
Teks -- Keluaran 20:1 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Kel 20:1
Full Life: Kel 20:1 - LALU ALLAH MENGUCAPKAN SEGALA FIRMAN INI.
Nas : Kel 20:1
Untuk ulasan secara umum mengenai kedudukan hukum Allah dalam PL,
lihat art. HUKUM PERJANJIAN LAMA.
Nas : Kel 20:1
Untuk ulasan secara umum mengenai kedudukan hukum Allah dalam PL,
lihat art. HUKUM PERJANJIAN LAMA.
Jerusalem -> Kel 19:1--40:38; Kel 20:1-17
Jerusalem: Kel 19:1--40:38 - -- Sebagian besar dari bagian terakhir kitab Keluaran ini, yaitu Kel 19:1-2; 24:15-31:18; 34:29-35:8, berasal dari tradisi Para Imam. Bagian yang memuat ...
Sebagian besar dari bagian terakhir kitab Keluaran ini, yaitu Kel 19:1-2; 24:15-31:18; 34:29-35:8, berasal dari tradisi Para Imam. Bagian yang memuat Kitab (Hukum) Perjanjian, Kel 20:22-23:33, harus dipisahkan, sebab baru belakangan dihubungkan dengan peristiwa di gunung Sinai. Bagian-bagian lain berasal dari sumber-sumber yang lebih tua usianya. Sering sukar menentukan bagian manakah berasal dari tradisi Yahwista dan bagian manakah berasal dari tradisi Elohista. Menurut pandangan penyusun terakhir kisah ini maka perjanjian yang diadakan Musa meneguhkan kepilihan bangsa Israel serta janji-janji yang telah diberikan kepadanya, Kel 6:5-7, sama seperti perjanjian dengan Abraham (yang disinggung dalam Kel 6:4) meneguhkan janji-janji yang terdahulu, Kej 17. Akan tetapi perjanjian dengan Abraham diadakan dengan seorang saja (walaupun perjanjian itu menyangkut keturunannya) dan disertai satu perintah saja (sunat). Perjanjian di gunung Sinai langsung menyangkut seluruh bangsa yang menerima hukum: kesepuluh perintah (Allah) serta Kitab Perjanjian. Bersama dengan semua tambahannya dari zaman kemudian hukum tsb menjadi piagam agama Yahudi, Sir 24:9-27 menyamakan Hukum Taurat itu dengan Hikmat Allah. Tetapi sekaligus hukum itu "menjadi suatu saksi terhadap bangsa Israel", Ula 31:26, artinya: pelanggaran hukum Taurat oleh umat Israel akan membatalkan segala janji dan akan mendatangkan kutuk Allah. Maka hukum Taurat hanya berperan sebagai pengajaran dan paksaan untuk menyiapkan manusia bagi kedatangan Kristus yang akan mengadakan suatu perjanjian yang baru. Peranan sementara dari hukum Taurat itu diterangkan Paulus dalam uraiannya melawan orang Kristen yang hendak memaksakan hukum Taurat kepada orang Kristen bukan Yahudi, Gal 3; Rom 7.

Jerusalem: Kel 20:1-17 - -- Dalam kitab Keluaran seperti sekarang ada kesepuluh perintah Tuhan (Dekalog) nampaknya tidak bersesuai dengan ceritera yang merangkakannya, Kel 19:24-...
