Teks -- Mazmur 42:7 (TB)

42:7 (#42-#8) Samudera raya berpanggil-panggilan dengan deru air terjun-Mu; segala gelora dan gelombang-Mu bergulung melingkupi aku.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: Mzm 42:1-11 - Kerinduan kepada Allah

Dua mazmur ini sebenarnya hanya satu lagu. Ia berupa ratapan oleh seorang (dari kalangan kaum Lewi?) atau seluruh umat yang diusir dan dibuang dari tanah airnya dan karenanya jauh dari kehadiran Allah dalam baitNya. Pemazmur (umat) tinggal di pembuangan dan mengucapkan kerinduannya kepada bait Allah. Ia mohon supaya diperbolehkan pulang untuk turut serta dalam ibadat di bait Allah. Nyanyian ini terbagi atas tiga bagian oleh semacam ulangan, Maz 42:5,11; 43:5.

Jerusalem: Mzm 42:7 - Samudera raya

Ini "samudera purba" yang sama seperti "air terjun", "gelora", "gelombang" Allah melambangkan kesusahan dan derita yang ditimpakan oleh Tuhan.

Ende: Mzm 42:1--43:5

Kedua mazmur ini adalah satu lagu sadja. Seorang (agaknja dari suku bangsa Levit) diusir dari tanah-airnja dan sebab itu pun dari hadirat Jahwe di Bait-Allah. Ia sekarang tinggal dalam pembuangan dekat gunung Hermon, disebelah utara Palestina, tempat djuga terdapat sumber² sungai Jarden, dan ada ditengah kaum kafir. Disana ia mengeluarkan isi-hatinja, jakni kerinduannja akan Bait-Allah. Ia minta Allah, agar ia dibebaskanNja dan dipulangkanNja.

Ende: Mzm 42:7 - paluh....

(sumber² Jarden) dibajangkan sebagai seorang.

Ende: Mzm 42:7 - gelora ombakMu

bahasa kiasan jang artinja: derita jang ditimpakan Tuhan pada si pengarang.

Ref. Silang FULL: Mzm 42:7 - raya berpanggil-panggilan // melingkupi aku

· raya berpanggil-panggilan: Kej 1:2; [Lihat FULL. Kej 1:2]; Kej 7:12; [Lihat FULL. Kej 7:12]

· melingkupi aku: Mazm 69:3; Yun 2:3

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Mzm 42:7 - Kedalaman menyeru kepada kedalaman pada suara semburan air // semua ombakmu dan gelombangmu telah melimpah atas diriku.

Kedalaman menyeru kepada kedalaman pada suara semburan air,.... Yang dimaksud adalah penderitaan, yang dapat dibandingkan dengan air dalam laut, karena banyaknya dan sifatnya yang meluap-luap; lihat Mazmur 69:1; semua itu datang bertubi-tubi, satu demi satu, kepada penulis mazmur: begitu satu penderitaan selesai, penderitaan lainnya datang, seperti dalam kasus Ayub; ini diibaratkan dengan satu sama lain yang memanggil, dan sangat ribut, mengganggu, serta sangat menyakitkan dan menyedihkan;

semua ombakmu dan gelombangmu telah melimpah atas diriku: dengan itu ia tampaknya tertutup dan tertekan, seperti kapal di laut. Perlu dicatat, bahwa penulis mazmur menyebut penderitaan sebagai semburan air dari Tuhan, dan "ombak"-Nya serta "gelombang"-Nya; karena itu ditentukan, dikirim, diatur, dan dikendalikan oleh-Nya, dan dibuat untuk bekerja demi kebaikan umat-Nya: dan sekarang, meskipun semua ini mungkin tampak sebagai penyebab yang sah untuk rasa putus asa, namun tidak demikian, seperti yang tampak dari Mazmur 42:8.