Teks -- Bilangan 14:4 (TB)

14:4 Dan mereka berkata seorang kepada yang lain: "Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, lalu pulang ke Mesir."

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: Bil 13:1--14:45

Bab 13-14 berasal dari berbagai tradisi. Apa yang berasal dari tradisi Para Imam mudah dapat dipisahkan, yaitu: daftar para pengintai, Bil 13:1-16; 13:21 (yang bertentangan dengan Bil 13:18 dan Bil 13:22 memberitahukan bahwa para pengintai penyuluh seluruh negeri); Bil 13:25-26,32-33; 14:1-5,5-10 Yosua tampil di samping Kaleb, bdk Bil 13:30); Bil 13:26-33. Ayat-ayat lain berasal dari tradisi lebih tua, yaitu tradisi Yahwista dan tradisi Elohista. Nas-nas Kitab Suci lain yang membicarakan pengintaian negeri Kanaan oleh Kaleb (saja), Bil 32:6-15; Ula 1:19-46; Yos 14:6-14 (bdk Bil 6:1+) bergantung pada tradisi lebih tua itu. Dalam tradisi itu terpelihara berita tentang masuknya kaum Kaleb ke dalam negeri Kanaan dengan tidak melalui daerah di seberang sungai Yordan. Mengenai Bil 14:39-45 bdk Bil 14:39+.

Ref. Silang FULL: Bil 14:4 - ke Mesir

· ke Mesir: Neh 9:17

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Bil 14:4 - Dan mereka berkata satu sama lain, marilah kita buat seorang kapten // dan marilah kita kembali ke Mesir.

Dan mereka berkata satu sama lain, marilah kita buat seorang kapten,.... Seorang pemimpin atas mereka menggantikan Musa, yang mereka tahu tidak akan pernah mengambil pemerintahan dan merawat mereka, seandainya mereka memutuskan untuk kembali ke Mesir seperti yang mereka usulkan, dan selain itu, mereka sekarang sangat tidak suka padanya, sehingga mereka mungkin tidak peduli jika dia melakukannya. Para kapten telah mereka miliki atas suku-suku mereka masing-masing, tetapi mereka memilih untuk memiliki satu pemimpin utama dan jenderal atas mereka semua; Nehemia mengatakan bahwa mereka memang menetapkan satu; yang mungkin benar-benar mereka lakukan, atau usulan ini ditafsirkan seolah-olah benar-benar dilaksanakan, mereka yang sangat menginginkannya dan bertekad melakukannya; oleh karena itu kehendak mereka dianggap sebagai tindakan, dan begitu dipahami; lihat Neh 9:17,

dan marilah kita kembali ke Mesir: yang merupakan kebodohan yang jelas, seperti yang telah dicatat oleh beberapa penafsir; mereka tidak hanya harus berharap ditinggalkan oleh Musa, melalui siapa begitu banyak mujizat telah dilakukan untuk mereka, dan yang merupakan gubernur yang begitu bijaksana dan setia terhadap mereka; dan oleh Harun, Imam mereka, yang mempersembahkan korban mereka, berdoa untuk mereka, dan memberkati mereka; dan oleh jenderal yang begitu perkasa seperti Yosua, yang telah berjuang untuk mereka melawan musuh-musuh mereka; tetapi juga oleh Tuhan sendiri, sehingga mereka tidak bisa mengharapkan manna untuk terus menjadi makanan bagi mereka, atau tiang awan dan api sebagai petunjuk bagi mereka, atau dilindungi dari musuh-musuh mereka, di batas-batas negara mereka yang harus mereka lalui; sehingga kehancuran mereka di padang gurun tampak tak terhindarkan; dan jika mereka bisa mengatasi kesulitan ini dan yang lainnya, penerimaan seperti apa yang bisa mereka harapkan di Mesir, tempat semua anak sulung manusia dan binatang di antara mereka dibunuh, yang telah mereka rampok dari kekayaan mereka, dan raja serta tentaranya, dan mungkin di dalamnya, bunga bangsa, telah tenggelam di laut Merah, demi mereka? Apa yang bisa mereka pikirkan, jika mereka memiliki pemikiran yang sehat sama sekali, selain kehancuran total, seandainya mereka kembali lagi ke sana?