Dalam kitab Keluaran seperti sekarang ada kesepuluh perintah Tuhan (Dekalog) nampaknya tidak bersesuai dengan ceritera yang merangkakannya, Kel 19:24-25 dan Kel 20:18-21. ADapun Dekalog (Kesepuluh Firman, bdk Kel 34:28; Ula 4:13; 10:4+) terpelihara dengan dua rupa yang sedikit berbeda satu sama lain. Dalam Kel 20 ini Dekalog disajikan seperti terdapat dalam tradisi Elohista, sedangkan Dekalog yang tercantum dalam Ula 5:6-21 dipungut dari tradisi Ulangan. Aslinya Dekalog yang agaknya berasal dari zaman Musa kiranya berupa sepuluh ayat pendek beruntun dan berirama, sehingga mudah dihafal (bdk perintah ke 5,6,7 dan 8). Secara lisan Dekalog itu terpelihara oleh kelompok-kelompok orang Israel yang mengalami peristiwa di gunung Sinai dan yang tahu bahwa Dekalog itu berisikan "firman-firman" yang disampaikan Tuhan di gunung itu. Oleh karena itu Dekalog berikut beberapa tambahan kemudian disisipkan ke dalam kisah mengenai penampakan Tuhan di gunung itu. Tradisi Elohista yang tercantum dalam Kel 20:1-17 ini diteruskan dalam Kel 24:3 menyusul bagian yang memuat Hukum Perjanjian. Adapun Dekalog itu mencakup segala bidang hidup keagamaan dan akhlak. Dengan dua cara perintah-perintah Dekalog dapat dibagi-bagi yaitu: a)Kel 20:2-3,4-6,8-11,12,13,14,15,16,17; b)Kel 20:3-6,7,8-11,12,13,14,15,16,17,17. Pembagian pertama dituruti pujangga Gereja Yunani dan menjadi lazim dalam Gereja Yunani, Ortodoks dan gereja-gereja Kalvin, sedangkan pembagian kedua dituruti Gereja Katolik dan gereja-gereja Luter. Pembagian kedua ini dibuat oleh Augustinus berdasarkan Ulangan.- Dekalog itu menjadi urat-nadi Hukum Musa dan terus dipertahankan dalam Perjanjian Baru. Kristus sendiri memetik perintah-perintah Dekalog tetapi menambah apa yang disebut sebagai "ketiga nasehat Injil" sebagai penyempurnaannya, Mar 10:17-21. Meskipun sangat menyerang hukum Taurat (Roma, Galatia), namun Paulus sekali-kali tidak menyentuh tugas-kewajiban manusia yang utama baik terhadap Allah maupun terhadap sesama manusia sebagaimana digariskan dalam Kesepuluh Firman itu.
Ende -> Kel 20:1
Ende: Kel 20:1 - -- Perintah-perintah Tuhan jakni konsekwensi Perdjandjian bagi hidup seluruh bangsa
dan bagi masing-masing warganja, biasanja disebut "Dekalog", jakni Da...
Perintah-perintah Tuhan jakni konsekwensi Perdjandjian bagi hidup seluruh bangsa dan bagi masing-masing warganja, biasanja disebut "Dekalog", jakni Dasa-sabda (Ula 4:13; 10:4).
Kesepuluh perintah ini termaktub dalam Kel 20:2-17 dan Ula 5:6-18 dengan perumusannja jang agak lain.
Dimulai dengan kata pendahuluan: Jahwe menjebut DiriNja Penjelamat UmatNja (aj. 2(Kel 20:2); bandingkan Kej 17:1), kemudian menjusul dua golongan perintah-perintah. Golongan pertama menentukan sikap manusia terhadap Tuhan (aj. 3-11)(Kel 20:3-11), sedangkan golongan kedua sikapnja terhadap sesama manusia (aj. 12- 17)(Kel 20:12-17).
Sangat mungkin semula berbentuk utjapan-utjapan amat singkat, seperti aj. 13-16 (Kel 20:13-16). Menurut Ula 5:22 perintah-perintah itu dipahat dalam batu, dan ini membajangkan perumusan jang amat singkat. Baru kemudian ditambahkan berbagai alasan dan pendjelasan (lihat misalnja aj.9-11) (Kel 20:9-11).
Kesepuluh perintah ini mempunjai sifat sosial. Golongan pertama terutama berhubungan dengan upatjara ibadat umum, dan pernjataan lahir dari sikap hormat terhadap Tuhan.Golongan kedua mendjamin dan mengamankan kehidupan keluarga dan bangsa, selaras dengan tuntutan-tuntutan persatuan keagamaan serta kesutjian Israel.
