Teks -- Mazmur 40:2 (TB)

40:2 (#40-#3) Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku,

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: Mzm 40:1-17 - Syukur dan doa

Mazmur ini terdiri atas dua bagian yang berbeda sekali dan aselinya mungkin dua sajak tersendiri yang dipersatukan melalui Maz 40:13. bagian pertama Maz 40:2-12 berupa doa syukur atas pertolongan yang sudah diterima sehingga mengenai masa yang lampau. Bagian kedua, Maz 40:13-17, mengenai masa depan dan berupa ratapan yang mohon dibebaskan dari dosa, hukuman dan musuh. Bagian kedua ini mirip dengan Maz 70. Mungkin sekali mazmur ini dipakai sebagai iringan korban syukur, Maz 40:6,10,11.

Jerusalem: Mzm 40:2 - lobang kebinasaan

Ini, sama seperti "lumpur nyawa", adalah bahasa kiasan, yang artinya ialah: malapetaka, bahaya maut.

Ende: Mzm 40:1-17

Lagu ini terdiri atas dua bagian: doa sjukur atas pertolongan jang telah diterima (Maz 40:2-11) dan doa permohonan agar dibebaskan dari dosa, hukuman dan musuh (Maz 40:13-17). Bagian kedua adalah hampir sama dengan Maz 70. Rupanja, bahwa kedua bagian ini mula² tersendiri dan kemudian disambung dengan pengantaraan aj. 13(Maz 40:13). Agaknja dipakai untuk menjertai kurban sjukur (Maz 40:6,7,10,11).

Ende: Mzm 40:2 - kawah kebinasaan....lanau berlumpur

adalah bahasa kiasan jang artinja: malapetaka dan bahaja maut.

Ende: Mzm 40:2 - padas

adalah lambang untuk keselamatan dan pertolongan.

Ref. Silang FULL: Mzm 40:2 - dari lobang // dari lumpur // rawa // menempatkan kakiku // bukit batu

· dari lobang: Ayub 9:31; [Lihat FULL. Ayub 9:31]; Mazm 7:16; [Lihat FULL. Mazm 7:16]

· dari lumpur: Ayub 30:19; [Lihat FULL. Ayub 30:19]

· rawa: Mazm 69:15

· menempatkan kakiku: Mazm 31:9

· bukit batu: Mazm 27:5

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Mzm 40:2 - Ia juga mengangkat aku dari lubang yang mengerikan // dari lumpur yang mengotori // dan mendirikan kakiku di atas batu // dan meneguhkan langkahku.

Ia juga mengangkat aku dari lubang yang mengerikan,.... Yang, dengan frasa berikut,

dari lumpur yang mengotori, menggambarkan keadaan dan kondisi Kristus pada saat keringat berdarah-Nya, penyaliban-Nya, dan saat Dia terbaring di "sheol", lubang atau kubur, yang kadang-kadang diterjemahkan sebagai neraka, yang diungkapkan dengan frasa figuratif ini dengan tepat; ketika diamati, bahwa Dia dibuat dosa, dan memikul dosa semua umat-Nya; dan, sebagai tipe Yosua, dipakaikan dengan pakaian kotor mereka; Dia dapat dikatakan benar-benar berada di dalam lumpur yang mengotori; dan juga bahwa Dia dijadikan kutuk bagi mereka, dan menanggung murka Allah di tempat dan ganti mereka; dan ditinggalkan oleh Allah dan Bapa-Nya, sehingga Dia menanggung baik hukuman kehilangan dan rasa, serta apa yang setara dengan penderitaan orang-orang yang terkutuk di neraka; lihat Mazmur 69:1; yang dapat ditambahkan pula penghinaan bising dari orang-orang jahat, dan setan-setan neraka, yang mengelilingi-Nya di atas salib; saat Dia berada di dalam lubang yang mengerikan, atau "lubang bising", sebagaimana kata-kata tersebut dapat diterjemahkan ^k, dengan kiasan merujuk pada gua-gua atau lubang-lubang bawah tanah, di mana suara air yang jatuh menghasilkan suara yang sangat mengerikan yang tidak tertahankan; atau ke dalam lubang dalam, ke mana apapun yang dilemparkan membuat suara yang keras: dan hasil dari semua ini adalah, bahwa Dia diletakkan di dalam lubang kubur, dan ditahan di bawah kuasa dan dengan tali maut; dari semua ini Dia diselamatkan ketika Dia bangkit dari kematian, dibenarkan dalam Roh, dan dimuliakan dalam natur kemanusiaan oleh Allah dan Bapa-Nya;

dan mendirikan kakiku di atas batu; di Gunung Sion di surga, ke mana Dia diangkat setelah kebangkitan-Nya; di mana Dia akan tinggal sampai kedatangan-Nya yang kedua, duduk di sebelah kanan Allah, dalam keadaan yang paling stabil, kuat, dan tidak dapat diubah, sekaligus yang terhormat; karena Dia tidak akan mati lagi, dan maut tidak akan berkuasa atas-Nya;

dan meneguhkan langkahku; dalam menginjak jalan kehidupan, yang ditunjukkan kepadanya pada waktu kebangkitan-Nya; dalam melewati udara, wilayah Iblis, pada saat kenaikan-Nya; dan dalam masuk ke dalam kemuliaan-Nya, serta membuka jalan menuju sebelah kanan dan takhta Bapa-Nya.