Teks -- Mazmur 79:1 (TB)

Doa umat yang terancam

79:1 Mazmur Asaf. Ya Allah, bangsa-bangsa lain telah masuk ke dalam tanah milik-Mu, menajiskan bait kudus-Mu, membuat Yerusalem menjadi timbunan puing.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Mzm 79:1-13 - BANGSA-BANGSA LAIN TELAH MASUK.

Nas : Mazm 79:1-13

Di sini pemazmur menaikkan syafaat kepada Allah untuk mengampuni kemurtadan orang Israel (ayat Mazm 79:8-9) dan menghukum bangsa yang telah merusakkan Yerusalem dan Bait Allah (ayat Mazm 79:6-7; Yerusalem dibinasakan oleh tentara Babel pada tahun 586 SM). Ia mengakui bahwa bangsa-bangsa kafir itu menjadi alat murka Allah (ayat Mazm 79:5), namun apa yang telah mereka lakukan terhadap Israel dilaksanakan karena benci kepada Allah dan umat pilihan-Nya (ayat Mazm 79:1-7; bd. Yes 10:5-11; Yes 47:6-7). Pemazmur terdorong oleh perhatian akan kemuliaan Allah dan kemajuan nama-Nya di antara bangsa-bangsa yang tidak percaya (ayat Mazm 79:9-13).

Jerusalem: Mzm 79:1-13 - Doa umat yang terancam

Ratapan umat ini jelas diciptakan setelah kota Yerusalem direbut dan bait Allah dihancurkan. Lagu ini dikutip dalam 1Ma 7:17. Maka kira-kira ratapan ini mengenai pemusnahan bait Allah oleh orang Babel dalam th 586 seb Mas. bagian pertama, Maz 79:1-9, berupa keluhan dan permohonan, supaya Tuhan mengasihi umatNya dan membalas keganasan musuh. Kemudian menyusul sebuah doa lagi, Maz 79:10-12, agar Tuhan membalas juga bangsa Moab dan Edom yang mencedera, bdk Maz 44:14; 80:7; 137:7; 2Ra 25:9. Kalau permohonan dikabulkan, maka umat akan bersyukur kepada Tuhan dan turun-temurun memujiNya, Maz 79:13.

Jerusalem: Mzm 79:1 - Asaf

Bdk Maz 50:1.

Ende: Mzm 79:1-13

Lagu ini ditjiptakan setelah Jerusjalem direbut dan dibinasakan oleh musuh; mungkin sesudah pembinasaan Jerusjalem pada tahun 587 oleh orang² chaldai (Asyriah-Babylonia). Mazmur terdiri atas dua bagian: permohonan, agar Jahwe menjajangi umatNja dan membalas keganasan musuh (Maz 79:2-9) dan suatu doa lagi, agar Tuhan membalas djuga ketjederaan bangsa tetangga, Moab dan Edom (Maz 79:10-12). Djikalau doa ini dikabulkan, maka umat akan bersjukur dan memudji Allah. Sematjam nadar (Maz 79:13).

Ref. Silang FULL: Mzm 79:1 - tanah milik-Mu // menajiskan // timbunan puing

· tanah milik-Mu: Kel 34:9; [Lihat FULL. Kel 34:9]

· menajiskan: Im 20:3; [Lihat FULL. Im 20:3]

· timbunan puing: 2Raj 25:9; [Lihat FULL. 2Raj 25:9]; Neh 4:2; [Lihat FULL. Neh 4:2]; Yes 6:11; [Lihat FULL. Yes 6:11]