Perintah-perintah ini pada dasarnja telah tertjantum didalam kodrat dan deradjat manusia, karena itu semua manusia mengenalnja. Tetapi karena dosa, pengetahuan ini mendjadi kabur. Dengan Perwahjuan di Sinai ini mulai Tuhan mengembalikan manusia menduduki deradjatnja semula sebagai tjitra-kesamaan Tuhan. Demikianlah Tuhan menjadarkannja kembali akan wadjib-wadjibnja, sebagai manusia, tetapi sekaligus Ia menjempurnakan kesadaran ini dengan terang Wahjunja. Berkat keinsjafan jang lebih mendalam serta hubungan jang lebih erat dengan Tuhan, wadjib-wadjib manusia itu berlandasan dasar baru, jakni Perdjandjian. Dasarnja sekarang: ikatan baru dengan Tuhan selaku Pentjipta Tata-keselamatan baru dan sebagai penjelamat kita manusia (aj. 2)(Kel 20:2), punpula ikatan baru dengan sesama manusia sebagai anggota Umat Tuhan, jang terpilih dan tersutjikan.
Oleh karena itu kesepuluh perintah ini menurut djiwanja lebih daripada hukum kodrat belaka. Maka dari itu disimpan djuga Peti Perdjandjian (Kel 40:20). Achirnja mentjapai puntjak kesempurnaannja dalam Perdjandjian Baru. Karena dalam Perdjandjian Baru ini persatuan kita dengan Tuhan dan dengan sesama manusia dalam Kristus djauh lebih erat, maka perintah-perintah itu harus pula ditepati setjara lebih sempurna, lebih dari ketulusan hati kita, djadi merupakan tuntutan-tuntutan jang lebih tinggi (Mat 5).
Inilah hukum Baru jang tidak dipaksakan dari luar, melainkan digoreskan dalam hati, dan harus ditepati dengan kebebasan batin (Yer 31:33-34; Rom 8:2-4; 1Yo 3:9; 4:18). Demikianlah perintah-perintah ini achirnja ditjantumkan dalam tjintakasih Tuhan dan tjintakasih terhadap sesama manusia (Mat 22:37- 40). (Tentang Hukum-hukum lihatlah djuga kata Pengantar).
Ref. Silang FULL -> Kel 20:1
Ref. Silang FULL: Kel 20:1 - Allah mengucapkan // segala firman · Allah mengucapkan: Ul 10:4
· segala firman: Neh 9:13; Mazm 119:9; 147:19; Mal 4:4
· Allah mengucapkan: Ul 10:4
· segala firman: Neh 9:13; Mazm 119:9; 147:19; Mal 4:4
Defender (ID) -> Kel 20:1
Defender (ID): Kel 20:1 - Tuhan mengucapkan semua kata-kata ini. Tidak hanya Tuhan mengucapkan kata-kata ini; Dia juga kemudian menuliskannya sendiri (satu-satunya bagian dari Kitab Suci yang diinspirasi yang dicata...
Tidak hanya Tuhan mengucapkan kata-kata ini; Dia juga kemudian menuliskannya sendiri (satu-satunya bagian dari Kitab Suci yang diinspirasi yang dicatat demikian - Kel 31:18; Kel 34:28). Dengan demikian, jika ada bagian dari Alkitab yang harus diambil secara harfiah, itu adalah sepuluh perintah ini, termasuk pernyataan Tuhan bahwa Dia menciptakan semua benda di surga dan di bumi dalam enam hari (Kel 20:11). Perhatikan juga bahwa perintah-perintah tersebut dikelompokkan menjadi dua kategori yang berbeda. Empat perintah pertama menguraikan hubungan manusia dengan Tuhan (Kel 20:3-11); enam perintah terakhir berkaitan dengan hubungan manusia dengan manusia (Kel 20:6-17). Perhatikan juga pernyataan Yesus di Mat 22:36-40, dan Paulus di Rom 13:8-10."

kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Ref. Silang TB -> Kel 20:1-17
Gill (ID) -> Kel 20:1
Gill (ID): Kel 20:1 - Dan Allah mengucapkan semua kata-kata ini // mengatakan Dan Allah mengucapkan semua kata-kata ini,.... Yang mengikuti, biasanya disebut dekalog, atau sepuluh perintah; sebuah sistem atau kumpulan hukum, yan...
