita untuk melangkah melebihi kemampuan diri kita sendiri (lihat 2Korintus 8:1-7, khususnya ay. 3; juga Roma 12:2 dimana kata "berubahlah" adalah dalam bentuk passive juga). Allah tidak "menahan sebagian perlengkapan" kita 41Ronald A. Ward, Commentary of 2 and 2 Timothy & Titus (Waco, Tex.: Word Books, 1974), 201.
Pengarang: Dayton Keesee
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
BIS: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) SURAT PAULUS YANG KEDUA KEPADA TIMOTIUS
PENGANTAR
Surat Paulus Yang Kedua Kepada Timotius sebagian besar berisi nasihat-nasihat
pribadi kepada Timot
SURAT PAULUS YANG KEDUA KEPADA TIMOTIUS
PENGANTAR
Surat Paulus Yang Kedua Kepada Timotius sebagian besar berisi nasihat-nasihat pribadi kepada Timotius sebagai teman sekerja dan pembantu yang masih muda.
- 2Inti nasihatnya ialah supaya Timotius tabah. Ia dinasihati dan didorong supaya
terus setia menyebarkan berita tentang Tuhan Yesus Kristus serta berpegang pada Perjanjian Lama dan ajaran tentang Kabar Baik dari Allah; juga supaya Timotius tetap bertugas sebagai guru dan pemberita Kabar Baik dari Allah, sekalipun menghadapi penderitaan dan pertentangan.
Timotius khusus diperingatkan supaya tidak turut campur dalam perdebatan-perdebatan yang bodoh dan tak bernilai. Perdebatan-perdebatan seperti itu tidak menghasilkan apa-apa, kecuali merusak pikiran orang yang mendengarnya.
Terhadap semuanya itu Timotius diingatkan supaya mengambil contoh dari kehidupan Paulus -- yaitu kepercayaannya kepada Kristus, kesabarannya, kasihnya, ketabahannya dan penderitaan yang dialaminya dalam penganiayaan.
Isi
- Pendahuluan
2Tim 1:1-2 - Pujian dan dorongan
2Tim 1:3-2:13 - Nasihat dan peringatan
2Tim 2:14-4:5 - Keterangan tentang keadaan Paulus
2Tim 4:6-18 - Penutup
2Tim 4:19-22
Ajaran: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Sama seperti I Timotius.
Pendahuluan
Penulis : Rasul Paulus.
Tahun : Sekitar tahun 65-67 sesudah Masehi.
Penerima : Lihat I Timotius
Tujuan
Sama seperti I Timotius.
Pendahuluan
Penulis : Rasul Paulus.
Tahun : Sekitar tahun 65-67 sesudah Masehi.
Penerima : Lihat I Timotius 07139.
Isi Kitab: Kitab II Timotius ini terbagi atas 4 pasal. Di dalamnya dapat kita lihat tuntutan hidup bagi seorang hamba Tuhan, agar melakukan dan menuruti panggilannya sebagai seorang hamba Yesus Kristus.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Timotius
Pasal 1-2 (2Tim 1:1-2:13).
Pengajaran atau tantangan terhadap seorang hamba Tuhan untuk tetap setia melaksanakan panggilan-Nya
Dalam bagian ini, seorang hamba Tuhan ditantang untuk melakukan panggilannya, yaitu dengan setia melayani walaupun berada di dalam penderitaan. Dan memberikan pengajaran terhadap orang lain.
Pendalaman
- Bacalah pasal 2Tim 1:3-18. _Tanyakan_: Apakah sebabnya Rasul Paulus mengucap syukur bila mengingat Timotius? (lihat ayat 3-5; 2Tim 1:3-5).
- Bacalah pasal 2Tim 1:7,11-13. _Tanyakan_: Roh apakah yang ada di dalam orang Kristen? Mengapakah Rasul Paulus harus mengalami penderitaan?
- Bacalah pasal 2Tim 2:1-3. _Tanyakan_: Apakah yang diperintahkan kepada Timotius? Dan apakah saudara sudah melakukan hal yang sama?
Pasal 2-3 (2Tim 2:14-3:9).