Defender (ID): Mzm 79:1 - orang-orang kafir telah datang

Mazmur 73-83 dianggap ditulis oleh Asaf, yang merupakan salah satu musisi utama Daud. Pemerintahan Daud dan Salomo merupakan puncak kekuatan Israel. Beberapa mazmur Asaf, terutama Mazmur 79:1-13, menggambarkan situasi di Yerusalem dan Israel setelah masa Daud. "Anak-anak Asaf" terus melayani sebagai penyanyi di bait suci hingga setidaknya pada masa Yosia (2Tawarikh 35:15). Ada kemungkinan mereka terus melakukannya hingga masa pembuangan dan dapat saja menulis serta memasukkan mazmur ini ke dalam koleksi leluhur mereka yang dihormati. Alternatif lain adalah bahwa Asaf sendiri dapat saja menulisnya sebagai nubuat tentang masa depan Yerusalem, melihat kehancuran di masa depan dan pembuangan yang akan datang bagi rakyatnya (Mazmur 79:2-5).

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Ref. Silang BIS: Mzm 79:1

2Raj 25:8-10, 2Taw 36:17-19, Yer 52:12-14

Ref. Silang TB: Mzm 79:1

2Raj 25:8-10, 2Taw 36:17-19, Yer 52:12-14

Gill (ID): Mzm 79:1 - Ya Tuhan, bangsa-bangsa kafir telah datang ke dalam warisan-Mu // bait suci-Mu telah mereka cemarkan // mereka telah mengubah Yerusalem menjadi tumpukan.

Ya Tuhan, bangsa-bangsa kafir telah datang ke dalam warisan-Mu,.... Tanah Kanaan, yang dibagi di antara anak-anak Israel dengan undian dan garis untuk menjadi warisan, dari mana para kafir diusir untuk memberi ruang bagi mereka; tetapi sekarang mereka ingin memasukinya lagi; lihat Mzm 89:35, dan ini disebut warisan Tuhan, karena Dia memberikannya sebagai demikian kepada umat Israel, dan tinggal di dalamnya sendiri; dan lebih-lebih hal ini diperhatikan sebagai sesuatu yang mengejutkan, bahwa Dia membiarkan orang kafir memiliki warisan-Nya sendiri; atau kota Yerusalem, yang merupakan tempat yang dipilih Tuhan untuk menempatkan nama-Nya; atau bait suci, di mana Dia memiliki tempat tinggal-Nya, yang disebut gunung warisan-Nya, Kel 15:17, dan di mana selalu dianggap sebagai penghinaan bagi orang kafir untuk masuk; lihat Kis 21:28, ke masing-masing tempat ini orang kafir datang; orang Kasdim di bawah Nebukadnezar; orang Suriah di bawah Antiokhus, seperti yang tercatat dalam Apokrifa:

"Sehingga penduduk Yerusalem melarikan diri karena mereka: sampai-sampai kota itu menjadi tempat tinggal orang asing, dan menjadi asing bagi mereka yang dilahirkan di dalamnya; dan anak-anaknya sendiri meninggalkannya.'' (1 Makabe 1:38)

"Sekarang Yerusalem terbaring kosong seperti gurun, tidak ada satu pun anaknya yang pergi masuk atau keluar: bait suci juga diinjak-injak, dan orang asing menjaga benteng; orang kafir memiliki tempat tinggal di sana; dan sukacita diambil dari Yakub, dan seruling dengan kecapi berhenti.'' (1 Makabe 3:45)

orang Romawi di bawah Pompey, Vespasian, dan Titus; dan orang-orang Katolik telah memasuki antara umat Tuhan, yang merupakan warisan-Nya, dan telah menguasai mereka, dan membuat kerusakan pada mereka, dan disebut kafir dan bangsa-bangsa lain, Mzm 10:16,

bait suci-Mu telah mereka cemarkan: ini dilakukan pada masa-masa Antiokhus, dengan memasuki bait suci, mengambil kendaraan suci darinya, menumpahkan darah yang tak bersalah di dalamnya, dan mendirikan kekejian yang memusnahkan di atas altar, dan mengorbankan kepada itu, seperti yang tercatat dalam Apokrifa:

