Teks -- Amsal 11:30 (TB)

11:30 Hasil orang benar adalah pohon kehidupan, dan siapa bijak, mengambil hati orang.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Ams 11:30 - SIAPA BIJAK, MENGAMBIL HATI ORANG

Nas : Ams 11:30

(versi Inggris NIV -- yang memenangkan jiwa adalah bijak). Mempengaruhi orang kepada kebenaran adalah bijaksana. PB menekankan bahwa orang percaya harus menuntun orang lain kepada Kristus, keselamatan, dan hidup yang benar (lih. Yoh 14:6; 1Kor 9:20-22; 10:33; 1Pet 3:1-2; Yak 5:19-20).

Ref. Silang FULL: Ams 11:30 - pohon kehidupan

· pohon kehidupan: Kej 2:9; [Lihat FULL. Kej 2:9]; Ams 10:11; [Lihat FULL. Ams 10:11]

Defender (ID): Ams 11:30 - pohon kehidupan

Lihat catatan pada Amsal 3:18 untuk penggunaan kiasan dalam Amsal untuk "pohon kehidupan."

Defender (ID): Ams 11:30 - memenangkan jiwa

Ayat favorit para pemenang jiwa ini mengaitkan "pengambilan jiwa" dengan kebijaksanaan dan kebenaran yang sejati, yang keduanya terkait dengan "pohon kehidupan".

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Ams 11:30 - Buah orang-orang benar adalah pohon kehidupan // dan dia yang memenangkan jiwa adalah bijak

Buah orang-orang benar adalah pohon kehidupan,.... Baik buah yang tumbuh pada Kristus, pohon kehidupan, dan yang mereka terima dari-Nya; bahkan semua berkat anugerah, perdamaian, pengampunan, kebenaran, dan kehidupan, Wahyu 2:7; atau buah-buah yang dihasilkan oleh orang-orang benar di bawah pengaruh anugerah ilahi; mereka adalah pohon kebenaran, dan dipenuhi dengan buah-buah kebenaran oleh Kristus, dan menghasilkan buah menuju kekudusan, dan akhir mereka adalah kehidupan yang kekal. Aben Ezra menafsirkannya,

"buah orang-orang benar adalah seperti buah pohon kehidupan;''

yaitu, indah, menawan, diinginkan, bermanfaat, dan menghasilkan kehidupan;