Pengajaran tentang guru-guru palsu dan orang-orang pada akhir zaman
Dalam bagian ini, dijelaskan cara-cara seorang hamba Tuhan untuk mempertahankan pengajaran Firman Allah dengan benar, yaitu dengan hidup yang sesuai dengan Firman Allah. Dan bagaimana perbuatan dari orang-orang yang hidup di akhir zaman.
Pendalaman
- Bacalah pasal 2Tim 2:13-26. _Tanyakan_: Apakah yang perlu diusahakan dari seorang hamba Tuhan menurut ayat 15 (2Tim 2:15) dan apakah saudara sudah melakukan hal yang sama? Apakah yang harus ditinggalkan oleh orang yang menyebut nama Tuhan? (lihat ayat 19; 2Tim 2:19).
- Bacalah pasal 2Tim 3:1-9. _Tanyakan_: Sebutkanlah sifat-sifat dan cara-cara kehidupan dari orang-orang yang hidup di akhir zaman.
Pasal 3 (2Tim 3:10-17).
Pengajaran tentang perlengkapan seorang hamba Tuhan dan kegunaan dari Firman Allah
Dalam bagian ini, dijelaskan apa yang harus dilakukan atau yang menjadi pegangan seorang hamba Tuhan, dan apa kegunaan atau kekuasaan dari Firman Allah.
Pendalaman
Bacalah pasal 2Tim 3:10-17. _Tanyakan_:
(1) Apakah yang sudah diteladani oleh Timotius dari kehidupan Rasul Paulus? (lihat ayat 10; 2Tim 3:10). (2) Apakah yang akan dialami oleh setiap orang yang beribadah kepada Yesus Kristus? (lihat ayat 12; 2Tim 3:12). (3) Kepada apakah Timotius harus tetap berpegang? Apakah saudara melakukan hal yang sama? (lihat ayat 14; 2Tim 3:14). (4) Apakah manfaat dari Firman Allah yang disebutkan dalam ayat 15-17? (2Tim 3:15-17) (5) Untuk apakah Allah memperlengkapi orang-orang Kristen?
II. Kesimpulan
Dalam kitab II Timotius dengan jelas diajarkan arti panggilan seorang hamba Tuhan. Dan bagaimana ia harus melaksanakan tugas panggilannya itu, serta penjelasan tentang perlengkapan dalam menunaikan tugas panggilan menjadi hamba Tuhan Yesus Kristus.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah yang menulis Kitab II Timotius?
- Sebutkanlah manfaat daripada Firman Allah!
Intisari: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) Pesan terakhir yang terkenal!
BAGAIMANA SURAT INI DITULIS.Setelah menulis suratnya pertama kepada Timotius, Paulus meninggalkan Korintus dan bersama
Pesan terakhir yang terkenal!
BAGAIMANA SURAT INI DITULIS.
Setelah menulis suratnya pertama kepada Timotius, Paulus meninggalkan Korintus dan bersama Titus berlayar menuju Kreta, di sana ia meninggalkan Titus untuk mengurus gereja setempat. Rasul Paulus bermaksud untuk menghabiskan masa musim dingin di Nikopolis, tetapi ketika berada di sana rupanya ia mengadakan kunjungan singkat ke Troas. Di Troas ia ditangkap dan dibawa ke Roma. Sementara menunggu di penjara Roma, ia memiliki keyakinan bahwa saat kepergiannya sudah dekat, Paulus menulis suratnya yang kedua kepada anak rohani yang dikasihinya. Penangkapan itu terjadi tiba-tiba, ia tidak sempat mengambil kitab-kitab dan perkamen, harta yang amat berharga baginya (2Ti 4:13), bahkan juga jubahnya. Sebelum ia dipenjarakan di Roma, ia masih dapat menikmati sedikit kebebasan, yaitu sahabat-sahabatnya masih bebas mengunjunginya (Kis 28:23, 30), tetapi sekarang keadaannya jauh berbeda.
SANG RASUL SEORANG DIRI.