Dan Allah mengucapkan semua kata-kata ini,.... Yang mengikuti, biasanya disebut dekalog, atau sepuluh perintah; sebuah sistem atau kumpulan hukum, yang dipilih dan disesuaikan dengan keadaan dan keadaan bangsa Israel; menyoroti dosa-dosa yang paling mereka lakukan, dan mereka berada di bawah godaan terbesar untuk melakukan; untuk mencegah hal ini, pengamatan terhadap hukum-hukum ini diwajibkan kepada mereka; bukan berarti bahwa segala sesuatu dari hukum-hukum ini yang bersifat moral, seperti kebanyakan dari mereka, mengikat seluruh umat manusia, dan harus dipatuhi baik oleh orang Yahudi maupun orang non-Yahudi; dan merupakan ringkasan moral terbaik dan terpendek yang pernah disampaikan, kecuali ringkasannya oleh Tuhan kita, Mat 22:36. Orang-orang Yahudi kuno memiliki pandangan, dan yang diteruskan oleh Jarchi sebagai pandangannya sendiri, bahwa kata-kata ini diucapkan oleh Allah dalam satu kata; yang tidak dimengerti secara gramatikal; tetapi hukum-hukum tersebut sangat erat terkait dan bersatu seolah-olah mereka hanyalah satu kata, dan tidak boleh dipisahkan satu sama lain; oleh karena itu, seperti yang dikatakan Rasul Yakobus, siapa pun yang melakukan kesalahan dalam satu hal bersalah dalam segala hal, Jam 2:10, dan jika pandangan ini sudah ada sejak zaman awal Injil, seseorang mungkin tergoda untuk berpikir bahwa Rasul Paulus merujuk padanya, Rom 13:9 meskipun sebenarnya dia tampaknya hanya memperhatikan tabel hukum yang kedua; kata-kata ini diucapkan dengan cara yang otoritatif sebagai perintah, yang memerlukan tidak hanya perhatian tetapi juga ketaatan kepada mereka; dan mereka diucapkan oleh Allah sendiri di hadapan semua bangsa Israel; dan tidak, seperti yang dicatat oleh Aben Ezra, diucapkan oleh seorang mediator atau orang tengah, karena mereka belum meminta satu; juga tidak oleh seorang malaikat atau malaikat-malaikat, seperti yang ditunjukkan oleh kata-kata berikut, meskipun hukum tersebut dikatakan diucapkan oleh para malaikat, untuk ditetapkan oleh mereka, di tangan seorang mediator, dan diberikan oleh disposisi mereka, yang mungkin dilakukan setelahnya, lihat Kis 7:53. Lihat Gill pada Kis 7:53. Lihat Gill pada Gal 3:19. Lihat Gill pada Ibr 2:2.
mengatakan; sebagai berikut.

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Kel 20:1-11
Matthew Henry: Kel 20:1-11 - Sepuluh Perintah Allah
Setelah segala sesuatu dipersiapkan untuk menyambut pemberian hukum dari All...
SH: Kel 20:1-11 - Akulah Tuhan Allahmu! (Minggu, 3 Agustus 1997) Akulah Tuhan Allahmu!
Akulah Tuhan Allahmu! Siapakah yang berhak mengatur hidup Anda? Diri Anda sendir...

SH: Kel 20:1-3 - Hanya Dia Allahku! (Rabu, 14 September 2005) Hanya Dia Allahku!
Hanya Dia Allahku!
Seorang ibu menuntut hak asuh anak kandungnya dari sebuah...

SH: Kel 20:1-17 - Arti berelasi dengan Allah (Kamis, 27 Juni 2013) Arti berelasi dengan Allah
Judul: Arti berelasi dengan Allah
Kehidupan berbangsa di republik tercinta ...

SH: Kel 20:1-17 - Hukum Tuhan, Tanda Perjanjian (Jumat, 7 Desember 2018) Hukum Tuhan, Tanda Perjanjian
Pada umumnya, suatu perjanjian luhur diadakan antara Si Pemimpin dan bawahannya mer...
Topik Teologia -> Kel 20:1
Constable (ID): Kel 15:22--Im 1:1 - --II. ADOPSI ISRAEL 15:22--40:38 Bagian utama kedua dari Keluaran mencata...


