Teks -- 2 Korintus 1:18 (TB)

1:18 Demi Allah yang setia, janji kami kepada kamu bukanlah serentak "ya" dan "tidak".

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: 2Kor 1:18 - Allah yang setia

Kesetiaan Allah itu terutama "kekokohanNya". Allah adalah "batu karang Israel", Ula 32:4. Dengan aman orang dapat mengandalkanNya. Kesetiaan Allah itu menerangkan bahwa rencanaNya tetap dan janjiNya teguh, Maz 89:1-9,25 dst. Dalam Perjanjian Baru terutama ditekankan kesetiaan Allah pada rencana belas-kasihan serta penyelamatanNya, 1Ko 1:9+; 1Ko 10:13; 1Te 5:24; 2Te 3:3.

Ende: 2Kor 1:12-22

Fasal ini sukar dimengerti dalam perintjian-perintjian, sebab kita tidak mengetahui latar belakangnja, jaitu kedjadian-kedjadian dan keadaan, jang mendjadi alasan-alasan tjetusan-tjetusan Paulus jang kita batja disini. Kita hanja dapat meraba-raba sadja.

Ende: 2Kor 1:18

Umat djengkel sebab Paulus tidak menepati djandjinja untuk mengundjungi mereka. Tetapi dari ungkapan Paulus dalam ajat ini agak terang bahwa tuduhan-tuduhan mereka bahwa perkataannja tidak "tepat" atau "tidak djudjur" lebih umum lagi.

Ref. Silang FULL: 2Kor 1:18 - yang setia

· yang setia: 1Kor 1:9; [Lihat FULL. 1Kor 1:9]

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): 2Kor 1:18 - Tetapi karena Allah itu benar, kata kami kepada Anda bukan ya dan tidak.

Tetapi karena Allah itu benar,.... Tampaknya para rasul palsu telah menyiratkan bahwa karena rasul tersebut tidak memenuhi janjinya untuk datang kepada mereka, dia tidak dapat diandalkan dalam pelayanannya; bahwa dia mungkin saja bertentangan dengan dirinya sendiri dan menipu orang lain dalam hal ini, seperti dalam hal lainnya: Oleh karena itu, dia menyeru kepada Allah dengan cara yang sangat khusyuk, memanggil-Nya sebagai saksi untuk kebenaran doktrinnya; karena kata-kata ini dapat dianggap sebagai bentuk sumpah; atau dia berargumen dari kebenaran dan kesetiaan Allah, untuk kepastian dan ketidakberubahan dari firman yang diberitakan, yang begitu benar dan setia sehingga Dia tidak akan membiarkan firman-Nya menjadi ya dan tidak: karena ketika rasul itu berkata bahwa

kata kami kepada Anda bukan ya dan tidak, dia tidak bermaksud janjinya untuk datang ke Korintus; tetapi firman dari pemberitaannya, doktrin Injil, yang tidak tidak pasti, dapat berubah, kadang-kadang satu hal, dan kadang-kadang hal lain, dan bertentangan dengan dirinya sendiri. Dan dengan ini rasul itu ingin mengisyaratkan, bahwa karena dia setia dan jujur, konsisten, dan utuh dalam memberitakan Injil kepada mereka; maka mereka seharusnya percaya, bahwa dia tulus dalam resolusi dan janjinya untuk datang dan melihat mereka, meskipun sampai saat ini dia telah terhalang, dan belum dapat melaksanakannya.