Ia seorang diri.(2Ti 4:10-12) dan sedang menantikan saat hukuman mati. Ia sudah pernah sekali menghadap Kaisar Nero, tetapi kasusnya ditunda (2Ti 4:16, 17). Ia berharap untuk menghadap kaisar lagi pada musim dingin, oleh karena itu ia menulis kepada Timotius dan mendesaknya untuk datang dan membawa Markus bersamanya, dan juga beberapa barangnya yang tertinggal. Surat ini merupakan surat Paulus yang terakhir dan sifatnya sangat pribadi, sekalipun menghadapi saat kematiannya, ia masih memikirkan kesejahteraan orang lain. Dalam surat ini terdapat 23 nama orang.
Pesan dan Penerapan
1. Ingatlah Yesus Kristus (2Ti 2:8).
Paulus yang kemungkinan besar akan mati sebagai martir menasihati Timotius untuk 'ingat kepada Yesus Kristus', karena ia sendiri dikuatkan dengan cara ini. Ia tidak pernah melupakan bahwa pertama-tama sekali ia adalah seorang 'rasul Yesus Kristus' (2Ti 1:1). Ia tidak merasa malu untuk menyaksikan imannya kepada Kristus (2Ti 1:8). Ia yakin bahwa Yesus akan memeliharanya sampai pada hari Tuhan (2Ti 1:12). Kristus, bagi Paulus, adalah teladan yang harus diikuti, terutama dalam penderitaan. Kedatangan Kristus kembali yang penuh kemuliaan merupakan tujuan utama yang dinanti-nantikannya.
2. Hindarilah pertengkaran yang sia-sia (2Ti 2:23).
Ajaran sesat sedang merajalela ketika Paulus menulis surat ini. Ada orang yang suka pertengkaran dan pasti membuang waktu berjam-jam untuk mendiskusikan hal-hal yang tidak berguna. Orang-orang seperti itu berpengaruh buruk pada gereja (2Ti 2:18). Seperti ditandaskan oleh Paulus, ada dua dasar yang kuat, dua fakta yang melebihi apa yang dipertengkarkan -'Tuhan - dan hanya Ia saja - mengenal siapa kepunyaan-Nya' dan apabila kita adalah milik-Nya, kita harus 'meninggalkan kejahatan' (2Ti 2:19). Penting bagi kita untuk tidak terperangkap dalam diskusi-diskusi yang panjang tentang masalah-masalah seperti penafsiran nubuatan, predestinasi dan kehendak bebas.
3. Peliharalah iman (2Ti 4:7).
Paulus menghargai berita Injil sebagai suatu titipan yang suci yang telah dipercayakan kepadanya dan yang harus dengan hati-hati disampaikan kepada orang lain dengan tidak bercela. Kebenaran adalah sesuatu yang harus dipelihara (2Ti 1:14), khususnya sehubungan dengan banyaknya ajaran sesat. Pelayan Kristen diberi Allah tanggung jawab untuk menyampaikan berita Injil kepada orang lain yang juga cakap mengajar orang lain (2Ti 2:2). Guru Kristen yang efisien telah belajar bagaimana memberitakan kebenaran dengan benar (2Ti 2:15). Tidak ada penghiburan yang lebih besar pada hari Tuhan daripada mengetahui bahwa Anda telah 'memelihara iman' (2Ti 4:7).
Tema-tema Kunci
1. Penderitaan (2Ti 1:8, 12; 2:9; 3:11).
Pada saat surat ini ditulis, penulisnya sedang menderita karena imannya dalam sebuah penjara di Roma. Timotius, anak rohaninya, harus dipersiapkan bila perlu mengalami penderitaan yang sama (2Ti 1:8). Penderitaan itu tidak selalu bersifat fisik, tetapi mungkin dapat berupa kekecewaan dan kesepian. Teman-teman yang terdahulu seperti Figelus dan Hermogenes telah meninggalkan Paulus (2Ti 1:15). Demas adalah salah seorang teman lainnya yang kepergiannya membuat Rasul Paulus menderita (2Ti 4:10). Pikirkan penderitaan yang dialami dalam kehidupan seorang Kristen. Tuhan kita sendiri telah menjelaskan bahwa jalannya tidaklah mudah. Petrus juga menjelaskan bahwa menderita sebagai seorang Kristen bukanlah haI yang memalukan (1Pe 4:16). Bukankah benar bahwa sebagian orang Kristen yang terbaik adalah mereka yang telah menderita karena iman mereka?