"Setiap pengantin laki-laki meratap, dan dia yang duduk di ruang pernikahan berada dalam kesedihan,'' (1 Makabe 1:27)

"Demikianlah mereka menumpahkan darah yang tak bersalah di segala sisi bait suci, dan menajiskannya:'' (1 Makabe 1:37)

"Dan mereka mencemarkan bait suci dan umat yang kudus:'' (1 Makabe 1:46)

"Dan barang siapa yang ditemukan dengan kitab perjanjian, atau jika ada yang menentang hukum, perintah raja adalah, bahwa mereka harus dihukum mati.'' (1 Makabe 1:57)

"Karena bait suci-Mu diinjak-injak dan dinajiskan, dan para imam-Mu dalam kesedihan, dan direndahkan.'' (1 Makabe 3:51)

"Dan mereka memohon kepada Tuhan, agar Dia melihat kepada bangsa yang diinjak-injak oleh semua; dan juga mengasihani bait suci yang dinajiskan oleh orang-orang yang tidak beriman;'' (2 Makabe 8:2)

dan dengan membakarnya pada masa Nebukadnezar dan Titus; lihat Mzm 74:7, dan gereja, yang merupakan bait suci Allah, telah dinajiskan oleh antikristus yang duduk di dalamnya, dan menunjukkan dirinya di sana seolah-olah ia adalah Tuhan, dengan penghujatan yang dahsyat, penyembahan berhala, dan doktrin palsu, 2Tes 2:4,

mereka telah mengubah Yerusalem menjadi tumpukan; tembok dan bangunan yang diruntuhkan, dan dibuat menjadi tumpukan batu dan puing-puing: pada masa Antiokhus dan Makkabe, kota itu dibakar, dan rumah-rumah serta temboknya diruntuhkan di segala sisi, dan sangat dirusak, dan terancam akan diratakan dengan tanah, seperti yang tercatat dalam Apokrifa:

"Dan ketika ia telah mengambil jarahan kota, ia membakarnya, dan meruntuhkan rumah-rumah dan temboknya di segala sisi.'' (1 Makabe 1:31)

"Dan semoga ia memiliki belas kasihan kepada kota, yang sangat dirusak, dan siap untuk diratakan dengan tanah; dan mendengar air mata yang menangis kepadanya,'' (2 Makabe 8:3)

"Bahwa kota suci (yang hendak ia datangi dengan tergesa-gesa untuk meratakannya dengan tanah, dan menjadikannya sebagai tempat pemakaman umum,) ia akan membebaskannya:'' (2 Makabe 9:14)

dan ini dilaksanakan sepenuhnya pada masa Nebukadnezar dan Titus, ketika kota itu dihancurkan dan dibakar dengan api, dan menjadi sangat kosong; sehingga Targum menerjemahkan kata untuk "kehampaan"; kadang-kadang itu berarti kubur; lihat Ams 30:24, dan makna di sini mungkin, bahwa kota Yerusalem dijadikan kuburan bagi banyak orang; dan banyak yang dikuburkan di bawah reruntuhannya. Aben Ezra menginterpretasikannya, tempat rendah yang digali untuk menemukan hal-hal tersembunyi; Septuaginta menerjemahkannya "tempat menonton", atau pondok "untuk kebun apel", dan begitu pula terjemahan yang mengikutinya; menunjukkan kepada kondisi rendah apa kota itu direndahkan. Jarchi dan Kimchi menerjemahkan kata tersebut seperti yang kami lakukan, "tumpukan": ini, seperti yang benar mengenai Yerusalem, yang telah diinjak-injak oleh bangsa-bangsa lain, dan tetap demikian hingga hari ini, Luk 21:24, demikian juga dengan Yerusalem mistis, kota suci, yang diberikan kepada bangsa-bangsa lain atau orang Katolik, untuk diinjak-injak selama empat puluh dua bulan, waktu tepat pemerintahan antikristus, Why 11:2.