dan dia yang memenangkan jiwa adalah bijak; antikrist memperdagangkan jiwa manusia, itu adalah salah satu bagian dari barang dagangannya, Wahyu 18:13; tetapi negosiasinya mengenai mereka adalah untuk kerugian, dan bukan untuk menyelamatkan mereka: sedangkan hamba-hamba Tuhan yang bijak dan setia, seperti yang dijelaskan di sini, menggunakan semua metode yang bijaksana untuk mendapatkan dan menyelamatkan jiwa manusia, 1Kor 9:19; bahkan jiwa-jiwa mereka yang tak ternilai, yang lebih berharga daripada dunia, adalah ciptaan langsung Tuhan, yang dibuat menurut gambar-Nya, yang oleh dosa mereka jatuh pendek; dan setelah berbuat dosa, mereka berisiko menghadapi kematian abadi; penebusan mereka sangat berharga; biaya penebusan tersebut telah diambil oleh Kristus, dan karena itu Dia disebut sebagai Gembala dan Penilik jiwa; dan Dia mempercayakannya kepada perhatian para gembala bawahannya, yang mengawasi mereka, seperti yang harus memberikan pertanggungjawaban. Untuk "memenangkan" mereka adalah mengajarkan mereka, karena kata ^g memiliki arti mengajar atau doktrin; lihat Amsal 4:2; para hamba Kristus adalah pengajar, yang memenuhi syarat dan diutus oleh-Nya sebagai demikian; dan tugas mereka adalah untuk mengajarkan manusia keadaan mereka menurut kodrat, betapa berdosa, miserabel, dan tak berdayanya mereka; dan juga Kristus, serta jalan hidup melalui-Nya; bahwa keselamatan ada di dalam-Nya, dan tidak di tempat lain; bahwa pembenaran hanya melalui kebenaran-Nya, perdamaian dan pengampunan oleh darah-Nya, dan penebusan oleh pengorbanan-Nya: mereka juga mengajarkan berbagai hal lainnya; seperti takut kepada Tuhan, iman kepada Kristus, kasih kepada-Nya, dan ketaatan kepada semua perintah-Nya. Memenangkan jiwa adalah untuk mengkristenkan dan mengubah mereka ke agama yang benar; untuk membawa mereka pada cinta dan ketertarikan pada-Nya, dan untuk mengangkatnya: jiwa yang diperoleh atau dibuat Abraham di Haran diperkirakan demikian; dan sama dengan mereka yang dilatih atau diajarkan di rumahnya, yang ia perbekali untuk menyelamatkan Lot, Kejadian 12:5; teks pertama yang disebutkan di atas oleh Jarchi dibandingkan dengan ini, sebagai penjelasan. Ungkapan "membawa banyak kepada kebenaran", dilakukan oleh yang "bijak": dan "mengubah seorang berdosa dari kesalahan jalannya", di mana "sebuah jiwa diselamatkan dari kematian", Daniel 12:3, merupakan komentar yang tepat terhadap kata-kata ini: yang, lebih jauh, dapat diartikan, "dia yang mengambil jiwa" ^h; seperti sebuah benteng atau kastil diambil, dan yang kadang-kadang diungkapkan dengan "memenangkan"; lihat 2Taw 32:1. Jiwa manusia adalah sebuah benteng, dan benteng yang kuat, dari roh-roh jahat; itu adalah istana atau kastil setan, yang ia pertahankan melawan Kristus, tetapi dimenangkan dan diambil oleh-Nya; yang biasanya dilakukan dengan melalui firman, dan pelayanan firman tersebut, yang efektif dalam meruntuhkan benteng-benteng yang kuat, 2Kor 10:4. Atau, kiasan ini merujuk kepada penangkapan burung dalam jerat, atau ikan dalam jala. Jiwa manusia terjerat dalam jerat iblis, dan mereka diambil dari sana dengan mematahkan jerat ini; dengan cara ini mereka melarikan diri dari tangan si pemburu, setan, dan beralih ke tangan yang lebih baik: ular tua menjebak orang tua kita yang pertama, di mana ia mencapai tujuannya, yaitu buah dari pohon terlarang; tetapi umpan yang diletakkan oleh orang-orang bijak untuk menangkap jiwa adalah buah dari pohon kehidupan, disebutkan dalam kalimat sebelumnya, berkat anugerah dalam Kristus. Sekali lagi, para hamba Kristus disebut "penangkap" manusia, dan dikatakan "menangkap" manusia, Matius 4:19; yang mereka lakukan dengan melemparkan dan menyebarkan jala Injil; Injil adalah jala; dunia adalah laut tempat jala itu dilemparkan; di mana manusia yang bersifat alami berada di elemennya, seperti ikan di laut: pelemparan jala adalah pemberitaan Injil; dan melalui ini jiwa dijaring dan dikumpulkan kepada Kristus dan gereja-gereja-Nya, Matius 13:47. Sekali lagi, kata-kata tersebut oleh beberapa orang diartikan, "dia yang menggoda jiwa" ⁱ; yang dilakukan, bukan dengan ketakutan hukum, tetapi oleh suara yang menawan dari Injil; melalui mana jiwa ditarik kepada Tuhan dan Kristus, dan dibawa di antara umat-Nya: dan seseorang yang menjadi alat semua ini perlu "bijak", dan demikianlah dia muncul; dia yang mengajarkan manusia pengetahuan tentang hal-hal ilahi dan spiritual perlu menjadi seperti dirinya, seperti seorang penulis yang terdidik dengan baik dalam kerajaan Tuhan; dia yang harus menjadi alat untuk mengubah orang berdosa harus memiliki mulut dan hikmat untuk berbicara kepada mereka dengan cara yang tepat; seperti dia yang menginginkan sebuah kastil, atau mengambil sebuah benteng, harus memiliki keterampilan militer serta keberanian; dan untuk melempar jala dengan baik memerlukan seni dan kekuatan.