2. Pelayanan (2Ti 2:2-6, 15, 20-21).
Jelaslah bahwa empat kata yang menggambarkan pekerja-pekerja Kristen dalam pasal 2 memperlihatkan pekerjaan yang melibatkan kegiatan yang menguras tenaga. Lebih dari itu, dalam ilustrasi tentang bejana, tekanannya bukan pada kesediaan tetapi pada kegunaannya. Kristen sesungguhnya adalah orang yang 'diselamatkan untuk melayani'. Pikirkan ketepatan kata-kata kiasan yang dipakai dalam pasal 2 dan khususnya perhatikan tentang gambaran mengenai seorang prajurit dan implikasinya. Apa yang dimaksud dengan 'memusingkan diri dengan soal-soal penghidupannya'?
3. Murtad.
Jelas bahwa ciri-ciri yang disebutkan dalam 2Ti 3:1-9 menandai setiap generasi; kalau begitu bagaimana hal-hal ini merupakan ciri khusus 'akhir zaman'? Kitab Suci terus menerus memperingatkan kita tentang keadaan-keadaan yang akan kita hadapi sebelum 'kedatangan Tuhan' (Mat 24:1-51). Pelajari pesan dan cara-cara yang dipakai oleh guru-guru palsu dewasa ini jika dibandingkan dengan II Timotius 3:5-9.
4. Kitab Suci.
Timotius beruntung, karena mempunyai nenek moyang yang saleh (2Tim 1:5). Perhatikan peran Kitab Suci dalam kehidupan masa kecilnya (2Ti 3:14, 15). Perhatikan sifat istimewa Kitab Suci 'diilhamkan oleh Allah' dan kegunaannya yang luas (2Ti 3:16, 17). Pikirkan contoh-contoh dari pengalaman Anda sendiri, bagaimana Kitab Suci berguna untuk 'mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik dalam kebenaran'. Apa pengertian Anda tentang 'diilhamkan oleh Allah'?
Garis Besar Intisari: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) [1] SEORANG AYAH MENASIHATI ANAKNYA 2Ti 1:1-18
2Ti 1:1-7Iman yang tulus
2Ti 1:8-14Tanggung jawab yang khusus
2Ti 1:15-18Pernyataan yang menyedi
[1] SEORANG AYAH MENASIHATI ANAKNYA 2Ti 1:1-18
2Ti 1:1-7 | Iman yang tulus |
2Ti 1:8-14 | Tanggung jawab yang khusus |
2Ti 1:15-18 | Pernyataan yang menyedihkan |
[2] NASIHAT KEPADA PARA PEKERJA KRISTEN 2Ti 2:1-26
Beberapa kata pelambang perlu dipikirkan dengan saksama
o Prajurit (2Ti 2:3, 4)
o Atlit (2Ti 2:5)
o Petani (2Ti 2:6)
o Pekerja (2Ti 2:15)
o Bejana (2Ti 2:20-21 )
o Beberapa petunjuk yang harus diikuti
o Jadilah kuat (2Ti 2:1)
o Percayakanlah (2Ti 2:2)
o Ingatlah Yesus Kristus (2Ti 2:8-13 )
o Hindarilah pertengkaran (2Ti 2:14-19 )
o Berlakulah lemah lembut (2Ti 2:23-26 )
[3] SEBUAH GAMBARAN TENTANG AKHIR ZAMAN 2Ti 3:1-17
2Ti 3:1-9 | Kejahatan-kejahatan yang sangat kita kenal |
2Ti 3:10-17 | Panggilan untuk bertahan dalam penderitaan |
[4] PESAN-PESAN TERAKHIR 2Ti 4:1-22
2Ti 4:1-5 | Penugasan serius pada saat perpisahan |
2Ti 4:6-8 | Pesan perpisahan Paulus |
2Ti 4:9-22 | Komentar-komentar terakhir dan salam |
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi